You are on page 1of 32

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENGARSIPAN DAN PERHITUNGAN SURAT TANDA TERIMA SETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI BAGIAN

PAJAK KANTOR CABANG PEMBANTU BANK BJB DAYEUHKOLOT

LAPORAN PRAKTIK KERJA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan sidang tugas akhir

Disusun oleh RIZKI MAULANA NRP.6308378

POLITEKNIK KOMPUTER NIAGA LPKIA PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA KONSENTRASI TEKNIK INFORMATIKA BANDUNG 2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan/atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan. Keadaan subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak. Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot adalah salah satu kantor cabang dari Bank BJB Soreang yang memfasilitasi untuk melakukan transaksi atau pembayaran PBB oleh masyarakat/nama wajib pajak yang berada di daerah kecamatan Baleendah. Adapun petugas yang mengoperasikan sistem tersebut yaitu petugas bagian pajak, namun persoalan yang sedang dihadapi dalam pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) tersebut belum terfasilitasi oleh sistem berbasis komputerisasi. Untuk itu petugas dalam mengurus pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) masih dilakukan secara manual dan belum terkordinir dalam sebuah database dan ketika petugas membutuhkan rekapan laporan nama wajib pajak perbulan serta perhitungan baik dari segi kuantitas Surat Tanda Terima Setoran (STTS) maupun dari segi jumlah nominal uang dari nama wajib pajak itu masih membutuhkan waktu yang lama dan bertele-tele serta masih dilakukan secara manual. Dengan adanya persoalan diatas maka penulis mengambil judul untuk pembuatan laporan ini adalah mengenai : PERANGKAT LUNAK SISTEM PENGARSIPAN DAN PERHITUNGAN SURAT TANDA TERIMA SETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI BAGIAN PAJAK KANTOR CABANG PEMBANTU BANK BJB DAYEUHKOLOT

1.2 Identifikasi Persoalan Berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan oleh Penulis selama melakukan Praktik Kerja Lapangan, bahwa persoalan umum yang terjadi pada bagian perpajakan adalah sebagai berikut : 1 Dengan sistem yang ada sebelumnya, petugas harus menginput Surat Tanda Terima Setoran
(STTS) tersebut ke dalam buku kuning yang berfungsi untuk melihat waktu melakukan

pembayaran yang diantaranya berisi nomor Surat Tanda Terima Setoran (STTS), nama wajib pajak, Surat Tanda Terima Setoran (STTS) dan lain sebagainya. Selain itu petugas juga harus menghitung jumlah Surat Tanda Terima Setoran (STTS), serta jumlah (nominal) uang dari seluruh Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tersebut. Hal yang membuat tidak efektif ketika petugas melakukan penginputan laporan ke buku kuning secara manual yaitu harus dikelompokan berdasarkan kelurahan atau desa yang kemudian di masukan ke buku kuning satu per satu sesuai dengan nama kelurahan nya atau desa nya. Selain itu ketika petugas melakukan pembuatan laporan secara keseluruhan (jumlah banyaknya resi Surat Tanda Terima Setoran (STTS) dan jumlah banyaknya uang pajak keseluruhan) harus dilakukan secara manual juga. 2 Belum adanya backup data untuk aplikasi database yang akan disimpan, masih menggunakan buku manual. 3 Proses pencatatan laporan dan perhitungan masih lambat sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk merekapitulasi hasil laporan.

1.3 Lingkup dan Batasan Dari keseluruhan fungsi yang terdapat pada lembaran/resi Surat Tanda Terima Setoran (STTS) bagian yang akan nantinya dikomputerisasi adalah proses pengarsipan dan proses perhitungan jumlah Surat Tanda Terima Setoran (STTS) serta perhitungan jumlah uang dari keseluruhan yang terdapat dalam STTS tersebut. Aplikasi pengarsipan merupakan sebagai pengganti proses pengarsipan kedalam buku kuning yang masih dilakukan secara manual, di mana pengarsipan tersebut membutuhkan datadata yang nantinya akan menghasilkan sebuah laporan serta ciri dari pada nama wajib

pajak yang telah membayar wajib pajak yang kemudian dikirimkan ke pusat lebih lanjutnya. Sedangkan aplikasi dari perhitungan jumlah dan nominal uang yang terdapat dalam Surat Tanda Terima Setoran (STTS) merupakan sebagai pengganti laporan lembaran yang mencantumkan tanggal transaksi pembayaran, nama kelurahan/desa yang membayar pajak, jumlah resi STTS serta jumlah uang yang membayar pajak di kelurahan/desa tersebut. Sementara untuk validasi tidak terlalu diperhatikan karena data yang akan diinput semua mengambil dari data yang ada dalam Surat Tanda Terima Setoran (STTS). Semua data yang diinputkan kedalam aplikasi tersebut maka akan otomatisasi tersimpan kedalam sebuah database.

1.4 Tujuan Tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai implementasi dari Praktik Kerja Lapangan yang dimaksudkan agar penulis memperoleh pengalaman untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Tujuan lain yang diharapkan oleh penulis antara lain adalah sebagai berikut : 1 Menyusun sistematis, informasi suatu sistem informasi dan yang lengkap berbasis dengan dan komputer demikian secara sistem

terstruktur, yang

terarah

dibuat

benar-benar

berguna

mengefisienkan

pekerjaan dalam perusahaan yang kemudian bisa memudahkan rekapitulasi laporan tiap bulannya dan mempercepat proses perhitungannya. 2 Menyajikan informasi yang lebih akurat dan efisien. 3 Penyimpanan data berbasis database. Dengan adanya aplikasi pengarsipan dan perhitungan tersebut, maka pengguna/petugas dapat menggunakan aplikasi tersebut agar semua kebutuhan dalam proses pengarsipan dan perhitungan STTS akan terasa cepat, efektif dan efisien. Selain itu pengguna akan dapat lebih leluasa menggunakan aplikasi tersebut.

1.5 Sistematika Penulisan Sebelum penulis menguraikan bab selanjutnya maka terlebih dahulu, penulis ingin menjelaskan tentang cara sistematika penulisan laporan ini antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dengan penyusunan yang saling berkaitan. Sistematika Penulisan Laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini penulis menjelaskan tentang beberapa identifikasi persoalan serta latar belakang pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan pada bagian Pajak di Kantor Pembantu Cabang Bank BJB Dayeuhkolot.

BAB II DASAR TEORI Bab kedua ini penulis menjelaskan Teori Tentang Permasalahan serta Bahasa Pemrograman yang digunakan pada saat melakukan praktik kerja lapangan pada bagian Pajak di Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Ms.Visual Basic 6.0 Enterprise Edition, karena bahasa pemrograman ini banyak digunakan oleh programmer saat membuat suatu program.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, analisis fungsional, perancangan data, perancangan prosedural, dan kendala. Penulis juga menjelaskan tentang rancangan database sebagai media penyimpan elektronik

BAB IV IMPLEMENTASI Bab keempat ini penulis menjelaskan tentang kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan pada saat menjalankan program aplikasi, diantaranya adalah kebutuhan perangkat keras

(Hardware) serta perangkat lunak (Software). Penulis juga menjelaskan tentang petunjuk penggunaan program pada saat program aplikasi akan dijalankan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran selama melakasanakan Praktik Kerja Lapangan pada bagian Pajak di Kantor Pembantu Cabang Bank BJB Dayeuhkolot. Saran yang sifatnya membangun untuk kemajuan baik bagi instansi maupun untuk institusi.

BAB II DASAR TEORI

2.1 Teori Tentang Permasalahan Dengan sistem yang dilakukan secara manual, pengarsipan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) tersebut ke dalam buku kuning dan menghitung jumlah Surat Tanda Terima Setoran (STTS), serta jumlah (nominal) uang dari seluruh Surat Tanda Terima Setoran (STTS) masih dirasakan kurang efektif dan sehingga perlunya dikembangkan program yang terkomputerisasi 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak atau piranti lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Perangkat lunak ini dibagi menjadi 3 tingkatan: tingkatan program aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan). Perangkat lunak adalah program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Perangkat lunak umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras (yang sering disebut sebagai device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan perangkat lunak yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain. 2.1.2 Pengertian Database atau Basis Data Menurut Ady Sutady Konsep dasar dari data base atau basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah data base atau basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di

antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah database basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah database atau basis data untuk kedua arti tersebut. 2.1.3 Pengertian Pengarsipan Pengarsipan adalah cara untuk membentuk suatu arsip / file dan cara pencarian recordrecordnya Kembali. Sistem Berkas dan Akses adalah system pengorganisasian, pengelolahan dan penyimpanan dada pada alat pentimpanan eksternal dengan organisasi file tertentu.Pada sistem berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik. Atau pengarsipan bisa disebut juga yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpan record pada file terebut organisasi file 2.1.4 Pengertian Perhitungan Perhitungan adalah perbuatan (hal, cara, dsb) memperhitungkan atau pendapatan (hasil) memperhitungkan atau keterangan dan perincian mengenai keluar masuk uang (laba rugi dsb) atau bisa disebut juga pertimbangan mengenai sesuatu; perkiraan; penyelesaian

2.1.5 Pengertian Surat Tanda Terima Setoran (STTS) Surat Tanda Terima Setoran adalah sebuah kertas yang dimana di dalam nya mempunyai beberapa data yang digunakan sebagai bukti bahwa wajib pajak telah membayar pajak.

2.1.6 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan/atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994

tanggal 9 November 1994. PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan. Keadaan subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak.

2.1.7 Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

2.1.8 Pengertian Cabang Cabang adalah suatu bagian dari organisasi atau badan yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan organisasi agar berjalan lancer sesuai dengan aturan dan tata tertib rumah tangga organisasi atau badan / lembaga tersebut

2.2 Bahasa Pemrograman Yang Digunakan Untuk membantu penulis dalam mengerjakan Perangkat Lunak Sistem Pengarsipan dan Perhitungan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) Pajak ini, penulis memakai bahasa

pemrograman Visual Basic 6.0 dengan menggunakan Microsoft Acces 2007 sebagai media penyimpanan datanya. Visual Basic adalah Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data

menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan. Adapun Kelebihan dari Microsoft Visual Basic 6.0 selain dari yang telah disebutkan diatas adalah : 1. Pemrograman yang dikendalikan oleh kejadian (Event Driven). 2. Area kerja menggunakan fasilitas IDDE (Integrated Development Environment). 3. Untuk pengolahan DataBase terdapat Data Environment dan Visual Data Manager yang dapat membuat relasi antar table DataBase menjadi lebih mudah. 4. Untuk pengolahan DataBase terdapat Data Environment dan Visual Data Manager yang dapat membuat relasi antar table DataBase menjadi lebih mudah. 5. Pembuatan laporan dapat menggunakan Report Designer dengan menggunakan data environment atau menggunakan program tambahan sepertoi Crytal Report. 6. Koneksi keberbagai jenis DataBase.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

3.1 Gambaran Umum dan Permasalahan 3.1.1 Sejarah Umum Bank BJB Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dan Banten. Dasar pendiriannya adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak dibidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris nomor 152 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PT Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp 2.500.000,00. Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16

April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Kemudian untuk memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berdasarkan syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No.2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah. Agar lebih leluasa dalam melaksanakan ekspansi usaha, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp 1 Triliun. Selanjutnya berdaraskan hasil keputusan RUPS yang diseleggarakan pada tanggal 14 April 2004 dengan akta No.10 tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikan dari Rp 1 Triliun menjadi Rp 2 Triliun. Melihat perkembangan yang terus meningkat dan prospek usaha yang terus membaik maka pada RUPS tanggal 5 April 2006 ditetapkan bahwa modal dasar Bank Jabar naik dari 2 Triliun menjadi Rp 4 Triliun. Pada bulan November 2007, menyusul dikeluarkannya SK Gubernur BI

No.9/63/KEP.GBI/2007 tentang perubahan izin usaha atas nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi izin usaha atas nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, maka telah dilaksanakan penggantian call name dari Bank Jabar menjadi Bank Jabar Banten.

VISI, MISI dan BUDAYA PERUSAHAAN VISI Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia

Misi dan Fungsi Penggerak dan pendorong laju perekonomian di daerah, sebagai pemegang kas daerah dan salah satu sumber pendapatan asli daerah. MITRA USAHA MENUJU SEJAHTERA

Sebagai pernyataan dari budaya perusahaan yang tercantum di atas, memiliki pilar pilar Budaya Perusahaan yang merupakan penjabaran atas Pilar Utama di atas sebagai acuan pokok bagaimana perilaku seluruh jajaran Bank Jabar Banten dalam melakukan pengelolaan bisnisnya. PILAR PILAR BUDAYA PERUSAHAAN 1. Orientasi kepada pasar. 2. Pengelolaan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia. 3. Pemenuhan kepentingan semua pihak (Stakeholder). 4. Peningkatan kualitas kinerja

MANAJEMEN PERUSAHAAN Manajemen Bank Jabar Banten terdiri atas Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris merumuskan kebijakan pengawasan serta pengelolaan Bank, sedangkan Direksi

melaksanakan kebijakan dan pengelolaan operasional sehari-hari. Dewan Komisaris terdiri atas seorang Komisaris Utama dan 4 (empat) orang Komisaris. Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur yang dibantu oleh para pemimpin Divisi, yaitu : 1 Pemimpin Divisi Treasury 2 Pemimpin Divisi Dana dan Jasa 3 Pemimpin Divisi Kredit korporasi 4 Pemimpin Divisi Kredit Retail & Konsumer 5 Pemimpin Divisi Usaha syariah 6 Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia 7 Pemimpin Divisi Umum 8 Pemimpin Divisi Akuntansi 9 Pemimpin Divisi Tekhnologi Informasi 10 Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 11 Pemimpin Divisi Manajemen Resiko 12 Pemimpin Divisi Corporate Secretary

13 Pemimpin Divisi Audit Intern 14 Pemimpin Divisi Perencanaan & Pengembang

KEADAAN FISIK Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot Identitas Bank Nama Bank Alamat No.Telepon Kode Pos Kabupaten Provinsi Nama Pimpinan Cabang : Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot : Jl. Raya Banjaran No.5 Kabupaten Bandung : (022)5948936 : 40375 : Bandug : Jawa Barat : M. Noor Rahman

Keadaan Bangunan Sifat Bangunan Ruang : Permanen (beton bertulang/3 lantai) : 12 ruang dengan berbagai ukuran

Keadaan Sarana Bangunan Ruang Pimpinan Cabang Ruang Utama (PBB, Customer Service, Teller) Ruang Back Office (Kredit, Kredit PNS, Mikro) : Ada : Ada : Ada

Ruang Brangkas Ruang Arsip Ruang Mushola Ruang Toilet Ruang Dapur Ruang Gudang

: Ada : Ada : Ada : Ada : Ada : Ada

Sarana Penunjang Mesin tik Mesin hitung uang Meja tulis Kursi Kerja Kursi Nasabah Printer Filling Cabinet Cash Box Computer Toon Bank Pass Book Computer back up Tape back up : 1 Unit : 2 Unit : 1 Unit : 18 Unit : 52 Unit : 1 Unit/set : 1 Unit : 1 Unit : 12 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit

Generator Telepon Televisi AC Kipas angis Dudukan Koran + Koran Jam dinding Pot Bunga Banner BJB Poster BJB Lemari Excell Kalender Papan Pengumuman Tong sampah (mini) Papan lukisan Alat sholat (Sajadah, Mukena, Sarung)

: 1 Unit : 5 Unit : 1 Unit : 2 Unit : 1 Unit : 1 Unit + 4 Koran : 6 Unit : 6 Unit : 4 Unit : 2 Unit : 1 Unit : 15 Unit : 2 Unit : 5 Unit : 5 Unit : 3 Unit / Set

3.1.2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Daeyuhkolot Pengertian Organisasi adalah tempat atau wadah orang berkumpul yang bekerjasama sesuai dengan kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan dan manfaat bersama.

Degan demikian dapat dikatakan bahwa struktur organisasi pada suatu organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan alur hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga suatu bagian dalam organisasi tersebut menjadi jelas kedudukan, jabatan, wewenang dan juga tanggung jawab yang harus dipikul.

Susunan Organisasi Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot Kabupaten Bandung NAMA M. NOOR RAHMAN JABATAN Kepala Pimpinan Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot ETI R. IRVAN NUGRAHA LIA WINNY WULAN HIERY ADI K. ARI K. MAMAN S. Pejabat yang diberi wewenang Kepala Analis Kredit Mikro Kepala Analis Kredit PNS Teller Teller Customer Service Marketing Marketing Marketing

Kepala Cabang M.Noor Rahman jjdadf Pejabat Yang Diberi Wewenang Eti R. jjdadf

Analis Kredit Mikro Irvan N. jjdadf Marketing Adi K, Ari A dan Maman jjdadf

Analis Kredit PNS Lia jjdadf

Teller Winny dan Wulan jjdadf

Customer Service Hierry jjdadf

Gambar III.1 Struktur Organisasi Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot

3.1.3 Job Description Kepala Pimpinan Cabang 1. Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya suatu perusahaan 2. Mengawasi jalannya Operasional terhadap transaksi keuangan 3. Melakukan otorisasi transaksi di atas Rp 50.000.000,00 Pejabat Yang Diberi Wewenang Membantu/memback up terhadap job description kepala pimpinan cabang Analis Kredit Mikro Melakukan terhadap pomohon yang non PNS di antaranya melakukan : 1. Analisa Kredit 2. Proses Realisasi Kredit 3. Monitoring Kredit 4. Pengadministrasian potongan kredit 5. Transaksi PBB 6. Transaksi pemindah bukuan 7. Penempatan Deposito

Analis kredit PNS Melakukan terhadap pemohon PNS, diantaranya melakukan : 1. Analisa Kredit 2. Proses Realisasi Kredit 3. Monitoring Kredit 4. Pengadministrasian potongan kredit 5. Transaksi pemindah bukuan 6. Penempatan Deposito 7. Penggajian PNS Teller 1. Melakukan transaksi setoran dan penarikan 2. Melakukan rekap dari hasil transaksi Customer Service 1. Memberikan informasi mengenai produk Bank 2. Melakukan pemasaran secara tidak langsung kepada nasabah 3. Administrasi untuk produk tabugan giro 4. Bertanggung jawab atas complain nasabah Marketing 1. Pengelolaan nasabah 2. Mencari nasabah 3. Membantu terhadap proses penurunan kredit mikro 3.2 Analisis Fungsional 3.2.1 Tujuan Operasional 1. Dengan sistem yang ada sebelumnya, petugas harus menginput Surat Tanda Terima Setoran
(STTS) tersebut ke dalam buku kuning yang berfungsi untuk melihat waktu melakukan

pembayaran yang diantaranya berisi nomor Surat Tanda Terima Setoran (STTS), nama wajib pajak, Surat Tanda Terima Setoran (STTS) dan lain sebagainya. Selain itu petugas juga harus menghitung jumlah Surat Tanda Terima Setoran (STTS), serta jumlah (nominal) uang dari seluruh Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tersebut. Hal yang membuat tidak efektif ketika petugas melakukan penginputan laporan ke buku kuning secara manual yaitu harus dikelompokan berdasarkan kelurahan atau desa yang kemudian di masukan ke buku kuning satu per satu sesuai dengan nama kelurahan nya atau desa nya. Selain itu ketika petugas melakukan pembuatan laporan secara keseluruhan (jumlah banyaknya resi Surat

Tanda Terima Setoran (STTS) dan jumlah banyaknya uang pajak keseluruhan) harus dilakukan secara manual juga. 2. Belum adanya backup data untuk aplikasi database yang akan disimpan, masih menggunakan buku manual. 3. Proses pencatatan laporan dan perhitungan masih lambat sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk merekapitulasi hasil laporan. 3.2.2 Fasilitas yang Terdapat Dalam Pembuatan Program 1. Login 2. File : Berfungsi untuk masuk kedalam program aplikasi : Berfungsi untuk masuk ke menu log out (mengganti user) dan keluar 3. Log out 4. Keluar 5. Master : Berfungsi untuk mengganti user : Berfungsi untuk keluar dari program : Berfungsi apabila pengguna ingin memulai menginput data ke dalam database atau ingin masuk ke form penginputan data petugas, wilayah dan wajib pajak 6. Petugas 7. Wilayah 8. Wajib Pajak 9. Transaksi 10. Pembayaran Pajak 11. Laporan : Berfungsi apabila pengguna ingin menginput data petugas (user) : Berfungsi apabila user ingin menambahkan data wilayah : Berfungsi apabila user ingin menambahkan data wajib pajak : Berfungsi apabila user ingin masuk ke form pembayaran pajajk : Berfungsi apabila akan melakukan transaksi pembayaran : Berfungsi apabila user ingin masuk ke form rekapitulasi pembayaran 12. Rekap. Pembayaran : Berfungsi apabila user ingin melihat/mencetak laporan dari hasil transaksi 13. Pencarian : Berfungsi apabila user ingin masuk ke form pencarian, yang ter bagi kedalam tiga bagian, yaitu berdasarkan No.SPPT, nama dan Wilayah 14. Berdasarkan No.SPPT : Berfungsi untuk mencari data sesuai No.SPPT yang dicari 15. Berdasarkan Nama : Berfungsi untuk mencari data sesuai nama yang dicari

16. Berdasarkan wilayah : Berfungsi untuk mencari data sesuai dengan wilayah yang dicari 17. New / Tombol baru : Berfungsi apabila pengguna ingin menambahkan data baru

18. Tombol Save

: Berfungsi apabila pengguna ingin menyimpan data yang telah di input ke dalam database

19. Tombol Edit 20. Tombol Delete

: Berfungsi apabila pengguna ingin merubah data dalam database : Berfungsi apabila pengguna ingin menghapus data dalam databa se

21. Tombol Back 22. Tombol Sign In 23. Tombol Sign Up 24. Tombol Clear

: Berfungsi apabila pengguna ingin kembali ke menu utama : Berfungsi apabila pengguna ingin masuk ke aplikasi : Berfungsi apabila pengguna ingin daftar menjadi user : Berfungsi membersihkan text box

25. Tombol Operate SQL : Berfungsi apabila pengguna ingin memunculkan SQL command 26. Tombol Cancel 27. Tombol Print : Berfungsi apabila pengguna ingin menutup perintah SQL : Berfungsi apabila pengguna ingin melihat laporan

3.3 Perancangan Data 3.3.1 Dokumen Sumber Data Dalam merancang database yang diinginkan penulis mendapatkan data data yang diperlukan berupa kertas keterangan pembayaran wajib pajak serta laporan dan data pada report tersebut. 3.3.2 Normalisasi

Gambar III.2 Tabel Pembayaran

3.3.3 Kamus Data Nama Tabel : TMPetugas Keterangan : Berfungsi menyimpan data pengguna / user yang telah diinput Data Type Text Text Text Text Size 255 255 255 255 Format P = Inisial Petugas dan 001 = No urut

Field Name IDPetugas Nama Username Passkey

Nama Tabel : TMWilayah Keterangan : Berfungsi menyimpan data wilayah yang telah diinput Field Name IDWilayah Namawilayah Data Type Text Text Size 255 255 Format

Untuk tabel TMWilayah tidak akan ada perubahan selama dalam satu kecamatan yaitu kecamatan Baleendah tidak bertambah atau berkurangnya Desa atau Kelurahan. Untuk ID Wilayah 001 : Wilayah Desa/Kelurahan Bojongmalaka Untuk ID Wilayah 002 : Wilayah Desa/Kelurahan Malakasari Untuk ID Wilayah 003 : Wilayah Desa/Kelurahan Rancamanyar Untuk ID Wilayah 004 : Wilayah Desa/Kelurahan Andir Untuk ID Wilayah 005 : Wilayah Desa/Kelurahan Jelekong Untuk ID Wilayah 006 : Wilayah Desa/Kelurahan Manggahang Untuk ID Wilayah 007 : Wilayah Desa/Kelurahan Baleendah Untuk ID Wilayah 008 : Wilayah Desa/Kelurahan Wargamekar Nama Tabel : TMWajibPajak Keterangan : Berfungsi menyimpan data wajib pajak yang telah diinput Field Name NoSPPT Nama Wilayah IDWilayah Data Type Text Text Text Text Size 255 255 255 255 Format

Nama Tabel : TTPembayaran Keterangan : Berfungsi menyimpan data transaksi pembayaran PBB Field Name NoBayar Tanggal Tahun NoSPPT Nama Jumlah IDPetugas Data Type Text Date/time Text Text Text Number Text Size 255 dd-mm-yyyy 255 255 255 Long Integer 255 Format

Currency

3.4 Perancangan Prosedural Nama Modul : Menu Master Data Anggota Kegunaan : Melakukan Penginputan Data Wajib Pajak dan Petugas 3.5 Kendala Dalam hal pelaksanaan praktek kerja lapangan maupun pembuatan laporan, penulis memiliki beberapa kendala, yaitu : 1. Penulis diberi tanggung jawab untuk melaksanakan agenda kegiatan institusi sehingga pada saat pembuatan laporan penulis banyak mengalami hambatan. 2. Kendala dalam pembuatan perangkat lunak : Belum maksimalnya penulis dalam menangani error yang sering terjadi

BAB IV IMPLEMENTASI Bab ini berisi uraian mengenai kegiatan dalam membangun / mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi kebutuhan sumber daya dan panduan penggunaan program. 4.1 Kebutuhan Sumber Daya Untuk menunjang kebutuhan sumber daya dalam perancangan dan pembuatan serta penggunaan aplikasi Pemutakhiran Database Pembayaran pajak di Kantor Cabang Pembantu BJB Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang bisa mengoperasikan computer dan bisa saling melengkapi, diantaranya : 4.1.1 Kebutuhan Hardware Kebutuhan Hardware yang dibutuhkan pada saat melakukan pemakaian program ini adalah : 1. Komputer Dengan spesifikasi sebagai berikut, MB Assus P5RD1-VM (Radeon) DDR 256 MB PC 3200 Ati Radeon X200 128 MB HDD 80 GB Seagate Baracuda Sound Card + Lan Card 10/100 DVD RW Casing Simbadda 350 Watt LCD Monitor 17 Keyboard + Mouse Sistem Operasi : Windows Xp, Windows Vista 2. Printer dengan spesifikasi cukup bagus, yang disarankan menggunakan dengan merk type Canon Pixma 4.1.2 Kebutuhan Software Kebutuhan Software yang dibutuhkan untuk menjalankan program aplikasi pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran ini adalah : 1. Software database pembayaran yang telah dibuat oleh penulis yaitu Perangkat Lunak Sistem Pengarsipan dan Perhitungan Surat Tanda Terima Setoran, khususnya untuk Kantor Cabang Pembantu BJB Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. 2. Microsoft Visual Basic 6.0 3. Microsoft Access 2007 4. Microsoft Excel 2007

4.1.3 Kebutuhan Brainware Aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh beberapa pengguna yang sesuai terdaftar dalam database dengan hak akses penuh (administrator) dan hak akses terbatas (user). Supaya lebih maksimal dalam penggunaanya, sebaiknya pengguna dapat memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Dapat mengoperasikan computer 2. Menguasai Microsoft Office 3. Dapat menggunakan dan menguasai program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis dengan berpegang kepada manual book yang telah dibuat penulis 4. Mengerti tentang pengetahuan dasar pemrograman seperti : Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Acces 2007 Microsoft Excell 2007 4.2 Petunjuk Penggunaan Program 4.2.1 Sturktur Dialog Menu Program
LOGIN Masukan User name dan Password

Menu Utama

File

Master

Transaksi

Laporan

Logout

Pembayaran

Rekapitulasi Pembayaran

keluar

Petugas

Wilayah

Pencarian

Pencarian

Wajib Pajak

Pencarian

Gambar IV.1 Struktur Dialog Menu Program

4.2.2 Gambar Form Aplikasi dan Penjelasannya Nama Dialog Screen : Form Login Fungsi : Pengamanan data dan hak akses serta hanya bisa diakses oleh user dan administrator saja

Gambar IV.2 Form Login

Masukan Username Masukan Passkey Klik Sign In atau enter untuk masuk ke menu utama Klik Clear untuk membersihkan teks di teks boks Klik Sign Up untuk masuk ke menu registrasi user

Nama Dialog Screen Fungsi

: Form Menu Utama : Menu Utama dalam aplikasi

4.3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian dan penganalisaan secara terbatas pada Kantor Cabang Pembantu BJB Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, penulis menarik kesimpulan bahwa proses pengarsipan Surat Tanda Terima Setoran atas transaksi PBB masih manual, tidak efektif, tidak efisien. Selain itu karena belum adanya backup data untuk aplikasi database yang akan disimpan, masih menggunakan buku manual sehingga proses pencatatan laporan dan perhitungan masih lambat sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk merekapitulasi hasil laporan. Dalam hal itu yang mendorong penulis untuk membuatkan suatu program aplikasi untuk membantu petugas dalam melakukan pengarsipan dan perhitungan agar tidak dilakukan secara manual lagi. Laporan yang dibuat diharapkan mampu memberikan gambaran suatu pemrosesan database yang mendekati taraf normal dan juga diharapkan mampu membantu proses pengarsipan dan perhitungan yang bisa membantu kendala-kendala atau permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi dalam proses pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran yang dilakukan di Kantor Cabang Pembantu BJB Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Dengan tersedianya/terbuatnya aplikasi tersebut bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang ada dalam proses pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran. 5.2 Saran Pernyataan ini merupakan pernyataan yang penulis buat setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Cabang Pembantu BJB Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dan perkuliahan di PKN STMIK LPKIA Bandung. 5.2.1 Tempat Praktik Kerja Lapangan Untuk mengatasi masalah yang ada, penulis menyarankan kepada perusahaan agar system yang sedang berjalan pada perusahaan dapat dianalisa lagi sebaik mungkin agar proses pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran dapat dilakukan dengan lebih efektif dan lebih efisien. Namun, hal itu tergantung dari kebijaksanaan perusahaan untuk menggunakannya. 5.2.2 Institusi Penulis menyarankan agar institusi selalu menjaga kualitas pendidikan misalkan dengan merekrut dosen yang memang sudah berpengalaman di bidang nya agar

para mahasiswanya lebih giat belajar dan kreatif dalam memecahkan masalahnya. Dalam metode PBM diharapkan agar institusi menerapkan suatu materi yang memang dapat dituntaskan khususnya dalam pengajaran suatu bahasa pemrograman karena itu juga menyangkut pada kualitas pengajaran yang akan berpengaruh pada kualitas lulusannya. Seiring terus berkembangnya teknologi informasi dan komputerisasi maka saya menyarankan kepada institusi agar lebih sering mengadakan kegiatan kemahasiswaan seperti seminar dan workshop yang berhubungan dengan jurusan yang ada di lingkungan kampus bersih LPKIA khususnya pada jurusan Tekhnik Informatika.

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama N.R.P : Rizki Maulana : 6308378

Program Studi : Manajemen Informatika Konsentrasi Teknik Informatika PKN LPKIA Judul Laporan : Perangkat Lunak Sistem pengarsipan dan perhitungan Surat Tanda Terima Setoran Pajak Bumi Bangunan di Bagian Pajak Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Dayeuhkolot Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Laporan Praktik Kerja yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan Laporan Praktik Kerja ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkannya sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di PKN STMIK LPKIA. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Bandung, 3 Oktober 2010 Penulis,

Rizki Maulana

LAPORAN PRAKTIK KERJA

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENGARSIPAN DAN PERHITUNGAN SURAT TANDA TERIMA SETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI BAGIAN PAJAK KANTOR CABANG PEMBANTU BANK BJB DAYEUHKOLOT

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan sidang tugas akhir

Disusun oleh RIZKI MAULANA NRP.6308378

Telah diperiksa dan disetujui Pada Tanggal : .. Di Bandung Pembimbing

You might also like