You are on page 1of 15

Pengertian dan ruang lingkup tata krama

Tatakrama atau adat sopan santun sering disebut etiket, telah menjadi bagian hidup manusia (kita) Bahkan dari persaratan hidup menjadi tuntunan masyarakat di manapun dan kapanpun.

Pada waktu kanak2, tanpa meminta persetujuan orang tua secara sadar atau tidak telah melatih agar menerima pemberian orang dengan tangan kanan, lalu mengucapkan terima kasih. Orang tua melatih cara makan, minum, menyapa dan memberi hormat, cara bicara, berpakian dan cara bersikap jika ada tamu di rumah. Hal tsb terbentuk menjadi kebiasaan.

Tata peraturan kesopanan yg semula berlaku dalam lingkuanan terbatas lama-kelamaan dapat merambat ke lingkungan masyarakat yg lebih luas, dan pada akhirnya diterima sebagai kebiasaan yang berlaku secara nasional. Contoh : anak yg merantau, kadang pulang kerumah orang tua, tradisi Lebaran, Natal dll.

Tata krama yang berlaku dalam suatu bangsa, ada pula yang berlaku menginternasional dalam pergaulan antarbangsa. Misal : menjempaut tamu di lapangan udara, berjabat tangan/saling memeluk, mengalungkan bunga, perjamuan dengan toast (baca toust), mengunjungi makam pahlawan dll.

Pengertian tata krama


Di Kraton, Istana Presiden, Masjid, Gereja, Wihara berlaku tatakrama yg khusus. Tata krama berasal dari tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama, berarti sopan santun, kelakauan, tindakan,, perbuatan. Dalam pergaulan sehari-hari dijumpai bermacam tipe sifat manusia. Misal manusia tipe kedondong dan durian

Banyak orang mencampur adukan antara etiket dengan istilah etika atau kode etik. Etika adalah cabang filsafat yg mempelajari pandangan dan persoalan moral atau kesusilaan. Sedang kode etik adalah serangkaian ketentuan dan peraturan yg disepakati bersama guna mengatur tingkah laku anggota dalam suatu kelompok. Sering kode etik dirumuskan secara tertulis agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam tindakan. Biasanya kode etik digunakan menjadi pedoman organisasi profesi. Misal Kode Etik Kedokteran ; Kedokteran Hewan, Kedokteran GIGI; PWI, Advokat, Guru; Dosen, dll

Terantuk batu yg kecil


Ungkapan kecil itu indah dpt diterapkan dalam moto tata krama, krn tatakrama merupakan hal kecil sering orang menyepelekan dan melalaikan. Apakah kita pernah mengalami gangguan yang menjengkelkan akibat tetangga yang menyetel radio, tape recorder, telivisi keras-keras???? Lain2nya : cari pekerjaan, bangun terlambat ???

Di mana saja, kapan saja.


Seorang mahasiswa setidaknya menyandang tiga predikat, yakni warga kampus, warga dimana bertempat tinggal indekos dan anggota masyarakat tetangga, organisasi, lingkungan desa dan khalayak ramai. Sebagai warga kampus akan berkomunikasi dengan teman mhs, dosen, karyawan, sebagai anggota keluarga sesungguhnya atau keluarga tempat kos, sebagai anggota masyarakat seorang mhs menjalin hubungan dengan macam2 manusia dengan ragam tipe, baik dikenal cukup dekat, sepintas maupun sama sekali belum kenal.

Kenyataan ketentuan sopan santun seolah menyususp ke mana saja dan kapan saja. Misal dalam cara berpakaian; berdandan; bergaul; menerima tamu; menelpon; menghadiri pesta; berjalan; mengendarai motor, naik bemo, bus, kereta api, pesawat, menonton, antre diterminal, halte, stasiun, menyetel radio/tape/tv, berpacaran; makan dan minum menjamu dan dijamu, memberi hadiah, hidup bertetangga, melirik, berjumpa dengan orang lain, merokok, memakai parfum, membuang air kecil/besar, bau mulut dll.

Pergaulan
Hubungan antar manusia atau komunikasi melahirkan pergaulan, dlm pergaulan didahului dengan perkenalan. Dalam pergaulan perlu mengenal tatacara dalam pembicaraan tatap muka serta pembicaraan dg sarana komunikasi. Coba direnungkan dalam pergaulan berapa orang yg dapat digolongkan sebagai sahabat karib anda ? Sebut nama? Berapa? Mana yg bisa diajak curhat? Mana yg seiman? Sesuku/ sejenis? Yg sama tingkat ekonominya? Kalau jawaban lebih banyak yg sama latar blknya dg kita, mungkin kita tergolong orang yg cukup terbuka.

Beberapa kunci pokok dalam komunikasi pergaulan


1.Perlakuanlah orang lain sebagi mana kita ingin diperlakukan. 2.Setiap orang mempunyai perbedaan perseorangan(individual), jadi terimalah sifat tertentu teman kita yg mungkin agak aneh dirasakan. 3.Kenal dulu baru sayang, krn itu membuka diri agar semakin dikenal, hal ini banyak membantu cara orang lain bersikap terhadap diri kita.

4. Banyak masalah komunmikasi dengan sesama akan teratasi jika kepercayaan kepada orang lain, cinta kasih kepada orang lain, dan kesediaan berkorban melandasi komunikasi dengan sesama. Kunci2 tsb mudah dihafalkan tetapi sulit dilakukan, krn itu, sebagai insan yg tidak sempurna, perenungan(refleksi) diri mungkin dpt membantu untuk meloncat dari satu batu ke batu yg lain agar kelak dpt sampai ke sebrang.

Kebersamaan dlm hidup bermasyarakat.


Sudah banyak imbauan yg disampaikan para warga masyarakat untuk memelihara dan memupuk kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Sudah bertumpuk peraturan disusu n demi menjamin kehidupan bersama yg labih selaras dan serasiu. Namun dinamika kehidupan masyarakat kian hari kian cepat, sehingga berakibat membawa persoalan yg lebih rumit baik di kota maupun di desa. Lalu bagaimana ? Yang terpenting adalah berbuat, dan perbuatan itu datang dari diri kita sendiri serta lingkungan yg terdekat. Kaum terpelajar/mahasiswa adalah lapisan masyarakat yg diharapkan menjadi perintis jalan keluar dari kemacetan permasalahan sekaligus pelancar perubahan yg didambakan bersama.

Contoh bagaimana kita berbuat misal dengan :


1. Penggunaan fasilitas pribadi. pengguaan kendaraan bermotor; mobil; pesawat vcd/dvd; HP; walkman dll. Bagaiman?? Yg baik prinsipnya dipegang dlm penggunaa fasilitas pribadi tidak menyolok sambil memperlihatak kesan gagah2an, apalagi samapi mengganggu ketenangan dan membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. 2. Penggunaan fasilias umum: tempat sampah; bus kota; telepon umum/ATM; WC umum; Taman umum; benda2 purbakala; antre; kolam renang; merokok; jam karet dll. Bagaimana ????

Kebanggaan berbangsa
Ada berbagai bentuk pernyataan kebanggan berbangsa yaitu perihal: Hormat terhadap Bendera dan Lagu Kebangsaan. Berbahasa Nasional. Marilah kita berbahasa Indonesia dengan baik dan benar menurut tuntunan tatakrama yg wajar, mungkin sikap ini merupakan pernyataan terima kasih kepada bahasa yang telah berjasa tidak hanya dalam menumbuhkan pemikiran dlm mengembangkan kepribadian kita.

You might also like