You are on page 1of 3

Bahan Diskusi

1. Jelaskan beserta contoh kenapa pendidikan dapat menumbuhkembangkan sifat hakekat manusia secara selaras dan seimbang sehingga terwujudnya manusia yang utuh dan bagaimana kenyataannya sekarang dihubungkan dengan zaman globalisasi? 2. Uraikan apa perbedaan Moral dengan Tanggung jawab?, dan jelaskan keterkaitannya! 3. Jelaskan apa pengertian Dimensi keindividuan, dan apa keterkaitannya dengan pendidikan?

Hasil Diskusi

1. Manusia memiliki ciri khas secara prinsipil berbeda dengan hewan, yaitu manusia memiliki kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, memiliki kata hati, kecerdasan moral, memiliki kemampuan bertanggung jawab dan masih banyak kemampuan dan kelebihan lain yang dimiliki manusia. Itu semua dikenal dengan wujud sifat hakikat manusia. Agar sifat hakekat manusia dapat tumbuh secara selaras dan seimbang perlu adanya pendidikan yang merupakan upaya mengaktualisasikan potensi dimensi dimensi secara maksimal. Dalam hal ini, perlu adanya pengembangan yang utuh. Misalkan pada aspek jasmani dan rohani. Apabila ada salah satu aspek yang tidak mendapatkan pendidikan dan tidak tertangani akan terjadi kepincangan kepincangan yang akan membuat sifat hakikat manusia tidak selaras. Contohnya : Apabila seseorang hanya mendapatkan pendidikan jasmani tapi tidak mendapat pendidikan rohani, maka orang tersebut tidak akan mempunyai keseimbangan mental dan tidak bias berfikir secara jernih karena hanya mengandalkan fisik. Dan apabila seseorang mendapatkan pendidikan jasmani dan rohani, maka hidup akan menjadi seimbang. Maka dari itu, pendidikan dapat mewujudkan manusia yang utuh dan dapat menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia yang selaras dan seimbang. Kenyataan yang dapat dihubungkan pada Era Globalisasi : Pada Era Globalisasi saat ini, perkembangan iptek sangatlah pesat, misalnya pada perkembangan tekhnologi. Siapa yang tidak mengenal jejaring social seperti facebook

dan twitter. Mulai dari remaja sampai orang dewasa menggunakan tekhnologi ini, dan saat ini anak-anak pun sudah mulai menggunakannya. Tentu saja dalam tekhnologi tersebut ada dampak positif maupun negatif. Sehingga untuk bias membedakan mana yang baik dan yang buruk, perlu adanya pendidikan yang dapat mengembangkan sifat hakekat manusia salah satunya mengasah kata hati. Melalui pendidikan tersebut, tentu saja manusia akan lebih berhati hati pada penggunaan tekhnologi dan bisa membedakan mana yang akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif.

2. Moral dapat diartikan sebagai adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-halb tindakan yang buruk. Moral berkaitan erat dengan etika. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan yaitu moral untuk penilaian perbuatan yang dilakukan sedangkan etika untuk pengkajian system nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan tanggung jawab merupakan sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena tanpa tanggung jawab maka semuanya akan menjadi kacau. Keterkaitan moral dengan tanggung jawab adalah misalnya pada seorang ilmuan. Seorang ilmuan harus mempunyai tanggung jawab pnuh dengan tugas dan fungsinya. Fungsi selaku ilmuan tidak hanya sebagai penelaah dan keilmuan saja tetapi juga harus bertanggung jawab atas produk keilmuan yang dibuatnya agar sampai edan dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain tanggung jawab seorang ilmuan juga harus tampil di depan bagaimana caranya bersifat obyektif, terbuka, menerima kritik, menerima pendapat orang lain dan berani mengakui kesalahannya. Jadi moral sangat erat kaitannya dengan tanggung jawab. Tanpa adanya moral kita tidak akan dapat mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah kita perbuat, begitu juga perbuatan tanpa adanya tanggung jawab maka semuanya akan menjadi kacau dan sia-sia.

3. Dimensi keindividuan Dimensi keindividuan berasal dari kata individu sebagai orang seorang sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi. Individu juga dapat diartikan

pribadi. Jadi dimensi keindividuan ialah dimensi kepribadian atau individualitas. Yakni dimana setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi seperti dirinya sendiri dan memiliki individualitas yang menyebabkan setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat esensial dari adanya individualitas pada diri manusia.

Keterkaitan dimensi keindividuan dengan pendidikan sangatlah erat, yakni didalam menumbuh kembangkan kepribadian seseorang sangat diperlukan pendidikan sebagai

media yang membantu peserta didik untuk membentuk kepribadiannya, atau menemukan kediriannya sendiri. Tugas pendidik disini hanya menunjukkan jalan dan mendorong subjek didik bagaimana cara memperoleh sesuatu dalam mengembangkan diri pada prinsip ing ngarso sungtulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri, meskipun disisilain pada diri anak terdapat rasa tidak berdaya, sehingga memerlukan pihak lain (pendidik) yang dapat dijadikan tempat bergantung untuk memberi perlindungan dan bimbingan. Selain itu kepribadian yang unik akan tetap tinggal laten jika tanpa dibina pendidikan. Disinilah peran

pendidikan sangat dibutuhkan agar kepribadian seseorang terbentuk dengan semestinya.

You might also like