Professional Documents
Culture Documents
STRUKTUR MOLEKUL
Struktur Molekul
Suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus
d1 d2
Untuk menentukan bentuk molekul harus ditentukan jarak antara pusat atom-atom yang berikatan (d1 dan d2) dan besar sudut ikatan yang berdekatan ()
Molekul poliatomik gambaran tiga dimensi, walau kadang ditemui juga bentuk linier dan planar
Molekul tetrahedral = sudut ikatan 109,5
= 4 muka
Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) (Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi)
Pasangan elektron dalam ikatan kimia (yang dipakai bersama) maupun pasangan elektron yang tidak dipakai bersama (pasangan elektron mandiri) akan saling tolak menolak dan cenderung berjauhan satu sama lain
Pasangan e- kulit valensi atom pusat akan saling tolakmenolak sampai tercapai tolakan yang paling minimal.
Analogi Balon
Dengan metode ini diperkirakan bahwa CH4 membentuk molekul tetradral, dengan atom C pada pusat tetrahedron dan atom H pada sudut-sudutnya
CH4
C
H
Tetrahedral
Molekul NH3 dan H2O, atom pusatnya juga dikelilingi oleh empat pasangan elektron, tetapi tidak molekul-molekul ini tidak berbentuk tetrahedral NH3 piramida trigonal; H2O berbentuk sudut (planar)
N
H
NH3
H
Atom pusat juga dikelilingi oleh 4 pasang e-, tetapi tidak berbentuk tetrahedral
H2O
Dalam molekul NH3 hanya tiga pasang elektron yang merupakan pasangan penbentuk ikatan, pasangan elektron keempat tidak berikatan (pasangan mandiri) H2O dua dari empat pasangan elektron di sekeliling atom O adalah pasangan ikatan, sedangkan dua yang lain adalah pasangan mandiri
N H
O H
Sudut ikatan dalam NH3 dan H2O sedikit lebih kecil dari 109,50; untuk H-N-H 1070 dan 104,50 untuk H-O-H, hal ini akibat dorongan muatan dari pasangan elektron mandiri
Ex : BeCl2
Cl Be
o
Cl
Cl
Be
180
< 180
Cl
(benar)
Be
(salah) Linier
BCl3
120o
Cl
B
Segitiga Planar
B Cl Cl
4
Cl Sn
Cl
Pasangan e- yang tidak dipakai akan memberikan tolakan yang sama seperti pasangan e- yang tidak dipakai untuk ikatan
Sn
Sn
Cl
Cl
5
Suatu notasi dipakai untuk menunjukkan banyaknya pasangan elektron mandiri di dalam suatu struktur
Misal :
Notasi AX2E2 menunjukkan dua atom X dan dua pasangan mandiri
N H
Contoh :
Cl
Elektron valensi di sekeliling atom pusat - dari atom O =6 - dari Cl, 2x1 =2 - jumlah elektron valensi =8 - jumlah pasangan elektron valensi = 4 - jumlah pasangan ikatan = 2 - jumlah pasangan mandiri = 2
Cl
Bentuk geometris yang sesuai dengan sebaran dua pasangan ikatan dan dua pasangan mandiri (AX2E2) adalah bentuk sudut atau bentuk V
Metode lain Contoh : Ramalkan bentuk anion poliatomik ICl4Jumlah seluruh pasangan elektron = jumlah elektron valensi muatan ion 2
= (7x5) + 1 = 18 2
=64=2
Sesuai dengan struktur AX4E2 bujur sangkar datar square planar
O
N
O
Non Linier
N
O O
Segitiga Planar
COCl2
Cl
Cl
atau
Cl
Cl
Dengan anggapan ikatan rangkap 2 karbon-oksigen adalah ikatan tunggal, atom pusat mempunyai 3 pasang elektron yang tersebar di sekelilingnya, semua adalah pasangan ikatan bentuk geometris adalah trigonal datar
Cl
C
Cl
Struktur Lewis, digabungkan dengan teori VSEPR dapat meramalkan bentuk molekul, akan tetapi tidak dapat meramalkan energi ikatan atom pada ikatan kovalen Ikatan kovalen menyatu pada suatu daerah di antara atom-atom yang berikatan yang peluang untuk menemukan elektron atau rapatan muatan elektronnya besar
Salah satu pendekatan yang dipakai untuk menjelaskan hal ini adalah Teori Ikatan Valensi
Gambar
Gambar
16
Latihan : HCl
17
1s Keadaan dasar C
2s
2p
1s
Keadaan promosi C
2s
2p
Bagan orbital ini menjelaskan banyaknya ikatan, tetapi tidak dapat menjelaskan orientasi ikatan-ikatan tersebut
Dari bagan orbital di atas dapat diramalkan sebuah molekul dengan tiga ikatan C-H yang saling tegak lurus, ikatan C-H yang keempat arahnya tidak sama dengan ikatan C-H lainnya. Hal ini tidak sesuai dengan struktur CH4 dimana empat ikatan C-H membentuk tetra hedral dengan atom pusat C
Jika orbital 2s dan sp digabung dengan cara yang tepat akan dihasilkan suatu perangkat orbital baru yang terdiri dari empat orbital yang identik, membentuk sudut-sudut ikatan tetrahedral orbital hibrida 1s 2s 2p Keadaan dasar C 1s 2s 2p
Keadaan promosi C
1s Hibridisasi sp3 C 2sp3
Be H2 :
Untuk berikatan dengan 2 atom H maka Be harus menyediakan 2 orbital pada kulit valensi yang masingmasing orbital mengandung 1eBe 2s 2p
Hibridasi sp
19
20
Orbital hibrida d
Konsep hibridisasi jika dikembangkan sampai ke orbital d, akan membantu menerangkan terjadinya oktet berkembang Misal : PCl5
3s Keadaan dasar P [Ne] 3s 3p 3d 3p 3d
Keadaan promosi
P [Ne] sp3d 3d
Hibridisasi sp3
P [Ne]
21