Professional Documents
Culture Documents
Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat, membaca dan mengoreksi gambar. Gambar teknik juga lain smengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
STANDARISASI (1)
Tujuan standarisasi ialah untuk mencapai keseragaman, antara lain mengenai: a). Ukuran, bentuk dan mutu barang b). Cara menggambar dan cara kerja. Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. Stadarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan,
STANDARISASI (2)
Pemasangan Instalasi listrik terikat pada peraturan-peraturan. Maksud dan tujuannya adalah untuk mewujudkan terselenggaranya dengan baik instalasi listrik, terutama yang menyangkut keselamatan manusia (terhadap bahaya sentuhan serta kejutan listrik), keamanan instalasi beserta peralatan listriknya, dan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik
STANDARISASI (3)
Peralatan listrik diuji oleh suatu badan, yaitu Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan disingkat LMK. Peralatan listrik yang mutunya di awasi oleh LMK dan telah disetujui, dan diizinkan untuk memakai tanda persetujuan LMK. Pada kabel yang berselubung bahan thermoplastik, misalnya berselubung PVC, tanda persetujuan ini dibuat timbul dan diletakkan pada selubung luar karet.
Garis Gambar
Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya
Kertas Gambar
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Artinya A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjad kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5
Kertas Gambar
Kertas Gambar
A2
A1 A4 A3 A6 A5 A6
Skala Gambar
KLASIFIKASI TEGANGAN
Tegangan ekstra rendah : adalah tegangan dengan nilai setinggi-tinginya 50 volt untuk arus bolakbalik dan 120 volt arus searah. Tegangan rendah, adalah tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 1000 volt ab. Atau 1500 volt as. Tegangan diatas 1000 volt ab, mencakupi: Tegangan menengah (TM), tegangan lebih dari 1 kV sampai dengan 35 kV ab. Tegangan tinggi (TT), tegangan lebih dari 35 kV ab.
PENGHANTAR
Penghantar adalah suatu zat yang dapat dialiri arus listrik secara kontinyu, berupa seutas kawat atau pilinan kawat, baik telanjang maupun berisolasi sebagai kabel, yang cocok untuk mengalirkan listrik, Ukuran Penghantar dinyatakan dalam satuan mm2, Jika bahan penghantar tidak dijelaskan, maka yang dimaksud adalah penghantar tembaga, Jika digunakan penghantar bukan tembaga, ukuran harus disesuaikan dengan kemampuan hantar arusnya. Kemampuan hantar arus (KHA), adalah arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinyu oleh penghantar pada keadaan tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu.
IDENTIFIKASI PENGHANTAR
Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar, diperlukan untuk mendapatkan kesatuan pengertian mengenai penggunaan sesuatu warna. Warna loreng hijau-kuning boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian, penghantar pengaman, dan penyama tegangan bumi. Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral. Warna lain, adalah merah, kuning dan hitam, untuk menandai penghantar fase.
UKURAN/JENIS PENGHANTAR
Kabel dan jenis penghantar harus dipilih dengan mempertimbangka kriteria berikut:
KHA ditentukan dengan melihat pada jenis isolasi dan cara pemasangannya.
Susut tegangan yang ditentukan dari impedansi kabel, karakteristik beban, sehingga antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen.
Kinerja pada hubungan pendek yang ditentukan dari arus gangguan yang mungkin terjadi.
Kekuatan mekanik dan pertimbang fisik lainnya.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1). Perlengkapan listrik harus dipasang dengan rapi dan dengan cara yang baik dan tepat 2). Perlengkapan listrik harus dipasang kokoh pada tempatnya sehingga letaknya tidak berubah oleh gangguan mekanis. 3). Semua peranti listrik yang dihubungkan pada instalasi harus dipasang dan ditempatkan secara aman dan jika perlu harus dilindungi agar tidak menimbulkan bahaya.
Dua penghantar dari logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan alumunium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau penyambung puntir, kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud dan keadaan penggunaannya.
Sambungan penghantar pada terminal harus terjamin baik dan tidak merusak penghantar. Menyambung kabel fleksibel harus menggunakam sambung tekan, sambung solder atau sambung puntir. Sepatu kabel harus disambung dengan mur-baut secara baik.
PENGAMANAN (1)
Seluruh bagian aktif, yaitu bagian konduktif yang merupakan bagian dari sirkit listrik, yang dalam keadaan kerja normal umumnya bertegangan dan atau dialiri arus, bagian ini harus diamankan terhadap bahaya sentuh langsung, yaitu dengan cara: 1). Diberi isolasi 2). Konstruksi serta lokasinya diatur demikian rupa sehingga sentuhan langsung tak mungkin terjadi. 3). Bagian aktif perlengkapan dan instalasi yang tidak dapat diberi isolasi, harus diberi selungkup, sekat, rumah atau pelindung lain yang sejenis.
PENGAMANAN (2)
Sentuhan tak langsung adalah sentuh pada Bagian Konduktif Terbuka (BKT), perlengkapan atau instalasi listrik menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi.
BKT perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang tidak merupakan bagian dari sirkit listriknya, yang dalam keadaan normal tidak bertegangan. Kegagalan isolasi tersebut harus dicegah dengan car :
1). Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik. 2). Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat. 3). Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
PENGAMANAN (3)
Tindakan pengaman dengan sistem pembumi pengaman dilakukan dengan: 1). Membumi titik netral sistem listrik di sumbernya, seperti pada generator atau transformator. 2). Membumikan BKT perlengkapan dan BKT instalasi listrik. Sedemikian rupa sehingga apabila terjadi kegagalan isolasi tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada BKT tersebut dengan bekerjanya alat pengaman arus lebih. Pembumi BKT dapat terpisah dari pembumi sistem listrik dengan mengguna elektroda bumi sendiri, atau jaringan pipa air minum dari logam.
Keterangan Gambar
Menggambar teknik ialah cara yang paling baik untuk menunjukkan dan menjelaskan maksud benda. Gambar teknik yang sempurna harus dilengkapi dengan keteranganketerangan yang lengkap, antara lain sarana yang wajib dicantumkan pada gambar teknik yang merupakan sebuah petunjuk dan keterangan mengenai gambar. Keterangan ini berada di dalam sebuah kolom atau petak yang didalamnya dibagi-bagi lagi, untuk diisi keterangan-keterangan yang diperlukan. Petak keterangan itu lazim disebut stuklis dan selalu diikut-sertakan dalam bidang gambar teknik sebagai pelengkap gambar. Stuklis ini harus digambar disudut bawah sebelah kanan.
Stuklis
Keterangan yang harus dicantum kedalah stuklis adalah: a. Judul atau tujuan gambar teknik yang di gambar.
a= c= b d
Gambar memperlihatkan sebagian perbedaan simbol listrik dari Amerika dan Jerman.
Induktor
Kumparan relai
Resistor
Sakelar
Kapasitor
Simbol listrik
Simbol listrik
Simbol listrik
Simbol listrik
Simbol elektronika