Professional Documents
Culture Documents
Hai
manusia, sembahlah Tuhan mu yang telah menjadikan kamu dan juga orang-orang
sebelummu supaya kamu bertakwa [Al Baqarah 2:22]. Ada dua hal yang
melandasi manusia menjadi bertakwa, yaitu karena cinta atau karena takut.
Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan manusia
setelah merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat
kemurahan dan keindahan Nya munculah dorongan untuk beribadah kepada Nya.
Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia
menjalankan ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebutuhan.
Ketika manusia menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban adakalanya muncul
ketidak ikhlasan, terpaksa dan ketakutan akan balasan dari pelanggaran karena
tidak menjalankan kewajiban.
vi
3. Terhindar dari kemaksiatan, ... .. Sesungguhnya
shalat mencegah orang dari kekejian dan kejahatan yang nyata [Al Ankabut
29:46]. Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi
tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika
ibadah yang dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang harus selalu
dipakai dimanapun manusia berada.
4. Berjiwa sosial, ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan
keadaan lingkungan disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman langsung dari
ibadah yang dikerjakannya. Sebagaimana ketika melakukan ibadah puasa, ia
merasakan rasanya lapar yang biasa dirasakan orang-orang yang kekurangan.
Sehingga mendorong hamba tersebut lebih memperhatikan orang-orang dalam
kondisi ini.
5. Tidak kikir,
dan karena cinta kepada Nya memberikan harta benda kepada ahli kerabat,
dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan kaum musafir, dan mereka
yang meminta sedekah dan untuk memerdekakan sahaya. [Al Baqarah 2:178].
Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya tetapi milik Allah
SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kemaslahatan umat. Tetapi karena
kecintaan manusia yang begita besar terhadap keduniawian menjadikan dia lupa
dan kikir akan hartanya. Berbeda dengan hamba yang mencintai Allah SWT,
senantiasa dawam menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, ia menyadari bahwa
miliknya adalah bukan haknya tetapi ia hanya memanfaatkan untuk keperluanya
semata-mata sebagai bekal di akhirat yang diwujudkan dalam bentuk pengorbanan
harta untuk keperluan umat.
6. Merasakan keberadaan Allah SWT,
Yang Dia
melihatmu sewaktu kamu berdiri (shalat) dan bolak balik dalam sujud Ketika
seorang hamba beribadah, Allah SWT benar-benar berada berada dihadapannya,
maka harus dapat merasakan/melihat kehadiran Nya atau setidaknya dia tahu
bahwa ALLAH SWT sedang memperhatikannya.
7. Meraih martabat liqa Illah, .....
Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia mendoa kepada Ku. Maka
hendaklah mereka menyambut seruan Ku dan beriman kepada Ku supaya mereka
mengikuti jalan yang benar [Al Baqarah 2:187]. Hamba yang didengar dan
dikabulkan doa-doanya hanyalah mereka yang dekat dengan Nya melalui ibadah
untuk selalu menyeru kepadaNYA.
9. Banyak saudara,
...
Dan apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka ingat lah kepada Allah
sambil berdiri, sambil duduk dan sambil berbaring atas rusuk kamu. [An Nisa
4:104]. Ibadah berarti berdzikir (ingat) kepada Allah SWT, hamba yang
menjalankan ibadah berarti ia selalu ingat Allah SWT dan merasa bahwa Allah
SWT selalu mengawasinya sehingga tidak ada kesempatan untuk berbohong.