You are on page 1of 13

Ilmu Kealaman Dasar

Kelompok 2

Masalah Ekologi

Serta Solusinya

Nama anggota kelompok :


1. Hari Herdiana 2. Iif Latifah K 3. Ivo Biorta A 4. Devi Acela 5. Faizal Nur A 112122172 112122181 112122193 112122194 112122202

Suatu cita-cita besar yang saat ini menjadi tantangan terbesar kita adalah mewujudkan sebuah ekologi yang seimbang, selaras, dan seimbang.
Sebagai mahasiswa kita dapat ikut berperan aktif untuk mewujudkan sebuah lingkungan yang sehat dan tidak merugikan. adalah dengan menyadarkan diri sendiri akan pentingnya menjaga bumi ini dari kepunahan.

Apa pengertian Ekologi ?


Ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dengan rumahnya atau rumah tangga makhluk hidup.

Masalah Ekologi yang timbul ?


Masalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak kepada terganggunya kesejahteraan manusia.

Kerusakan Hutan
Masalah utama lingkungan adalah masalah kerusakan hutan.
Contoh :
Di Kabupaten Lebong mempunyai hutan seluas 134.834,72 ha terdiri dari 20.777,40 ha hutan lindung dan 114.057,72 ha berupa hutan konservasi, sebanyak 7.895,41 ha hutan lindung dan 2.970,37 ha cagar alam telah mengalami kerusakan. Kerusakan hutan di kabupaten/kota lain di Propinsi Bengkulu lebih parah lagi.

Sebab kerusakan hutan antara lain :


1) persepsi masyarakat bahwa hutan masih terbatas untuk kepentingan ekonomi; 2) adanya konflik kepentingan; 3) laju perusakan hutan tidak sebanding dengan upaya perlindungan; 4) masih luasnya lahan kritis di luar hutan karena pengelolaan lahan secara tradisional dan praktek perladangan berpindah; 5) belum optimalnya penegakan hukum dalam percepatan penyelesaian

Upaya untuk memulihkan hutan yang rusak :


1. Dalam jangka pendek adalah penegakan hukum. Hal ini sangat penting untuk mencegah praktek ilegal logging. 2. Hendaknya kegiatan pembangunan memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini seringkali dilanggar oleh pelaksana pembangunan. 3. Upaya penanaman kembali hutan yang telah rusak. Penghijauan telah dilakukan namun belum efektif memulihkan kondisi hutan. 4. Dalam jangka panjang pendidikan lingkungan menjadi salah

satu pelajaran muatan lokal baik di SD, SMP, SLTA maupun

Penurunan Keanekaragaman Hayati


Sebagai akibat kerusakan hutan, pembukaan lahan, praktek pengolahan lahan yang kurang memperhatikan ekologi, pertanian monokultur dll., maka terjadi penurunan keanekaragaman hayati di Propinsi Bengkulu. Kegiatan monokultur dapat menyebabkan sebagian flora, fauna dan mikrobia musnah. Contoh : kantong semar yang dahulu sangat banyak dijumpai di Bengkulu sekarang menjadi sedikit jumlah dan jenisnya.

untuk mencegah punahnya flora dan fauna langka antara lain adalah :
1. konservasi in-situ: upaya pelestarian flora dan fauna langka beserta ekosistemnya di kawasan konservasi. Luas hutan konservasi di Bengkulu adalah 426.203,23 ha.

Solusi

2. program penangkaran satwa langka.


3. Penyuluhan tentang penangkaran satwa secara intensif. 4. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang keanekaragaman hayati dan manfaatnya bagi masyarakat. 5. Memperluas habitat satwa liar.

Kualitas Air
Pengolahan air di PDAM saat ini memerlukan cukup banyak tawas yang berfungsi sebagai pengikat partikel lumpur. Ulah manusia yang menyebkan kerusakan :
1. kekeruhan yang tinggi ini disebabkan oleh aktivitas lain di hulu sungai. 2. Praktek pemotongan liar juga marak dilakukan oleh masyarakat. 3. Kerusakan hutan juga dapat menurunkan mutu air. Akibatnya peningkatan zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi serta kekeruhan.

Persampahan
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Masalah sampah antara lain:


1. 2. 3. 4. Kesadaran masyarakat rendah. TPS kurang tersedia cukup. Seringnya pencurian tempat-tempat sampah. Belum ada pengolahan sampah yang representatif. 5. Tempat sampah kurang tersedia cukup di lokasi padat aktivitas.

Solusi permasalahan sampah antara lain sebagai berikut :


1. Program pengelolaan sampah permukiman. 2. Dimasukkan ke dalam kurikulum SD, SPM, SMA. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah pemukiman.

Upaya yang telah dilakukan :


1. lomba semacam bangunpraja tingkat desa. 2. Pilot project pengolahan sampah. Sayang tidak berlanjut. 3. Program adipura. 4. Perda yang mengatur persampahan, tapi belum dijalankan efektif.

Jangan merusaknya ! Lindungi Bumi Kita

You might also like