Professional Documents
Culture Documents
DIBANTU OLEH :
SEKDA Pengelola Barang Ka. BIRO/Kabag Perlengkapan/Umum/Unit Pengelola Barang Pembantu Pengelola Ka. SKPD Pengguna Barang Ka. UPTD Kuasa Pengguna Barang Penyimpan Barang Pengurus Barang
mengajukan rencana kebutuhan barang; melakukan pencatatan dan inventarisasi barang; menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; mengamankan dan memelihara barang; melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang; menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) kepada kepala SKPD
Penyimpan Barang
menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah; meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima; meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan; mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang; mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan; dan membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang milik daerah kepada Kepala SKPD
RKA SKPD
APBD
Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD)
PENGADAAN
Prinsip: efisien,efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. Dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah (Keputusan Kepala Daerah) Kepala Daerah dpt melimpahkan kewenangan kpd Kepala SKPD untuk membentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa. Dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. Pengadaan yg bersifat khusus & menganut asas keseragaman, ditetapkan dgn Keputusan Kepala Daerah. Pemeriksaan Realisasi pengadaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Barang/Jasa Pemerintah Daerah (Keputusan Kepala Daerah) Kepala Daerah dpt melimpahkan wewenang kpd Kepala SKPD utk membentuk Panitia Pemeriksa Barang/Jasa. Pengguna membuat laporan hasil pengadaan kepada Kepala Daerah melalui pengelola. Laporan hasil pengadaan dilengkapi dokumen pengadaan barang/jasa
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN : penegasan pemakaian barang milik daerah yang ditetapkan Kepala Daerah kpd pengguna/kuasa pengguna barang sesuai tugas dan fungsi SKPD ybs. Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD ybs. Status penggunaan barang pada SKPD ditetapkan dalam rangka tertib pengelolaan barang milik daerah dan kepastian hak, wewenang dan tanggungjawab kepala SKPD (ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah) Tata cara Penetapan status penggunaan barang: pengguna melaporkan barang milik daerah yang diterima kepada pengelola disertai dengan usul penggunaannya; dan pengelola meneliti usul penggunaan untuk ditetapkan status penggunaannya.
PENATAUSAHAAN
Penatausahaan, meliputi: kegiatan pembukuan, Inventarisasi, dan Pelaporan. Pengguna/kuasa pengguna barang harus melakukan pendaftaran dan pencatatan barang ke dalam daftar barang pengguna dan daftar kuasa pengguna sesuai dengan penggolongan dan kodefikasi inventaris barang milik daerah; dokumen kepemilikan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan disimpan oleh pengelola; dokumen kepemilikan selain tanah dan/atau bangunan disimpan oleh pengguna.
PEMANFAATAN
Pemanfaatan merupakan pendayagunaan barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD dalam bentuk pinjam pakai, sewa, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah, bangun serah guna dengan tidak merubah status kepemilikan
Persetujuan Pemanfaatan
TANAH & BANGUNAN SELAIN TANAH & BANGUNAN
YANG DIPERGUNAKAN SKPD
PERSETUJUAN
KEPALA DAERAH
PENGELOLA
BENTUK PEMANFAATAN
SEWA; PINJAM PAKAI; KERJASAMA PEMANFAATAN BANGUN GUNA SERAH DAN BANGUN SERAH GUNA.
SEWA
Barang milik daerah yg belum dimanfaatkan, dpt disewakan kpd Pihak Ketiga sepanjang menguntungkan daerah. Penyewaan tidak merubah status kepemilikan barang Penyewaan tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah. Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan, selain tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan oleh pengguna, dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat persetujuan dari pengelola. Jangka waktu penyewaan barang milik daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. Surat perjanjian sewa, sekurang-kurangnya memuat: pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; jenis, luas/jumlah barang, besaran sewa, & jk. waktu; tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan; dan persyaratan lain yang dianggap perlu. Hasil penerimaan sewa disetor ke Kas Daerah.
PINJAM PAKAI
Barang berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan, dapat dipinjampakaikan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah; Pinjam pakai barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah; Pinjampakai tidak merubah status kepemilikan barang daerah; Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang; Surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan; jangka waktu peminjaman; tanggung jawab peminjam atas biaya operasional & pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; persyaratan lain yang dianggap perlu.
KERJASAMA PEMANFAATAN
Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka:
Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Meningkatkan penerimaan daerah
PENILAIAN
Penilaian dilakukan dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan pemindahtanganan. Penetapan nilai dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Daerah : berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Penilaian dilaksanakan oleh tim (ditetapkan Kepala Daerah) & dapat melibatkan penilai independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset. Penilaian barang berupa tanah dan/atau bangunan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar dengan estimasi terendah menggunakan NJOP Hasil penilaian barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
PENGHAPUSAN
Penghapusan barang meliputi: Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna; dan Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah. Penghapusan dilakukan dalam hal : barang sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/atau kuasa pengguna. Beralih kepemilikan, pemusnahan/sebab-sebab lain. Penghapusan dilaksanakan dengan Keputusan Kepala Daerah Keputusan pengelola a.n. Kepala Daerah Penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan, apabila : tidak dapat digunakan/dimanfaatkan/dipindahtangankan; alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundangan. Pemusnahan dilaksanakan oleh pengguna dengan keputusan dari pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah. Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah.
PEMINDAHTANGANAN
Pemindahtanganan : pengalihan kepemilikan sebagai tindak lanjut dari penghapusan. Barang rusak & tidak dpt digunakan: dihapus dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah sesuai ketentuan perundang-undangan. Penghapusan barang yang masih mempunyai nilai ekonomis, dapat dilakukan melalui: pelelangan umum/pelelangan terbatas dan/atau disumbangkan atau dihibahkan kpd pihak lain. Hasil pelelangan disetor ke kas Daerah. Bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan barang milik daerah, meliputi: Penjualan; Tukar menukar; Hibah; dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN
Ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan DPRD, untuk: tanah dan/atau bangunan; dan selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai > 5 M Pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD, apabila: sudah tidak sesuai dgn tata ruang wilayah/ tata kota; harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen anggaran; diperuntukkan bagi pegawai negeri; diperuntukkan bagi kepentingan umum; dan dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yg telah memiliki kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan perundangan sudah tidak ekonomis jika dipertahankan. Pemindahtanganan Barang dgn nilai s.d. 5 M dilakukan oleh Pengguna dengan persetujuan Pengelola
PENJUALAN
Pertimbangan: Optimalisasi barang yang berlebih atau idle; secara ekonomis lebih menguntungkan bila dijual; sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan. Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang, kecuali: Penjualan kendaraan perorangan dinas pejabat negara.
Kendaraan perorangan dinas yang digunakan Pejabat Negara dgn umur >5 tahun, dapat dijual 1 (satu) unit kepada ybs. setelah masa jabatannya berakhir;
Penjualan rumah golongan III; dan Barang milik daerah lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh pengelola. Tata cara penjualan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Umur
> 5 Th
> 5 Th
> 10 Th
Kepala Daerah menetapkan lebih lanjut umur kendaraan sesuai kondisi masing-masing daerah
Cara Penjualan
Penjualan dan/atau penghapusan dimungkinkan apabila sudah ada kendaraan pengganti dan/atau tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas
Ketentuan jualbeli/sewa Rumah dinas daerah: Rumah Dinas Daerah Gol. II yg telah dirubah menjadi gol. III; Rumah Dinas Daerah Gol. III yang berumur 10 th. atau lebih; Pegawai yang dapat membeli adalah pegawai yang sudah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun atau lebih dan belum pernah membeli atau memperoleh rumah dengan cara apapun dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat; Pegawai yang dapat membeli rumah dinas daerah adalah penghuni yang pemegang Surat Ijin Penghunian yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah; Rumah dinas daerah dimaksud tdk sedang dalam sengketa; Rumah dinas daerah yang dibangun di atas tanah yang tidak dimiliki oleh Pemerintah Daerah, maka untuk memperoleh hak atas tanah harus diproses tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penjualan rumah dinas daerah golongan III beserta atau tidak beserta tanahnya ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan harga taksiran dan penilaiannya dilakukan oleh Panitia Penaksir dan Panitia Penilai yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah. Penjualan rumah dinas daerah golongan III sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Hasil penjualan rumah dinas daerah golongan III tersebut disetor ke kas daerah. Pelepasan hak atas tanah dan penghapusan dari Daftar Inventaris barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah harga penjualan atas tanah dan/atau bangunannya dilunasi.
Pelepasan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan dengan Ganti Rugi Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan atau bangunan melalui pelepasan hak dengan ganti rugi, dapat diproses dengan pertimbangan menguntungkan daerah. Perhitungan perkiraan nilai tanah dan/atau bangunan dgn memperhatikan NJOP dan/atau Harga Umum setempat yg dilakukan oleh Panitia Penaksir yang dibentuk dgn Keputusan Kepala Daerah atau dapat dilakukan oleh Lembaga Independen yg bersertifikat dibidang penilaian aset Proses pelepasan hak tanah dan/atau bangunan dilakukan dengan pelelangan/tender. Ketentuan tsb. diatas tidak berlaku bagi pelepasan hak atas tanah untuk kavling perumahan PNS Kebijakan pelepasan hak atas tanah kavling untuk pegawai negeri ditetapkan oleh Kepala Daerah.
HIBAH
Hibah dapat dilakukan dgn pertimbangan untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan, dan penyelenggaraan pemerintahan; Syarat-syarat:
bukan merupakan barang rahasia negara/daerah; bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak;dan tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Penyertaan modal Pemda atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja BUMN/D atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah dan swasta. Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah ditetapkan oleh KDH setelah mendapat persetujuan DPRD. Penyertaan modal Pemda ditetapkan dengan Perda.
PEMBINAAN, PENGENDALIAN & PENGAWASAN Mendagri : pembinaan pengelolaan barang Kepala Daerah : pengendalian pengelolaan barang Pengguna Barang : pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan, dan pengamanan Barang yang berada di bawah penguasaannya. Pelaksanaan pemantauan dan penertiban dilaksanakan oleh Pengguna. Pengguna dan Kuasa Pengguna Barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban. Pengguna dan Kuasa Pengguna Barang menindaklanjuti hasil audit sesuai ketentuan perundangundangan.
Pengelola berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah, dalam rangka penertiban penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang sesuai ketentuan yang berlaku. Tindak lanjutnya pengelola dpt meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang Hasil audit disampaikan kepada Pengelola untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-undangan.
PEMBIAYAAN
Dalam pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah, disediakan anggaran yang dibebankan pada APBD. Pejabat/pegawai yang melaksanakan pengelolaan barang milik daerah yang menghasilkan pendapatan dan penerimaan daerah, diberikan insentif. Penyimpan barang dan pengurus barang dalam melaksanakan tugas diberikan tunjangan khusus yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan KDH.