You are on page 1of 17

Latar Belakang

Tujuan Penulisan Batasan Masalah

Banyaknya penggunaan sistem penguat daya


linear khususnya pada alat-alat di bidang telekomunikasi. Contohnya, radio amatir

Mengetahui sistem operasi penguat daya Kelas A Mengetahui sistem operasi

penguat daya Kelas B

Sistem operasi penguat daya Kelas A Sistem operasi penguat

daya Kelas B

Sebuah perangkat penguat daya adalah sebuah alat untuk menguatkan daya dari suatu sinyal

Penguat daya linier adalah sebuah sirkuit elektronik yang outputnya proporsional dengan inputnya, tetapi berkemampuan dalam mengantarkan lebih banyak daya menuju ke beban

Penguat daya kelas A beroperasi pada seluruh siklus input sehingga sinyal output adalah sebuah tiruan kenaikan

pasti dari input tanpa clipping.

Pada rangkaian kelas A, elemen penguat


bersifat mempengaruhi.

Penguat Kelas A sangat tidak efisien Penguat kelas A biasanya berarti implementasi penguat sinyal kecil

= 25%, 75% panas Cocok digunakan untuk : AM, ASK, QAM Linearitas paling bagus

Penguat Kelas B hanya menguatkan setengah dari siklus gelombang input

Kelas B secara teori memiliki nilai efisiensi maksimum sebesar 78,5%

Ada pemotongan sinyal 180 derajat

Rangkaian penguat daya Kelas A dengan emitter dibumikan (Gambar III.1a) serupa dengan penguat sinyal lemah analog. Dalam penggunaan penguat daya (PA), resistansi beban biasanya cukup rendah untuk dapat mengabaikan resistasi cabang dan reaktansi alat. Karena titik kerja Q (titik tetap) (yakni ICQ) dipilih agar transistor berada dalam daerah aktif seterusnya, maka alat tersebut setara dengan sumber arus (Gambar III.1b).

Dengan mengamati bentuk gelombang dalam Gambar III.1c dapat ditunjukkan bahwa kalau PA Kelas A menyalurkan keluaran maksimumnya, tegangan dan arus kolektor sesaat puncak sama dengan vC, maks = 2 VCC dan iC,maks = 2ICQ = 2VCC/R. Dengan demikian keluaran daya normal

Penguat daya RF Kelas A paling banyak digunakan sebagai penguat penggerak tingkat rendah. Dalam penggunaan ini, daya yang dikonsumsi oleh penguat Kelas A relative merupakan bagian kecil dari daya pemancar total. Penguat-penguat daya Kelas A RF juga digunakan dalam frekuensi gelombang mikro dimana sulit untuk menggunakan kelas penguatan yang lain.

Operasi Kelas B lebih efisien dibandingkan dengan Kelas A untuk penguatan RF linier; sehingga Kelas B sering digunakan dalam PA linier daya sedang dan daya tinggi. Konfigurasi yang paling umum adalah rangkaian tekan tarik gandeng trafo Gambar III.3a

Prinsip kerja dari PA RF Kelas B serupa dengan prinsip kerja PA AF kelas B. Dua transistor digerakkan dengan beda fase 1800 sehingga masingmasing aktif untuk setengah siklus dan terputus (cutoff) untuk setengah siklus yang lain.

Rangkaian penguat daya Kelas A dengan emiter dibumikan serupa dengan penguat sinyal lemah analog. Sebuah penguat Kelas A yang mempunya beban resistor dikatakan mendapatkan prategangan untuk Kelas A jika nilai tegangan yang muncul sebagai jatuh tegangan pada resistor beban besarnya setengah dari tegangan catu-daya. Penguat Kelas A sangat tidak efisien, karena penguat ini bisa tidak pernah memiliki efisiensi lebih baik dari 50% Operasi Kelas B lebih efisien dibandingkan dengan Kelas A untuk penguatan RF linear, sehingga sering digunakan dalam PA linear daya sedang dan daya tinggi. Prinsip kerja dari PA RF Kelas B yaitu dua transistor digerakkan dengan beda fasa 1800 sehingga masing-masing aktif untuk setengah siklus dan terputus setengah siklus yang lain. Dalam penguat Kelas B sinyalnya dipisahkan, diperkuat dengan efisien, dan kemudian digabungkan kembali.

You might also like