You are on page 1of 2

Analisis Kuantitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data yang berbentuk angkaangka yang dapat dihitung

yaitu data realisasi penerimaan pajak daerah dan laporan mengenai pendapatan asli daerah. a) Menghitung potensi pajak daerah terhadap PAD. Untuk mengetahui besarnya potensi pajak daerah yang dipungut oleh BPKD kabupaten Sukoharjo selama tahun anggaran 2003/ 2004 sampai dengan 2007/2008. Potensi pajak daerah tersebut dapat dihitung dengan metode least square, dengan rumus: Y = a + bx dimana Y adalah nilai variabel yang ingin diketahui (potensi), x adalah periode/waktu, a adalah nilai y apabila x=0, dan b adalah besarnya perubahan variabel y yang terjadi pada setiap perubahan suatu unit variabel x. b) Menghitung kontribusi. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pajak daerah yang dipungut oleh BPKD kabupaten Sukoharjo selama tahun anggaran 2003/2004 sampai dengan tahun 2007/2008. Besarnya kontribusi pajak daerah tersebut dapat diukur dengan menggunakan rumus: Y= X100%

dimana: Y adalah Prosentase Kontribusi Pajak daerah terhadap PAD, TPD adalah Total Pajak Daerah, dan PAD adalah Pendapatan Asli Daerah. c) Menghitung efektifitas. Untuk mengetahui keefektifitasan pajak daerah kabupaten Sukoharjo selama tahun anggaran 2003/2004 sampai dengan 2007/2008. Pajak daerah dikatakan efektif jika efektifitas 100 persen. Abdul Halim (2008:234) menyatakan bahwa Efektivitas adalah perbandingan atau rasio antara penerimaan dengan target yang telah ditetapkan setiap tahunnya berdasarkan potensi riil. Efektifitas tersebut dapat diukur dengan menggunakan rumus (Abdul Halim: 2001): X 100%

d) Elastisitas, Perhitungan elastisitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan realisasi retribusi daerah terhadap perubahan realisasi PAD.

Elastisitas

Dimana: penerimaan PAD =selisih kenaikan penerimaan PAD dari tahun sebelumnya penerimaan retribusi = selisih kenaikan penerimaan retribusi dibanding tahun sebelumny

1. Seberapa besar potensi pajak daerah yang terdapat di Kabupaten Sumedang selama periode tahun 1994 hingga tahun 2006? 2. Seberapa besar pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sumedang selama periode tahun 1994 hingga tahun 2008? 3. Apakah hambatan yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Sumedang dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah?

Hakki (2008) meneliti penerimaan pajak dan retribusi daerah sebelum dan pada masa otonomi daerah di Kota Bogor. Ia menggunakan metode analisis komponen utama (Principal Component Analysis/PCA) dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah di Kota Bogor sangat dipengaruhi oleh variabel tingkat inflasi.

You might also like