Professional Documents
Culture Documents
penyakit sedini mungkin, seperti metabolis disorder, mastitis dan masalah reproduksi serta penyakit lainnya yang akan mengganggu produksi. Sapi yang kurus (undercondition) banyak mengalami masalah kesehatan, sedangkan sapi kegemukan (overcondition) akan mengalami kesulitan melahirkan, fatty liver sindrom dan sampai kematian Indikator cadangan energi tubuh
pengamatan dan perabaan tulang belakang (backbone), loin dan pinggul (rump). Pengamatan dilakukan untuk melihat deposit (cadangan) lemak bagian punggung, pinggul dan ekor. Nilai kondisi tubuh adalah 1.0 5.0 dengan skala kenaikan o.25, dimana 1.0 adalah sangat kurus sekali dan tidak ada perlemakan (undecondition), sedangkan sapi dengan skor 5.0 kondisi tubuh sangat gemuk sekali dan overcondition (Ferguson, J. D., D. T. Galligan, and N.
Thomsen. 1994. Principal descriptors of body condition score in Holstein cows. J. Dairy Sci. 77:2695-2703)
dialkukan 3 kali dalam masa laktasi, yaitu: 1. Pada bulan pertama setelah melahirkan perimbangan pemberian pakan. 2. Pada saat pertengahan laktasi 3. Pada akhir laktasi
Sebaiknya juga dinilai pada saat melahirkan untuk melihat efektivitas program pemberian pakan.
satu siklus, yaitu: 1. Pada awal periode kering 2. Pada saat melahirkan 3. Pada hari laktasi ke 45, 90, 180 dan 270 Evaluasi dilakukan untuk program pemberian pakan, breeding dan manajemen pemeliharaan
Periode Kering
Kondisi tubuh ideal 3.5 (3.0 4.0)
Pemberian pakan bertujuan untuk pembentukan
lemak tubuh sebagai cadangan enegi. Pemberian hijauan berkualitas dengan energi dna protein cukup, seperti hay atau silase 3 minggu sebelum melahirkan Dijaga agar tidak sampai overcondition
Awal Laktasi
BCS lebih dari 4.0 memiliki resiko terhadap masalah kesulitan
melahirkan, retained plasenta, metritis (radang kelenjar susu), mastitis, displaced abomasum, ketosis, dan milk fever. BCS kurang dari 3.0 tidak terlalu bermasalah pada kesehatan tapi pada rendahnya produksi dan reproduksi Pada puncak produksi (4 6 minggu), intake BK rendah sehingga terjadi negative energy balance, Energi tubuh digunakan untuk mengatai kekurangan Pada sapi kurus akan mengalami kekurangan energi, sehingga kadar lemak susu rendah rendah. Rendahnya puncak produksi susu akan menyebabkan rendahnya produksi selama satu periode laktasi. Penambahan 1.0 kg susu pada puncak laktasi akan memberikan kontribusi sebanyak 200 kg susu pada satu masa laktasi
0.5 1.0 poin. Pada minggu 10 diharapkan sapi laktasi BCS 3.0 Skor BCS 2.5 3.5 meruapakan kondisi baik dalam efisiensi reproduksi Pada sapi produksi tinggi penurunan sampai 2.5 dengan penurunan 1.5 kg/hari PK awal laktasi 18 -20%, ideal 40% protein bypass TDN 72-75% dengan ADF 19-21%
bentuk chopped Pemberian konsentrat kurang dari 4 kg/hari Pemberian air minum bersih Berikan molases untuk meningkatkan palatabilitas ransum Buffer sodium bikarbonat 0.75 - 1.0% untuk meningkatkan kecernaan dan mencegah asidosis. Gunakan lemak sebagai sumber energi Penambahan Ca dan Mg dalam jumlah 0.75 1.0%
Pertengahan Laktasi
Laktasi ke-180 hari (3 bulan) sapi mengalami
peningkatan BB. BCS 3.0, untuk sapi berproduksi tinggi, atau 3.0 3.5 untuk produksi sedang Sapi sudah bunting
Laktasi Akhir
Hari laktasi 270 BCS harus mendekati 3.5
Pada sapi berproduksi rendah bahkan lebih gemuk
mendekati 4.0