You are on page 1of 5

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i KATA PENGANTAR......i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..iii B.

Rumusan Masalahiii BAB II PEMBAHASAN A. Menganal Otak.1 B. Peran hati (qolbu) dalam Berbagai Kecerdasan2 C. Hubungan Multiple Intelegensi Dalam Belajar dan Karir...4 D. Menjaga Otak Agar Tetap Seimbang...7 E. Analisis Makalah9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..14 DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat , nikmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul PENGARUH MULTIPLE INTELIGENSI DALAM KEBERHASILAN BELAJAR DAN KARIR ini dengan baik tanpa ada kendala yang yang berarti. Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Rasul junjungan kita Sang Revolusioner dunia Nabi Muhammad Saw kepada para sahabat dan para pengikut beliau. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan ini, baik yang berupa bantuan materiil maupun spirituil, hanya Allah yang mampu membalasnya, Jazakumullah ahsanal jaza. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga dapat menjadi acuan untuk penulisan karya ilmiah mendatang yang lebih baik. Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah khasanah keilmuan tentang dunia pendidikan khususnya psikolgi, dan dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya, Amien. Ponorogo, Juni 2012 Penulis

IKA MAR ATUS SHOLEKHAH

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu jiwa pendidikan atau lebih dikenal dengan psikologi pendidikan dibentuk oleh dua kata, yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Sementara pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang digunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak atupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Mengingat akan pentingnya belajar, maka Pemerintah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, melakukan perubahan kurikulum untuk mencoba mengakomodasi kebutuhan siswa. Inteligensi tidak hanya dipandang sebagai kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan lain yang terkait bagi seseorang untuk memecahkan masalah. Muncullah teoriteori emosional inteligensi, sosial inteligensi, dan spiritual inteligensi. Teori-teori tersebut menyatakan bahwa inteligensi yang hanya dilihat dari aspek kognitif tidak benyak memberi sumbangan pada kesuksesan dalam hidup. Oleh karena itu berkembanglah beberapa bentuk intelijensi yang tidak hanya mengungkap aspek-aspek kognitif tetapi juga aspek emosional, moral, sosial, dan spiritual. Maka muncullah teori Multiple Intelligence pada tahun 1983, oleh Gardner. Para pendidik perlu mengetahui bahkan mendalami psikologi untuk kepentingan suksesnya pendidikan terhadap anak didiknya untuk mengefektifkan sasaran pembelajaran. Salah satu yang perlu diketahui oleh guru adalah kondisi kejiwaan (sikologis siswa) ataupun hubungan sosial dan emosi siswa (socio-emotional climate approach). Iklim sosial dan emosional yang baik adalah dalam arti terdapat hubungan interpersonal yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa, merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. Begitulah hubungan antara psikologi dengan ilmu-ilmu keguruan, yang dimana sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar, disamping faktor intelijensi siswa serta faktoriii

faktor yang lain. Akan tetapi, inteligensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan, tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit-sakitan saja meskipun inteligensinya tinggi dapat gagal dalam usaha mengembangkan dirinya dalam kehidupannya. Demikian pula meskipun cerdas jika tidak ada kesempatan mengembangkan dirinya dapat gagal pula. Banyak diantara orangorang yang sebenarnya memilki inteligensi yang cukup tinggi, tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Sebaliknya adapula seorang yang sebenarnya memiliki inteligensi yang sedang saja, dapat lebih maju dan dan mendapat kehidupan yang lebih layak. Akan tetapi inteligensi yang rendah menghambat pula usaha sesorang untuk maju dan berkembang. Meskipun orang itu ulet dan tekun dalam usahanya. Jelaslah sekarang bahwa tidak terdapat korelasi yang tetap antara tingkatan

inteligensi dengan tingkat kehidupan seseorang. Dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan ahli antropologi dan psikologi, juga masih diasingkan adanya korelasi yang tetap antara bentuk/berat otak dengan inteligensi, antara bentuk tubuh dengan dasar kejahatan dan antara inteligensi dengan kemiskinan. Bertolak dari pernyataan di atas, maka hal ini memotivasi penulis untuk meneliti dan menelaah serta mengupas lebih jauh adanya pengaruh Multiple Intelijensi dalam keberhasilan belajar dan karir, yang dimana seringkali terjadi suatu peristiwa yang berkaitan erat dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah untuk memperluas khazanah kelimuan penulis terhadap pengaruh Multiple Intalijensi di

lingkungan sekitar, sekaligus sebagai bahan tugas akhir mata kuliah Psikokogi Pendidikan. Dari latar belakang tersebut maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengenali otak seseorang? 2. Bagaimana peran hati (qolbu) dalam berbagai kecerdasan? 3. Sejauh manakah pengaruh multiple intelijensi dalam keberhasilan belajar dan karir bagi seseorang? 4. Bagaimana cara menjaga agar kecerdasan seimbang?

iv

You might also like