You are on page 1of 9

BAB III SISTEM WIRING KERETA API

3.1

Gambaran umum sistem kelistrikan pada kereta Kelistrikan dalam kereta meliputi lampu penerangan ,lampu informasi lampu

sinyal, fandelier,exhaust fan, audio video,pintu otomatis dan air conditioner untuk kereta kelas eksekutif (K1). Lampu yang dipakai untuk mendukung kenyamanan penumpang terdiri dari dua macam yaitu lampu tabung/flourescent dengan komponen pendukungnya dan lampu pijar dengan komponen pendukungnya.

3.2 1.

Kabel dan Jenis Kabel pada Instalasi Kereta Api Kabel yang digunakan dalam instalasi pada kereta api banyak ragamnya seiring dengan perkembangan bahan isolasinya.jenis kabelnya memiliki singkatan yang terdiri dari sejumlah huruf dan kadang juga menggunakan kode angka.

2.

Karena jenis kabel sangat banyak,sehingga tidak mudah untuk mengenali konstruksi suatu kabel hanya dari nama singkatannya sekalipun nama singkatan disusun mennurut suatu sistem tertentu.

3.

Kabel yang di produksi di Indonesia menggunakan bahan isolasi termo plastik. Untuk kabel arus kuat umumnya digunakan PVC. Tegangan nominalnya masih

18

19

terbatas sampai 6/10 KV. Kabel dengan bahan isolasi kertas dan berselubung logam (timbel) saat ini masih belum atau tidak di buat di dalam negeri.

3.3 1.

Bahan Penghantar Yang Umumnya Digunakan Tembaga Jenis penghantar untuk kabel listrik digunakan tembaga atau aluminium.

Tembaga yang digunakan untuk penghantar kabel,umumnya terbuat dari tembaga elektrolisis dengan kemurnian 99,9%. Daya hantar tembaga sangat dipengaruhi oleh ketidakmurniannya. Misalnya campuran besi sebanyak 0,02% akan meningkatkan tahanan jenis tembaga sekitar 10%. Kekerasan dan kelunakan tembaga juga mempengaruhi daya hantar listriknya. Jadi pada kenaikan suhu 10 derajat celcius akan meningkatkan tahanan jenisnya sekitar 4%. 2. Aluminium Bahan aluminium untuk kabel berisolasi harus mempunyai kemurnian sekurang-kurangnya 99,9%. Alumunium ini jauh lebih ringan daripada tembaga. Berat jenis aluminium dan tembaga pada 20 derajat celcius adalah 2,7 dan 8,9. Untuk penyambungan penghantar aluminium memerlukan teknik khusus, sehingga menimbulkan masalah pada proses pemasanganya,karena aluminium tidak mudah di solder atau di las seperti pada bahan tembaga.

20

3.4

Proses Wiring Pada Kereta Wiring atau pengkabelan adalah komponen utama dalam sistem kelistrikan.

Pada PT. INKA Sub Wiring terdapat pada bagian Pemasangan Komponen Listrik/ PMKL pada Departement Finishing.

Gambar 3.1 Diagram Proses pengerjaan Wiring Pada Bagian PMKL

21

Secara garis besar proses produksi yang ada di bagian pemasangan komponen listrik dapat di bagi sebagai berikut : 1. 2. 3. Line feeding, Storage & Sub Assy ( Perakitan ) Instal & Connection Fitting & Connection

3.5

Sub Wiring Wiring atau pengkabelan adalah komponen utama dalam system kelistrikan.

Pada PT. INKA Sub Wiring terdapat pada bagian Pemasangan Komponen Listrik/ PMKL pada Departement Finishing. Sub Wiring sendiri terbagi menjadi Line feeding, Storage & Sub Assy ,Install & Connection, Fitting & Connection. 1. Line feeding, Storage & Sub Assy Pada sub Line feeding, Storage & Sub Assy memiliki fungsi sebagai bagian yang menyiapkan berbagai dokumen dan berbagai macam kabel, material dan peralatan yang digunakan untuk pengerjaan instalasi wiring pada kereta. Bagian Line feeding, Storage & Sub Assy terdiri dari Line Feeding storage and tooling control, Cable Bendeling and harness sub assy dan Electric Eq and part sub assy, bagian ini memiliki fungsi sendiri sendiri dan saling berhubungan satu dengan lainya. a. Line Feeding storage and tooling control Pada bagian ini berfungsi untuk menyiapkan dokumen , menyediakan material dan menyediakan dan menjaga peralatan yang digunakan dalam proses wiring.

22

Dalam proses wiring diperlukan dokumen- dokumen untuk mempermudah pekerjaan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Drawing List Design Drawing Cutting List Schematic Drawing Process Intruction Part List Selain menyediakan dokumen yang digunakan untuk proses pengerjaan wiring bagian ini juga menyediakan material yang akan digunakan dalam proses pengerjaan.komponen yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu: 1) Komponen lokal atau komponen yang diambil langsung dari daerah sekitar Indonesia. Komponen pembelian yaitu komponen yang dibeli melalui Negara lain,dan komponen inilah yang cukup lama kedatangannya sehingga terkadang dapat menghambat proses pengerjaan wiring itu sendiri karena komponen belum datang. 2) Kemudian fungsi yang lain adalah menyediakan dan menjaga berbagai tools atau peralatan yang digunakan untu proses wiring,rata-rata tools yang digunakan berupa hand tools standart,hand tools special,air tool dan electric tool.

23

b.

Cable bendelling & harness sub assy Bagian ini memiliki tugas pelaksanaan wiring setelah Line feeding, Storage &

Sub Assy , yaitu : 1) 2) 3) Bendelling kabel Harness Kabel Connector Preparation Lebih tepatnya bagian ini melakukan proses instalasi untuk wiring-wiring pada bagian ceiling dan underfloor. Urutan proses pembuatan harnes dan bundel kabel adalah : 1) Persiapan

Untuk memulai pekerjaan ini diperlukan persiapan yang meliputi dokumen-dokumen pendukung,meja cutting serta peralatan yang diperlukan. 2) Penggambaran

Untuk memudahkan pembuatan harnes/bundel kabel,maka diagram harnes digambarkan di atas meja harnes dengan skala 1 : 1, sesuai dengan dimensi yang tertulis pada diagram harnes. 3) Pemotongan

Dengan menarik kabel di atas meja harnes proses pemotongan kabel dilakukan sesuai dengan gambar dan cutting list. 4) Penyambungan

Penyambungan dilakukan pada titik-titik joint sehingga dihasilkan rangkaian kabel sesuai dengan harnes.

24

5)

Marking

Pemasangan marking dilakukan pada semua ujung kabel sesuai dengan kode yang tertulis pada diagram harnes. 6) Bundeling

Tiap-tiap kelompok kabel dibundel dan dikelompokkan dengan nomor bundel masing-masing. c. Electric Eq & Part Sub assy Sebelum dipasang pada kereta,beberapa komponen elektrik harus melalui proses asembly terlebih dahulu,sehingga didapatkan komponen elektrik sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Bagian ini juga melakukan pembuatan panel dan perakitanya yaitu seperti : 1) Perakitan kontol penerangan, AC,Distribusi, Alternator, Compresor,

Dashboard, dll 2) 3) Perakitan main dan emergency lighting Perakitan signaling lamp

25

Gambar 3.2 (a). Panel Distribusi KRL

(b). Panel Relay TCMS

2.

Install & connection Pada bagian ini berfungsi untuk melaksanakan proses wiring (pengkabelan) di

lapangan. Pada bagian ini di bagi menjadi tiga sub bagian yaitu : a. Drivers Cabin & Celling Cabling Instalation Berfungsi untuk melaksanakan pemasangan kabel di ceiling, kabin , roof, koneksi panel-panel kontrol di kabin masinis dan ruang penumpang dan koneksi service panel dashboard.

26

b.

Underfloor & Engine Cabling Instalation Berfungsi untuk melaksanakan pemasangan kabel di bawah frame kereta,

pemasangan kabel di engine dan alternator dan koneksi panel kontrol di bawah kereta. c. Self Check, Final Test & Preparation/ Repair Berfungsi untuk melakukan self check pada panel control dan electric equipment, kemudian melakukan persiapan static & dynamic test QC dan melakukan final repair. 3. Fitting & connection Pada bagian ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan bagian Install & connection dan memiliki dua sub bagian yaitu a. main electric component yang berfungsi untuk melakukan pemasangan cable duct di celling,cable duct di ruang genset, pemasangan panel kontrol di ruang penumpang,pemasangan dan koneksi peralatan emergency brake di ruang penumpang serta pemasangan kabel di bogie KRL. b. Sub auxiliary electric component berfungsi untuk pemasangan cable duct di celling dan di ruang genset,kemudian pemasangan komponen lampu,fan,audio dan komponen-komponen pendukung lainnya di ruang penumpang serta pemasangan lampu-lampu sinyal pada kereta.

You might also like