You are on page 1of 5

3.

Macam Macam Sistem Politik


Macam macam sistem politik menurut Almond dan Cileman, khususnya yang banyak berlaku di negara negara berkembang, yaitu sebagai berikut.

a. Demokrasi Politik
Demokrasi Politik adalah suatu sistem politik dimana ada kekuasaan legialatif, eksekutif, dan yudikatif yang berfungsi. Kekuasaan legislatif dipilih secara periodik dalam pemilu yang bebas. Badaaan tersebut mengontrol eksekutif. Selain itu terdapat macam macam kelompok dengan kepentingan sama yang otonom, partai-partai politik dan sarana sarana yang bebas untuk mengemukakan

pendapat/opini.

b. Demokrasi Terpimpin
Struktur formal sistem ini dapat dikatakan sama dengan demokrasi politik karena jika ada kesulitan tertentu, maka diusahakan untuk menyesuaikan dengan struktur formal dan pada prakteknya untuk menjalin pemerintahan secara efektif. Dalam hal ini, kekuasaan lebih terkonsentrasi kepada eksekutif dan ikatan kekuasaan eksekutif lebih erat dengan pemerintah dengan ruang gerak terbatas kepada oposisi. Selain itu, pendapat umum didominasi oleh pemerintah.

c. Oligarki Pembangunan
Sistem ini digunakan dengan mengingat masalah-masalah mengenai pelaksanaan demokrasi dan perlunya mengadakan modernisasi dengan cepat. Konsentrasi kekuasaan di tangan pemerintah yang dianggap sarat dengan pembangunan dan persatuan. Sistem pengawasan ada di tangan militer dan rezim sipil yang didukung oleh elite yang besar jumlahnya. Parlemen tidak mempunyai kekuasaan lagi dan hanya sebagai persetujuan serta pemberi nasehat rencana peraturan. Tidak ada tempat untuk oposisi. Sebagai pelaksana, kekuasaan tergantung pada birokrasi yang ada. Kekuasaan yudikatif tidak bebas lagi. Militer dan politik bekerja menumpas ferakan bawah tanah. Kampanye

dari pemerintahpusat bertujuan untuk memobilisasi penduduk demi persatuan nasional dan melancarkan proyek-proyek pembanunan nasional.

d. Oligarki Totaliter
Ada kekuasaan kepada rezim totaliter tradisional, seperti rezim fasis di Jerman dan Italia dahulu, serta rezim nasionalis Jepang sebelum Perang Dunia II. Rezim-rezim tersebut tidak mentolerir adanay kekuasaan lain di sampingnya. Elite politiknya mempunyai ideologi yang konsisten dan terperinci untuk menjabarkan sistem pemerintahan.

e. Oligarki Tradisisonal
Sistem politik ini peninggalan darikebudayaan pramodern. Elite dinasti dapat tahan lama karena dapat menghindar dari penjajahan, misalnya negara Ethiophia. Kekuasaan raja mendapat pengesahan karena tradisi, aparat negara terbatas kewajibannya, dan desa-desa tidak mendapat perhatian serta tidak banyak mendapat pengaruh. Pengangkatan jabatan atas pertimbangan pribadi.

4. Struktur Politik
Sistem politik suatu negara biasanya selalu meliputi dua suasanakehidupan atau supra struktur politik. Suasana kehidpan politik tersebut, yakni tampak sebagai berikut..

a. Supra Struktur Politik


Supra struktur politik (The governmental political sphere) adalah suasana kehidupan politik dan pemerintahan. Suasana kehidupan politik ini berkaitan dengan kehidupan lembaga-lembaga negara yang ada serta hubungan kekuasaan antara lembaga dengan yang lain. Supra struktur politik bertumpu pada trias politica yang membagi kekuasaan dalam tiga macam kekuasaan, yaitu sebagai berikut.

1. Kekuasaan legislatif (rule making function), yaitu kekuasaan membuat undang undang. 2. Kekuasaan eksekutif (rule application function), yaitu kekuasaan melaksanakan undang-undang. 3. Kekuasaan yudikatif (rule adjudication function), yaitu kekuasaan mengadili atas pelanggaran undang-undang. Dalam penerapan trias politica, Indonesia tidak lagi pada pemikiran pemisahan kekuasaan (separation of power), tetapi menerapkan pembagian kekuasaan (devision of power). Artinya, hanya fungsi pokok dan sifatnya yang dibedakan, serta diserahkan kepada badan yang berbeda, tetapi di antara fungsifungsi tersebut diperlukan kerjasama untuk menjamin kelancaran organisasi. Konsep pembagian kekuasaan tersebut tampak dalam struktur politik atau dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang tercermin dari alat-alat kelengkapan negara yang diatur berdasarkan Amandemen UUD 1945, yakni sebagai berikut. 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2. Presiden dan wakil presiden 3. Mentri mentri 4. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 6. Mahkamah Agung 7. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Mekanisme hubungan tata kerja pembentukan lembaga-lembaga negara tersebut diatur dalam pasal 3 sampai dengan pasal 25 UUD 1945. Untuk memahami supra strukturpolitik Indonesia perhatikanlah tebel berikut!

Supra Struktur Politik Indonesia No. 1. SUPRA STRUKTUR POLITIK PUSAT Pemerintah (eksekutif) : Presiden dan mentri - mentri SUPRA STRUKTUR POLITIK DAERAH Pemerintah daerah : kapala pemerintah daerah yakni gubernur, bupati, dan walikota. 2. Legialatif : MPR, DPR, dan DPD Leislatif : DPRD provinsi, kabupaten / kotamadya 3. Yudikatif : Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY) Muspida : Pemda Prov / Kab / Kota.Kodam / Korem.Koramil, POLDA / POLRES / POLSEK, Pengadilan Tinggi/ Negeri dan Kajati / Kajari 4. Eksaminatif : BPK Perwakilan BPK Provinsi

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai supra struktur politik Indonesia berdasarkan Amandemen UUD 1945, perhatikan bagan lembaga - lembaga negara dalam sistem ketetenegaraan RI berikut.

Lembaga Lembaga dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

UUD 1945

KPU
Perwakilan BPK Provinsi

Pusat

Daerah

BPK

Bank Sentral

Presiden / Wapres

Kementrian Negara

TNI / POLRI

Pemda Provinsi

Pemda Provinsi KPD

TNI / POLRI DPR MPR

DPRD Pemda Kab/ Kota KPD

DPD MA
Badan-badan lain yang fungsinya bekaitan dengan kekuasaan kehakiman

DPRD

MK

Lingkungan Peradilan

Agama

KY

Militer TUN

You might also like