Professional Documents
Culture Documents
dan bermain.
Guntler Lusher (1967) : olahraga adalah kegiatan rasional yang mengandung permainan dengan imbalan yang bersifat ekstrinsik. Makin besar imbalannya cenderung menjadi permainan. Kegiatan olahraga ini tergantung pada seistem organic dan kadang mengacu pada system kepribadian dan jarang berorientasi pada system social budaya.
Gunter Erbach (1966) : Rangsangan utama pengembangan olahraga berakar pada lingkungan hidup seperti ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Bentuk olahraga ini memberikan pengaruh dan menjadi komponen penting dari pembinaan kehidupan individu dan masyarakat.
Nilai budaya adalah suatu hal yang penting atau berharga dan menjadi orientasi anggota system sosio budaya.
Masyarakat yang menekankan tanggungjawab rutin memilih permainan yang menekankan pada peluang. Seperti Rusian Roulet. Masyarakat yang menjunjung tinggi kepatuhan memilih permainan yang menekankan pada strategi. Seperti bola voli, bulu tangkis dan lain sebagainya.
Masyarakat yang berorientasi pada prestasi memilih permainan yang menuntut jasmani dan strategi.
Masalah pokok hubungan olahraga dengan kebudayaan adalah bagaimana olah raga mempengaruhi sosio cultural secra menyeluruh. Olahraga menjadi wahana pembinaan bangsa. Setiap prestasi internasional menimbulkan kebanggaan namun nilai nasionalisme bangsa tampak surut dan berubah menjadi nilai ekonomi.
Virginia S.Thatcher dan Alexander Mc Queen (1976) => politik adalah bagian dari etika yang
berkaitan dengan peraturan pemerintah dari suatu negra untuk memelihara keamanan, perdamaian dan kesejahteraannya.
Pada masa akhir kolonial, olahraga dijadikan alat membina nasionalaisme Zaman perang kemerdekaan, dipergunakan untuk membina patriotisme. Pada awal orde baru, olahraga berefungsi sebagai pembinaan integrasi bangsa.
Hubungan keterkaitan olahraga dan polik tidak bias dihindarkan, keduanya marupakan unsur dan system kebudayaan keterhubungan itu tidak selamanaya berfungsi positif, bias juga sebaliknya.
keterhubungan bias menjadi buruk dengan dua cara : Karena terlalu banyak berinteraksi Karena terlalu merendahkan dan menurunkan nilai salah satunya.
Partisipasi keolahragaan itu mengembangkan watak yang baik. Mengembangkan nilai kesetiaan. Membangkitkan altruisme. Membangkitkan nilai kendali diri dan sosial. Mengembangkan ketabahan .
Menyiapkan olaahragawan untuk kehidupan Menyajikan kesempatan untuk kepentingan individu Menghasilkan kebugaran jasmani Membangkitkan kesediaan diri Membantu prestasi belajar Mengembangkan keagamaan Mengembangkan patriotism
Pemerintah selalu terlibat dalam kegiatan olahraga. Nasionalisme olahraga dapat terilhat dengan dibentuknya suatu lembaga pemerintahan yang mengurusi olahraga dan keolahragaan.