You are on page 1of 11

PRESENTASI FISIKA II

INDUKTANSI








KELOMPOK 4
Tri Febrianto 1112035
Efredner Imanuel Pellokila 1112025
Lukmanul Hakim 1112915
Faisal Abdau 1112218
Agam Cahya Pratama 1112517



PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2012

Induktansi
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial
listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini
disebut sebagai induktansi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian
ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama.
Definisi kuantitatif dari induktansi sendiri (simbol: L) adalah : dimana v adalah
GGL yang ditimbulkan dalam volt dan i adalah arus listrik dalam ampere. Bentuk paling
sederhana dari rumus tersebut terjadi ketika arus konstan sehingga tidak ada GGL yang
dihasilkan atau ketika arus berubah secara konstan (linier) sehingga GGL yang dihasilkan
konstan (tidak berubah-ubah).
Istilah 'induktansi' sendiri pertama kali digunakan oleh Oliver Heavside pada Februari 1886.
Sedang penggunaan simbol L kemungkinan ditujukan sebagai penghormatan kepada Heinrich
Lenz, seorang fisikawan ternama. Satuan induktansi dalam Satuan Internasional adalah weber
per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H), untuk menghormati Joseph Henry seorang
peneliti yang berkontribusi besar terhadap ilmu tentang magnetisme. 1 H = 1 Wb/A.
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
(dijelaskan oleh Hukum Ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai
induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut,
induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan
memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.
Bentuk umum dari K buah rangkaian dengan arus i
m
dan tegangan v
m
adalah

Koefisien L yang digunakan pada rumus di atas merupakan matriks simetris, rumus tersebut
berlaku selama tidak menggunakan bahan yang bisa menjadi magnet, jika tidak maka besaran
L merupakan fungsi dari besaran arus (induktansi non-linier).
Induktansi ada dua jenis yaitu :
a. induktansi diri (self inductance)
b. induktansi bersama (mutual inductance)


Induksi Diri (Self Induction)

Dalam peristiwa elektromagnet, ketika arus yang melewati sebuah kumparan berubah arah,
medan magnet disekitar dan didalam kumparan juga berubah arahnya. Medan magnet yang
berubah ini menimbulkan efek yang persis sama sebagaimana layaknya sebuah magnet yang
digerak-gerakkan di dekat kumparan, dengan kata lain, medan magnet ini menginduksikan
arus lain pada kumparan.

Arus baru yang diinduksikan oleh medan magnet yang berubah tersebut, akan selalu
melawan perubahan arus pada kumparan. Efek semacam ini, dimana sebuah kumparan
menginduksikan arus pada dirinya sendiri disebut sebagai induksi diri (self induction).


Gambar 1 Peristiwa terjadinya elektromagnet, dimana sebuah kumparan diberikan
tegangan atau arus listrik.
Gambar 2 Peristiwa terjadinya induksi diri, yaitu pada saat tegangan atau arus listrik pada
Gambar 1 diputus.
Apabila terjadi perubahan yang sangat cepat pada arus, seperti misalnya ketika arus
diputuskan secara mendadak, induksi diri akan menghasilkan arus yang sangat besar yang
dapat merusak komponen-komponen didalam rangkaian. Contoh aplikasi yang
mengakibatkan peristiwa induksi diri yaitu rangkaian transistor saklar relay (seperti otomatis
lampu jalan).

Tinjau sebuah koil yang terbungkus rapat (close-packed) atau sebuah toroida atau bagian
tengah sebuah solenoida panjang dengan jumlah lilitan N. Di dalam ketiga jenis kumparan
itu, fluks yang ditimbulkan dalam setiap lilitan oleh arus i adalah sama. Dari hukum
Faraday, ggl induksinya adalah


dengan N adalah banyaknya tautan fluks (flux linkages) yang merupakan kuantitas
karakteristik yang penting untuk induksi.
Jika tidak ada bahan-bahan magnetik seperti besi di dekatnya, maka kuantitas tersebut
sebanding dengan arus i.

dengan L adalah tetapan penbanding yang dinamakan induktansi (inductance).
Sehingga persamaan diatas menjadi

Atau ditulis


Satuan induktansi adalah Vs/A = henry (H)
Definisi: Induktansi diri akan berharga 1 henry, jika pada kumparan timbul GGL induksi
sebesar 1 volt dengan perubahan kuat arusnya 1 ampere tiap detik.
L = Induktansi diri dari kumparan (dalam henry),
N = jumlah lilitan kumparan,
| = fluks magnet di dalam kumparan,
i = kuat arus pada kumparan (dalam ampere)
Sebuah rangkaian atau bagian dari rangkaian yang mempunyai induktansi disebut induktor.
Lambang induktor adalah
N = Li
( )
dt
N d u
= c
( )
dt
di
L
dt
N d
=
u
= c
dt di
L
c
=

Contoh
Sebuah toroida yang intinya udara mempunyai 100 lilitan. Jika luas penampangnya 10 cm
2
dan kelilingnya 0,5 m, hitunglah induktansi diri dari toroida tersebut.
Jawab
Fluks dalam toroida

Karena seluruh fluks mencakup tiap lilitan maka induktansi diri


CONTOH 2
Arus tetap 4,5 A membangkitkan fluks magnetik 1,5
x 10
-4
Wb dalam kumparan yang terdiri atas 600
buah lilitan. Hitunglah induktansi diri (Induktor) di
kumparan tersebut.
Jawab :
L = N| = (600)(1,5 x 10
-4
) = 0,02 Henry
i 4,5
Energi Yang Tersimpan dalam
Induktor
Energi dalam induktor (kumparan) tersimpan
dalam bentuk medan magnet. Ketika sakelar S
pada rangkaian R-L


yang dihubungkan ke tegangan searah (baterai)
ditutup maka terjadi pertumbuhan arus dI/dt
dalamrangkaian. yaitu :

Usaha dW= c i dt
= L (di/dt) i di
= L i di
Usaha total yang dikerjakan selama arus melalui
induktor diubah dari i = 0 ke nilai tetap i adalah :
Energi Induktor
}dW= L }i di
W =
1
/
2
Li
2
w
0
i
0

Contoh soal
1. Sebuah solenoida terbuat dari kawat dengan 50 lilitan.
Panjang solenoida 50 cm dan luasnya 10 cm
2
.
Tentukanlah induktasi diri (Induktor) solenoida dan energi
dalamsolenoida jika arus dalamsolenoida sebesar 25 A
Jawab :
Induktansi Solenoida (Induktor)
L =
o
A N
2
= (4t.10
-7
)(10
-3
)(50)
2
l 50 x 10
-2
= 2t .10
-5
Henry




KERAPATAN TENAGA DAN MEDAN MAGNET
Kita sekarang menurunkan pernyataan untuk kerapatan tenaga

di dalam sebuah medan


magnet.Tinjaulah sebuah panjang l di dekat pusat sebuah solenoida yang sangat panjang;
Al adalah voluma yang diasosiasikan dengan panjang ini.Tenaga yang tersimpan harus
seluruhnya terletak di dalam voluma ini karena medan magnet di luar solenoida seperti itu
pada pokoknya adalah sebesar nol.Lagipula, tenaga yang tersimpan tersebut haruslah
didistribusi secara uniform di seluruh voluma solenoida karena medan magnet adalah
uniform di mana-mana di dalam solenoida tersebut.
Jadi kita dapat menuliskan


Atau, karena

,
Maka kita peroleh


Untuk menyatakan ini di dalam medan magnet, kita dapat mensubtitusikan untuk L di dalam
persamaan ini, dengan menggunakan hubungan

.Juga kita dapat memecahkan


persamaan (

untuk i dan mensubtitusikannya di dalam persamaan ini.Dengan


mengerjakan seperti itu maka akhirnya dihasilkan


Persamaan ini memberikan kerapatan tenaga yang tersimpan di sembarang titik (di dalam
vakum atau di dalam sebuah zat tak magnetik) dimana medan magnet adalah B.Persamaan
tersebut adalah benar untuk semua konfigurasi medan magnet, walaupun kita telah
menurunkannya dengan meninjau sebuah kasus khusus, yakni selonoida.

Solenoida tersebut memainkan sebuah peranan yang berhubungan dengan medan magnet
yang serupan dengan peranan yang dimainkan oleh kapasitor bidang sejajar terhadap medan-
medan listrik.Di dalam setiap kasus kita mempunyai satu alat sederhana yang dapat
digunakan untuk menghasilkan sebuah medan uniform di seluruh daerah ruang yang
didefenisikan dengan jelas dan untuk menyimpulkannya, dengan cara sederhana, beberapa
sifat medan-medan ini.\

Energi yang tersimpan dalam solenoida
UL =
1
/
2
L i
2

=
1
/
2
(2t .10
-5
)(25)
2

= 6,25t x 10
-3
Joule
CONTOH :
Sebuah kabel koaksial (coaxial cable ) terdiri dari dua silinder konsentris dengan jari-jari a
dan b.Penghantar yang di pusatnya mengangkut sebuah arus tetap sebesar i, dan penghantar
yang di bagian luar menyediakan jalan kembalinya arus. (a).Hitunglah tenaga yang tersimpan
di dalam medan magnet untuk panjang l dari sebuah kabel seperti itu.
Di dalam ruang di antara kedua-dua penghantar tersebut maka hukum Ampere

,
akan menghasilkan ((


atau



Hukum Ampere lebih jauh memperlihatkan bahwa medan magnet adalah nol untuk titik-titik
di luar penghantar yang sebelah luar (mengapa?).Medan magnet terdapat di dalam masing-
masing penghantar tersebut ; walaupun kita dapat mencari nilai-nilainya dari hokum Ampere,
namun kita mengabaikannya, karena anggapan bahwa dimensi-dimensi kabel dipilih
sedemikian rupa sehingga kebanyakan tenaga magnet yang tersimpan berada di dalam ruang
di antara penghantar-penghantar tersebut.Kerapatan tenaga untuk titik-titik di antara
penghantar-penghantar,dari persamaan

adalah



Tinjaulah sebuah elemen volume d V yang terdiri dari sebuah kulit (pembungkus) silinder
yang jari-jarinya adalah r dan r + dr dan yang panjangnya adalah l.
Tenaga dU yang terkandung di dalamnya adalah

((


Tenaga magnet total yang tersimpan dicari dengan integrasi, atau


Yang merupakan pernyataan yang diinginkan.
Berapakah induktansi dari panjang l dari kabel koaksial tersebut?
Kita dapat mencari induktansi L dari persamaan (U=

),yang akan menghasilkan



Contoh
Bandingkanlah tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan, di dalam sebuah kubus yang
sisi-sisinya 10 cm (a) sebuah medan listrik uniform sebesar

dan (b) sebuah


medan magnet uniform sebesar 1,0 T (=

gauss).Kedua-dua medan ini akan dinilai cukup


besar tetapi medan-medan tersebut telah tersedia di dalam laboratorium.
(a) Di dalam kasusu listrik kita memperoleh, dimana

adalah volume kubus,



( (


(b) Di dalam kasus magnet, dari persamaan

,kita memperoleh

((




Dinyatakan di dalam medan-medan yang biasanya tersedia di dalam laboratorium, maka
jumlah tenaga yang jauh lebih besar dapat disimpan di dalam sebuah medan magnet daripada
di dalam sebuah medan listrik, yang perbandingannya adalah kira-kira

di dalam contoh
ini.Sebaliknya,jauh lebih banyak tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah medan
magnet yang cukup besarnya di dalam sebuah laboratorium daripada yang diperlukan untuk
menghasilkan sebuah medan listrik yang besarnya serupa dengan besarnya medan magnet
tersebut.


INDUKTANSI BERSAMA (MUTUAL)

Induktansi mutual adalah induktansi yang timbul pada suatu kumparan karena
perubahan fluks dari kumparan lain.


12 = perubahan fluks pada kumparan ke-1 oleh kumparan ke-2
21 = perubahan fluks pada kumparan ke-2 oleh kumparan ke-1

Kerja yang terjadi pada muatan karena perubahan fluks magnet :



kerja pada kumparan ke-1

kerja pada kumparan ke-2

pada akhir proses kerja yang dihasilkan adalah sama (karena saling
mempengaruhi).

Induktansi mutual (M) perubahan fluks yang terjadi pada suatu kumparan
disebabkan karena arus dari kumparan lain.

M = M1 = M2 = - N1 d12 / i2 = - N2 d21 / i1 (weber/amper = henry)

You might also like