Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. Vivin Mahat Putri 55747/2010 Aulia Zikri Rahman 16719/2010 Huma Magridoni Koling 18593/2010 Mira Handayani 55180/2010 Feni Zol Tri Yenda 04154/2008 Risa Mailisa 54745/2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Profesi Kependidikan ini. Selanjutnya, rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Profesi Kependidikan, yang telah membimbing kami selama perkuliahan berlangsung, dan seterusnya kepada teman teman seperjuangan dalam matakuliah Profesi Kependidikan. Penulis sangat menyadari sekali bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan Makalah ini kedepannya. Akhir kata penuli ucapkan terima kasih, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
(Penulis)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Materi yang dibahas pada pokok bahasan ini mencakup proses dan pentingnya peranan dan kerjasama personil sekolah dalam pelayanan BK di sekolah. Oleh sebab itu tujuan dari pokok pembahasan ini adalah agar mahasiswa dapat memahami masing-masing poin penting.
B. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan Peran Kepala/Wakil Kepala Sekolah 2. Menjelaskan Peranan Guru Pembimbing 3. Menjelaskan Peran Guru Mata Pelajaran 4. Menjelaskan Peran Wali Kelas 5. Menjelaskan Peranan Pengawas BK 6. Menjelaskan Kerjasama antar Personil Sekolah dan Pelayanan BK
C. Tujuan 1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami Peran Kepala/Wakil Kepala Sekolah 2. Mengetahui Menjelaskan Peranan Guru Pembimbing 3. Mengetahui Menjelaskan Peranan Guru Mata Pelajaran 7. Mengetahui Menjelaskan Peranan Wali Kelas 4. Mengetahui Menjelaskan Peranan Pengawas BK 5. Memahami Kerjasama antar Personil Sekolah dan Pelayanan BK
BAB II PEMBAHASAN
Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atau Konselor sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas.
Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi. Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai : 1. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik) 2. Kepala sekolah sebagai manajer 3. Kepala sekolah sebagai administrator 4. Kepala sekolah sebagai supervisor 5. Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin) 6. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja 7. Kepala sekolah sebagai wirausahawan
menghargai tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guruguru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan). Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswasiswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
E. Peranan Pengawas BK
Pengawas BK mempunyai peranan : 1. Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam : Memasyarakatkan pelayanan BK kepada segenap warga sekolah (siswa, guru, dan personil sekolah lainnya), orang tua siswa dan masyarakat. Menyusun program kegiatan BK (prohram satuan layanan dan kegiatan pendukung, program mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan). Melaksanakan program BK Mengadministrasikan program kegiatan BK Menilai hasil pelaksanaan program BK Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan BK Memberikan timdak lanjut terhadap analisis penilaian BK 2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi kepentingan tenaga, prasarana, dan sarana alat dan perlengkapan pelayanan BK.
1. 2.
KESIMPULAN
Manajemen pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ditunjang oleh adanya organisasi, para pelaksana, program pelayanan dan operasional pelaksanaan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan bimbingan dan konseling memerlukan peran banyak pihak, terutama dari segenap tenaga kependidikan yang ada disekolah. Kepala sekolah merupakan pemegang kendali utama dalam pelaksaan program pendidikan di sekolah umumnya termasuk program bimbingan dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja. Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas. Sofyan S. Willis. 2004.Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta Wina Senjaya. 2006. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group