You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM 4 GERBANG LOGIKA A. Tujuan Praktikum 1.

Tujuan Kegiatan Setelah melakukan kegiatan praktikum mahasiswa dapat:


a. Mengenal berbagai jenis gerbang logika dasar. b. Memahami dasar operasi logika untuk gerbang NAND, NOT, AND,

OR, NOR, dan EX-OR. 2. Kompetensi Khusus


a. Mahasiswa dapat mengenal gerbang logika dasar. b. Mahasiswa dapat mengoperasikan rangkaian gerbang NAND, NOT,

AND, OR, NOR, dan EX-OR. B. Landasan Teori Gerbang dasar logika merupakan suatu piranti elektronik berlogika biner dengan beberapa saluran masukan dan satu saluran keluaran. Keluaran gerbang AND berlogika 1 jika semua masukannya berlogika 1. Gerbang OR akan berlogika 1 jika sekurang-kurangnya salah satu masukannya berlogika 1. Sedangkan EXOR akan berlogika 1 jika masukannya berbeda. Gerbang NAND dan NOR berturut-turut merupakan lawan dari gerbang AND dan OR.

Gambar 1. Konfigurasi pin pada IC yang digunakan. Total kombinasi yang memungkinkan adalah 2N, dimana N merupakan jumlah input, dalam hal ini maka N = 2 sehingga 22 = 4.

a. Gerbang AND Gerbang AND merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki dua buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Suatu gerbang AND akan menghasilkan sebuah keluaran biner tergantung dari kondisi masukan dan fungsinya. Rangkaian yang ditunjukkan oleh gambar 1 akan membantu dalam memahami konsep gerbang logika AND.

Gambar 1. Konsep Rangkaian Gerbang Logika AND Saklar A dan B harus berada pada kondisi tertutup guna menyalakan lampu L1. Dalam rangkaian logika, kita gunakan notasi-notasi yang telah umum guna menunjukkan kondisi-kondisi yang ada seperti berikut: Sakelar tertutup (1); Sakelar terbuka (0) Lampu menyala (1); Lampu padam (0). Dari rangkaian di atas L1 akan menyala hanya apabila kondisi saklar A dan B di on-kan. Sebuah tabel kebenaran dari gerbang AND dapat digambarkan berdasarkan kombinasi dari sakelar A dan B seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Kebenaran Gerbang AND INPUT A 0 Terbuka 1 Tertutup 0 Terbuka 1 Tertutup B 0 Terbuka 0 Terbuka 1 Tertutup 1 Tertutup OUTPUT Y 0 padam 0 padam 0 padam 1 menyala

Total kombinasi yang memungkinkan adalah 2N, dimana N merupakan jumlah input, dalam hal ini maka N = 2 sehingga 22 = 4. Suatu
2

simbol logika yang digunakan untuk menunjukkan sebuah gerbang AND seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Simbol Gerbang logika AND Persamaan Boolean untuk fungsi AND adalah F = A.B. Suatu rangkaian diskrit yang ditunjukkan pada gambar 3 merupakan sebuah rangkaian gerbang AND yang dibangun menggunakan dua buah dioda dan sebuah resistor dan menggunakan sinyal biner. Sebelum kita melakukan percobaan rangkaian ini, kita harus ingat harga-harga suatu nilai logika. Untuk rangkaian TTL yang menggunakan Vcc sebesar 5,0 V, maka nilai logika 1 berada antara 2,4 V s/d 5,0 V, dan untuk nilai logika 0 berada antara 0 V (ground) s/d 0,8 V. Sedangkan harga tegangan antara 0,8V s/d 2,4V disebut sebagai kondisi yang tidak diperbolehkan (invalid). Keadaan logika 1 juga ditunjukkan sebagai keadaan tinggi, high, H, 1, benar atau ya. Sedangkan keadaan logika 0 ditunjukkan sebagai keadaan rendah, low, L, 0, salah atau tidak.

Gambar 3. Rangkaian diskrit sebuah gerbang AND Bila masukan A dan B berada pada kondisi high (+Vcc), maka tidak akan ada arus listrik yang mengalir melalui D1 atau D2 sebab dioda-dioda ini berada pada keadaan reverse bias. Dengan demikian maka pada R1 tidak akan ada drop tegangan, sehingga pada titik C akan berada pada kondisi high (+5V). Bila salah satu masukan A atau B dihubungkan ke ground, maka akan ada arus listrik yang mengalir melalui R1 menuju
3

ground, sehingga pada titik C akan dipaksa ke keadaan rendah (low). Level tegangan pada titik C tidak akan benar-benar 0 Volt karena adanya drop tegangan pada dioda, namun level tegangan ini akan kurang dari 0,8 V sehingga berada sebagai kondisi logika rendah. b. Gerbang OR Gerbang OR merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki dua buah saluran masukan atau lebih dan sebuah saluran keluaran. Suatu gerbang OR akan menghasilkan sebuah keluaran logika 1 apabila salah satu atau semua saluran masukannya mendapatkan nilai logika 1. Rangkaian yang ditunjukkan oleh gambar 4 akan membantu dalam memahami konsep gerbang logika OR.

Gambar 4. Konsep rangkaian Gerbang Logika OR Bila salah satu saklar A atau B ditutup, maka lampu L1 akan menyala. Sebuah tabel kebenaran dari gerbang OR dapat digambarkan berdasarkan kombinasi dari saklar A dan B seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Tabel Kebenaran Gerbang OR INPUT A 0 terbuka 1 tertutup 0 terbuka 1 tertutup B 0 terbuka 0 terbuka 1 tertutup 1 tertutup OUTPUT Y 0 padam 1 menyala 1 menyala 1 menyala

Suatu simbol logika digunakan untuk menunjukkan sebuah gerbang OR seperti terlihat pada gambar 5
4

Gambar 5. Simbol Gerbang logika OR Persamaan Boolean untuk fungsi OR adalah C=A+B. Suatu rangkaian diskrit yang ditunjukkan pada gambar 6 merupakan sebuah rangkaian gerbang OR yang dibangun menggunakan dua buah dioda dan sebuah resistor dan menggunakan sinyal biner.

Gambar 6. Rangkaian diskrit sebuah gerbang AND Bila kedua titik A dan B dihubungkan ke ground, maka dioda D1 dan D2 berada pada kondisi reverse biased, sehingga tidak ada arus listrik yang mengalir. Dengan demikian tidak ada drop tegangan pada R1 dan kondisi pada titik C akan rendah. Bila suatu nilai logika 1 (+Vcc) diberikan pada salah satu titik A atau B, maka akan ada arus listrik mengalir melalui dioda dan R1 menuju ground. Dengan demikian akan ada drop tegangan pada R1 dan akan menyebabkan titik C berada pada kondisi tinggi (Vcc-Vdioda) c. Gerbang NOT Gerbang NOT juga sering disebut dengan gerbang inverter. Gerbang ini merupakan gerbang logika yang paling mudah diingat. Gerbang NOT memiliki satu buah saluran masukan dan satu buah saluran keluaran. Gerbang NOT akan selalu menghasilkan nilai logika yang berlawanan dengan kondisi logika pada saluran masukannya. Bila pada saluran masukannya mendapatkan nilai logika 1, maka pada saluran keluarannya akan dihasilkan nilai logika 0, dan sebaliknya. Gambar 7 menunjukkan
5

rangkaian diskrit gerbang NOT yang dibangun menggunakan sebuah transistor dan dua buah resistor.

R2 R1

Gambar 7. Rangkaian diskrit sebuah gerbang NOT Bila sakelar masukan A dihubungkan ke logika 1 (+Vcc), maka transistor akan konduksi sehingga akan ada arus mengalir dari Vcc melalui R2 dan titik C-E transistor dan selanjutnya menuju ground. Dengan demikian maka pada titik C akan berada pada kondisi rendah (VC-E). Tetapi bila sakelar masukan A dihubungkan ke ground, maka transistor berada pada kondisi OFF/terbuka , sehingga titik C akan berada pada kondisi tinggi (Vcc). Simbol gerbang NOT ditunjukkan pada gambar 8.
A F

Gambar 8. Simbol Gerbang logika NOT Persamaan Boolean untuk operasi inverter adalah F = . Bar di atas A berarti NOT dan persamaan tersebut dibaca F = NOT A atau F = komplemen dari A.

Tabel 3. Tabel Kebenaran Gerbang NOT INPUT A 0 1


6

OUTPUT Y 1 0

d. Gerbang NAND Sebuah gerbang NAND (NOT AND) merupakan kombinasi dari gerbang AND dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang AND dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT seperti ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9. Simbol Gerbang NAND dengan dua saluran masukan Gambar 9 menunjukkan sebuah gerbang NAND dengan dua buah saluran masukan A dan B dan saluran keluaran C dimana diperoleh persamaan Boolean adalah C = . Karena keluaran dari gerbang AND

diNOTkan maka prinsip kerja dari gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Rangkaian yang ditunjukkan oleh gambar 10 akan membantu dalam memahami konsep gerbang logika NAND.

Gambar 10. Rangkaian Analog gerbang NAND Berdasarkan prinsip kerja dari gambar 10, maka dapat ditentukan tabel kebenaran gerbang NAND seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Tabel Kebenaran Gerbang NAND INPUT A 0 terbuka 1 tertutup 0 terbuka 1 tertutup B 0 terbuka 0 terbuka 1 7 tertutup 1 tertutup OUTPUT Y 1 Menyala 1 Menyala 1 Menyala 0 Padam

Berdasarkan Tabel 3, tersebut dapat disimpulkan bahwa keluaran gerbang NAND akan 0 bila semua saluran masukannya mendapatkan logika 1. e. Gerbang NOR Sebuah gerbang NOR (NOT OR) merupakan kombinasi dari gerbang OR dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang OR dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT seperti ditunjukkan pada gambar 11

Gambar 11 . Simbol Gerbang NOR dengan dua saluran masukan Gambar 12 menunjukkan sebuah gerbang NOR dengan dua buah saluran masukan A dan B dan saluran keluaran C dimana diperoleh persamaan Boolean adalah C= . Keluaran dari gerbang OR

diNOTkan maka prinsip kerja dari gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang OR. Rangkaian yang ditunjukkan oleh gambar 12 akan membantu dalam memahami konsep gerbang logika NOR.

Gambar 12. Rangkaian Analog gerbang NOR Berdasarkan prinsip kerja dari gambar 12, maka dapat ditentukan tabel kebenaran gerbang NOR seperti ditunjukkan pada Tabel 4.
8

Tabel 4. Tabel Kebenaran Gerbang NOR INPUT A 0 terbuka 1 tertutup 0 terbuka 1 tertutup B 0 Terbuka 0 Terbuka 1 Tertutup 1 Tertutup OUTPUT Y 1 Menyala 0 Padam 0 Padam 0 Padam

Berdasarkan Tabel 4, tersebut dapat disimpulkan bahwa keluaran gerbang NOR akan 1 bila semua saluran masukannya mendapatkan logika 0. f. Gerbang EX-OR Gerbang EX-OR (Exlusive-OR) merupakan rangkaian logika khusus yang sering digunakan dalam sistem digital, diantaranya sebagai rangkaian pembanding (comparator) dan lain-lain. Gambar 17 menunjukkan sebuah rangkaian gerbang EX-OR yang dibangun menggunakan gerbang-gerbang dasar (AND, OR dan NOT). Sebenarnya rangkaian logika EX-OR telah memiliki simbol tersendiri seperti ditunjukkan pada gambar 13.

Gambar 13. a. Rangkaian gerbang EX-OR b. Simbol gerbang EX-OR Berdasarkan gambar 13 dapat kita tentukan persamaan fungsi keluarannya yaitu X = B + A . Sehingga tabel kebenaran dari gerbang EX-OR dapat dituliskan seperti Tabel 5. Tabel 5. Tabel Kebenaran Gerbang EX-OR INPUT A 0 terbuka 1 tertutup 0 terbuka 1 tertutup B 0 terbuka 0 terbuka 1 tertutup 1 tertutup OUTPUT Y 0 Padam 1 Menyala 1 Menyala 0 Padam

10

Dari tabel kebenaran gerbang EX-OR dapat disimpulkan bahwa keluaran sebuah gerbang EX-OR akan berlogika 1 bila pada ke dua saluran masukannya mendapatkan nilai logika yang berlawanan antara satu dengan yang lainnya, atau keluaran pada sebuah gerbang EX-OR akan berlogika 0 bila kedua saluran masukannya mendapatkan nilai logika yang sama. Sebuah gerbang EX-OR hanya memiliki dua buah saluran masukan, tidak ada gerbang EX-OR yang memiliki saluran masuk lebih dari dua buah. Keluaran gerbang EX-OR yang memiliki saluran masukan lebih dari dua buah Keluaran gerbang EX-OR tergantung dari kombinasi logika pada kedua saluran masukan dimana keluaran X = B + A . suatu cara

penulisan yang lebih singkat kadang-kadang persamaan fungsi keluarannya dituliskan X = AB. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan untuk membangun sebuah gerbang EX-OR dengan menggunakan gerbanggerbang logika dasar atau gerbang kombinasi. Operasi Dasar Hukum Inversi : =A

11

hukum De Morgan :
= = + .

C. Alat dan Bahan Pengamatan gerbang NAND, NOT, AND, OR dan, NOR memerlukan alatalat dan bahan:
1. IC (NAND, NOT, AND, OR dan, NOR)

2. Catu daya +5V


3. Papan percobaan

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Sebelum melakukan langkah-langkah percobaan, yakinkan bahwa power supply (catu daya) pada kondisi OFF

E. Langkah Kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan 2) Memasang IC pada alat percobaan
3) Melakukan percobaan sesuai tabel pengamatan (membuat logika INPUT 0

dengan cara menghubungkan konektor INPUT dengan ground, logika 1 dengan cara melepas koneksi dengan ground lalu dan menghubungkannya dengan Vcc.
F. Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 6. Hasil percobaan Gerbang Logika NOT (IC 7404) INPUT A 0 1 Vin 0V 5V Y 1 0 OUTPUT Vout 4,43 V 0,17 V

Tabel 7. Hasil percobaan Gerbang Logika NAND (IC 7400) INPUT A Vin B
12

Vin

OUTPUT Y Vout

0 1 1 0

0V 4,99 V 4,99 V 0V

1 0 1 0

4,99 V 0V 4,99 V 0V

1 1 0 1

4,42 V 4,42 V 0,14 V 4,42 V

Tabel 8. Hasil percobaan Gerbang Logika AND (IC 7408) A 0 1 1 0 Vin 0V 4,99 V 4,99 V 0V INPUT B 1 0 1 0 Vin 4,99 V 0V 4,99 V 0V Y 0 0 1 0 OUTPUT Vout 0,17 V 0,16 V 4,41 V 0,16 V

Tabel 9. Hasil percobaan Gerbang Logika OR (IC 7432) A 0 1 1 0 Vin 0V 4,99 V 4,99 V 0V INPUT B 1 0 1 0 Vin 4,99 V 0V 4,99 V 0V Y 1 1 1 0 OUTPUT Vout 4,41 V 4,41 V 4,41 V 0,14 V

Tabel 10. Hasil percobaan Gerbang Logika NOR (IC 7402) A 0 1 1 0 Vin 0V 4,98 V 4,96 V 0V INPUT B 1 0 1 0 Vin 4,97 V 0V 4,96 V 0V Y 1 1 1 1 OUTPUT Vout 1,43 V 1,43 V 1,45 V 1,45 V

Tabel 11. Hasil percobaan Gerbang Logika X-OR (IC 7486) A 0 1 1 0 INPUT Vin B 0V 1 4,99 V 0 4,99 V 1 0V 0 Vin 4,99 V 0V 4,99 V 0V Y 1 1 0 0 OUTPUT Vout 4,41 V 4,4 V 0,14 V 0,13 V

13

G. Pembahasan Dari hasil percobaan gerbang logika NOT didapatkan data bahwa untuk INPUT 0 maka OUTPUT 1, sedangkan sebaliknya untuk INPUT 0 maka OUTPUT 1. Hal ini terjadi karena tegangan yang masuk saat INPUT 0 adalah 0 V namun tegangan keluarannya 4,4 V sehingga LED berada pada kondisi tinggi (LED menyala). Hal ini terjadi sebaliknya, ketika tegangan masuknya saat INPUT 1 adalah 5 V, namun tegangan keluarannya 0 V sehingga LED berada pada kondisi rendah (LED padam). Hal ini dikarenakan oleh pada saat diberi INPUT 1, maka transistor (dalam IC) akan konduksi sehingga arus mengalit ke ground. Dengan demikian maka tegangan yang keluarannya menjadi rendah. Oleh sebab itu lampu LED berada pada kondisi rendah. Tetapi bila INPUT 0, maka transistor (dalam IC) berada pada kondisi terbuka dan tegangan keluarnya menjadi tinggi, maka lampu LED berada pada kondisi tinggi. Hasil percobaan gerbang logika NAND didapatkan bahwa bila A dan B masing-masing diberi INPUT 1 maka lampu LED berada pada kondisi rendah. Sedangkan untuk yang lainnya maka lampu LED berada pada kondisi tinggi. Hal ini dikarenakan oleh pada saat kedua saluran INPUT diberi masukan 1 maka arus akan mengalir melewati sakelar sehingga arus yang melewati LED rendah. Sedangkan bila salah satu masukan diberi INPUT 0 maka arus tidak mengalir melewati sakelar sehingga arus yang mengalir pada LED pada kondisi tinggi. Hasil percobaan gerbang logika AND berkebalikan dengan hasil percobaan gerbang logika NAND. Bila gerbang logika NAND untuk semua INPUT diberi masukan 0 maka lED berada pada kondisi rendah, maka AND sebaliknya bila semua masukan diberi INPUT 1 maka LED berada pada kondisi tinggi. Sedangkan bila salah satu masukan atau keduanya diberi INPUT 0 maka LED berada pada kondisi rendah. Hasil percobaan gerbang logika OR hampir sama dengan hasil percobaan gerbang logika AND. Hanya yaang membedakan antara keduanya adalah bila semua masukan gerbang logika AND diberi INPUT 1 maka LED berada pada kondisi tinggi. Sedangkan untuk gerbang logika OR, LED akan berada pada kondisi rendah bila semua masukan diberi INPUT 0. Sedangkan bila salah satu masukan atau keduanya diberi masukan INPUT 1 maka LED berada pada
14

kondisi tinggi. Hal ini dikarenkan oleh, bila salah satu masukan atau keduanya diberi INPUT 1 maka arus dapat mengalir ke LED, sebaliknya kedua INPUT diberi masukan 0 maka tidak ada arus yang mengalir sehingga LED berada pada kondisi rendah. Hasil percobaan gerbang logika NOR menunjukkan bahwa semua LED berada pada kondisi tinggi. Apapun jenis INPUT nya, baik itu 1 atau 0 atau keduanya 1 atau 0, maka LED berada pada kondisi tinggi. Hal ini nampaknya terjadi kesalahan. Setelah dibandingkan dengan teori, maka hasil percobaan seharusnya berkebalikan dengan hasil percobaan gerbang logika OR. Bila pada gerbang logika OR untuk masukan INPUT semuanya 0 maka LED berada pada kondisi rendah. Sebaliknyaa pada gerbang logika NOR untuk semua masukan INPUT 0 maka LED berada pada kondisi tinggi. Bila ditinjau dari Vout. Diketahui bahwa semua Vout berada pada tegangaan invalid. Secara teori bila LED berada pada kondisi tinggi bila berada antara 2,4 V 5,0 V. Untuk LED berada pada kondisi rendah berada antara 0 V 0,8 V. Sedangkan harga tegangan antara 0,8 V 2,4 V disebut sebagai kondisi yang tidak diperbolehkan (invalid). Dari hasil percobaan ini diduga bahwa alat yang digunakan untuk percobaan gerbang logika NOR dalam rangkaiannya tidak terdapat gerbang logika untuk NOR. Hal ini dikarenakan ada alat percobaan yang didalamnya tidak terdapat salah satu dari gerbang logika. Hasil percobaan gebang logika X-OR didapatkan bila salah satu masukan diberi INPUT 1 dan lainya diberi INPUT 0 maka LED berada pada kondisi tinggi. Sebaliknya bila kedua masukan diberi INPUT 1 atau kedua masukan diberi INPUT 0 maka LED berada pada kondisi rendah. Hal ini dikarenakan oleh, bila kedua masukan diberi INPUT yang berlawanan maka LED pada kondisi tinggi, sebaliknya bila INPUT sama 1 atau 0, maka LED pada kondisi rendah sehingga LED tidak menyala. H. Kesimpulan
1) Gerbang logika NOT merupakan gerbang logika yang OUTPUT nya

berlawanan dengan INPUT.


2) Gerbang logika NAND merupakan gerbang logika yang bila salah satu atau

kedua gerbangnya diberi INPUT 0 maka OUTPUTnya adalah 1.


15

3) Gerbang logika AND merupakan gerbang logika yang bila salah satu atau

kedua gerbangnya diberi INPUT 1 maka OUTPUTnya adalah 0. 4) Gerbang logika OR merupakan gerbang logika yang bila salah satu atau kedua gerbangnya diberi INPUT 1 maka OUTPUTnya adalah 1. 5) Gerbang logika OR merupakan gerbang logika yang bila salah satu atau kedua gerbangnya diberi INPUT 0 maka OUTPUTnya adalah 0. 6) Gerbang logika X-OR merupakan gerbang logika yang bila kedua gerbangnya diberi INPUT berlawanan maka OUTPUTnya adalah 1. I. Daftar Pustaka TIM ELINS. (2008). Modul praktikum elektronika dasar II (KE20161). Semarang: Unness Ananonim. (2010). Praktikum Rangkaian Logika dan Digital. Diakses dari http://blog.trisakti.ac.id/labkomputer/files/2010/05/modulRLD.pdf pada tanggal 26 Pebruari 2012 Anonim. Dasar Digital. Diakses http://journal.mercubuana.ac.id/data/02%20-%20Gerbang-gerbang %20sistem%20digital.pdf pada tanggal 26 Pebruari 2012 dari

Petunjuk praktikum Elektronika industri el-2246 . Institut teknologi bandung . laboratorium dasar teknik elektro diakses dari http://labdasar.ee.itb.ac.id/lab/EL2246/modul%20EL2246/Petunjuk %20Praktikum%20EL-2246%20~Revisi%20Apendiks~.pdf pada tanggal 26 Pebruari 2012 J. Lampiran

16

Gambar 1. Papan percobaan gerbang logika

17

You might also like