You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

Secara etimologi (lughotan) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budipekerti, perangai, tingkahlaku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khaliq (penciptaan). Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan bahwa akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khalik (tuhan) dengan perilaku makhluk (manusia). Atau dengan kata lain, tataperilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlaq yang hakiki. Manakala tindakan atau perilaku tersebut di dasarkan kepada kehendak khaliq (tuhan). Dari pengertian etimologi seperti ini, akhlaq bukan saja tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tapi juga norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan tuha dan bahkan dengan atau semesta sekalipun. Secara terminologi akhlalak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara sepontan bila mana diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu

BAB II

PENGEMBANGAN AKHLAK ISLAMI

A. Pengertian Akhlak Pembangunan masyarakat sangatlah penting khususnya di era globalisasi saat ini,tetapi pembangunan menjadi tidak ada artinya ketika manusia itu sendiri rapuh.Manusia yang rapuh segi kemanusiaannya tidak dapat menjadi sendi ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.Oleh karena itu, membangun pribadi manusia yang seharusnya diutamakan terlebih dahulu dengan cara

mengembangkan akhlak.Istilah akhlak berasal dari bahasa Arab yang mengalami perkembangan makna Secara bahasa,akhlak atau memiliki arti : (1) )naasaibek tada( Disebut demikian karena akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar karena telah mengakar pada jiwa dan berubah menjadi suatu kebiasaan.Contoh, seorang anak yang dari kecil telah dibiasakan untuk memberi, sampai ia tumbuh menjadi dewasa pun, ia akan tumbuh menjadi anak yang dermawan.Bukan karena lingkungan, tetapi karena ia sudah terbiasa.Sehingga berat baginya jika tidak berbagi dengan sesama. )2() tabiat atau karakter) Akhlak dapat dikatakan sebagai karakter dikarenakan karakter adalah etika atau sistem nilai personal yang ideal (penting dan baik) untuk eksistensi diri dan hubungannnya dengan orang lain dengan kata lain sifat yang dibentuk disertai dengan nilai-nilai yang diyakini benar oleh invidu untuk dirinya sendiri maupun dalam berhubungan dengan orang lain Contoh :Fulan adalah orang yang mudah sekali merasa iba jika melihat pengemis,dari sini dapat disimpulkan bagaimana akhlaknya ketika bermuamalah dengan fakir miskin )3() perangai( Perangai memiliki arti yang sepadan dengan perilaku. Perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku
2

tertentu. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.Akhlak merupakan representasi dari perangai yang juga merupakan reaksi.Reaksi seseorang terhadap sesuatu yang positif maupun hal yang negatif dapat mencerminkan akhlak mereka.Contohnya seseorang yang ditimpa suatu musibah, reaksi yang ia timbulkan saat menerima ujian tersebut dapat mengidentifikasi akhlaknya )4( ) kehormatan, harga diri( Di zaman globalisasi saat ini, banyak kaum wanita yang menggadaikan kehormatan mereka demi sesuap nasi.Banyak korban atas nama cinta yang merendahkan harga diri mereka di depan sang pujaan hati.Kerapuhan iman telah membutakan mata hati, hingga mengorbankan harga diri.Seandainya mereka fahami cinta sejati adalah cinta yang membuat kita tetap tinggi dan mulia yaitu cinta pada Ilahi.Cinta yang tidak merendahkan tetapi mengagungkan.Seorang mukmin sejati adalah yang senantiasa menjaga kehormatannya dan harga dirinya.Menjadikan iman sebagai prinsipnya.Oleh karena itulah harga diri dapat dijadikan cerminan akhlak dari personalitas manusia. )5( )pola hidup yang teratur) Hidup manusia selalu mengalami siklus.Ada kalanya ia di atas dan adakalanya ia di bawah.Akhlak adalah cerminan dari keteraturan pola hidup dimana seseorang menjalani rutinitas yang teratur.Kebiasaan yang telah menjadi rutinitas telah mengakar dan mencerminkan kondisi diri kita.Begitu pula dengan akhlak. Menurut

terminologinya, para failasuf dari aliran sosialisme positif seperti Livi Brill menerangkan tiga pengertian akhlak : 1. Gagasan yang mengandungi konsep, hukum dan adat istiadat. Yaitu yang berkaitan dengan hak-hak manusia, kewajiban manusia antara satu sama lain yang diakui dan diterima oleh tiap-tiap individu pada umumnya pada masa tertentu atau peradaban tertentu. 2. Perkataan akhlak juga dipakai untuk menunjukkan ilmu yang mengkaji fenomena ini. 3. Kadang-kala ungkapan akhlak juga digunakan untuk menunjukkan penerangan-penerangan tentang suatu ilmu. Menurut Durkheim sifat-sifat akhlak yang terpenting ialah soal kewajiban atau kebaikan ditinjau sebagai
3

sistem dan kaedah tingkah-laku sosial. Juga ditinjau dari sudut penentuannya tentang tujuan yang baik bagi tingkah-laku manusia dan peranannya mendorong manusia melakukan kebaikan . Sedangkan menurut para Cendekiawan muslim mengenai akhlak di antaranya : 1. Menurut Ibn Miskawaih (w 421 H/1030 M) Akhlak adalah sifat yang tertanam pada jiwa manusia yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu 2. Al-Ghazali (w. 550 H/1111 M): Akhlak adalah keadaan jiwa yang tertanam secara mendalam, melahirkan tindakan atau perbuatan dengan mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. 3. Ibrahim Anis: Akhlak adalah sifat yang tertanam pada jiwa secara mendalam, daripadanya muncul perbuatan baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu; 4. Penyusun Dairat al-Maarif: Akhlak adalah sifat-sifat manusia yang beradab. Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan baik melalui aspek bahasa ataupun makna dapat disimpulkan, bahwa akhlak ialah suatu keadaan jiwa manusia yang telah mengakar dan dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bertingkah laku atau bersikap terhadap segala sesuatu yang berperan dalam kehidupannya. Penerapan akhlak dalam kehidupan manusia secara universal, terbagi menjadi tiga bagian; akhlak mahmudah, akhlak madzmumah, dan akhlak islami.Dewasa ini negara yang mayoritas muslim dengan negara yang minoritas penduduknya muslim berada di jalur yang sangat kontradiktif dalam penerapan akhlak.Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita kaji bersama pengertian tentang ketiga macam akhlak tersebut. 1. Akhlak Mahmudah Perkataan mahmdah secara bahasa berarti dipuji atau terpuji, terambil dari kata kerja hamida, yang berarti memuji. Dalam istilah ilmu akhlak, alakhlq al-mahmdah adalah perbuatan akhlak yang lulus dalam pertimbangan akal sehat dan hati nurani yang jernih hingga diterima dan
4

dibenarkan oleh keduanya dan dinyatakan baik dan mulia Singkatnya, akhlak mahmudah adalah akhlak yang diakui, diterima, dan dinyatakan baik oleh akal budhi, hati nurani dan kesadaran kolektif masyarakat. 2. Akhlak Madzmumah Perkataan madzmmah secara bahasa berarti dicela dan tercela, terambil dari kata kerja dzamma yang berarti mencela.Dalam istilah ilmu akhlak, al-akhlq al-madzmmah adalah perbuatan akhlak yang ditolak dan dinilai cacat (ayb( oleh akal budhi, hati nurani, dan kesadaran kolektif masyarakat.Al-Akhlq al-Madzmmah termasuk perbuatan syarr , yang menurut Al-Raghib al-Ashfahani, merupakan perbuatan yang dibenci oleh semua orang. Manusia dengan akal sehat dan nurani membenci perbuatan syarr dan bersimpati kepada perbuatan khayr. Membenci akhlak madzmmah dan bersimpati kepada sikap dan perbuatan

mahmdah.Singkatnya, al-Akhlq al-madzmmah adalah semua sikap dan perbuatan manusia yang dinyatakan cacat oleh mata, semua tindakan, dan keadaan yang ditolak dan dinilai cacat oleh akal sehat dan nurani yang jernih, dibenci semua orang, serta ditolak oleh masyarakat. 3. Akhlak Islami Perkataan al-Islmiyyi (Islami) menunjukkan arti sifat. Jadi, akhlak Islami secara bahasa berarti akhlak yang bersifat Islami, yakni akhlak sesuai dengan ajaran Islam.Dalam ilmu akhlak, akhlak Islami ialah akhlak yang mahmd f al-dn (terpuji dalam maupun menurut agama Islam).Akhlak Islami adalah akhlak mahmudah yang tidak hanya berdasarkan pertimbangan akal budhi, nurani, dan kesepakatan ummat, tetapi berdasarkan Al-Qur`an dan Al-Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam yang darinya manusia memetik pelajaran dan dengannya pula manusia termasuk golongan yang mulia.Dalam melaksanakan setiap amalannya adalah niatan ibadah demi menggapai ridho Allah SWT bukan hanya atas pertimbangan akal budhi dan nurani.Setiap kebajikan ditunaikan karena dilandasi rasa tanggung jawab pada Allah, pada agamanya, dan pada ummat.Begitulah akhlak islami bekerja. Sepintas akhlak mahmudah lebih
5

luas cakupannya karena bisa diterima oleh umum,dan berlandaskan akal budi.Tetapi integritas tanpa iman yang ada pada akhlak mahmudah bisa memandang bunuh diri adalah sesuatu yang pantas untuk bertanggung jawab.Seperti halnya di Jepang.Seorang pejabat diketahui melakukan korupsi.Dengan digerakkan oleh akal budi dan hati nuraninya, ia mengundurkan diri dari jabatan dan bunuh diri sebagai solusi untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya pada negara.Perbedaan

mahmudah dan islami:jika islami melakukkan sesuatu atas dasar mencari keridhoan Allah yang memiliki unsur ibadah,keikhlasan,dan mencari kebaikan akhirat.Tabel Perbedaan antara Akhlak Islami dengan Akhlak Mahmudah: Akhlak Islami Akhlak Mahmudah 1. Bersumber dari Tuhan 2. Tidak terikat ruang dan waktu 3. Menjamin kebajikan yang mutlak(orientasi dunia dan akhirat) 4. Bersifat universal yang dilandasi iman 5. Melakukan kebaikan dengan tujuan mendapatkan ridho Allah dan bernilai ibadah 1. Bersumber dari hati nurani dan akal budhi 2. Menempatkan kebaikan sesuai dengan kondisi dan situasi serta lingkungan 3. Orientasi dunia saja 4. Universal yang tanpa iman(menjadi universal yang bersyarat) 5. Melakukan kebaikan untuk mendapatkan kepuasan batin semata. Menjadi seorang muslim dapat dianggap sebuah takdir karena terlahir dari keluarga muslim, tetapi menjadi pribadi Muslim ialah suatu pilihan.Banyak orang yang mengaku dirinya muslim, tetapi tidak pernah menegakkan sholat serta menunaikan hak-hak Allah. Negaranegara yang mendeklarasikan keislamannya kepada seluruh dunia, tetapi belum memaksimalkan segala bentuk ketertiban sosial dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.Dengan atau tanpa kita
6

sadari, Islam di zaman ini telah mengalami kemunduran yang meresahkan bukan karena kualitas substansinya yang menurun, melainkan para pelakunya yang telah merusak citra keislaman itu sendiri.

BAB III PENUTUP Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Saya banyak berharap para pembaca yang budiman agar memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca.

A.

KESIMPULAN Pembangunan masyarakat sangatlah penting khususnya di era globalisasi saat ini,tetapi pembangunan menjadi tidak ada artinya ketika manusia itu sendiri rapuh.Manusia yang rapuh segi kemanusiaannya tidak dapat menjadi sendi ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.Oleh karena itu, membangun pribadi manusia yang seharusnya diutamakan terlebih dahulu dengan cara mengembangkan akhlak.Istilah akhlak berasal dari bahasa Arab yang mengalami perkembangan makna Secara bahasa,akhlak atau memiliki arti : )1( ) adat kebiasaan( Disebut demikian karena akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar karena telah mengakar pada jiwa dan berubah menjadi suatu kebiasaan

B.

SARAN Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap Allah diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://thalitha-sacharissa.blogspot.com/2011/04/pengembangan-akhlak-islami.html

10

You might also like