You are on page 1of 5

Kasus I KUB Amat Maju 1. Wadah Kegiatan Usaha a. KUB Amat Maju tepat disebut bentuk usaha apa?

KUB Amat Maju lebih tepat dalam wadah kegiatan usaha Firma karena merupakan suatu perikatan yang didirikan oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha dengan memakai nama bersama. Pemilik Firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota menyerahkan kekayaan pribadi sesuai dengan yang tercantum dalam akta pendirian firma Dasar Hukum: KUHD pasal 16 pasal 35 b. Bagaimana tanggung jawab pihak yang bergabung bila mengalami kerugian? Tanggung jawab atas kerugian adalah sesuai yang disepakati dan dicantumkan di dalam akta pendirian firma. apabila tidak diperjanjikan maka tanggung jawab didasarkan pada perimbangan pemasukan modal secara proporsional. 2. Meningkatkan Modal Usaha ke 1 miliar a. Bila KUB Amat Maju ingin meningkatkan modal usahanya maka bentuk usaha yang lebih tepat adalah perseroan terbatas. Karena: i. Pemegang saham tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan ii. Aset, modal, struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang saham. Menyebabkan stabilitas modal iii. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi b. Apa peran notaris dan pemerintah masih diperlukan? Peran notaris diperlukan di dalam pendirian PT. Khususnya dalam pembuatan akta pendirian dan pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, apabila pendiri PT tidak sanggup membuatnya. Peran instansi pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM dan pengadilan negeri sebagai tempat pendaftaran bagi PT untuk disahkan sebagai PT dan diumumkan pada lembaran berita negara RI c. Langkah-langkah yang harus dipenuhi untuk mengubah firma menjadi PT i. Membubarkan firma ii. Memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk mendirikan Perseroan Terbatas iii. Membuat akta pendirian di hadapan notaris iv. Mendaftarkan PT pada kementerian Hukum dan HAM untuk diumumkan pada lembar berita negara RI 3. Perbedaan dengan Usaha Mikro a. Menurut Undang-undang no. 20 tahun2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang didirikan oleh orang perorangan atau badan usaha. Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum

Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. PERBEDAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO KOPERASI Badan Hukum Pendiriannya dengan Akta Notaris yang disahkan oleh MenkumHAM dan diumumkan pada Lembar Berita Negara RI Ada ART dan AD Pendirian Koperasi harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-Undang

Usaha Mikro Bukan Badan Hukum Pendiriannya tidak memerlukan akta Notaris dan pengesahan pemerintah Tidak memerlukan AD-ART Biasanya berdiri sendiri tanpa persyaratan

b. Pasal 42 Undang-Undang No. 25 tahun1992 tentang Perkoperasian, Koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan (go public) 4. Perseroan Terbatas a. Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan Undang-Undang. b. Kewenangan Direksi. Direksi berwenang untuk mengelola dan mewakili perusahaan sesuai yang diamanatkan pasal 92 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Apabila Direksi terdiri lebih dari 1 orang maka pembagian tugas dan wewenang ditetapkan dalam RUPS, bila tidak, dapat ditetapkan di dalam rapat direksi 5. Direksi PT a. Adakah pembatasan atas kewenangan direksi? Kewenangan direksi dibatasi oleh kesesuaian dengan kebijakan yang sesuai dengan UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/ atau Anggaran Dasar (Pasal 92 UU No. 40 tahun 2007) b. Berdasarkan Pasal 97 UU No. 40 Tahun 2007 setiap anggota direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi terhadap kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. 6. Jenis-jenis kreditur pada kasus di atas: Kreditor SeparatisTn Hyman dan Bank Dewa Kreditor separatis adalah kreditor pemegang hak jaminan kebendaan, yang dapat bertindak sendiri. Golongan kreditor ini tidak terkena akibat putusan pernyataan pailit, artinya hak-hak eksekusi mereka tetap dapat dijalankan seperti tidak ada kepailitan debitor. Kreditor pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, dan hipotek atau hak agunan atas kebendaan lainnya merupakan karakteristik kreditor separatis.

Separatis yang dimaksudkan adalah terpisahnya hak eksekusi atas benda-benda yang dijaminkan dari harta yang dimiliki debitor pailit. Dengan demikian, kreditor separatis mendapatkan posisi paling utama dalam proses kepailitan, sehubungan dengan hak atas kebendaan yang dijaminkan untuk piutangnya. Sepanjang nilai piutang yang diberikan oleh kreditor separatis tidak jauh melampaui nilai benda yang dijaminkan dan kreditor berkuasa atas benda tersebut, maka proses kepailitan tidak akan banyak berpengaruh pada pemenuhan pembayaran piutang kreditor tersebut. Berdasarkan UUK-PKPU, apabila kuasa atas benda yang dijaminkan ada pada debitor pailit atau pada kurator, maka hak esekusi terpisah tersebut di atas ditangguhkan untuk jangka waktu paling lama (90) sembilan puluh hari sejak pernyataan pailit dijatuhkan. Sedangkan, jika nilai eksekusi benda tersebut ternyata tidak mencukupi untuk menutup utang debitor, maka kreditor separatis dapat meminta dirinya ditempatkan pada posisi kreditor konkuren untuk menagih sisa piutangnya. Oleh karena demi kepastian hukum, hak eksekusi langsung yang dimiliki oleh kreditor separatis hanya bisa digunakan dalam jangka waktu dua bulan setelah terjadinya keadaan insolvensi. Setelah lewat jangka waktu tersebut, eksekusi hanya dapat dilakukan oleh kurator, meskipun hak yang dimiliki kreditor separatis sebagai kreditor pemegang jaminan tidak berkurang. Perbedaan proses eksekusi tersebut akan berakibat pada perlu tidaknya pembayaran biaya kepailitan dari hasil penjualan benda yang dijaminkan. Kreditor Preferen Kreditor preferen adalah kreditor yang memiliki hak istimewa atau hak prioritas. UUK-PKPU menggunakan istilah hak-hak istimewa, sebagaima yang diatur dalam KUH Perdata. Hak istimewa mengandung makna hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatannya lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya. Berdasarkan ketentuan KUH Perdata, ada dua jenis hak istimewa, yaitu hak istimewa khusus dan hak istimewa umum. Hak istimewa khusus adalahhak yang menyangkut benda-benda tertentu, sedangkan hak istimewa umum berarti menyangkut seluruh benda, sesuai dengan KUH Perdata pula, hak istimewa khusus di dahulukan atas hak istimewa umum. Kreditor Konkuren---Ny Boleha dan Tn Ubano Kreditor konkuren adalah kreditor yang harus berbagi dengan para kreditor lainnya secara proporsional (pari passu), yaitu menurut perbandingan besarnya masing-masing tagihan, dari hasil penjualan harta kekayaan debitor yang tidak dibebani dengan hak jaminan. Istilah yang digunakan dalam Bahasa Inggris untuk kreditor konkuren adalah unsecured creditor. Kreditor ini memiliki kedudukan yang sama dan berhak memperoleh hasil penjualan harta kekayaan debitor, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari setelah sebelumnya dikurangi dengan kewajiban membayar piutangnya kepada kreditor pemegang hak jaminan dan para kreditor dengan hak istimewa.

7. Berapa besar tagihan untuk masing-masing kreditur? Ada pada pasal 1132 KUH Perdata. Pembagiannya:

Tn Hyman mendapat pelunasan hutang dari penjualan tanah sebesar 200 juta. Dengan demikian masih terdapat sisa pelunasan hutang sebesar 50 juta. Bank Dewa mendapat pelunasan hutang sebesar 100 juta dari penjualan mobil toyota kijang. Ny Boleha dan Tn Ubano mendapat pelunasan hutang dari penjualan benda-benda pailit dan tagihan pailit yang kemudian diperoleh sisa aktiva bersih sebesar 100 juta, ditambah dengan sisa penjualan tanah 50 juta, sehingga total menjadi 150 juta. Ny Boleha mendapat pelunasan hutang 50 juta sementara Tn Ubano mendapat pelunasan utang 100 juta. 8. prinsip dalam pemberian utang a. Apa yang dimaksud seluruh kekayaan debitur? Seluruh kekayaan debitur adalah seluruh harta kepemilikan debitur yang memiliki nilai jual, kecuali i. Pakaian, tempat tidur beserta perlengkapannya ii. Persediaan makanan dan minuman serta peralatan masak iii. Perlengkapan yang bersifat dinas/ milik negara iv. Buku-buku yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaan dan perlatan untuk pendidikan, kebudayaan, keilmuan v. Peralatan penyandang cacat b. Alasan-alasan sah untuk mendahului pelunasan utang. Adalah apabila barang milik debitur tersebut menjadi jaminan pelunasan utang tertentu, maka kreditur tersebut didahulukan dari pelunasan seluruh utang. Selain itu apabila debitur memiliki utang kepada negara (utang pajak) maka negara memiliki hak mendahului atas semua utang-utang yang lain. 9a. Setiap kegiatan usaha harus memiliki keterangan domisili (domisili hukum), berkaitan dengan kepentingan apa bahwa setiap kegiatan usaha harus memiliki domisili hukum? Domisili hukum adalah tempat tinggal yang sah seseorang untuk melakukan perbuatan hukum atau perhubungan hukum sebagaimana diuraikan dalam Pasal 17 KUHPerdata, Pasal 24 KUHPerdata, dan Pasal 25 KUHPerdata. Domisili hukum bermanfaat untuk menentukan dimana seseorang atau kumpulan orang-orang dipanggil dan ditarik dimuka hakim b. selain domisili hukum, hal-hal apa yang juga harus dipenuhi (dilengkapi) oleh setiap pengusaha, untuk melancarkan urusan bisnisnya? Penting untuk diketahui, bahwa pada saat tanda-tangan akta pendirian, dapat langsung diurus ijin domisili, dan NPWP. Setelah itu bisa membuka rekening atas nama Perseroan. Setelah rekening atas nama perseroan dibuka,maka dalam jangka waktu max 1 bulan sudah harus menyetor dana sebesar Modal disetor ke rekening perseroan, utk dapat diproses pengesahannya. Karena apabila lewat dari 60

(enam puluh) hari sejak penanda-tanganan akta, maka perseroan menjadi bubar berdasarkan pasal 10 ayat 9 UU PT No. 40/2007. 10a. Apabila terjadi sengketa dengan mitra bisnis, cara terbaik bagi dunia usaha untuk menyelesaiknnya adalah Penyelesaiannya ada empat jenis, yaitu sistem Negoisasi, Mediasi, Konsiliasi, dan Arbitrase. Negosiasi merupakan komunikasi dua arah, ketika masing-masing pihak saling mengemukakan keinginannya. Negosiasi adalah proses upaya untuk mencapai kesepakatan dengan pihak lain, suatu proses interaksi dan komunikasi yang dinamis dan beranekaragam. Atau bisa dikatakan, negosiasi merupakan proses tawar-menawar dari masing-masing pihak untuk mencapai kesepakatan. Sedangkan mediasi adalah proses penyelesaian sengketa dengan perantaraan pihak ketiga (mediator), yakni pihak yang memberi masukan-masukan kepada para pihak untuk menyelesaikan sengketa mereka. Namun, pada masing-masing pihak tidak terdapat kewajiban untuk menaati apa yang disarankan oleh mediator. Mediasi bisa dilakukan di pengadilan atau di luar pengadilan, tergantung keinginan dua belah pihak. Adapun konsiliasi prosesnya hampir serupa dengan mediasi, tetapi biasanya diatur oleh undangundang. Ketika suatu pihak diwajibkan hadir, konsiliator cenderung menekan dan bertanggung jawab atas norma sesuai undang-undang atau badan terkait, dan langkah hukum akan diambil bila kesepakatan tidak tercapai. Yang terakhir arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa melalui badan arbitrase. Artinya, penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang hakim atau para hakim berdasarkan persetujuan bahwa para pihak akan tunduk pada atau menaati keputusan yang diberikan oleh hakim atau para hakim yang mereka pilih atau mereka tunjuk. 1ob. Cara tersebut dipilih sebelum menempuh penyelesaian melalui jalur persidangan. 10.c Terdapat cara lain untuk menyelesaikan sengketa, yaitu melalui jalur pengadilan.

You might also like