Professional Documents
Culture Documents
005.01
LAPORAN KEUANGAN
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian laporan keuangan sebagai berikut: Sistematika penyajian laporan keuangan Satuan Kerja 1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Satuan Kerja dan periode penyampaian laporan keuangan. 2. Sampul Dalam Merupakan sampul dalam dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai satuan kerja dan periode penyampaian laporan keuangan. 3. Kata Pengantar Merupakan pengantar dari laporan keuangan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai laporan keuangan yang disampaikan. 4. Daftar Isi Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nomor halamannya. 5. Daftar Tabel Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya. 6. Daftar Grafik Merupakan daftar grafik yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya. 7. Daftar Lampiran Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya. 8. Daftar Singkatan Merupakan daftar yang memuat singkatan-singkatan yang digunakan dalam laporan keuangan.
i
9.
Pernyataan Tanggung Jawab Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap penggunaan anggaran pada lingkup satuan kerja yang dipimpinnya. Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh pimpinan Satuan Kerja setiap periode penyampaian laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut : pernyataan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan keuangan yang disampaikan; pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAP dan;
* * *
pernyataan laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai.
10. Ringkasan Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi dipertanggungjawabkan. Gambaran ringkas laporan keuangan terdiri dari: a. Ringkasan Laporan Realisasi Belanja b. Ringkasan Neraca c. Ringkasan CaLK 11. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan belanja berdasarkan nilai neto, yaitu realisai pendapatan dan belanja setelah dikurangi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja yang masing-masing dibandingkan dengan estimasi dan anggarannya dalam satu periode. Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah: a. Untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan Semester I. b. Untuk laporan keuangan periode tahunan, laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif yaitu laporan realisasi anggaran yang membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran berjalan. 12. Neraca Satuan Kerja Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu. a. Untuk periode semesteran, laporan neraca yang dicantumkan dalam laporan Keuangan Satuan Kerja adalah Laporan neraca per 30 Juni 2011.
ii
laporan
keuangan
yang
b. Untuk periode tahunan, laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan antara neraca tahun anggaran yang berjalan dengan neraca tahun anggaran yang lalu. Laporan Neraca yang dicantumkan dalam Laporan Keuangan Satuan Kerja adalah Laporan Neraca per 31 Desember 2011.
13. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Merupakan laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja yang mencantumkan nilai bruto serta pengembaliannya. Laporan Realisasi anggaran yang dihasilkan aplikasi SAI yang laporan yang harus disampaikan dalam laporan keuangan, dapat dilihat pada lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah: a. Untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan realisasi pendapatan dan belanja yang disampaikan adalah LRA untuk triwulan yang berakhir 30 Juni 2011. b. Untuk lapoaran keuangan periode tahunan, laporan laporan realisasi pendapatan dan belanja yang disampaikan adalah LRA untuk triwulan yang berakhir 31 Desember 2011. 14. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Penjelasan CaLK terdiri atas: a. Pendahuluan Memuat hal-hal yang terkait dengan satuan kerja yang bersangkutan, yang terdiri dari: Dasar Hukum Kebijakan Teknis Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi
* * * * *
b. Penjelasan pos-pos Realisasi Anggaran Pendapatan dan Realisasi Anggaran Belanja. Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja semester I dalam CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan relisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 30 Juni 2011 dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 30 Juni 2010. iii
Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja tahunan dalam CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 31 Desember 2011 dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 31 Desember 2010.
* *
Untuk penjelasan neraca semester I dalam CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan neraca per 30 Juni 2011 dengan laporan neraca per 31 Desember 2010. Untuk penjelasan neraca tahunan dalam CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan neraca per 31 Desember 2011 dengan laporan neraca per 31 Desember 2010.
d. Pengungkapan Penting Lainnya Memuat penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan transaksi atau kejadian pada wilayah yang bersangkutan, yang terdiri dari:
* * * *
Penjelasan atas Temuan dan Tindak Lanjut BPK. Penjelasan atas Rekening Pemerintah. Penjelasan atas Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual. Penjelasan atas Pengungkapan Lain-lain.
15. Lampiran Laporan Keuangan a. Laporan-laporan pendukung sebagai lampiran i) LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan. ii) LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja. iii) Neraca Percobaan. (Daftar laporan lihat lampiran III) b. Laporan Barang Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan (laporan hanya sampai kelompok barang). c. Laporan Keuangan BLU (jika satuan kerja tersebut selain mendapat dana APBN juga merupakan satker BLU). d. Daftar Laporan Rekening Pemerintah. e. Tindak Lanjut Atas Temuan BPK. f. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual. iv
16. Lampiran lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan Lampiran-lampiran yang dianggap perlu sebagai pendukung dari laporan keuangan dapat dijadikan lampiran sebagai lampiran lainnya dalam laporan keuangan, seperti: a. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk penyetoran Uang Persediaan tahun berjalan yang disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya, b. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk pendapatan yang diterima pada tahun berjalan dan baru disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya, c. Daftar Berita Acara Rekonsiliasi, d. Daftar Lainnya.
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 10 Tahun 2010 2011 , tentang Menteri/Pimpinan
Lembaga sebagai Pengguna Anggaran / Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. Pengadilan Agama Bantul MAHKAMAH AGUNG adalah salah satu entitas akuntansi dari
dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Pengadilan Agama Bantul mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan nomor 171 / PMK.05 / 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2011 hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pendapatan, belanja,
Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar
Rp13.852,00 95,89
atau 0,28
persen dari
yang ditetapkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp4.390.699.437,00 DIPA 2011 ; atau
Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah persen dari yang dianggarkan dalam
Kata Pengantar
vi 2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2011 nilai Aset adalah sebesar sebesar Kerja Rp1.796.354,00 ; . Dari neraca tersebut diinformasikan bahwa , sedangkan Nilai Kewajiban 31 Desember 2011 sebesar Rp6.742.045.932,00 per
Rp6.740.249.578,00
3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Kami menyadari bahwa laporan keuangan Tahun Anggaran 2011 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Bantul,
Januari 2012 ,
Kata Pengantar
vii
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Lampiran Daftar Singkatan Indeks Catatan atas Laporan Keuangan Pernyataan Tanggung Jawab I. II. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran ( LRA perbandingan dan Tahun Anggaran 2010 ) III. Neraca (NSAIKPT perbandingan Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 ) IV. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum A.1. Dasar Hukum A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.4. Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1. Posisi Keuangan Secara Umum C.2. Penjelasan Per Pos Neraca C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 5 7 7 7 7 9 9 17 17 17 28 29 29 30 55 viii Tahun Anggaran 2011 4 vi ix x xiii xiv xv xvi xix 1
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman D. Pengungkapan Penting Lainnya D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK D.2. Rekening Pemerintah D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual D.4. Pengungkapan Lain-lain Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER 65 Tahun 2010 56 56 56 57 57
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja Neraca Percobaan
Laporan Barang Pengguna
ix
Daftar Isi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tabel Ringkasan Neraca Tabel Pencapaian Program Tabel Rincian Anggaran Satker Tabel Laporan Realisasi Anggaran Tabel Laporan Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri Tabel Laporan Realisasi Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional Tabel Realisasi PNBP Lainnya Tabel Realisasi Pendapatan BLU Tabel Realisasi Perbandingan realisasi Pendapatan BLU Tabel Realisasi Belanja Pegawai Tabel Realisasi Belanja Barang Tabel Realisasi Belanja Modal Tabel Realisasi Belanja Bunga Utang Tabel Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tabel Realisasi Belanja Lain-lain Tabel Komposisi Neraca Per 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2010 Tabel Perbandingan Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran Tabel Penyetoran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Tabel Perbandingan Posisi Kas di Bendahara Penerimaan Tabel Penyetoran Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per Tabel Perbandingan Posisi Kas dan Setara Kas Tabel Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Tabel Penyetoran Saldo Kas dan Setara Kas per Tabel Pembayaran Saldo Kas dan Setara Kas per Tabel Penyetoran Saldo Kas dan Setara Kas per Tabel Pembayaran Saldo Kas dan Setara Kas per Tabel Perbandingan Posisi Kas pada BLU Tabel Rincian Kas pada BLU Tabel Perbandingan Posisi Piutang Pajak Tabel Perbandingan Posisi Piutang Bukan Pajak 31 Desember 2010 31 Desember 2010 31 Desember 2011 31 Desember 2011 2 3 8 9 17 19 19 21 22 22 25 25 26 26 27 27 29 30 30 31 31 31 32 32 32 32 33 33 33 33 34 x
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel Perbandingan Posisi Piutang Lainnya Tabel Perbandingan Posisi Piutang Tagihan Penjualan Angsuran Tabel Perbandingan Posisi Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Tabel Perbandingan Posisi Uang Muka Belanja Tabel Perbandingan Posisi Piutang dari Kegiatan Operasional BLU Tabel Perbandingan Posisi Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU Tabel Perbandingan Posisi Investasi Jangka Pendek BLU Tabel Perbandingan Posisi Persediaan Tabel Daftar Persediaan Tabel Perbandingan Posisi Persediaan BLU Tabel Daftar Persediaan BLU Tabel Investasi Non Permanen BLU Tabel Investasi Permanen BLU Tabel Posisi Aset Tetap Tabel Posisi Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN Tabel Posisi Perbandingan Tanah Tabel Mutasi/Perubahan Tanah Tabel Realisasi Belanja Modal Tanah Tabel Posisi Perbandingan Peralatan dan Mesin Tabel Mutasi/Perubahan Peralatan dan Mesin Tabel Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tabel Posisi Perbandingan Gedung dan Bangunan Tabel Mutasi/Perubahan Gedung dan Bangunan Tabel Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tabel Posisi Perbandingan Jalan dan Jembatan Tabel Mutasi/Perubahan Jalan dan Jembatan Tabel Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan Tabel Posisi Perbandingan Irigasi Tabel Mutasi/Perubahan Irigasi 34 34 34 35 35 35 36 37 37 38 38 38 0 0 39 40 40 40 41 41 41 42 42 43 43 43 44 44 45
xi
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel Realisasi Belanja Modal Irigasi Tabel Posisi Perbandingan Jaringan Tabel Mutasi/Perubahan Jaringan Tabel Realisasi Belanja Modal Jaringan Tabel Posisi Perbandingan Aset Tetap Lainnya Tabel Mutasi/Perubahan Aset Tetap Lainnya Tabel Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Tabel Posisi Perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan Tabel Mutasi/Perubahan Konstruksi Dalam Pengerjaan Tabel Realisasi Belanja Modal Konstruksi Dalam Pengerjaan Tabel Komposisi Aset Lainnya Tabel Posisi Tagihan Penjualan Angsuran Tabel Posisi Tuntutan Perbendaharaan/TGR Tabel Posisi Kemitraan dengan Pihak Ketiga Tabel Posisi Aset Tak Berwujud Tabel Posisi Aset Lain-lain Tabel Utang Kepada Pihak Ketiga Tabel Utang Kepada Pihak Ketiga BLU Tabel Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan Tabel Uang Muka dari KPPN Tabel Pendapatan yang Ditangguhkan Tabel Pendapatan Diterima Dimuka Tabel Utang Jangka Pendek Lainnya Tabel Cadangan Piutang Tabel Cadangan Persediaan Tabel Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Tabel Dana Lancar BLU Tabel Diinvestasikan dalam Aset Jangka Panjang Tabel Diinvestasikan dalam Aset Tetap Tabel Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 45 46 46 46 47 47 48 48 48 49 49 50 50 50 50 51 51 51 51 52 52 52 52 53 53 53 53 54 54 54
xii
Daftar Tabel
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Grafik Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP Grafik Komposisi Alokasi Belanja Tahun Anggaran 2011 Tahun Anggaran 2011 18 21 23 24 29 39
Grafik Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Tahun Anggaran 2011 Grafik Komposisi Neraca Grafik Aset Tetap
xiii
Daftar Grafik
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran Laporan Keuangan a. Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor : PER-65/PB/2010 i. ii. LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
iii. Neraca Percobaan b. Laporan Barang Pengguna Semester II c. Daftar Laporan Rekening Pemerintah i. LPJ Bendahara Pengeluaran ii LPJ Bendahara Penerimaan d. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual i. ii. SK CPNS An. Khikmah Sulistyawati, A.Md Kenaikan Gaji berkala An. Khikmah Sulistyawati, A.Md
iii. Daftar Kekurangan Gaji An, Khikmah Sulistyawati, A.Md Lampiran-lampiran Lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan i ii. iii. iv v vi Berita Acara Rekonsiliasi Berita Acara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Berita Acara Opname Fisik (Stock Opname) Persediaan Berita Acara Akurasi Data Laporan Barang Persediaan Laporan Mutasi Barang
xiv
Daftar Lampiran
DAFTAR SINGKATAN
APBN APBN-P BLU BPK BUN DIPA LRA MA PNBP SIMAK-BMN SAI SAK SAP SKPA TA TAB TAYL TGR TPA UP : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan : Badan Layanan Umum : Badan Pemeriksa Keuangan : Bendahara Umum Negara : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran : Laporan Realisasi Anggaran : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran : Penerimaan Negara Bukan Pajak : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara : Sistem Akuntansi Instansi : Sistem Akuntansi Keuangan : Standar Akuntansi Pemerintahan : Surat Kuasa Pengguna Anggaran : Tahun Anggaran : Tahun Anggaran Berjalan : Tahun Anggaran Yang Lalu : Tuntutan Ganti Rugi : Tagihan Penjualan Angsuran : Uang Persediaan
xv
Daftar Singkatan
17 18 18 19 20 20 20 20 22 22
Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Imbalan Bunga Belanja Sosial Belanja Lain-Lain
23 24 24 25 26 26 27 27
37 38
38 39 41 42 43 44 46 47 48
49 49 50 50 50 50
xvii
EKUITAS Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan C. 2.26 C. 2.27 C. 2.28 C. 2.29 C. 2.30 Ekuitas Dana Lancar Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan Dana Lancar BLU Ekuitas Dana Diinvestasikan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 52 53 53 53 53
54 54 54
xviii
Pengadilan Agama Bantul Laporan Keuangan yang terdiri dari: Laporan Realisasi Tahun Anggaran 2011 Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
xix
I. RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Pengadilan Agama Bantul Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2011 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur - unsur pendapatan dan ). belanja selama periode (1 Januari s.d. 31 Desember 2011 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Rp13.852,00 atau mencapai 0,28
Tahun Anggaran 2011 terdiri dari Penerimaan persen dari anggaran serta Penerimaan Hibah
Pajak sebesar nihil atau mencapai 0,00 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar sebesar nihil atau mencapai 0,00 persen dari yang dianggarkan. Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2011 sebesar mencapai 95,89 Belanja Rupiah Murni sebesar 0,00 0,00 Rp4.390.699.437,00 Rp4.390.699.437,00 atau
persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja terdiri dari realisasi atau mencapai 95,89 persen dari nihil nihil atau mencapai atau mencapai nihil nihil
anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar persen dari anggarannya, Belanja Hibah sebesar
atau mencapai 0,00 persen dari anggarannya, Belanja PNBP sebesar atau mencapai nihil atau mencapai 0,00 persen dari anggarannya.
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2010
URAIAN Pendapatan Negara dan Hibah Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman Luar Negeri Belanja Hibah Belanja Rupiah Murni Pendamping Belanja PNBP
Belanja Badan Layanan Umum (BLU)
(dalam rupiah) Tahun Anggaran 2011 Tahun Anggaran 2010 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
5.000.000 4.578.989.000 0 0 0 0 0 4.578.989.000 13.852 4.390.699.437 0 0 0 0 0 4.390.699.437 37.730.000 3.312.578.000 0 0 0 0 0 3.312.578.000 71.343.800 2.730.046.455 0 0 0 0 0 2.730.046.455
JUMLAH
Selain yang dianggarkan dalam DIPA, terdapat Penerimaan Hibah yang belum dianggarkan dalam DIPA TA 2011 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. Jumlah Aset adalah sebesar Rp7.685.795,00 nihil . Rp1.796.354,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Rp6.742.045.932,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar dan Aset Lainnya sebesar sebesar nihil .
Rp6.734.360.137,00
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp6.734.360.137,00 . Rp5.889.441,00
Rp6.740.249.578,00
Ringkasan
Laporan Keuangan Satuan Kerja berikut: URAIAN Aset Aset Lancar Aset Tetap Aset Lainnya Jumlah Aset Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek
1.796.354
11.637.294
-9.840.940
Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan. 3
Ringkasan
Laporan Keuangan Satuan Kerja A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
Pengadilan Agama Bantul Tahun Anggaran 2011 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga; 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan. A.2.
Rencana Strategis
KEBIJAKAN TEKNIS
RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA BANTUL Memberi pelayanan prima terhadap masyarakat pencari keadilan, menegakkan transparasi, akuntabilitas dan akses terhadap informasi peradilan di Pengadilan Agama Bantul melalui website, serta mewujudkan bangunan gedung kantor Pengadilan Agama Bantul sesuai protoype Mahkamah Agung.
Pendahuluan
Pendahuluan
Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Bantul Tahun Anggaran 2011 PENGADILAN AGAMA BANTUL Pendapatan PENDAPATAN Realisasi pendapatan negara dan hibah Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp13.852,00 yang terdiri dari pendapatan pajak sebesar nihil, Rp13.852,00 dan pendapatan hibah pendapatan bukan pajak sebesar nihil sebesar ,sedangkan realisasi pendapatan negara dan hibah Rp71.343.800,00 terdiri dari pendapatan Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp71.343.800,00 pajak sebesar nihil, pendapatan bukan pajak sebesar dan pendapatan hibah sebesar nihil. Pendapatan Tahun Anggaran 2011 penurunan dikarenakan adanya perubahan pelaporan mengalami yang semula satu DIPA menjadi dua DIPA.
Belanja
BELANJA PENGADILAN AGAMA BANTUL , yang Realisasi belanja Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp4.390.699.437,00 Rp2.528.194.746,00 , belanja barang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp335.912.096,00 , belanja modal sebesar Rp1.526.592.595,00 sebesar , nihil pembayaran bunga utang sebesar , belanja subsidi sebesar nihil nihil , belanja sosial sebesar , belanja hibah sebesar nihil nihil . , dan belanja lain-lain sebesar adalah sebesar Sedangkan realisasi belanja Tahun Anggaran 2010 Rp2.730.046.455,00 , terdiri belanja pegawai sebesar Rp2.363.891.299,00 , Rp366.155.156,00 belanja barang sebesar , belanja modal sebesar nihil , pembayaran bunga utang sebesar nihil belanja subsidi nihil nihil sebesar , belanja hibah sebesar , belanja sosial nihil nihil sebesar , dan belanja lain-lain sebesar . mengalami kenaikan dikarenakan Belanja Tahun Anggaran 2011 Tahun Anggaran 2011 terhadap anggaran untuk belanja modal sebesar Rp. 1.530.000.000,- sedang tahun Anggaran 2010 untuk belanja modal nihil Tahun Anggaran 2011sebagai berikut: Anggaran Realisasi Capaian
3.048.989.000 2.864.106.842 93,94%
2. 005.01.02
1.530.000.000
1.526.592.595
99,78%
4.578.989.000
4.390.699.437
95,89%
Pendahuluan
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bantul Tahun Anggaran 2011 merupakan laporan yang mencakup aspek keuangan yang dikelola oleh entitas . akuntansi Pengadilan Agama Bantul Pengadilan Agama Bantul Tahun Anggaran 2011 memperoleh Rp4.578.989.000,00 . anggaran yang berasal dari APBN sebesar Dari total anggaran di atas, rincian anggaran Satker adalah sebagai berikut : Tahun Anggaran 2010 2011 JENIS SUMBER DANA APBN BLU 3.312.578.000 4.578.989.000
0 0
Selain memperoleh dana dari DIPA BA 005 juga mengelola dana yang berasal dari BA 999.07 (Belanja Subsidi) sebesar nihil dan BA 999.08 (Belanja Lain-lain) sebesar nihil . Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), Sistem Informasi Manajemen, dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Keuangan Data BMN yang disajikan dalam melalui SIMAK-BMN.
Kebijakan Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Pendahuluan
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui PengadilantransaksiBantulperistiwa lainnya pada saat pengaruh Agama dan Laporan Keuangan Satuan Kerja Tahun Anggaran 2011 kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. 9 Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. telah mengacu pada Standar Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2011 Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan tingkat satker Pengadilan Agama Bantul adalah:
Pendapatan
(1)Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja
(2)Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka/face laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
Pendahuluan
Aset
(3)Aset
10
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a.
Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
Pendahuluan
Investasi
b.
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan 11 Investasi **) Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dan non-permanen. (i) Investasi Non-Permanen Investasi non-permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non-permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi Non Permanen meliputi: Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA)dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda. Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam / Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR.
Pendahuluan
Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam / Tempat Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Bantul Tahun Anggaran 2011 Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR.
12 (ii) Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara(BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non-BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non-surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non-earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga- lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya.
Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Aset Tetap
c.
Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per
Pendahuluan
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: 13 (a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Lainnya
d.
Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/ pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12(dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Pendahuluan
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). 14 Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.
Kewajiban
(4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. Pendahuluan
Laporan KeuanganSuatu kewajiban diklasifikasikanAgama Bantul Satuan Kerja Pengadilan sebagai kewajiban jangka pendek jika Tahun Anggaran 2011 diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. 15 b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Pendahuluan
16
Pendahuluan
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO) Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2011 terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar nihil Penerimaan Negara Rp13.852,00 0,28 Bukan Pajak sebesar atau mencapai nihil persen dari anggaran, dan Pendapatan Hibah sebesar Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp4.390.699.437,00 atau mencapai 95,89 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp4.390.699.437,00 , Belanja Pinjaman Luar nihil , Belanja Rupiah Pendamping sebesar Belanja Hibah sebesar nihil , Belanja PNBP sebesar nihil Belanja BLU sebesar .
No
Uraian
Rp
Anggaran
5.000.000
Rp
Rp
5.000.000
- Penerimaan hibah 2 Realisasi Belanja Negara Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman LN Belanja Rupiah Pendamping Belanja Hibah Belanja PNBP Belanja BLU
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
4.578.989.000 4.578.989.000 -
0,28% 0,00% 0,28% 0,00% 95,89% 95,89% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2011 terdiri nihil , Penerimaan dari Penerimaan Pajak sebesar Rp13.852,00 atau mencapai Negara Bukan Pajak sebesar 0,28 persen dari anggaran, dan Pendapatan Hibah sebesar nihil .
Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Tahun Anggaran 2011 dapat dilihat pada Grafik di bawah ini:
Ribuan Rupiah
80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0
Grafik:
Penerimaan
B.2.1.1.1. Pajak Dalam Negeri (khusus Kementerian Keuangan) Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri pada Tahun Anggaran 2011 sebesar nihil , begitu juga Realisasi Penerimaan Pajak Dalam sebesar nihil . Negeri pada Tahun Anggaran 2010
Pendapatan Hibah
Perpajakan
Pendapatan PNBP
pada
Pendapatan Pajak
Besarnya Realisasi Pajak Dalam Negeri dapat dirinci dalam tabel di bawah ini: Uraian
PPh Migas PPh Non Migas PPh Fiskal PPh Lainnya Ditanggung Pemerintah PPn dan PPnBM PBB BPHTB Cukai Pajak Lainnya Jumlah Pendapatan Bruto Pengembalian Pendapatan Jumlah Pendapatan Neto
31 Desember 2011
(41111) Rp (41112) Rp (41113) Rp (41114) Rp (4112) (4113) (4114) (4115) (4116)
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai
Realisasi
Penerimaan
Pajak
Perdagangan
Internasional
nihil
Besarnya Pajak Perdagangan Internasional dapat dirinci dalam tabel di bawah ini:
Uraian
Pendapatan Bea Masuk Pajak/Pungutan Ekspor Jumlah Pendapatan Bruto Pengembalian Pendapatan Jumlah Pendapatan Neto (4121) (4122)
31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp -
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
B.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2011 sebesar atau mencapai 0,28 persen dari anggarannya, Rp13.852,00 realisasi tersebut Negara mengalami Bukan Pajak Penurunan dibandingkan Realisasi Tahun Anggaran 2010 yang sebesar Penerimaan
Rp71.343.800,00 . Penurunan tersebut dikarenakan penerimaan negara bukan pajak dialihkan ke DIPA Kode Anggaran 005.04 sehingga penerimaan negara bukan pajak untuk Kode Anggaran 005.01 menurun
Realisasi PNBP berasal dari : (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; (iii) PNBP Lainnya.
Realisasi Penerimaan SDA NIHIL
B.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam sebesar nihil. Tahun Anggaran 2011 sebesar nihil, Tahun Anggaran 2010 begitu juga Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam
Realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Tahun Anggaran 2010 sebesar nihil. B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sebesar Rp13.852,00 atau mencapai realisasi tersebut mengalami
sebesar nihil, begitu juga Realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Rp71.343.800,00 sebesar . Penurunan tersebut diakibatkan penerimaan negara bukan pajak dialihkan ke DIPA Kode Anggaran 005.04 sehingga penerimaan negara bukan pajak untuk Kode Anggaran 005.01 menurun
penerimaan negara bukan pajak dialihkan ke DIPA Kode Anggaran 005.04 sehingga penerimaan Pengadilan Agama Bantul negara bukan pajak untuk Kode Anggaran 005.01 Laporan Keuangan Satuan Kerja Tahun Anggaran 2011 menurun 20 Realisasi PNBP lainnya dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: Uraian
Pendapatan Penjualan dan Sewa (4231) Pendapatan Jasa (4232) Pend. Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tipikor (4234) Pendapatan Pendidikan (4235) Pendapatan Gratifikasi &Uang Sitaan Hasil Korupsi (4236) Pendapatan Iuran dan Denda (4237) Pend. Lain-lain (4239)
31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 13.852 13.852 13.852
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 70.320.800 1.023.000 71.343.800 71.343.800
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 -100,00 0,00 0,00 0,00 -98,65 -99,98 0,00 -99,98
30.000 10.000 0
Pend. Pend. Jasa Penjualan Pend. (4232) Pend. dan Sewa Kejaksaan Pend. Pendidikan Pend. Iuran (4231) dan Gratifikasi (4235) dan Denda Peradilan dan Uang (4237) dan Hasil Sitaan Hasil Tipikor Korupsi (4234) (4236)
14
B.2.1.2.4. Pendapatan BLU Pendapatan BLU Tahun Anggaran 2011 sebesar nihil begitu juga Realisasi Pendapatan BLU pada Tahun Anggaran 2010 sebesar nihil .
Estimasi
(4241) (4242) (4243) (4249)
Realisasi
Rp Rp Rp Rp Rp -
%
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Rp Rp Rp Rp Rp
Perbandingan Realisasi Pendapatan BLU Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2010 (dalam Rupiah) Uraian
Pendapatan Jasa Layanan Umum Pendapatan Hibah BLU Pendapatan Kerja Sama BLU Pendapatan BLU Lainnya
Jumlah Pendapatan BLU
31 Desember 2011
(4241) (4242) (4243) (4249)
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp -
%
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Rp Rp Rp Rp Rp
Realisasi
begitu nihil
juga
Realisasi Penerimaan .
22
Realisasi Belanja Negara Rp
Rp4.392.373.601,00
B.2.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 sebesar atau mencapai 95,92 Kenaikan persen dari anggarannya, dibandingkan Realisasi mengalami
Rp4.392.373.601,00
yang sebesar
Rp2.731.156.352,00
Realisasi Belanja terdiri dari : (i) Belanja Rupiah Murni; (ii) Belanja Pinjaman Luar Negeri; (iii) Belanja Hibah; (iv) Rupiah Murni Pendamping; (v) Penerimaan Negara Bukan Pajak; (vi) Badan Layanan Umum; dan (vii) Stimulus.
4.500.000.000 4.000.000.000 3.500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000
Tahun Anggaran 2011 Tahun Anggaran0 2010
500.000.000
Belanja Pinjaman LN
Belanja Hibah
Belanja PNBP
Belanja BLU
1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 0 Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman LN Belanja Hibah Belanja Rupiah Pendamping Belanja PNBP Belanja BLU Tahun Tahun Anggaran 2010 Anggaran 2011
B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat Realisasi Belanja atau mencapai mengalami Tahun Anggaran 2011 95,92 persen dari Kenaikan apabila yang sebesar sebesar dibandingkan Rp4.392.373.601,00 realisasi Realisasi tersebut Belanja anggarannya,
Rp2.731.156.352,00
. Kenaikan
tersebut dikarenakan adanya kenaikan pagu anggaran sebesar Rp. 38,23%. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
0 Belanja Bunga Utang 0,00%
Grafik: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Tahun Anggaran 2011
Belanja Pegawai
Rp2.529.868.910,00
Rp2.529.868.910,00
yang sebesar
tersebut dikarenakan adanya kenaikan gaji pegawai dan rapelan tunjangan beras sembilan bulan yang dimintakan pada tahun anggaran 2011 dan adanya uang muka gaji pegawai pindah. Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut: Uraian
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
24 %Naik/ (Turun)
6,67 0,00 0,00 0,00 0,00 388,24 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,97 50,84 6,95
31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.520.738.910 9.130.000 2.529.868.910 1.674.164 2.528.194.746
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.363.131.196 1.870.000 2.365.001.196 1.109.897 2.363.891.299
Belanja Gaji Pokok Non PNS Belanja Honorarium Belanja Lembur Belanja Vakasi Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Belanja Asuransi Kesehatan Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Jumlah Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Neto Belanja Barang
Rp335.912.096,00
Belanja Barang Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2011 sebesar atau mencapai 98,36 mengalami Penurunan dibandingkan yang sebesar Realisasi Rp335.912.096,00 Belanja Barang persen dari anggarannya, realisasi tersebut Rp366.155.156,00 . Penurunan
tersebut dikarenakan pagu anggaran belanja barang untuk tahun anggaran 2011 mengalami penurunan sebesar 8,60 %. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember 2011
233.050.822 -
31 Desember 2010
Rp Rp Rp 189.274.652 43.877.150 -
%Naik/ (Turun)
23,13 -100,00 0,00
Belanja Barang Operasional Rp Belanja Barang Non Operasional Rp Belanja Barang Penunjang Kegiatan DK/TP Rp
25
Belanja Modal
Rp1.526.592.595,00
Belanja Modal Realisasi Belanja Modal atau mencapai mengalami Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp1.526.592.595,00 persen dari anggarannya, realisasi tersebut dibandingkan Realisasi nihil Belanja . Modal Kenaikan 99,78 Kenaikan
yang sebesar
tersebut dikarenakan anggaran TA. 2010 tidak ada anggaran Belanja Modal Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut: Uraian
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Pemeliharaan yang dikapitalisasi Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal BLU Jumlah Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Neto
Belanja Bunga Utang
NIHIL
31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 329.245.250 1.197.347.345 1.526.592.595
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Rp Rp
1.526.592.595
Rp Rp
0,00 0,00
Belanja Bunga Utang Realisasi nihil realisasi tersebut Belanja Bunga Utang pada
Tahun Anggaran 2011 sebesar
0,00 Kenaikan
Belanja Bunga Utang Tahun Anggaran 2010 sebesar Kenaikan tersebut dikarenakan untuk Belanja Bunga Utang Rincian realisasi Belanja Bunga Utang adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember 2011
31 Desember 2010
%Naik/ (Turun)
Pengadilan Agama Bantul Tahun Anggaran 2011 %Naik/ 31 Desember 2011 31 Desember 2010 (Turun)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
Rp Rp
Rp Rp
0,00 0,00
26
Belanja Bantuan Sosial
NIHIL
Belanja Bantuan Sosial Realisasi nihil Belanja Bantuan Sosial 0,00 Tahun Anggaran 2011 sebesar atau mencapai persen dari anggarannya, realisasi nihil
Kenaikan
Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2010 yang sebesar Kenaikan tersebut dikarenakan
.........................................................
31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Neto Belanja Lain-lain
NIHIL
Rp Rp
Rp Rp
0,00 0,00
Belanja Lain-lain Nilai Realisasi Belanja Lain - lain pada Tahun Anggaran 2011 sebesar nihil atau mencapai 0,00 persen dari anggarannya, realisasi Kenaikan dibandingkan Realisasi Belanja tersebut (tidak) mengalami nihil Lain-lain Tahun Anggaran 2010 yang sebesar . Kenaikan tersebut dikarenakan ......................................................... Rincian realisasi Belanja Lain-lain adalah sebagai berikut:
Rp Rp
Rp Rp
27
Catatan Penting Lainnya
28
Anggaran 2011
Negeri
0,28% 0,00% 0,28% 0,00% 95,89% 95,89% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Anggaran 2011 17
Ribuan Rupiah
hun garan 10
sebesar
Perpajakan pada
sebesar
n Pajak Dalam
Anggaran 2011 18
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
gkan Realisasi
gga penerimaan
nerimaan negara
Anggaran 2010
n Anggaran 2011
s Laba BUMN
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 -100,00 0,00 0,00 0,00 -98,65 -99,98 0,00 -99,98
Anggaran 2011
21 , sebesar
%
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
%
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
, sebesar
Anggaran 2011
22
p4.392.373.601,00
elanja
Anggaran 2011
23
isasi
sasi
Jenis Belanja
2.529.868.910,00
Anggaran 2011
elanja Pegawai
11 dan
lisasi tersebut
lanja
un anggaran
%Naik/ (Turun)
23,13 -100,00 0,00
Anggaran 2011
8,46 -32,55 38,33 0,00 -8,26 0,00 -8,26
25
1.526.592.595,00
elanja Modal
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00
sebesar
ari anggarannya, .
ngkan Realisasi
k ada anggaran
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00
26 sebesar
rannya, realisasi .
...........
%Naik/ (Turun)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00
...........
27
Anggaran 2011
28
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA terdiri atas Aset sebesar Posisi Neraca per 31 Desember 2011 Rp6.742.045.932,00 Rp1.796.354,00 , Kewajiban sebesar , Rp6.740.249.578,00 dan Ekuitas Dana sebesar . 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Komposisi Neraca per % Naik / Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 (Turun) 6.742.045.932 5.205.222.230 29,52 Aset 1.796.354 11.637.294 -84,56 Kewajiban 6.740.249.578 5.193.584.936 29,78 Ekuitas Dana Rp6.742.045.932,00 Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp7.685.795,00 , Aset Tetap terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp6.734.360.137,00 sebesar , adapun Aset Lainnya sebesar nihil . . Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 yang merupakan kewajiban jangka pendek. sebesar Rp1.796.354,00
31 Desember 2011 sebesar Sedangkan Jumlah Ekuitas Dana per Rp6.740.249.578,00 , terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp5.889.441,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp6.734.360.137,00 . Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh di bawah ini
dalam jutaan
6.742 5.205
6.740 5.194
2 Aset
12 Ekuitas Dana
Kewajiban
C.2.1
Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 sebesar nihil sedangkan Kas di Bendahara Pengeluaran per , nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada tanggal nihil senilai rincian sebagai berikut: Penyetoran Saldo per No. Tanggal Setor
31 Desember 2010
telah disetorkan pada tahun 2011 , dengan 31 Desember 2010 No. NTPN Nama Bank Jumlah Uang
Rp Rp Rp Rp Rp -
Jumlah Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada tanggal senilai Rp rincian sebagai berikut: Penyetoran Saldo per No. Tanggal Setor telah disetorkan pada tahun
Jumlah
Kas di Bendahara Penerima NIHIL
C.2.2
Nilai Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2010 sebesar nihil . 30
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan pada tanggal nihil senilai rincian sebagai berikut: Penyetoran Saldo per No. Tanggal Setor
31 Desember 2010
telah disetorkan pada tahun 2011 , dengan 31 Desember 2010 No. NTPN Nama Bank Jumlah Uang
Rp Rp Rp
Jumlah Saldo Kas di Bendahara Penerimaan pada tanggal nihil senilai rincian sebagai berikut: Penyetoran Saldo per No. Tanggal Setor
telah disetorkan pada tahun 31 Desember 2011 No. NTPN Nama Bank
Jumlah Uang
Rp Rp Rp
Jumlah
Kas Lainnya dan Setara Kas NIHIL
C.2.3
Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Kas Lainnya dan setara Kas per nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Kas Lainnya dan Setara Kas sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
31
Adapun rincian Kas Lainnya dan Setara Kas sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 Keterangan Jasa Giro yang belum disetor Pungutan Pajak yang belum disetor Pendapatan Hibah Pengembalian Belanja yang belum disetor SP2D LS bendahara yang belum dibayarkan Uang Titipan Pihak Ketiga TOTAL Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31 Desember 2010 Jumlah senilai
Saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal nihil sebagai berikut: Penyetoran Saldo per No. Kode Akun Tanggal Setor
31 Desember 2010 ke Kas Negara No. NTPN Nama Bank Jumlah Uang
Rp Rp Rp
Jumlah Saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal nihil rincian sebagai berikut: Penyetoran Saldo per No. Kode Akun Tanggal Setor
senilai , dengan
Nama Bank
Jumlah
32
Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Bantul Per 31 Desember 2011 Pembayaran Saldo per 31 Desember 2011 kepada Pihak Lain No. Kode Akun
Tanggal Pembayaran
Keterangan
Jumlah Uang
Rp Rp Rp
Jumlah
Kas pada Badan Layanan Umum NIHIL
C.2.4
31 Desember 2011 sebesar Kas pada Badan Layanan Umum per nihil dan Kas pada Badan Layanan Umum per nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Kas pada BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
Penjelasan Kas pada BLU adalah sebagai berikut: Rincian Saldo Kas pada BLU: No. Uraian Kas Rp Rp Rp Rp Jumlah -
C.2.5
Piutang Pajak (Khusus Kementerian Keuangan) nihil Piutang Pajak per 31 Desember 2011 sebesar . Sedangkan Realisasi Piutang Pajak per 31 Desember 2010 sebesar nihil . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Piutang Pajak sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
33
C.2.6
Piutang Bukan Pajak nihil Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2011 sebesar . Sedangkan Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2010 sebesar nihil . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Piutang Bukan Pajak sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
C.2.7
Piutang Lainnya nihil Piutang Lainnya per 31 Desember 2011 sebesar . Sedangkan Posisi Piutang Lainnya per 31 Desember 2010 sebesar nihil . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Piutang Lainnya sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
BL TPA NIHIL
C.2.8
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan sedangkan Bagian Lancar Tagihan Penjualan nihil Angsuran per 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Bagian Lancar TPA sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
BL TGR NIHIL
C.2.9
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi nihil per 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir) 34
31 Desember 2010
Rp Rp
C.2.10
Uang Muka Belanja Uang Muka Belanja per 31 Desember 2011 sebesar sedangkan Uang Muka Belanja per 31 Desember 2010 nihil . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Uang Muka Belanja sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
C.2.11
Piutang dari Kegiatan Operasional Badan Layanan Umum 31 Desember 2011 sebesar Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per nihil , sedangkan Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per nihil 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir) Perbandingan Piutang dari Kegiatan Operasional BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
C.2.12
Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU nihil per 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir) Perbandingan Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
35
C.2.13
Investasi Jangka Pendek BLU Investasi Jangka Pendek BLU per 31 Desember 2011 adalah sebesar nihil , sedangkan Investasi Jangka Pendek BLU per nihil 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Investasi Jangka Pendek BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
Persediaan Rp7.685.795,00
C.2.14
Persediaan Rp7.685.795,00 Persediaan per 31 Desember 2011 sebesar , sedangkan Nilai Persediaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp16.211.902,00 . Perbandingan Posisi Persediaan sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp 7.685.795,00
31 Desember 2010
Rp 16.211.902,00 Rp
Kenaikan / (penurunan)
(8.526.107,00)
Daftar Persediaan per Kode Akun 115111 115112 115113 115114 115121 115122 115123 115124 115125 115126 115127 115131 115132 115191 115134 115135 Jumlah
Barang Konsumsi Amunisi Bahan untuk Pemeliharaan Suku Cadang
Pita Cukai, Materai dan Leges Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada Masyarakat Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat Bahan Baku Barang dalam Proses Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga - jaga Persediaan Barang Hasil Sitaan Persediaan Lainnya
36
neraca
C.2.15
Persediaan BLU nihil Persediaan BLU per 31 Desember 2011 sebesar sedangkan Nilai Persediaan BLU per 31 Desember 2010 nihil . Perbandingan Posisi Persediaan BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
, sebesar
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
Daftar Persediaan BLU per Kode Akun 115211 115212 115213 115214 115219 115221 115222 115229 115231 115232 115239
31 Desember 2011
: Jumlah Uang
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
Uraian Akun
Persediaan BLU Pelayanan Kesehatan Persediaan BLU Pelayanan Pendidikan Persediaan BLU penunjang Konstruksi Persediaan BLU Penyedia Jasa Telekomunikasi Persediaan BLU Penyedia Barang dan Jasa Lainnya Persediaan BLU Pengelola Kawasan Otorita Persediaan BLU Pengelola Kawasan Ekonomi Terpadu Persediaan BLU Pengelola Kawasan Lainnya Persediaan BLU Pengelola Dana Investasi Persediaan BLU Pengelola Dana Bergulir Persediaan BLU Pengelola Dana Lainnya
Jumlah
Nilai Persediaan BLU yang disajikan dalam neraca merupakan nilai berdasarkan hasil opname fisik/tidak bedasarkan opname fisik.
Investasi Non Permanen BLU NIHIL
C.2.16
Investasi Non Permanen BLU per 31 Desember 2011 adalah sebesar nihil , sedangkan Investasi Non Permanen BLU per nihil 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir)
37
Perbandingan Posisi Investasi Non Permanen BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
C.2.17
Nilai Investasi Permanen BLU per 31 Desember 2011 adalah sebesar nihil , sedangkan Nilai Investasi Permanen BLU per nihil 31 Desember 2010 sebesar . ( daftar terlampir) Perbandingan Posisi Investasi Permanen BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
C.2.18
sebesar per
Tetap
sebesar
Uraian
31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.184.780.000,00 1.052.357.792,00 3.497.222.345,00 6.734.360.137,00
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.184.780.000,00 704.355.328,00 2.299.875.000,00 5.189.010.328,00
1 Tanah 2 Peralatan dan Mesin 3 Gedung dan Bangunan 4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5 Aset Tetap Lainnya 6 Konstruksi dalam Pengerjaan
JUMLAH
38
Rp2.500.000
Tanah
Rp2.000.000
Rp1.500.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan
Rp1.000.000
Rp500.000
Rp-
31 Desember 2011
31 Desember 2010
Posisi Aset Tetap pada Neraca dibandingkan Posisi Aset Tetap pada SIMAK BMN dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Daftar Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN per 31 Desember 2011
No 1 2 3 4 5 6
Uraian
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam Pengerjaan
Selisih
0,00
JUMLAH
C.2.18.1 Tanah Rp2.184.780.000,00 Nilai Tanah per 31 Desember 2011 sebesar sedangkan Tanah per 31 Desember 2010 sebesar Rp2.184.780.000,00 , . 39
31 Desember 2010
Rp 2.184.780.000,00 Rp
Mutasi/perubahan Tanah sebesar sebagai berikut: Penambahan : Saldo Awal Pembelian Transfer Masuk Pengembangan Reklasifikasi Masuk Koreksi Nilai Lain-Lain Pengurangan Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Penghapusan Koreksi Nilai Lain-lain Jumlah Mutasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
nihil
tersebut adalah
Realisasi Belanja Modal Tanah sampai dengan adalah sebagai berikut: Akun 531111 531112 531113 531114 531115 531116 531117 531121
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Pembebasan Tanah Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah Belanja Pertambahan Nilai Tanah
Uraian
TOTAL
40
Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Bantul Per 31 Desember 2011 Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan tanah yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 0,C.2.18.2 Peralatan dan Mesin sebesar Nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2011 Rp1.052.357.792,00 , sedangkan nilai Peralatan dan Mesin per Rp704.355.328,00 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Peralatan dan Mesin sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp 1.052.357.792,00
31 Desember 2010
Rp 704.355.328,00 Rp
Kenaikan / (penurunan)
348.002.464,00
Mutasi/perubahan Peralatan dan Mesin sebesar tersebut adalah sebagai berikut: Penambahan : Rp Saldo Awal Rp Pembelian Rp Transfer Masuk Rp Pengembangan Rp Reklasifikasi Masuk Rp Koreksi Nilai Rp Lain-Lain Rp Pengurangan Rp Transfer Keluar Rp Reklasifikasi Keluar Rp Penghapusan Rp Koreksi Nilai Rp Lain-lain Rp Jumlah Mutasi Rp Realisasi Belanja 31 Desember 2011 Akun Modal Peralatan dan adalah sebagai berikut: Uraian
Rp348.002.464,00
Jumlah
Rp Rp Rp Rp 329.245.250,00 -
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 532112 Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 532113 Belanja Modal Upah TK dan HPT Peralatan dan Mesin 532114 Belanja Modal Sewa Peralatan dan Mesin
41
Belanja Modal Perijinan Peralatan dan Mesin Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin Belanja Pertambahan Nilai Peralatan dan Mesin
TOTAL
Penambahan Peralatan dan Mesin tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin yang tidak dipengaruhi oleh belanja. C.2.18.3 Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2011 sebesar Rp3.497.222.345,00 , sedangkan nilai Gedung dan Bangunan per Rp2.299.875.000,00 . 31 Desember 2010 sebesar Perbandingan Posisi Gedung dan Bangunan sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp 3.497.222.345,00
31 Desember 2010
Rp 2.299.875.000,00
Rp1.197.347.345,00 Mutasi/perubahan Gedung dan Bangunan sebesar tersebut adalah sebagai berikut: Penambahan : Rp Saldo Awal Rp Pembelian Rp Transfer Masuk Rp 1.197.347.345,00 Pengembangan Rp Reklasifikasi Masuk Rp Koreksi Nilai Rp Lain-Lain Rp 1.197.347.345,00 Pengurangan Rp Transfer Keluar Rp Reklasifikasi Keluar Rp Penghapusan Rp Koreksi Nilai Rp Lain-lain Rp Jumlah Mutasi Rp 1.197.347.345,00
Laporan Keuangan Satuan Kerja Realisasi Belanja 31 Desember 2011 Akun 533111 533112 533113 533114 533115 533116 533117 533118 533121
Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.197.347.345,00 1.197.347.345,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Upah TK dan HPT Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Perijinan Gedung dan Bangunan Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama, Gedung dan Bangunan Rp Belanja Modal Perjalanan Gedung dan Bangunan Rp Belanja Pertambahan Nilai Gedung dan Bangunan Rp Rp TOTAL
Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan gedung dan bangunan yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 1,197,347,345,000,C.2.18.4 Jalan dan Jembatan Nilai Aset Jalan dan Jembatan per 31 Desember 2011 sebesar nihil sedangkan nilai aset Jalan dan Jembatan per , 31 Desember 2010 sebesar nihil . Perbandingan Posisi Jalan dan Jembatan sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
-
Mutasi / perubahan Jalan dan Jembatan sebesar tersebut adalah sebagai berikut: Penambahan : Rp Saldo Awal Rp Pembelian Rp Transfer Masuk Rp Pengembangan Rp Reklasifikasi Masuk Rp Koreksi Nilai Rp Lain-Lain Rp
nihil
Pengurangan Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Penghapusan Koreksi Nilai Lain-lain Jumlah Mutasi
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Akun 534111 534112 534113 534114 534115 534116 534117 Uraian
Belanja Modal Jalan dan Jembatan Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Upah TK dan HPT Jalan dan Jembatan
Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp -
Belanja Modal Perijinan Jalan dan Jembatan Rp Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama, Jalan dan Jembatan Rp Rp Rp
Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan jalan dan jembatan yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 0,C.2.18.5 Irigasi Nilai Irigasi per 31 Desember 2011 sebesar sedangkan Irigasi per 31 Desember 2010 sebesar Perbandingan Posisi Irigasi sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
nihil nihil
, .
Mutasi/perubahan Irigasi sebesar sebagai berikut: Penambahan : Saldo Awal Pembelian Transfer Masuk Pengembangan Reklasifikasi Masuk Koreksi Nilai Lain-Lain Pengurangan Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Penghapusan Koreksi Nilai Lain-lain Jumlah Mutasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Realisasi Belanja Modal Irigasi sampai dengan sebagai berikut: Akun 534121 534122 534123 534124 534125 534126 534127
Belanja Modal Irigasi Belanja Modal Bahan Baku Irigasi Belanja Modal Upah TK dan HPT Irigasi Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi
Uraian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah
-
Belanja Modal Perenc. dan Pengawasan Irigasi Belanja Modal Perijinan Irigasi
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran
TOTAL
Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan Irigasi yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 0,-
C.2.18.6 Jaringan Jaringan per 31 Desember 2011 sebesar Jaringan per 31 Desember 2010 sebesar Perbandingan Posisi Jaringan sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
nihil nihil
, sedangkan
.
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan) -
Mutasi / perubahan Jaringan sebesar adalah sebagai berikut: Penambahan : Saldo Awal Pembelian Transfer Masuk Pengembangan Reklasifikasi Masuk Koreksi Nilai Lain-Lain Pengurangan Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Penghapusan Koreksi Nilai Lain-lain Jumlah Mutasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
nihil
tersebut
Realisasi Belanja Modal Jaringan sampai dengan adalah sebagai berikut: Akun Uraian
534131 Belanja Modal Jaringan 534132 Belanja Modal Bahan Baku Jaringan 534133 Belanja Modal Upah TK dan HPT Jaringan
Belanja Modal Perijinan Jaringan Belanja Modal Pengosongan & Pembongkaran Bangunan Jaringan 534138 Belanja Modal Perjalanan Jaringan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
TOTAL
Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan Jaringan yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 0,C.2.18.7 Aset Tetap Lainnya nihil Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2011 sebesar , sedangkan nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010 sebesar nihil . Perbandingan Posisi Aset Tetap Lainnya sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp Kenaikan / (penurunan)
31 Desember 2010
Rp -
Rp
nihil
Mutasi / perubahan Aset Tetap Lainnya sebesar tersebut adalah sebagai berikut: Penambahan : Saldo Awal Pembelian Transfer Masuk Pengembangan Reklasifikasi Masuk Koreksi Nilai Lain-Lain Pengurangan Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Penghapusan Koreksi Nilai Lain-lain Jumlah Mutasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
Pengadilan Agama Bantul Modal Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut:
Akun Uraian 536111 Belanja Modal Fisik Lainnya 536121 Belanja Pertambahan Nilai Fisik Lainnya TOTAL
Rp
Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan Aset Tetap Lainnya yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 0,C.2.18.8 Konstruksi Dalam Pengerjaan Nilai Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Konstruksi dalam Pengerjaan per nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Konstruksi dalam Pengerjaan sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
Mutasi / perubahan Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar nihil tersebut adalah sebagai berikut: Penambahan : Saldo Awal Pembelian Transfer Masuk Pengembangan Reklasifikasi Masuk Koreksi Nilai Lain-Lain Pengurangan Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Penghapusan Koreksi Nilai Lain-lain Jumlah Mutasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
Realisasi Belanja Modal yang menjadi Konstruksi dalam Pengerjaan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Akun 531 532 533 534 536 Uraian Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya TOTAL
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah
-
Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan konstruksi dalam pengerjaan yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Rp. 0,Aset Lainnya NIHIL
C.2.19 Aset Lainnya Aset Lainnya per 31 Desember 2011 sebesar sedangkan Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2010 nihil . Perbandingan Posisi Aset Lainnya sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
% Naik/ (Turun)
31 Desember 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
JUMLAH
C.2.19.1 Tagihan Penjualan Angsuran Nilai Tagihan Penjualan Angsuran per nihil , sedangkan 31 Desember 2010 sebesar 31 Desember 2011 Penjualan
.
sebesar
Tagihan nihil
Angsuran per
Perbandingan Posisi Tagihan Penjualan Angsuran sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C.2.19.3 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR nihil TP/TGR per 31 Desember 2011 sebesar TP/TGR per 31 Desember 2010 sebesar nihil Perbandingan Posisi TP/TGR sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
, sedangkan
.
C.2.19.3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga Kemitraan dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Kemitraan dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2010 yang sebesar nihil . Perbandingan Posisi Kemitraan dengan Pihak Ketiga sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C.2.19.4 Aset Tak Berwujud Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2011 sebesar nihil sedangkan Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2010 . nihil Perbandingan Posisi Aset Tak Berwujud sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
, sebesar
, sebesar
C.2.19.5 Aset Lain-Lain Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2011 sedangkan nilai Aset Lain - lain per . nihil nihil sebesar 31 Desember 2010
31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
Kewajiban Jangka Pendek C.2.20 Utang Kepada Pihak Ketiga Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2011 sebesar Rp1.796.354,00 , sedangkan Utang Kepada Pihak Ketiga per 11.637.294,00 . 31 Desember 2010 sebesar Rp Perbandingan Posisi Utang Kepada Pihak Ketiga sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 1.796.354,00 31 Desember 2010 Rp 11.637.294,00 Rp
Kenaikan / (penurunan)
(9.840.940,00)
C.2.21 Utang Kepada Pihak Ketiga BLU Utang Kepada Pihak Ketiga BLU per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Utang Kepada Pihak Ketiga BLU per nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Utang Kepada Pihak Ketiga BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C.2.22 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan per 31 Desember 2010 sebesar nihil . Perbandingan Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C.2.23 Uang Muka dari KPPN Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Uang Muka dari KPPN per nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Uang Muka dari KPPN sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C.2.24 Pendapatan yang Ditangguhkan Nilai Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Pendapatan Yang Ditangguhkan per nihil 31 Desember 2010 sebesar . Perbandingan Posisi Pendapatan Yang Ditangguhkan sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C.2.25 Pendapatan Diterima Dimuka 31 Desember 2011 Pendapatan Diterima Di Muka per adalah sebesar nihil , sedangkan Pendapatan Diterima Di Muka per nihil 31 Desember 2010 sebesar . . Perbandingan Posisi Pendapatan Diterima Di Muka sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar C. 2.26 Cadangan Piutang Cadangan Piutang per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan nilai Cadangan Piutang per 31 Desember 2010 sebesar nihil .
Per 31 Desember 2011 52 Perbandingan Posisi Cadangan Piutang sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
C. 2.27 Cadangan Persediaan Nilai Cadangan Persediaan per 31 Desember 2011 sebesar Rp7.685.795,00 , sedangkan Cadangan Persediaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 16.211.902,00 . Perbandingan Posisi Cadangan Persediaan sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 7.685.795,00 31 Desember 2010 Rp 16.211.902,00 Rp
Kenaikan / (penurunan)
(8.526.107,00)
C. 2.28 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2011 sebesar (Rp1.796.354,00) , sedangkan Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2010 sebesar Rp (11.637.294,00) . Perbandingan Posisi Dana Yang Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 (11.637.294,00) Rp
Kenaikan / (penurunan)
(1.796.354,00) Rp
9.840.940,00
C. 2.29 Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan per 31 Desember 2010 sebesar nihil C. 2.30 Dana Lancar BLU Dana Lancar BLU per 31 Desember 2011 sebesar sedangkan Dana Lancar BLU per 31 Desember 2010 nihil . Perbandingan Posisi Dana Lancar BLU sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp 31 Desember 2010 Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
nihil
, sebesar
Ekuitas Dana Diinvestasikan C.2.31 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2010 sebesar nihil . Perbandingan Posisi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang sebagai
Kenaikan / (penurunan)
31 Desember 2011 Rp -
31 Desember 2010 Rp Rp
C.2.31 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2011 sebesar Rp6.734.360.137,00 , sedangkan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.189.010.328,00 . Perbandingan Posisi Diinvestasikan Dalam Aset Tetap sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp 6.734.360.137,00
31 Desember 2010
Rp 5.189.010.328,00
C.2.33 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2011 sebesar nihil , sedangkan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2010 sebesar nihil . Perbandingan Posisi Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya sebagai berikut: 31 Desember 2011
Rp -
31 Desember 2010
Rp Rp
Kenaikan / (penurunan)
55
C.3. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TIDAK LANJUT TEMUAN BPK Tidak ada temuan
D.2 REKENING PEMERINTAH Rekening Pemerintah yang dimiliki 1. Rekening Bendahara Pengeluaran : Nomor Rekening : 0236.01.000028.30-4 Atas Nama : Bendahara Pengeluaran Agama Bantul Nama Bank : BRI Cabang Bantul
Pengadilan
Saldo per 31 Desember 2011 : Rp0,00 (Rekening koran per 31 Desember 2011 terlampir)
D.3 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL Pembayaran Kekurangan Gaji bulan Agustus s/d Desember 2011 untuk 1 Pegawai (terlampir)
INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 Bagian Anggaran : Mahkamah Agung RI Eselon I / UAPPA-E1: Badan Urusan Administrasi UAPPA-W : Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Satuan Kerja / UAKPA Pengadilan Agama Bantul : Pendapatan/Belanja Uraian (6) Realisasi Menurut Kas (Rp) (7) 1.583.810.140 39.994 71.239.802 Penyesuaian Akrual (Rp) Tambah Kurang (8) (9) 1.713.320 20 83.014 Informasi Akrual (Rp) (10) 1.585.523.460 40.014 71.322.816 -
No.
1 2 3
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 511119 Belanja Pembulatan 511125 Belanja Tunj. PPh PNS
Jumlah