You are on page 1of 3

KERJASAMA INDONESIA DENGAN FILIPINA

Indonesia-Filipina Sepakati Kerjasama Energi Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Filipina dalam pertemuan komisi bersama di Ruang Nusantara ,Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jumat, menyepakati kerja sama bidang energi, termasuk di,antaranya masalah geothermal. "Selain kesepakatan bidang energi termasuk geothermal Indonesia dan Filipina juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam hal perikanan, pertanian, kehutanan, pendidikan dan kebudayaan," kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, hubungan perdagangan kedua negara juga terus meningkat dengan rata-rata 18,7 persen setahun untuk periode 2002 hingga 2006. "Pada tahun 2006 angka perdagangan bilateral Indonesia-Filipina mencapai nilai hampir 1,7 miliar dolar AS," katanya. Indonesia dan Filipina, kata Wirajuda, juga menyepakati langkah-langkah pengembangan perdagangan dan investasi melalui kontak-kontak bisnis, penghapusan berbagai hambatan perdagangan serta meningkatkan saling pengertian untuk komoditas ekspor masing-masing negara. Sementara itu, Menlu Filipina, Alberto G Romulo, mengatakan kerjasama antara Indonesia dan Filipina ini merupakan sebuah simbol yang sangat bermakna antara dua negara yang memiliki kesamaan serta kedekatan secara geografis. "Kerja sama yang sudah terjalin seharusnya semakin diperluas, seperti misalnya kerjasama transportasi udara Indonesia dan Filipina yang pada akhirnya dapat semakin meningkatkan kunjungan wisatawan pada masing-masing negara," kata Romero. Selain kesepakatan bidang energi, pertemuan komisi bersama antara RI-Filipina tersebut juga menyepakati kerjasama bidang pertahanan dan keamanan serta masalah tenaga kerja migran. Pertemuan komisi bersama ini merupakan pertemuan yang keempat setelah pertemuan ketiga sebelumnya berlangsung di Manila pada Desember 2002. Pertemuan komisi bersama yang keempat ini sebelumnya telah didahului pertemuan antar pejabat masing-masing negara yang dilakukan kemarin pada 12 Juli 2007. Hasil pertemuan komisi bersama tersebut dituangkan dalam sebuah perjanjian yang pada Jumat siang (13/7) ditandatangani oleh kedua Menteri Luar Negeri kedua negara. (*)

Kerja sama Indonesia dengan Filipina Jakarta, 9/3/2011 (Kominfonewscenter) Indonesia dan Filipina telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) on Basic Education, MoU on Sports Cooperation, MoU on Cooperation in Preventing and Combating Transnational Crimes and Capacity Building, serta Joint Declaration concerning Maritime Boundary Delimitation. Menurut Kementerian LuarNegeri Selasa (8/3), kedua Presiden menegaskan kembali bahwa hubungan bilateral RI-Filipina berkembang baik dan erat. Keduanya sepakat mengembangkan berbagai peluang kerja sama guna semakin mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin selama ini. Pertemuan kedua kepala negara difokuskan pada penyelesaian perundingan penetapan batas maritim, perlindungan terhadap pekerja migran, kerja sama pemberantasan terorisme, serta pentingnya kerja sama sub-regional Brunei-Indonesia-Philippines-Malaysia East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dalam mendukung kemakmuran kedua negara. Terkait dengan perbatasan RI-Filipina, kedua presiden menugaskan pejabat masing-masing untuk segera melanjutkan kembali perundingan penetapan batas maritim. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pemberantasan tindak kejahatan lintas negara, khususnya terorisme dalam rangka mendukung stabilitas keamanan di kawasan. Sebagai sesama negara asal pekerja migran dalam jumlah yang cukup signifikan, kedua negara berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam upaya memberikan perlindungan kepada pekerja migran. Di bidang perdagangan, kedua Presiden mencatat tren positif dalam volume perdagangan bilateral pada beberapa tahun terakhir dan berkomitmen untuk senantiasa menggali peluang guna meningkatkan kerja sama di masa mendatang. Terkait proses perdamaian di Filipina Selatan, Presiden RI menyatakan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk senantiasa memfasilitasi perundingan damai antara Pemerintah Filipina dengan Moro National Liberation Front (MNLF) dan Moro Islamic Liberation Front (MILF). Presiden RI menerima undangan Pemerintah Filipina agar Indonesia bergabung sebagai anggota International Monitoring Team (IMT). Dalam konteks BIMP-EAGA, kedua negara sepakat untuk mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan, energi, dan pariwisata. BIMP-EAGA dipandang sebagai suatu forum yang dapat mendukung ASEAN Connectivity. Di forum regional, Presiden RI menyampaikan tiga prioritas utama Indonesia sebagai Ketua ASEAN di tahun 2011. Kedua Presiden sepakat melanjutkan dukungan upaya-upaya pencapaian ASEAN Community 2015. Kedua negara juga sepakat untuk saling memberikan dukungan dalam pencalonan wakil masingmasing di berbagai organisasi internasional. Di akhir pertemuan, President SBY dan President Aquino III menyepakati Joint Statement yang merangkum komitmen dan kesepakatan kedua pihak. Dokumen ini akan menjadi rujukan bagi perkembangan kerjasama kedua negara kedepan. Kerja sama Indonesia vs Filipina d bidang berantas teroris Jakarta - Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Philipina akan meningkatkan kerja sama, termasuk dalam operasi militer selain perang yakni terorisme dan penanggulangan bencana. Hal itu terungkap dalam pertemuan Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono dengan Panglima Angkatan Bersenjata Philipina, Jenderal Ricardo A. David Jr. AFP di Jakarta, Senin (7/2).Kepala Dinas Penerangan Umum Mabes TNI Kolonel Cpl TNI Minulyo Suprapto usai menghadiri pertemuan

tertutup itu, mengatakan, kedua petinggi militer tersebut membahas berbagai bentuk kerja sama kedua pihak yang telah terjalin lama cukup baik. "Militer kedua negara sudah menjalin kerja sama cukup baik, baik dalam bentuk pendidikan maupun latihan. Khusus untuk operasi militer selain perang, kedua militer juga telah memiliki kerja sama untuk terorisme," katanya. Sebelumnya beberapa waktu lalu, sejumlah Warga Negara Indonesia ditengarai melakukan eksodus dan latihan militer di Mindanao, Philipina Selatan. Tak hanya itu, sejumlah senjata beberapa aksi separatisme di Indonesia juga diselundupkan melalui Philipina. Terkait itu, militer Indonesia dan Philipina telah melakukan pengamanan bersama di wilayah perbatasan kedua negara. Selain terorisme, militer Indonesia dan Philipina sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalan penanangan bencana alam, antara lain dengan melakukan latihan bersama. "Latihan bersama tersebut juga akan melibatkan negara-negara ASEAN, untuk melatih kesiapsiagaan para prajuritnya dalam menanggulangi akibat bencana alam," kata Minulyo. Indonesia dan Philipina sama-sama merupakan negara yang terletak dalam lingkaran gunung berapi dunia, sehingga upaya untuk melakukan latihan penanggulangan bencana alam kedua negara atau bersama dengan sesama negara ASEAN perlu terus ditingkatkan.(ant/waa)

You might also like