Professional Documents
Culture Documents
"Piagam lakara", kini mereka membangun perjuangan ini lewat jalur legislasi Mereka memasukkan nilai-nilai agama mereka ke daiam perundang-undangan. Kini ada banyak UU yang mengarah kepada syariah, misalnya UU Perkawinan, UU Peraciitan Agam4 Lru Wakat tIU Sisdiknas, UU Perbankan Syaria$ I"fU Surat Berharga Syariah (SLIKLIK), UU yayasan, LIU Arbitrase, IfU Pornografi dan Pomoakasl dan lain-lain. Apapun alasarurya semuanya ini bertentangan dengan prinsip dasar negara iru' (fabloid. Kisten, Reformata edisi II0tZ00g).
Ketika 2004, I{idayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR, beliau tangsung diinterupsi seor4ng anggota DPR dari PDIP unhrk jurtgarr sekali-kali membawa-bawa Piagam Jakarta. Begitu pula ketka banyak {JU di negeri ini yang sesuai dengan nilai-nilai Is1am, kalangan Kristiani menyatakan: "Kita mqnerlukan presiden yang tegas dan berani menentartg segala inkik atau manuver-ruu:tuver kelompok tertentu yang ingin merongrong Negara Kesiituan Republik Lrdonesia (NKRI) inl" Ketika kelompok ini merasa gagat memperiuangkan diperlakukannya
Konferensi Wali Gereja lndonesia, induk kaum Katolik di Indonesra, pernah mengirim surat kepada calon presiden SBY yang isinya: "lJntuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kami menganjurkan kepada presiden dan wakil presiden terpilih untuk msrrbatalkan 15L peraturan daerah ini dan yang semacarnnya serba tidak pernah akan mertge;ahkan peraturan perundang-undangan yang berbntangan dengan konstitusi Republik Tndonesia" (Adian Husaini Pancasilah*an un* Menindas HokkostihtsionatLlmat lstnt, Gp).
Kini KWI dan I-SM-I-SM sekuler di tndonesia menggugat perda-perda yang bckaitan syariah ini Menurut mereka perda yang ditelurkan sejak 1999 2009 ini diskriminatif. Di ]awa Barat ada 35 perda' BaIi 3t perd4 Sumbar 26 perda, Kalsel 17 perda, Sulsel 16 perd4 NTB 13
perda, Jatim 11 perd4 Aceh Tperda, Banten 6 perd4 Sumsel5 perda, Lampung 3 perd4 Riau 2 perda, Gorontalo 2 petda, Bengkulu 2 perda, Sumut 1 perd4 Sulteng L perda, NTT 1 perd.4
Kalteng 1 perda, Kalbar 1 perda, Yogyakarta 1 perda, Jateng 1 perd4 dan Bangka Belitung lperda (lihat Indopos, 10Iuni 2012).
Mereka kini menyorot Pemda Tasikmalaya yang mengeluarkan Perda No. 12 tahun 2009 tentang Membangun Tata Nilai Kehidupan Kemasyarakatan Berlandaskan Ajaran Islam dan Norma Sosial Masyarakat Kota Tasikmalaya. Anggota Komnas Perempuan fuimbi Herupoetri menyatakan,"seseorang cara berpakaian diatur. Itu kita bilang bertentangan dengan ko*itori.
P.t8r siang dan malam diatff. Perempuan kalau keluar malam maka dibifang tidak baik. BiIa dikriminalkan itu di Tasik yang kita pantau waktu itu." Ia juga menyatalcan bahwa kebanyakan korban perda syariah tersebut adalah perempuan. Sebab yang dinilai sel,alu dikaitkan dengan wanita- Misalrya baju harus panjang dan tidak boteh tipis. Tidak boleh keluar malam.
Anggola Komnas Peremguan Aody Yetriyani mengatakan di akht 2011, sudah ada Z0T kebiiakan diskriminatif atas nama agama dan moralitas yang terdapat di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten-kota. Setiap tahun kebijakan diskriminatil serupa ini selalu bertambah 189 kebiiakan diskrir::tinatif di tahun 201,0 dari 154 kebijakan diskriminatif y*g ctitaporkan Komnas Po.rempuan pada 2009. Sebanyak 78 dan2}7 kebijakan d.aerah tersebut seczra langsung diskriminatif terhadap perempuan (Indopos, 10 luni Z01Z).
Kewenangan Pemda menrutuskan - khususnya bidang agama ini- dianggap bertenhngan dengan undang-undang khususnya UU No. 22 tahun 1999 pasalZ ayat 1 dan Z, yartubahwa pemerintah daerah dalam ayat 1 disebutkan tidak mempunyai kewenangan.dalam bid.ang
politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fukal agama serta kewenangan lain Ayat menjelaskan kewenangan bidang lain yaitu kebijakan tentang
perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro dan dana perimbangan keuangan Selain ini sistem administrasi Negara dan lembaga perekonomian
N*guta pembinaan dan pemberdayaan sumber daya alam serta teknologi yang strategis.
Masalah Piagamlakarta Mengapa Piagam ]akarta - yang dianggap kini menjeLna dalam perda-perda ini - selalu menjadi momok kalangan Kristen? Padahal bila ditelusuri sejarahnya, Piagam Jakarta adalah Dokumen Negara yang sah di negeri ini. Piagam Jakarta sesuai dengan Dekrit presid.en 5 Iuli 1959 adalah menjiwai dan merupakan satu rangkaian kesatuan dengan LIUD 45. Piagam Jakarta yang berisi Pembukaan UUD 45 (hanya perkataan "Ketuhanan d,engan kewajiban merrjalankan syariat Islarn bagi pemeluk-pemeluknya rtiganti Ketuhanan yang Maha Esa") dirumuskan oleh Panitia Sembilan Panitia kecil yang dibentuk menielang kernerdekaan RI yang diambil dari anggota-anggota BPUPKI. Anggota Panitia Sembilan ini meliputi wakil kalangan nasionalis sekuler, Kristen dan Islam. Mereka adalatu Soekarno, Mohammad. Hatta, A.A. Marar:n-is, Kahar Muzakkir, Abikusno lokrosuyoso, Agus Salim, Wahid Hasyim, Mohammad Yamjn, dan Ahmad Soebardjo. Panitia Sembilan iniyang merumuskan Pembukaan UUD 45 yang rencananya akan d.ibaca pada proklamasi 17 Agustus 1945. Maka tokoh NU yang juga mantan Menteri Agama RI K.H. Saifuddin Z:J:rri menyatakan: "Tidak sedikit orang yang melupakan bahwa justru piagam
Iakarta-lah yang dengan tegas-tegas menyebut kelima sila dalam Pancasila mendahului pengesahan UUD 1945 itu sendirl"
Nasib Piagamlakarta
Setelah rapat berhari-hari, (Soekarno menyebutnya "berkeringat-keringat'') akhirnya pada 2Z lln 1945 Piagam Jakarta disahkan bersama. Dalam persidangan itu (baca buku piagam Jakarta karya Endang Saifuddin Zuhri) debat berlangsung sengit Mulai dari masalah presiden harus orang Islam, dasar Negara harus Islam dan lain-lain. Setelah perd.ebatan berlangsung
[fUD '45 yang juga mencakup Pancasila dengan sila I yang berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Piagam Jakarta yang dikawal empat tokoh Islam ini bita kita cermati beda dengan Pancasila rumusan Soekarno dan Yamin di mana masalah Ketuhanan, Keadilan, dan musyawarah mendapat tempat yang penting dalam sila-sila itu. Namun sayangnya Piagam Jakarta yang telah matang disetujui bersama untuk dibacakan pada proklamasi tanggal17 Agustus dan akan disahkan pada 18 Agustus 1945 itu digagalkan Soekarno dan kawan-kawannya. Pagi-pagi buta pukut 4, Soekarno mengajak Hatb. ke rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasl Naskah dari Panitia Sembilan di:rrentahkan di rumah perwira Iepang itu dan diganti coret-coretan teks proklamasi yang sangat ringkas.
Dan ujungnya, pada tanggal 18 Agustus 1945, Piagam Jakarta juga diubah mendasar. Lewat rapat kilat yang berlangsung tidak sampai tiga jam, hal-hal penting yang berkenaan dengan Islam dicoret dari naskah aslinya. Datam rapat yang mendadak yang diinisiatif oleh Soekarno (dan Hatb) itu, empat wakil u:nat Islam yang ikut dalam penyusunan Piagam Jakarha tidak hadir. Y*g hadir adaiah Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo. Y*g lain adalah Soekarno, F{atta, Supomo, Radjiman Wedyodiningra! Soeroso, Soetardjo, Oto Iskandar Dinata, Abdul Kadir, Soerjomihardjo, Purbojo, Yap T*an Bing, Latuharhary, Amir, Abbas, Mohamrnad Flasan, Hamdhani, RatulangL Andi Pangeran dan I Bagus Ketut Pudja. Dalam rapat yang dipirrpin Soekarno yang berlangsung pada jam 11.30 - 13.45 itu digutuskan: Pertama, Kata. mukaddimah digarrd dengan kata. pembt*aan. Kedua, Dalam Preambul (Piagam Jakarta), anak kalimaL "berdasarkan kepada Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bugr pemeluk-pemeluknya, diubah menjadi "berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa". Ketiga, Pasal 6 ayat l, "Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam", kata-kata "danberagama Islam" dicoret. Keempa! Sejalan dengan perubahan yang kedua di atas, maka Pasal29 ayat 1, menjadi "Negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa", sebagai pengganti "Negara berdasarkan atas Ketuhanan, dengan kewajiban
menfalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya." Keputusan Soekarno-Hath dan orang-orang nasionalis sekuler itu (karena ancaman dari orang-oreing Kristen Indonesia Timur), akhirnya dikecam keras oleh tokoh IsLam Prawoto Mangkusasmito. Ia menyebut ada "pertanyaan sejarah". Ia mengatakan: "Apa sebab rumus Piagam Jakarta yang diperdapat dengan susah payah, dengan memeras otak dan tenaga berhari-hari oleh tokoh-tokoh terkemuka dari bangsa kit4 kemudian cti dalam rapat "Panitia Persiapan Kemerdekaan" pada tanggal 18 Agustus 1945 di dalam beberapa menit saja dapat diubah? Apa, apa, apa sebabnya?"
Tahm L957, dalaloc. Sidang Konstituante, KH. M. Isa Anshari juga menggugat pencoretan tEiuh kata itu: "Keiadian yang mencolok mata itu, dirasakan oleh umat Is1am sebagai suatu sulap yang masih diliputi oleh kabut rahasia sebagai permainan politik pat gulipat
golongannya, akan tetapi mereka diam tidak mengadakan tantangan 4an perlawanan lGrena iiwa toleransi mereka." Tidak dapat dihindari pertanyaan: "Kekuatan apakah yang mendorong dari belakang hingga perubahan itu terjadi? Penulis tidak tahu apakah perhnyaan ini masih dapat diiawab dengan jujur dan tepat Apakah sebabnya Ir. Soekarno yang setama sidang-sidang Badan Penyelidik dengan mati-matian mempertahankan piagam ]akarta, kemudian justru memelopori usaha untuk mengubahnya? penulis tidak tahu.,,
trerha<raP
Meski tokoh-tokoh Islam saat ifu protes keras, karena merasa dikhianati oleh Soekarno, tapi mereka lebih memilih jalan damai Kecuali mungkin DI/TII karena merasa sangat kecewa dengan berbagai tindakan Soekarno dalam pemerintahannya. Apalagi Soekarno saat itu berjanji bahwa di masa damai nanti akan lebih tenang menyusun kembali Undang-Undang Dasar. Maka setelah pemilu yang berlangsung demokratis dan damai pad.a 1955, masalah d.asar Negara ini ramai diperbincangkan. Ujungnya pada tahun Lg57-1g1g Majelis Konstituante membahas masalah dasar Negara ini di parlerren. Perdebabn yang berlangsung keras selama dua bahun itu sangat menarik dan mengand.ung argumen-argumen yang mendasar tentang dasar Negara. Saat itu ada tiga kelompok. Kelompok Islam yang diwakili partai Masyur::j, Nahdlatul Lllama, dan lain-lain menginginkan dasar Negara Islarrr Kelompok nasionalis sekuler yang diwakili PNL PKI, dan lain-lain mengajukan Pancasila sebagai d.asar negara dan Kelompok Buruh menginginkan ekonomi kerakyatan sebagai dasar Negara.
Sayang perdebatan yang bermutu itu kemudian dibubarkan oleh presiden Soekarno. Maieiis Konstituante dibubarkan dan presiden kemudian mengeluarkan Dekrit presiden pada 5 Juli L959 yang intinya mengembalikan UUD 45 sebagai dasar Negara dan menyatakan bahwa merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.
(untok meftrmpung aspirasi kelompok Islam) Piagam Iakarta menjiwai ULID 45 dan
Presiden Soekarno saat memperingati Hari Lahir Piagam Jakarta zz1una1965 menyatakan: "NahJakarra Charter ini saudara-saudara sebagai dikatakan dalam Dekrit, menjiwai UUD 1945 dan rnerupakan satu rangkaian kesatuan d.engan Konstifusi tersebut Jakarta Charter ini saudara-saudar4 ditandatangani 221wi1945. Waktu itu jaman ]epang...Ditandatangani oleh saya bacakan ya* Ir. Soekarno, Drs. Mohammad. Hatta, Mr. A.A. Maramis, Abikusno Cokrosuyoso, Abdul Kahar Muzakkir, Haji Agus Salinx, Mr. Achmad Subardjo, Wahid Hasyim, danMr. MohammadYamin, 9 orarrg.,,
Meski Piagam Jakarta merupakan satu rangkaian kesatuan dengan UUD 45, tapi pihak Kristen sepanjang sejarah kemerdekaan sela1u memprotesnya. Cornelius D Ronowidjojo, Ketua Umum DPP PIKI (Persekutuan lntelegensia Kristen Indonesia) seperti dikutip Tabloid Reformata (16-3L Maret 2009) menyatakan bahwa Piagam sekarang sud.ah ditaksanakan dalam Jakarha
realitas Keindonesiaan melalui perda dan uu. "sekarang tujuh kata yang telah dihapus itu, bukan hanya tertulis, tapi sungguh nyata sekarang.,, tegur.,yu. Dalam pengantar redaksinya Tabtoid Reformata menuris: -Hal ini perlu terus kita ingatkan hhwa akhir-akhir ini kerihatannya makin gencar saja upaya or.rng_orang yang ingm merongrong negara kita yang berfalsafah Pancasila demi memaksakan dibertakukannya syariat agama terhentu dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. sebagaimana kita saksikaru sudah banyak produk perundang-undangan ,r.I,,p.',n peraturan daerah (perda) yang diberlakukan di berbagai tempat sekalipun uaoyut rakyat yang menentangnya. para pihak yang memaksakan kehendaknya dengan dalih membawa aspirasi kelompok mayoritas, saat ini telah berpesta pora di atas kesedihan kelompok masyarakat 1ain, karena ambisi mereka, satu demisatu berhasil dipaksakan. Entah apa jad.inya negara ininanti, hanya Tuhan yang tahu.,,
Hal1'a1g sama hampir persis dikatakan oleh wakil-wakil Kristen menjelang kemerdekaan RL Mohammad Hatta menyatakan: ". . . wakil-wakil Protestan dan Katolik dalam kawasan Kaigun berkeberatan sangat atas anak kalimat daram pembukaan utrD 1945 yang berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeleuk-pemeluknya,,. walaupun mereka mengakui bahwa anak kalimat tersebut tidak mengikat mereka dan hanya mengikat rakyat yang beragama Islam narnun mereka memandangnya sebagai diskriminasi terhadap mereka golongan minoritas . . . Kalau Pembukaan diteruskan juga apa ad.anya, maka golongan Protestan dan Katorik lebih suka berdiri d.i luar Repubrik.,, "Dengan membuang T kata ini serta syarat_syarat bahwa presiden ialah orang Indonesia aslt yang harus beragama Islanu maka inilah merupakan perubahan mahapenting, yang menyatukan seluruh bangsa' syarat-syarat ifu menyinggung perasaarL sedangkan membuang ini maka seluruh Hukum uuD dapat diterima oleh Jaerah Ind.onesia yang tidak beragama Islam' umPamanya yang waktu itu d.iperintah oleh Kaigun. persetujuan dalam hal ini juga sudah didapat antara berbagai golongan, sehingga *u*..auhkan pekeriaan kita pada waktu sekarang ini" (ungkapan Hatta yang dikutip soekurr,o menjelang Dekrit presid.en 5 Iuli 19s9 clalam naskah beriudul "Persoalan Pokok yang Menyebabkan Kemacetan Majetis Konstituante"). Hatta kemudian melanju&an: "siang hari tanggal 12 Agustus 194s, sekitar pukul 1Lw, di Pegangsaan Timur 56, beberapa anggota panitia Kemerdekaan Lrdonesia dari luar Jawa, terutama Ind.onesia bagian Tirrrur, datang di Asrama prapatan -Sulawesi; 10. Mereka itu ialah: Dr. Sam Ratulangi, wakil dari Tadjoedin Noor dan Ir. pangeran Noor dari Kalimantan; Mr. Laturharhary, wakil dari Matuku; Mr. I Ketut pudja wakil dari Bali dan Nusa Tenggara; dan Andi pengerang dari Sulawesi Selatan.
setelah uPacara proklamasi
Menurut mereka tuiuan perubahan tersebut supaya kita jangan menjadi terpecah belah sebagai b*gtu' karena itu perlu dihilangkan kalimat-katimat yang bisa
mengganggu perasaan
** ;;* tiga alasz1 perubahan yang ",".;;*]fl ;Xffi .[ f,frH"#?,J*:_I;]r#: dikemukakao *akil-*rur
k*ena masing-masing teiur, sama-sarrur menginsyafi benar-benar menginginkan dan adanya persatuan dan kesatuan bangsa. persoalan tersebut oleh terepon n,..g Fr.ttu setuju untuk :-:g merseraskan perscaran ini
usul perubahan itu mendapat perhatian serius dari para mahasiswa dan mereka segera memperoleh persesuaian perrdapa!
ffiLt?trHr#T;,:
ffi::.:
cina,
ffiilffi,
badanny"r*[?1[ffiil:ffHffi;:#-'t
a*t Indonesia rimur. Ketiga utusan lVloeljo, dan rmam sramet yang berpakaian serasam wajah sr"** seperti
,
I';
",",s
KH' saifudin zllhnmenceritakan dini had ia direlepon rcfr rair:r, !1hwa suatu had di awal bulan luri 1959 pad.a pukul Ch"ttd i"p;ja?uiri rci.i far,.* datang ke rumahny. aii"rr.l"sr. CtJa 51 iT1g
01.30
puluf
OZOO
*l "r:",
dua t"Uit ,jrd;t J; sudah tiba di rumah Kiai Cha1id. n"r*at penting-r;, y*rg tak lain adarah Jenderal A. H iuo pu.ar,uouo dan Letkor crna n
i* irg-,"1;;
durgan
,*r."..f"a.hngan
5*::.fffi.i3ffi:ffi:j5::=f
io" "i.;;" ;;;"u{,; #.f; ffi ':l:rT:ff;ff,m orang petingg *itito ito keoada tokoh Nu ti apa ""-n* ;#;;iffHffi'1"*r saia yu"g-uk"rt-d;rn.*ukkan q{'* dekrit 1r*p'*ru diketahui soekar-^ caor *s-$ffi *trilffitrf "or.Ji&'il.*#1trT"ffi"?ri^lri"IT"ffi ff mm
S"f
presiae,i so
-o--,-,.rr---
1iT ffieta
"Isinya terserah pemerintah' tetapihendaklah mernperhatikan datam Konstituante ,'i suara-suara gorongan Isram hanya Jenderal Nasution runtutan gorongan rsram itu?,, " Ag* prts"-, iakarta aiur.u ["or.a.*.or,ya sebagai 7945"', jawab saitudin menjiwai zuhri r'ru-"p-uilprelaen menempuh jaran uUD .ilenempurr "'nH1'",iden dekrit?-
kua.Kfil#'a*dd;'rt;;r::brya "-8";;il;":*up
unhrk
aran
rTffiff;ffi iH,:3:r^.lYT.s M",:lo Konstiruante atau tokoh-tokoh Sffi Hffi J""rf"l1:5" ;5:i'"1 :L-;'illlT;ff "#:f ffi "JH J,::::T$".r'-I.;ry:-ff r#;T"",TJfflJ"ffi: '",ffi frffi ffi -*fjX*to"*'*;'"ffi::ffiHTrTH":ffi i:HHffiffi
rsram
,J.*g
kerajaan ini hukum Islam madzhab syufii diterapkan dan disebarkan ke kerajaan-kerajaan Islam lain di kepurauan Nusantara.
Banyak ahli hukum menulis berbagai kitab tentang hukum Islam untuk menjadi panduan ffiang hukum Islam di tengah masyarakal Tahun 1628, Nurud.d.in ar-Raniri menulis buku hukum Islam yang diberi judul as-shirath al-Mustaqim, Buku ini merupakan buku hukum Islam pertama yang disebarluaskan di wilayah Nusantara. Syekh Arsyad. al Baniari memperluas uraian buku tersebut dalam karyanya sabihtl Muhtadin sebagai panduan penyelesaian masalah hukum di Kesultanan Baniar. Di berbagai kerajaan Islam, seperti Banten, palorrbang, Demak dan sebagainya iaga diberlakukan hukum Islam. Jadi selama berates tahun, sebelum kedatangan penjajah Kristen Belanda hukum Islam merrrang merupakan hukum positif yang berlaku di berbagai wilayah Nusantara. Belanda senantiasa menghatangi pelaksanaan hukum Islam di lndonesia' Perang Diponegoro (1825 1830) teriadi karena Belanda menghalanghalangi penerapan hukum Islam d.i ]awa. Pangeran Diponegoro dan sahabat-sahabatnya menuntut penerapan hukum Islam dilawa.
Di
Mohammad Nabir mewanti-wanti, "Kih. mengharapkan Pancasila dalam perialanannya mencari isi semenjak ia dilancarkan itu, tidaklah akan diisi dengan ajaran yurng menentang AlQur'an, wahyu Ilahi yang semeniak berabad-abad telah menjadi darah dugog bagi sebagian terbesar dari bangsa kita ini- Dan janganlah pula ia dipergunakan untuk merrentang kaidahkaidah dan ajaran yang termaktub datam Al itu^yaitu induk ss1foa sila, yang bagi umat Qur'an Muslim Indonesia menjad'i pedoman hid.up dan pedoman matinya yang mereka ingin su:rbangkan isinya kepada pembinaan bangsa dan negara, dengan jalan-jianladementer dan derrokratis."
D"*;;r"
dasar negara, dengan mengutip mereka yang rnenolak Islam: "Jangan dipnkai Islam sebagai r{asar negara, sebab Isram itu dalam satu faham hidup yang didukung oleh hnnya satrr golongan di Indonesia
WAHID.
I
:'l:,il.T,i":;i.iJ'Y,,i'J:
buxan kelihatan a priori sebagai 'barang asing'yang berlgwanan dengnn njaren Alqurnrr. Ia melihtt dl dnlnmnyt urrtrr pcncc;tninnn dnrl
schngri ynng iiiu pudo sisrnyr. 1\ol irri tidak bcrarti Pancasii t mernang
tak bisa beikata apa:apa kepada jiwa umat Islam yang sutiah mempunyal dan sudah memiliki satu ldcologt ),trng tegns, terrng dan
Panca:rila setlikitpun tidak dimglkan apa-apa. Baik sebagai pendukung Pancasila atau sebagai ol'ang yang beragrma. Ma'lah akan mempetoleh satu stote philosophyyang hidup bcrjiwa, berisi, tega$ dan
JL v --U-
w,hid te,"Iir{i
rtYh
ii!, l'|r.,-dtrln .dii n,l(i{1, rln"nt j'illrd lril:iur l)dlil 11.:ai'ric hl. Stlt ift,rll srrV{ yrrl\ttlt ttrttll)ttl tlltrirt ttLt
Isltrn. Penolikrn itu dldasarknn bukan kapada penilaiAn lentang neriras (hasanainya), isi dan sifat Paham hirlrry'. ynknl klnm. Tidnk prrla rll,1,.r{tl.rlt t'n,1. ..ril itorql.ar llqrl lirlahrr.ya Pdhani tlt(ltlp tltt rlaIttn
rlh,krrlnytt mtmgrtl ntttyot'ttttr tli In-
mengandung tujuan Islam, tetapi Pancaslla itu bukanlah berarti Islnm, Kitn herkeyaklnan y6ng tok
Ie.hgkrp, sertr htdup daln'n knlbu rakyat Indonesia sebagai tuntutan hiu.ip dan sumber kckrratan lahlr dan batln, yakni Isiam. Dnrt ldeolrrrll lrlam ke Pancasila
nrohrrrrput rlart lrurnl lenUldt lroIll' Jak, ko ruang hampa, ooctm, tak
tis$l
rllt ..'l\rtthttl 1rr'l'tarti'ratr tln' irlrrr rlir i sr1 a 'llolrfltll)rl lxrrtll Ntl trduk mr:nr'rrne Pattclrstlt daiarn
p(rsidanssn Konstituante. SaYd br*anya iiepada mertua saYa, Kll Sariudin Zuhri, rneingapa l'1U dalam Konr;tituante meFolak Pan' casilai Bcliau menja'r'lb llahwa prntl:tPai Nl.I diprrtuskan rnelaltd mils),a\rll al] bclsifai trls: ;nal dan mcrnang saat itu hampir semua
tokoh NU mernilih dasai negara Is-
l.rrllrtrt, bntlrru.,ll ntf,q lottrll.lnn iiulartr ili lir,, lriarrrl.yalr l'anr:dril ld aknn hidup sulltrr. liebab imnn ke.
pon:nynnn kopndr'l\rhnn Yrng Mnhn Ust tkltrk dtpnt dttutnbuhkrn dcngan semata-mata hanya mencantumkan kata-kata dan istilah
Letapi
ti-
dak oleh semua golongan." I(etua Umum Masytrmi ini melanjutkan: "AJasan yang demikian juga tidak efektif, sebab bagairnana, anduika La pihak Islam yan6 paham Lidupnya ditolnk untuk jadi dasar negara, katena PahamnYa
hanya
mengandung kekuatan. Tak satuprrn dari llma stia 'iang terumus dr.lnm Pancuslla ltu, ynrlg nkhn terluput atnr.r gugur, upablle Saudnrasaudars menerima Islam sebagai dasar negnra. Dalam Islam terdapat qaidah-qaidah yang tntu-tentu dl mana pure concept datllim, l'u m'fl,lnprt rttbslnnsl -ynnr{ llmB nrdrlrlulst ^9ahI r'tll, llwa tian loh penggerak." Memnng pllrltli Nllt8lr; MIiyuml, Jugo socilra tel{lt m(]nyotakan bahwa tuluan partal adalah menegakkan hukum Islam di Indonesia. Di Anggaran Dasar Paftai Politik Islam Indo-
Muhammadiyah, Nahrllatul Ulama, Perikatan Umat Islam, Persatuan Umat Islam, Persis, Al lrsyad, Al Jamiyat'-'1 Washliyah, Al Ittihadiyah dan lain-lain. (Lihat buku Deliar Noer, Pariai Islam di Pentos IVosional, hal. 4?-50). Konsistensi tokoh-tokoh Islum Masyurni dalnm memperluangkan Isilam dnn keteladarran htdup mereka, meniadikan organisasi Masyuml disegani oleh kawan atau lawan politiknya. Bahkan sampai kini pemikiran mereka tff:smemporqanrhl llwn tohnh-t,rkoh Inlem t'lan kaurn trturlany!, Meski tldtk berhasll meletakkru Islnm sectrra resmi scbagol doBor
negarn, tokoh-t.okoh Islorn Muswmi, NU dan lah -lain, tidak meng-
"Kita
nesia l\{asjumi ditegaskan: "Tujuan Partai ialah terlaksananya ajaran dan hukum
lslarn, di dalam kehidupan
dalam perjaianamya tnenr:ari isi semenjak ia dilancarkar: itu, tidaklah akan di:rsi de-
Mamang perdebatan di : idang Konstituante tntang c'lasar negara sangat rnenarik dicerrilati. Organisasi-o:ganisasi lslam yang besar saat itu, seperti NU dan Ivlasyurni .murdukung dasar negam RI ade lah Islam. TaPi, Presiden Soekarno yaDg men1iDg sr(lari a\\ al mcm,rJe
di antara golongan-golongan Iain, lalu mcnjawab pula'fa, dan kita umat Islanr harus mcneriLta Pancasila, sebagai dasar negara, sedangl:an Pancasiia itupun sesung-
guhnya juga miliknya satu Pihak serja, yang tidak rnewakili golong-
ngnn ajaran yang merlentang Alquran, wahyu Ilahi yang semenjak berabadabad telah menjadi dara,h daging bagi sebagian terbesar dar:i bangsa kita ini. Dan janganlah pula ia dipergu-
gakkan nilai-nilai dapat berlaku di daerah-daerah. Bahkan tidak se dikit pemcla dan gubernur 5,ang menyarnbrrtnya. Sehingga kaum
sekuler mengkampanyekan slogan: "Pancasila dikepung Syadat Islam, Politik Syariat Islam dari Daerah dan lailr-lain." Perjuangan organisasi-organisasi Isiam, baik memperjuangkan Islam sebagai landasan )<ehidupan beimasyarakat dan bernegara maupun nilai-nilai Islam masuk dalam UU, Perda dan lain-lain harusnya tidak dihalangi. Bahkan mestinya didu-
Menginsyaf-
s.,krrlr'ristnv'I\trht, r rtr,rui:trb;rrkan
r e59.
fli.latrg l(oristitrrntilc (liuI eldrirrl:r:l nrr.rnbtrut l}lkrit Prt::itltvt 5 JuXi I(ci,itu li'r'rksi it{r:;yrtrrti :iiirt itu, M Natsir', tlaianr llitllng l:'leno Konstiiuante, I 2 November 195?, menyatakan: "Di antara p,rinsipprinsip demo)rrasi yang terkenal adalah: 1. Gololrgan yang b:rkuasa harus mendapat persetujuan dari golongan terbesar (maYor:itas) 2.
tercermln oleh Pancasila iiu!" (Lihat M Natsir', .Ag arna d.on Negara Llalan l'trspttktif Isftrn, hal. 201,
Mt tlirr Drrhwah, 2001).
nakan untuk
nentang
. i.
1am
cakapan Umat
tahuanse*ake-
'
berlainan pendal:et dari mayoritas terjamin hak hilluPnya dalam masyarakatKorsekuensi dari prinsiP de-
mernbentuk suaiu negarlr, maka trdak bisa lain dari negara itu harus
rtlengulamakan fn,]njamin aPa yarg stsungSuhrlya lridulr, terutama falsefah hiduP dari sebagian
besar mayori tas rakYatnYa." Natsir kpmrrdran menghitik me-
alti:rrratif untuk meletakkan dasar yang begi nep ,ra dalanl sikap asasnya (prin- ' umat Muscipie attirudenga), yaitrt: Faham se- lirn Indonesia kularisme ladienYah) dan Iaham menjadi pedoman hidup dan agama (dieny). Kemuclian dalam pedoman matinya, yang mereka sidarg itu fraksi Masyumi menje' ingin sumbangkan isinya kepada laskan par,jang lebar tentang ke.. pembinaan bangsa dan negara, lebihan agama dibanding sekular- dengan jalan-ja1an parlementer dan demokratis." isme. Natsir, mantan perdaLra menteri . Masyumi tidak menolak mentahmentah f ancasila. Menmt, Natsir RI, juga menyatakan: "Inilah t;atu di atas tanah yang berikiim Islam, tragik yang diladapi oleh I'ancasiPancasila dapat hidup subur. Kata la yang sekuler (ladinigah) danneNahir (yang pernah berk:rwan de- trai. Jika demikian, bagaimana ngan Sokarno): "Dalam pandang- Saudara Ketua, Pancasila daPat dijadikan dasar negara. Itulah sean Alquran, Pancasila akan hiduP subur. Satu dengan lain tidak babnya sebagaimana yang saya karrpriori bertentangan, tapi tirlak iakan dalam permul:ran keterangpula identik (sama). Di mata seo- an ini, Pancasila sebagai falsafah dasar negara itu adalah kabur dan rang Muslim, pentmusm Pancasila
sc:'b:rsila,
Islam Indonesia daperjuangan poiitik. 2. Menyusun dan memperkokoh kesatuan dan tcnaga umat Is1am lndonesia dalam segala lapangan. 3. Ivlelaksanakan kehidupanrakyat terharlap perikeme.nusiaan, kemasyarakatan, persaudaraan dan persamaan hak berdasarkan taqu'a berhawa. Betul, demikranlah itaratnya, Saudara Ketua ... Saya ingin menyampaikan seruan yang
sungguh-sungguh kepada saudara-
saudara yang mendukung Pancasiia. Sila-sila yang saudara-saudara maksud ada terdaPat dalam Isl.am. Bukan seb agai pure cancept yang iteril, tetapi sebaSlai nilainilai hidup yang mcmpunyai substanst yang riil dan terang. Dengan menerima IsIam sebagai falsafah negara, saudara-saudara pernbela
Pt'rjuangon Pra,l,Dto MangkuN{asyumi d.idirikan riari hasil Muktamar Islam IiConesia di Yogyaliarta 7-B November 1945, oleh hampjr scmua tol.:oh Lerbagai organisasi 1s1am dari masa sebelunt perang serta masa pendudukan Js p ang. Organisasi.-organisasi Islam yang nrasuk Masyumi antara laj.n:
sosnTito.
kung. Karena nilai-nila! Isl:n itu sendiri terbukti dalam sejarah dan hingga kini bermakna universal dan herfaidah bagi selunth umat manusia, baik Muslim maupun non-MusIim. Apalagi penerapan nilai-nilai Islam dalam UU yang ada di Indonesia tidak bertentangan dengan dasar negara BI. Meski dalam Dekritnya, Soekarno menyatakan pembubaran Konstituante dan kemball he IJUD 45, dalam dokumen Dekrit Presiden 5 JuIi 1959 itu
juga dinyatakan: 'tsahwa kami ba' keyakinan bahwa Piagam Jakarta
tedanggal 22 Juni 1945 rnenjiwai Und:rng-undang Dasar 1945 dan adalah mcrupakan suatu rmgkaian ketentuan dalam konstitusi tersebnl." Wollahu aziizun hakiim. t
/.t
zt,,_
-)
SEIAX- era
$deiegasikan pemerini.n a""frnt"O[i" J-_ vinsi, kabupaten, dan kota. Hanya ada z kertiih-J*an yang tidak diberikan. Berdasarkan b*n'purii z apt I dan 2 dalam UU no 22ll999 tentaas rJ;"rir,9d3l u*. r as.*utran rewef,inlanilr_ sebut adalah bidani
tehh
f";fffi ffi
:|.*"tl
\ )
itu sistea admiqistrasi negaridan le"rlr&;;;.;t norrlian negar-a, pembinaan aan peorU"eraavaa., srrmber daya alam serta telcrologi tinggiyr"s'si_
kebijakan tentang perencanaan nasional dan piengendalian pembangunan nasional S-"fu ..*1!o, dah dana peri*Ua"gan teua"g*r. "u*u
tegisx
>
affatdiioa.:Hi fi
rl r
"Itubertentangan denganprinSip oto- yanU bukan Islam harus'dibuat perda nomi daerah. Polisi itu terkait dengan s4ma. Haus difasilitasi, Kalaupun kewekeamananj' tegas mantan Bupad
pusat,
tersebut.
Panggfi Wallkoh TasitJnglava li urelan;uikan, perda merufrkan keKontroversi Perda nomor 19/2009 terr- wenangilr DPRD dan kepala daerah. tang MembangunTata Nilai Kehidupan Entah itrr''inisiatifnya datang dari siapa
i.
Solgk
Semeutara
Tamrin.
Pe.rempuan Arimbi Herupoetri menar nbahkan sejak4 tah.un lalu pihakiya su,
KemasyarakatanBerlandaskan Ajaran purr, T,api, dalam posisi ini femerintah Islam dan No(ma Sosial Masyamkat pusat mclalui Kemendagri juga berweKotaTasiknalayamembuatlGmqpterian nang melalsrkan exccuiue reiiews atau Dalam,Negeri (Kemendagri) puSing, peniniauan perda. Aturan ini berlaku Karena itu, dalam waktu dekat kemen-, , untuk provinsi, kabupaten dan kota. terian akan memauggil Wakilota Tasib'. .,'"Setelah dikirim Keurendagri punya
malaya unruk rnenjelaskan secara detail. alasan peratirran tersebiit'dibuat,
dah memantau perda-perda bernada syariah tersebut. Yang pal ng dikhawatirkan muncuhrya ruang persepsi. Sepertt sopan tidaksopan, baiktidakbaik.
men runculkan ntultitafsir,'lSebuah ko.a ingin bersih silakan. Thpi membuka r'.r-
lalrnya mencapai 154 perda selama 10 tahun tersebul Bahl:an, jumlahnya terus meningkat eelama periode 1999-201 1,
"Akan Hta panggil walikotanya. Tadi ,negala dari Universitas Gajah Mada perwakilan dari Tasikmalaya sudah da- (UGM) tersebut. taug, Yang me\'yalili Kepala Biro Huktun Iika dilihar dari pembagiannya, perda Kota 'Iasikmalaya/' ungkap Sekretaris ada batasannya. ndak bbleh lerila diIenderal (Sekjen) Kemenrra gri Diah buat untul: mongatur sesuatuyang bukan Anggraini ketika ditemui di kantomya jadi kewenanganya. Dalam UU iz/l}Sg Ialan Medan Merdeka Utara, Iumat (8/6) ada 6 kewenangan yangddakboleh dila-
waktu unnrk menilai, Kemudian bahkan membatalkan," kata pakar hukum tata
'
mobil
Kintor tim-
ten dan kota. Setiap tahun kebijakan dislqirninatif senrpa ini sr:lalu bertambah, I89 kebijallan diskriminatif di tahun 2010 dari 154 kebiiakan diskriminatif
riah tersebut dalam Islam artinya hu- pat lairuqtr. Tidak;nungltin pe:da tentang kum.rSementara perda sendi'-idalah ieritatu istami. Vangbikanislam dm;;: hukum, Sehingga tidak mungkin ada Harus dikeluarknn perda irrsal Masa hukurn tentang hukum, "Syariah itu hu- warga ncgara tatu OipUafr-riUih *uron kum. Perda koii soal hukum," papar Diah TasiL;ugaluntukr oalini wewen*g*iu
dengah
rya-
maupun
berulang-ulang.
tvti,nurutnya, masaiah sekarang inl tang, Kemeqda$i tetap ingin meminta bukan pembatalan atau apa. Tetapilro_ penjclasan la:rqsyne {ari kep-ada dae- seb pembuatan perda yang buk'arike_ ran. iramun, drnnya berum bisa me- wenangannya. seharusnyakepaladaeny_ebutkan jadwal pertemuan tersebut. rah dai auggota ppRoiahu'soal iiu. "Kapan waKunya ndnti lagi dijadwel- 'Ada "Kapan waktunya 4anti ragi dij19-+.- ,Ada faktor:-ketidaktahuan. faktor:Ietidaktahuan, Istilahnya Istilahnva kan," ujarnya s4mbil masuk m6bil, , ,kor,r$g*asi politik setempat lalu keml-
bt,
viewkemba-li aturan yang dibuat Provinsi Jawa Barat tersebut. "Agama tidak termasuk diotonomikan dan tetap meniadi uhisai.r pemerintah pusat. Itu masalalurya,' ungka7 Gamawan di Jakarta beberapa wakru lalu.
it
[i;
Tamrin Amal-Tourasola menlengh'argaan dari FAItt{fffiatakanflg*ggg: . gatalg4, penerbitan perda'sy[riah bg4+, tran $ITp w1!d1rdg.kiL'-1" te-ntangan dengan desentralisaii. atkan
Meskipun begitu, Ganiawan r_nengaku, tidak mengetahui secara detait isi dari perda yarrg dikeluarkan lg99 tersebut, Dalam Perda tersebut, kata Gamawan, dirinya juga mendengar atlanya polisi syariah, Hal iru tentunya juga melampaui kewenarrgan daerah. Karena kea-
talaakh mengatakan, seharubnya (ota. trneura kewenangan terseb-ut biiu ai*i_ rasirsilaJa harll.s l,egi}r sensitlf{1lam liki daerah. Ivlisalnya di Acetgrang - -. diberrembuat perda. Menurutnya,.,Kota , rikan nrelalut UU. ' ' asilrnalaya bu[an sebuah masjid. Tldak "ttu melanggar. Mendagri harus berts.emua warga beragama Islan, sehingga lndak presiden bertindak, sebenarnva jika ada atuan berdasarkan hukum G- perda syari"h irri;;;;;;;ril;;d;
lam, maka daerah juga
- . . _ . rimtqrkanmurrrrflsqpl ;ffiS#&,lii;'i,H*l;l$""illl1. _ fullt Hukum Tata Nigara';Fpjiul ''[{anya afuaiir tis:us vans sarreir i.ti_
,,; .
,-
.:
.-
i.
Wewenangpengaturanl:ehidupdrrbera-
harus"mq*-b$1
tr"ru-.i;*iv*g;;, j";i;ffi;:il;;
swasta melalui pembentukan karaktr dan moral bangsa, dimulai dari keluarga!" lanjut dia. (cdl)