You are on page 1of 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya makalah Ilmu Negara ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan serta dukungan dari Orang Tua, Saudari, serta Sahabat - sahabat yang telah memberikan bantuan secara formil maupun materil. Makalah yang sangat sederhana ini masih jauh dari yang diharapkan sebagai salah satu syarat yang harus dilakukan untuk melengkapi nilai tugas individu untuk mata pelajaran Ilmu Negara. Saya juga menerima kritik dan juga saran bagi para pembaca yang mungkin kurang setuju atau bertolak belakang dengan materi yang ada di dalam makalah ini, agar dapat saya jadikan pelajaran dalam membuat makalah - makalah selanjutnya. Tentunya saya berharap bahwa makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi saya dan juga setiap orang yang membaca makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima Kasih.

Medan, 3 Januari 2012

Penulis

Ilmu negara

DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Bab 1 3 Latar Belakang 3 Bab 2 4 Rumusan Masalah 4&5 Bab 3 6 Pengertian Negara menurut para Ahli 6 Pengertian Negara 7 Tinjauan - Tinjauan Negara 8 Keberadaan Negara 9 Bab 4 10 Hakikat Negara 11 Bab 5 13 Fase Terjadinya Negara 13 Asal Mula Terjadinya Negara 15 Teori - Teori Terbentuknya Negara 15 Unsur - Unsur Negara 17 Unsur Deklaratif & Sifat Dari Pengakuan 19 Bab 6 20 Pembahasan 20 Kesimpulan 21

BAB 1 LATAR BELAKANG Manusia sebagai makhluk sosial memiliki sifat yang berbeda-beda antara satu sama lain sehingga terjadi banyak perbedaan baik itu perbedaan dari segi fisik maupun segi jasmani. Orang yang dilahirkan kembar pun pasti memiliki perbedaan. Perbedaan yang dimiliki karena Tuhan telah menciptakan sifat, watak, keinginan, kebutuhan, dan cita-cita yang berbeda. Manusia sebagai makhluk Individu, merupakan satu kesatuan yang terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa). Setiap manusia dibekali kemampuan (potensi) akal, pikiran, perasaan dan keyakinan sehingga sanggup untuk berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya agar mampu bertahan hidup (survival). Dengan akal dan pikirannya, ia mampu menaklukkan alam dan makhluk lain. Dan dengan perasaan serta keyakinannya, ia mampu membedakan mana yang baik dan buruk, benarsalah dan menemukan Tuhannya. Tetapi disamping itu manusia juga mempunyai kebutuhan-kebutuhan berupa; Kebutuhan Fisik dan Biologisnya (membentuk keluarga, marga, dan kelompok masyarakat). Kebutuhan Ekonomi (membentuk usaha dagang, pasar dan perusahaan).Kebutuhan S osial (kelompok ibadah, arisan dan perkumpulan sosial lainnya). Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa manusia adalah Zoon Politicon yang artinya mahluk yang hidup berkelompok, selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Dari penjelasan Aristoteles bahwa kodrat manusia yaitu sebagai makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan dan membentuk kelompok-kelompok dan hidup bersama, Dalam kehidupan tradisional, antara lain seperti kelompok suku-suku atau bangsa tertentu. Sedangkan dalam kehidupan modern, sekarang ini kita kenal disebut NEGARA.

BAB 2 RUMUSAN MASALAH


3

Ilmu negara

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Dari catatan sejarah yang paling awal, manusia dalam mempertahankan hidupnya selalu berkumpul bersama-sama untuk menghadapi tantangan alam yang hidup maupun yang mati secara kolektif. Oleh sebab itu dalam perjalanannya kita sering melihat bermacam-macam perkumpulan/grup atau organisasi politik yang didasarkan pada wilayah atau teritorial. Secara singkat sebelum lahirnya negara, di awali oleh perkumpulan-perkumpulan yang akhirnya dapat membuka jalan menuju suku-suku, desa-desa, kota-kota bertembok, perkebunan, kerajaan, kekaisaran dan bagian-bagiannya, dan yang paling baru adalah negara. Dalam pengertian awal sebuah negara, telah terdapat pemahaman bahwa individu tidak bertindak sendiri. Tetapi berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial. Dalam sebuah negara kelompok-kelompok sosial yang ada secara keseluruhan adalah warga negara yang merefleksikan pekerjaan, pandangan-pandangan politik, kepercayaan-kepercayaan agama dan gaya hidup di dalamnya. Dan ada satu kelompok yang meliput itu semua, yaitu negara. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang berbeda dengan bentuk organisasi lain terutama karena hak negara untuk mencabut nyawa seseorang. Untuk dapat menjadi suatu negara maka harus ada rakyat, yaitu sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada. Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya.

Syarat - syarat yang harus ada dalam makalah ini yang merupakan inti permasalahan mengenai negara antara lain : 1. 2. 3. Jelaskan pengertian Negara! Jelaskan mengenai sifat dan hakekat Negara! Jelaskan mengenai Fase Negara! Tentu saja, dalam sebuah makalah penulis menginginkan adanya manfaat atau tujuan. Manfaat atau tujuan dari makalah ini adalah :
4

1. 2. 3.

Mengetahui serta memahami pengertian Negara Memahami penjelasan akan sifat dan hakekat Negara Mengerti akan fase - fase terjadinya Negara

BAB 3 PENGERTIAN NEGARA Beberapa pengetian Negara menurut para ahli, antara lain : 1. Prof. Farid S.

Ilmu negara

Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan. 2. Georg Jellinek Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu. 3. Georg Wilhelm Friedrich Hegel Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal 4. Roelof Krannenburg Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri. 5. Roger H. Soltau Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. 6. Prof. R. Djokosoetono Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. 7. Prof. Mr. Soenarko Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan. 8. Aristoteles Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

Pengertian Negara Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang atau persekutuan hidup maka Negara adalah sebuah organisasi sekelompok orang yang berada didalamnya. Negara adalah organisasi politik dari kekuasaan politik. Negara merupakan bentuk organisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang mempunyai kekuasaan mengatur hubungan dengan menyelenggarakan ketertiban dan menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama.
6

Negara disebut organisasi kekuasaan politik karena dapat memaksakan kekuasaan tersebut secara sah pada semua orang yang ada dalam wilaahnya. Dengan demikian bangsa itu adalah bagian dari suatu Negara itu sendiri. Bangsa atau persekutuan hidup manusia adalah salah satu unsure dari Negara

Menurut Afif Hamka, Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada. Beberapa pengertian Negara antara lain: a. Suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekeiompok atau beberapa kelompok manusia. b. Suatu perserikatan yang melaksanakan suatu pemerintaan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa yang berada dalam suatu wilayah masyarakat tertentu dan membedakannya dengan kondisi masyarakat dunia luar untuk ketertiban social. c. Suatu asosiasi yang meyelenggarakan penertiban dalam suatu masyarakat atau wilayah dengan berdasarkan system hukum yang diselenggarakan suatu pemerintah. Untuk maksud tersebut, pemerintah diberi kekuasaan memaksa. TINJAUAN-TINJAUAN NEGARA

Ilmu negara

ORGANISASI KEKUASAAN : J.H.A. Logeman, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. ORGANISASI POLITIK : Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi politik yang berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat mengikat semua orang. ORGANISASI KESUSILAAN : G.W.F. Hegel, negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individual. INTEGRALISTIK : B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara merupakan suatu integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara mengatasi seluruh golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu kesatuan yang organis. Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara harus memenuhi syarat: rakyat yang bersatu, wilayah, pemerintah yang berdaulat & pengakuan dari negara lain.

Menurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus mempunyai empat unsur konstitutif :
1. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga negara) atau bangsa (staatsvolk) ; 2. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan; 3. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau pemerintahan yang

berdaulat; dan
4. Kesanggupan berhubungan dengan negara-negara lain.

Keberadaan negara Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam
8

suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.

BAB 4 SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA Sifat Negara Negara sebagai sebuah persekutuan hidup manusia memiliki perbedaan - perbedaan yang khas dengan persekutuan manusia lainnya seperti himpunan keagamaan, himpunan profesi, himpunan asal daerah, perseroan terbatas. Ciri khusus lainnya yang membedakan negara dengan persekutuan manusia lainnya adalah kedaulatan. Negara merupakan satu-satuya persekutuan manusia atau organisasi yang memiliki kedaulatan. Karena negara memiliki kedaulatan, maka negara memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh asosiasi lain, yaitu :
a. Sifat monopoli

Monopoli berasal dari kata mono yang artinya satu dan poli yang artinya penguasa, jika sifat monopoli dikaitkan dengan Negara adalah suatu hak tunggal yang dilakukan oleh negara untuk berbuat atau menguasai sesuatu untuk kepentingan dan tujuan bersama. Negara
9

Ilmu negara

mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini Negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu dilarang hidup dan disebarkluaskan, oleh karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat dan dapat membahayakan posisi suatu kekuasaan.
b. Sifat memaksa

Sifat memaksa artinya bahwa negara mempunyai kekuatan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi. Dengan ditaatinya peraturan perundang-undangan, penertiban dalam kehidupan bermasyarakat dapat tercapai serta dapat pula mencegah timbulnya anarki. Saran dalam pencapaian hal tersebut tidak luput dari kinerja polisi, tentara yang bertugas menjaga pertahan dan keamanan serta alat penjamin hokum lainnya. Organisasi dan asosiasi yang lain dari Negara juga mempunyai aturan-aturan yang mengikat, akan tetapi aturan-aturan yang dikelurkan oleh Negara lebih mengikat penduduknya. Dalam masyarakat yang bersifat homogen dan ada consensus nasional yang kuat mengenai tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat paksaan itu tidak begitu menonjol, akan tetapi di Negara-negara baru yang kebanyakan belum homogen dan konsensus nasionalnya kurang kuat, sering kalli sifat paksaan ini akan lebih tampak. Dalam hal ini, negara demokratis tetap disadari bahwa paksaan hendaknya dipakai seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya dipakai persuasi (menyakinkan). Lagi pula pemakaian paksaan secara ketat, selain memerlukan organisasi yang ketat, juga memerlukan biaya yang tinggi Unsur paksaan dapat dilihat misalnya pada ketentuan tentang pajak. Setiap warga Negara harus membayar pajak dan orang yang menghindari kewajiban ini dapat dikenakan denda, atau disita miliknya, atau di beberapa Negara dapat dikenakan hukuman kurungan
c. Sifat Mencakup Semua

Sifat untuk semua berarti semua peraturan perundang-undangan yang berlaku (misalnya keharusan membayar pajak) adalah untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan demiian memang perlu, sebab kalu seseorang dibiarkan berada di luar lingkup aktivitas Negara, maka usaha Negara kea rah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal, atau dapat menganggu cita-cita yang telah tercapai. Lagi pula, menjadi warga negar tidak berdasarkan kemauan sendiri (involuntary) dan hal ini berbeda dengan asosiasi di mana keanggotaan sukarela. HAKIKAT NEGARA

10

Dengan ini dimaksudkan sebagai suatu penggambaran tentang sifat daripada negara. Negara sebagai wadah daripada suatu bangsa yang di ciptakan oleh negara itu sendiri. Negara sebagai wadah bangsa untuk mencapai cita - cita atau tujuan bangsa. Maka dari itu, penggambaran tentang hakikat negara biasanya disesuaikan dengan tujuan negara. Tujuan negara merupakan kepentingan utama daripada tatanan suatu negara. Tetapi sayangnya banyak orang melupakan ini dalam uraian atau dalam pembicaraan terlebih dalam hukum tatanegara. Pandangan tentang hakikat negara sangat erat hubungannya dengan filsafah yang dianutnya. Dengan demikian, banyak pendapat atau pandangan tentang tujuan negara sebanyak aliran filsafah yang ada.

Bahkan sebenarnya adalah lebih dari itu, sebab kadang - kadang orang termasuk satu aliran tetapi pandangannya tentang tujuan negara berlainan. Ini disebabkan karena pengaruh keadaan atau sifat pemerintahan yang dialaminya, dengan demikian pandangannya tentang hakikat negara juga berbeda.

Tugas atau fungsi negara secara garis besar sebagai berikut: a. Melaksanakan ketertiban, Melaksanakan ketertiban bermakna Negara mengatur ketertiban masyarakat supaya tercipta kondisi yang stabil juga mencegah bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan tercipta ketertiban segala kegiatan yang akan dilakukan oleh warga negara dapat dilaksanakan. b. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya bermakna negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang ekonomi dan sosial masyarakat. Hal ini juga merupakan salah satu tujuan dibentuknya sebuah negara. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sebuah negara dapat meningktkan rasa patriotisme bangsa dan negara tersebut.

c. Fungsi Pertahanan,
11

Ilmu negara

Fungsi

pertahanan

keamanan

bermakna

Negara

berfungsi

mempertahankan

kelangsungan hidup suatu bangsa dari setiap ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun datang dari luar negeri. Ancaman dan gangguan tersebut mungkin berupa serangan (Invasi) dari luar negeri maupun golongan-golongan dari dalam negeri yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa d. Menegakkan keadilan, Penegakan keadilan bermakna negara berfungsi menegakkan keadilan bagi seluruh warganya meliputi seluruh aspek kehidupan (idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam). Upaya yang dilakukan antara lain menegakkan hukum melalui badan-badan peradilan. BAB 5 FASE TERJADINYA NEGARA Terjadinya Negara Secara Primer
a. Suku/Persekutuan Masyarakat (genootschaft)

Awal kehidupan manusia dimulai dari keluarga, kemudian teru berkembang menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentu (suku). Suku sangat terkait dengan adat serta kebiasaan-kebiasaan yang disepakati.pimpinana suku (kepala suku atau kepala adat ) berkewajiban mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bersama. Peranan kepala suku dianggap sebagai primus inter pares, artinya orang yang pertama diantara yang sederajat. Kemudian , satu suku,terus berkembang menjadi dua,tiga suku,dan seterusnya menjadi besar dan kompleks. Perkembangan tersebut bisa terjadi karena factor alami atau karena penaklukan-penaklukan antarsuku.
b. Kerajaan (Rijk)

Kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat hukumnya kemudian mengadakan ekspansi dengan penaklukan penaklukan ke daerah lain.Hal itu mengakibatkan berubahnya fungsi kepala suku dari primus inter pares menjadi seorang raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas dalam bentuk kerajaan. Pada tahap berikutnya, karena faktor sarana transportasi dan komunikasi yang tidak lancar, banyak daerah taklukannya yang memberontak. Menghadapi keadaan demikian, raja segera bertindak dengan mencari dana sebanyak-banyaknya melalui perdagangan untuk membeli senjata guna membangun tentara yang kuat dan sarana vital
12

lainnya. Dengan tentara yang kuat, raja menjadi berwibawa terhadap daerah-daerah kekuasaanya sehingga mulai tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk negara nasional.

c. Negara Nasional

Pada awalnya, negara nasional diperintah oleh raja yang absolute dengan sistem pemerintahan tersentralisasi. Semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Fase demikian dinamakan fase nasional di dalam terjadinya negara.
d. Negara Demokrasi

Dari fase negara nasional, secara bertahap rakyat mempunyai kesadaran batin dalam bentuk perasaan kebangsaan. Adanya kekuasaan raja yang mutlak menimbulkan keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri, dimana kedaulatan /kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat. Rakyat berhak memilih pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi mereka. Ini dikenal dengan kedaulatan rakyat. Pemikiran seperti ini mendorong lahirnya negara demokrasi.

Terjadinya Negara Secara Sekunder Kenyataan terjadinya negara sacara sekunder tidak dapat dipungkiri meskipun cara terbentuknya kadang tidak sah menurut hukum. Contoh konkrit yang dapat dikemukakan, antara lain, lahirnya Negara kesatuan Republik Indonesia melalui suatu revolusi pada tanggal 17 Agustus 1945. kelahiran negara Indonesia tersebut otomatis mengakhiri pemerintahan Nedherlands Hindie (Hindia belanda) di Indonesia. Oleh karena itu, negara-negara lain mau tidak mau harus mengakui baik berdasarkan kelaziman internasional maupun secara dejure Pemerintahan baru Indonesia kemudian berhak menyusun kekuasaannya untuk dapat menentukan nasibnya sendiri. Secara de vacto rakyat juga merasakan adanya peralihan kekuasaan. Dalam perjalanan berikutnya, negara Indonesia menjadi pemerintahan yang mandiri, tertib, stabil, dan kuat. Dalam pandangan negara lain, apabila pemerintahan Indonesia dapat
13

Ilmu negara

stabil, menjamin hak asasi rakyatnya, serta mengadakan konstitusi yang mengaturnya, maka negara lain mau tidak mau mengakui keberadaan negara Indonesia sebagai negara baru (de jure).

Asal Mula Terjadinya Suatu Negara Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah, yaitu berdasarkan kenyataan yang benar-benar terjadi diungkap dalam sejarah, adalah sebagai berikut.
1. Occupatie (Pendudukan)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku, kelompok tertentu. Contoh : Liberia yang diduduki budakbudak Negro dimerdekakan pada tahun 1847.
2. Fusi (Peleburan)

Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi negara baru. Contoh: Terbentukya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871.
3. Cessie (Penyerahan)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Contoh: Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Rusia(Jerman), karena ada perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan negara yang dikuasainya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu negara yang kalah pada PD I.
4. Accesia (Penaikkan)

Hal ini tejadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut (delta). Kemudian wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah negara.Contoh: Wilayah negara Mesir yang terbentuk dari delta sungai Nil.
5. Anexatie (Pencaplokan/Penguasaan)

Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contoh: Ketika pembentukan negara Israel pada tahun 1948, wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Mesir.
14

6. Proclamation (Proklamasi)

Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali,dan menyatakan kemerdekaanya. Contoh: Negara Republik Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dari penjajahan Jepang dan Belanda.
7. Inovation (Pembentukan Baru)

munculnya suatu negara baru diatas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian lenyap. Contoh: Negara Columbia yang pecah dan lenyap. Kemudian di wilayah negara tersebut muncul negara baru, yaitu Venezuela, dan Columbia Baru.
8. Separatise (Pemisahan)

Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya. Contoh : Pada tahun 1939, Belgia memisahkan diri dari Belanda dan menyatakan kemerdekaannya.

TEORI-TEORI TERBENTUKNYA NEGARA


a. Teori Ketuhanan

Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Demikian juga negara terjadi atas kehendak Tuhan. Tandanya nampak pada UUD-nya by the grace of God (Atas berkat Tuhan Yang Maha Esa) Para tokohnya adalah : Agustinus, Yulius Stahl, Haller, Kranenburg
b. Teori Perjanjian Masyarakat

Terjadinya negara karena adanya perjanjian masyarakat. Semua warga negara mengikat diri dalam suatu perjanjian bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bisa melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. Para tokohnya adalah : Thomas Hobbes, John Locke, Montesquieu

15

Ilmu negara

c. Teori Kekuasaan

Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan paling kuat Tokoh Penteorinya : Karl Marx, Oppenheimer, Kollikles
d. Teori Hukum Alam

mereka yang

Hukum alam bukan buatan negara, melainkan atas kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah. Menurut pendapat Plato negara terjadi karena evolusi Tokoh yang terkenal dari teori ini adalah : Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.

UNSUR-UNSUR NEGARA: Terbentuknya negara dapat terjadi karena adanya beberapa unsur. Unsur-unsur pembentuk negara adalah sebagai berikut :
1. Penduduk

Penduduk adalah orang-orang yang berdomisili serta menyatakan kesepakatan diri ingin bersatu. Yang dimaksud dengan semua orang adalah penduduk Indonesia dan negara lain (asing) yang sedang berada di Indonesia untuk wisata, bisnis, dan lainya. Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2003 kurang lebih 216 juta jiwa dengan komposisi 50% berasal dari suku bangsa etnis jawa. Sisanya suku Makasar-Bugis 3,68%, Batak 2,04%, Bali 1,88%, Lombok 1,5%, Aceh 1,4% dan suku-suku lainnya. Sedangkan suku Tionhoa berjumlah 2,8%. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 32% tamat sekolah dasar (SD) dan sekolah namun tak tamat SD 30%, SMP 13%, SLTA 16%, Diploma 2%, Universitas 2%. Contoh: Telah berusia 17 tahun atau sudah menikah akan mendapat KTP, dengan adanya KTP tersebu sudah sangat menjelaskan bahwa satu idividu tersebut sudah secara sah dianggap sebagai warga Negara Indonesia.

2. Wilayah
16

Negara memiliki batasan / teritorial yang jelas atas darat, laut, dan udara diatasnya. Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia, dan dua samudra yaitu samudra India dan Pasifik. Letak ini membuat Indonesia berada pada posisi strategis yang menjadi jalur lalu lintas transportasi dunia. Di wilayah udara, Indonesia berada pada posisi GSO (Geo Stationer Orbit). Posisi ini strategis untuk menempatkan satelit. Posisi silang ini menguntungkan Indonesia karena terletak di wilayah bisnis (perdagangan) dunia.

3. Pemerintah

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia adalah system pemerintahan presidensial. Dalam sistem ini, presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih dan mengangkat serta memerhentikan para mentri sebagai pembantunya. Dalam implementasinya, system pemerintahan Indonesia menerapkan sistem desentralisasi yang berintikan pada pemberian otonomi kepada kepala daerah tingkat I dan kabupaten / kota untuk mengelola dan mengeksplorosasi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di daerah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di daerahnya secara optimal. Otonomi ini termasuk juga menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (PILKADA) di daerahnya masing-masing. Sekarang ini, pemerintah pusat hanya memiliki kekuasaan pada bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi (hukum), moneter, dan fiscal nasional, serta agama. Kepala pemerintahan Indonesia di pilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (PEMILU) presiden dan wakil presiden.
4. Pengakuan

Pengakuan negara lain sangat dibutuhkan agar suatu negara itu dapat di akui secara sah oleh seluruh negara-negara di dunia, dan bisa ikut andil dalam permasalahan politik dan ekonomi secara internasional. Berkaitan dengan unsur-unsur negara tersebut ada dua sifat dari unsur negara, yaitu:
a. Bersifat Konstitutif

Sifat ini berkaitan dengan wilayah yang meliputi udara, darat dan perairan (dalam hal ini perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemrintah yang berdaulat. Suatu kaidah yang memberi batasan-batasan kekuasaan pada penguasa. Pembagian tugas dari suatu sistem politik. Suatu gambaran yang menyangkut masalah hak asasi manusia (HAM). SYARAT/UNSUR KONSTITUTIF
17

Ilmu negara

1. Adanya rakyat 2. Daerah atau wilayah 3. Pemerintahan


b. Sifat Deklaratif

Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar (UUD), pengakuan dari negara lain baik secara de jure dan masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa (pbb) *) de jure : pengakuan secara hukum dan ada dasar hukumnya. UNSUR DEKLARATIF Pengakuan luar negeri Pengakuan dari luar negeri hanya bersifat formalitas belaka demi mempelancar sekaligus memenuhi unsur tata aturan pergaulan internasional.

SIFAT DARI PENGAKUAN DE FACTO, Artinya pengakuan menurut kenyataan, memenuhi syarat sebagai suatu Negara. BERSIFAT SEMENTARA, Artinya pengakuan itu akan dicabut kembali seandainya negara itu jatuh atau hancur. BERSIFAT TETAP, Pengakuan berlaku untuk selamanya setelah melihat jaminan bahwa pemerintahan negara baru tersebut akan stabil dalam jangka waktu yang lama. DE JURE, Pengakuan secara resmi berdasarkan hukum dengan segala konsekwensinya. BERSIFAT TETAP, Artinya pengakuan itu menimbulkan hubungan dibidang ekonomi dan perdagangan (konsul) dan hubungan tingkat duta belum bias dilaksanakan. BERSIFAT PENUH, Terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan diakui, meliputi hubungan dagang, ekonomi dan diplomatic

BAB 6 PEMBAHASAN Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, Negara organisasi politik dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala
18

kekuasaan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaan lainnya dan yang dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai dimana kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama, baik oleh individu, golongan atau asosiasi, maupun oleh Negara sendiri, dengan demikian Negara dapat menyatukan dan membimbing kegiatan-kegiatan social dari penduduknya kearah tujuan bersama. Dalam rangka ini boleh dikatakan bahwa Negara mempunyai dua tugas: a. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonis yang membahayakan b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya. Negara menentukan bagaiman kegiatan-kegiatan asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional Pengendalian ini dilakukan berdasarkan sistem hukum dan dengan perantaraan pemerintah beserta segala alat perlengkapannya. Kekuasaan Negara mempunyai organisasi yang paling kuat dan teratur, maka dari itu semuagolongan atau asosiasi yang memperjuangkan kekuasaan harus dapat menempatkan diri dalam rangka ini.

KESIMPULAN

Dari apa yang telah dijelaskan diatas, saya dapat menarik kesimpulan bahwa karena negara merupakan suatu wilayah yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pemimpin dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundangundangannya melalui penguasaan (control) monopolistic terhadap kekuasaan yang sah. Yang mana dalam pelaksanaannya Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya, yaitu

Sifat Memaksa (negara memiliki mempunyai kekuatan fisik secara legal)


19

Ilmu negara

Sifat Monopoli (yaitu dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat) Sifat Mencakup Semua (All-Embracing), yaitu semua peraturan perundangundangan yg berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-nya negara, norma dasar (fundamental norm) yg menjadi tujuan, falsafah hidup yang ingin diwujudkan, perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-budaya yang telah berkembang di dalam negara.

20

You might also like