You are on page 1of 12

ZAKAT PROFESI/PENGHASILAN

MASAIL FIQHIYYAH

SYARAT WAJIB ZAKAT


Syarat sakat penghasilan ada dua: (1) telah melewati nishob dan (2) telah bertahan di atas nishob selama satu haul (masa satu tahun). Nishob adalah kadar minimal suatu harta dikenai zakat. Zakat penghasilan mengunakan nishob emas yaitu 70 gram emas murni (24 karat). Ada jg yang mengatakan 80, 85, 86, 89 gram. Ambil saja misalnya 70 x 500.000= 35 juta Jika dalam setahun uang 35 juta terkumpul dari gaji kita, maka wajib zakat

ADA 2 PENDAPAT
Zakat penghasilan dibayar setiap kali mendapatkan penghasilan (bulan/3 bulan/6 bulan, dll) Zakat penghasilan hanya dibayar jika sampai setahun

PENDAPAT PERTAMA
zakat penghasilan itu sebagaimana zakat tanaman (artinya dikeluarkan setiap kali gajian yaitu setiap bulan/setiap panen), sehingga tidak ada ketentuan haul (menunggu satu tahun) Ditakutkan jika menunggu hingga haul uang akan keburu habis Gajian perbulan itu jika dikumpulkan setahun mencapai nisab, namun menunggu setahun adalah hal yang sulit dan berat bagi pelaku profesi

PENDAPAT KEDUA

Siapa saja yang memiliki gaji bulanan, namun gaji itu sudah dihabiskan untuk memenuhi kebutuhannya dan di akhir bulan gajinya pun telah habis, maka ia tidak ada kewajiban zakat. Karena yang namanya zakat haruslah melewati haul (masa satu tahun sempurna dan hartanya masih di atas nishob).

SO, MENURUT PENDAPAT INI,

tidaklah wajib mengeluarkan zakat kecuali jika memang ada harta yang tersimpan dan harta tersebut telah mencapai /nishob/ (batasan minimal dikenai zakat) serta harta tadi bertahan selama /haul/ (masa satu tahun).

2 MACAM PEKERJA PROFESI

Pekerja itu ada dua kondisi dalam hal penghasilannya (gajinya):

*Pertama*: Orang yang menghabiskan gajinya seluruhnya (setiap bulan) untuk kebutuhannya dan tidak ada sedikit pun harta yang disimpan, maka kondisi semacam ini tidak ada zakat sebagaimana keadaan dari penanya. *Kedua*: Ada harta yang masih disimpan, kadang harta tersebut bertambah dan kadang berkurang.

KONSEP IDEAL ZAKAT PROFESI NO 2

jika orang tersebut semangat untuk menghitung kewajiban zakat secara lebih mendetail , yaitu zakat tersebut tidaklah dikeluarkan pada orang yang berhak kecuali dari bagian harta yang kena wajib zakat. Oleh karena itu ia harus mengetahui jadwal kapan penghasilannya diperoleh. (Barangkali ia menyimpan gaji beberapa bulan), maka setiap gaji tersebut dikhususkan dengan satu haul (artinya gaji bulan pertama dihitung haulnya sendiri, gaji bulan kedua dan seterusnya pun demikian). Perhitungan haul tadi dimulai dari kapan harta tersebut dimiliki. Setiap bagian gaji penghasilan tersebut dikeluarkan sesuai dengan kapan jatuh haulnya. Lalu setelah itu zakat tersebut dikeluarkan.

SOLUSI MUDAH
Semua penghasilan yang dimiliki dizakati (tidak perlu dihitung haul tiap bulan). Perhitungan haulnya adalah dari hartanya yang pertama kali mencapai nishob. Cara penunaian zakat seperti ini akan mendapatkan pahala besar dan meninggikan derajatnya. Zakat tersebut lebih menyenangkan jiwa dan lebih membahagiakan fakir miskin dan penerima zakat lainnya. Adapun bagian penghasilan yang pertama mencapai haul, maka dibayarkan ketika itu juga. Sedangkan yang belum mencapai haul dianggap sebagai zakat yang disegerakan.

CONTOH KASUS

Gaji diterima pada bulan Muharram dan ketika itu ia sisihkan untuk disimpan sebanyak 1000 riyal (sekitar 2,5 juta rupiah). Kemudian bulan Shafar dan bulan selanjutnya ia lakukan seperti itu. Ketika sampai Muharram tahun berikutnya, maka seluruh penghasilannya yang ia simpan dikeluarkan zakatnya.

CONTOH SOAL 2
Jika misalnya telah terkumpul dari bulan Muharram 1412 H sampai bulan Muharram 1413 H sebanyak Rp. 40.000.000, maka penghitungannya: 2,5 % x Rp. 40.000.000= Rp. 1.000.000

ANCAMAN BAGI PENYIMPAN HARTA

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allh, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dahi, lambung dan punggung mereka dibakar dengannya, (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. (Qs. at-Taubah/9:34-35)

You might also like