You are on page 1of 17

Asam kuat Penjelasan istilah "asam kuat" Kita akan menggunakan definisi Bronsted-Lowry mengenai asam.

Ketika asam dilarutkan dalam air, sebuah proton (ion hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan sebuah ion negatif tergantung pada asam yang anda pakai. Pada kasus yang umum

Reaksi tersebut reversibel, tetapi pada beberapa kasus, asam sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen yang dapat kita fikirkan bahwa reaksi berjalan satu arah. Asam 100% terionisasi. Sebagai contoh, ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan hidrogen klorida, sangat sedikit sekali terjadi reaksi kebalikan yang dapat kita tulis:

Pada tiap saat, sebenarnya 100% hidrogen klorida akan bereaksi untuk menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida digambarkan sebagai asam kuat. Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Asam kuat lain yang biasa diperoleh adalah asam sulfat dan asam nitrat. Anda barangkali menemukan suatu persamaan untuk ionisasi yang dituliskan melalui sebuah bentuk yang disederhanakan:

Persamaan ini menunjukkan hidrogen klorida terlarut dalam air yang terpisah untuk memberikan ion hidrogen dalam larutan dan ion klorida dalam larutan.

Versi ini sering digunakan dalam pekerjaan ini hanya untuk menjadikan sesuatu terlihat lebih mudah. Jika anda menggunakannya, harus diingat bahwa air memang benar-benar terlibat, dan ketika anda menuliskan H+(aq) yang anda maksudkan sebenarnya adalah ion hidroksonium, H3O+.

RUANG LINGKUP ASAM KUAT

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

sDaftar 7 asam kuat : 1. HCl Asam klorida 2. HNO3 Asam nitrat 3. H2SO4 Asam sulfat 4. HBr Asam bromida 5. HI Asam iodida 6. HClO3 Asam klorat 7. HClO4 Asam perklorat

KIMIA LARUTAN 2.1 Komponen Larutan Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar. Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu: a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun. b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu: a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut). b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh. c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap). Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.

b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent. Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air. Contoh soal komponen larutan Tentukan pelarut dan zat terlarut dalam larutan alkohol 25% dan 75%? Jawab: a. Dalam larutan alkohol 25% misalnya terdapat 100 gram larutan alkohol. Zat terlarut = 25 % x 100 gram = 25 gram (alkohol) Zat pelarut = 75% x 100 gram = 75 gram ( air) b. Dalam larutan alkohol 75% misalnya terdapat 100 gram larutan alkohol. Zat terlarut = 25% x 100 gram = 25 gram (air) Zat pelarut = 75% x 100gram = 75 gram (alkohol) Jadi, untuk larutan cair maka pelarutnya adalah volume terbesar. 2.2 Konsentrasi Larutan Konsentrasi larutan dapat dibedakan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi larutan pekat dan larutan encer. Dalam larutan encer, massa larutan sama dengan massa pelarutnya karena massa jenis larutan sama dengan massa jenis pelarutnya. Secara kuantitatif, larutan dibedakan berdasarkan satuan konsentrasinya. Ada beberapa proses melarut (prinsip kelarutan), yaitu: a) Cairan- cairan Kelarutan zat cair dalam zat cair sering dinyatakan Like dissolver like maknanya zat- zat cair yang memiliki struktur serupa akan saling melarutkan satu sama lain dalam segala perbandingan. Contohnya: heksana dan pentana, air dan alkohol => H- OH dengan C2H5- OH. Perbedaan kepolaran antara zat terlarut dan zat pelarut pengaruhnya tidak besar terhadap kelarutan. Contohnya: CH3Cl (polar) dengan CCl4 (non- polar).Larutan ini terjadi karena terjadinya gaya antar aksi, melalui gaya dispersi (peristiwa menyebarnya zat terlarut di dalam zat pelarut) yang kuat. Di sini terjadi peristiwa soluasi, yaitu peristiwa partikel- partikel pelarut menyelimuti (mengurung) partikel terlarut. Untuk kelarutan cairan- cairan dipengaruhi juga oleh ikatan Hydrogen. b)Padat- cair

Padatan umumnya memiliki kelarutan terbatas di cairan hal ini disebabkan gaya tarik antar molekul zat padat dengan zat padat > zat padat dengan zat cair. Zat padat non- polar (sedikit polar) besar kelarutannya dalam zat cair yang kepolarannya rendah. Contohnya: DDT memiliki struktur mirip CCl4 sehingga DDT mudah larut di dalam non- polar (contoh minyak kelapa), tidak mudah larut dalam air (polar). c) Gas- cairan Ada 2 prinsip yang mempengaruhi kelarutan gas dalam cairan, yaitu: Makin tinggi titik cair suatu gas, makin mendekati zat cair gaya tarik antar molekulnya. Gas dengan titik cair lebih tinggi, kelarutannya lebih besar. Pelarut terbaik untuk suatu gas ialah pelarut yang gaya tarik antar molekulnya sangat mirip dengan yang dimiliki oleh suatu gas. Titik didih gas mulia dari atas ke bawah dalam suatu sistem periodik, makin tinggi, dan kelarutannya makin besar. Pengaruh temperatur (T) dan tekanan (P) terhadap kelarutan, yaitu peningkatan temperatur menguntungkan proses endotermis, sebaliknya penurunan temperatur menguntungkan proses eksotermis. Proses kelarutan zat padat dalam zat cair umumnya berlangsung endoterm akibatnya kenaikan temperatur menaikkan kelarutan. Proses kelarutan gas dalam cair berlangsung eksoterm akibatnya kenaikan temparatur menurunkan kelarutan. Proses melarut dianggap proses kesetimbangan,

A. AsamApa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan salah satutanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asamberasaldari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam.Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yangmenghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air).Senyawaasam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari, seperti padamakanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kitatemukan didalam lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsimembunuh kuman.1. Sifat AsamBagaimanakah cara kita untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atautidak? Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki olehasamtersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.a. Rasa AsamPernahkah kamu makan acar mentimun? Ras kecutnya membuatacar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macammasakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecuttersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kitakenal dalam kehidupan sehari hari. Nama cuka dalam ilmu kimiaadalah asam asetat (asam etanoat).b. Mengubah Warna IndikatorSelain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubahwarna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnyaakan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapasenyawa asam. Dengan menggunakan indicator.Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadimerah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.c. Menghantarkan Arus

ListrikAsam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asamdapat melepaskan ion ion dalam larutannya yang mampumenghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik.Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantarlistriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asamsulfat yang terdapat pada aki mobil.d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas HidrogenAsam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gashidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakancontoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkangas hydrogen dan senyawa garam.Reaksi :Asam + Logam tertentu Garam + Gas Hidrogen Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yangsama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itudisebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.2. Kekuatan AsamBerdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asamkuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlahion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asamyangbanyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasisempurnadalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang sedikitmenghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam larutan).Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarutdalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut,konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat). Pada larutanencer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untukmenyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).3. Peranan Asam dalam KehidupanAsam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai perananpenting dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyakdigunakan,antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat obatan, bahanpeledak,plastik, dan pembersihan permukaan logam logam tertentu. Selain itu,terdapat beberapa asam organic yang digunakan sebagai pengawetmakanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, danasambenzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam jugadapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif.Salahsatunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir akhir ini menimbulkanmasalah lingkungan yang serius.Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawakimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atauterlarutdalam pelarut tertentu. Sehari hari, kita sering menjumpai asam sebagaisuatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air)sehinggadisebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besarvolume air, maka kita katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendahatau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam meningkatseiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang melarutkannya

Simbol Bahan Kimia Berbahaya


Posted on . Saat ini banyak industri besar menggunakan bahan kimia berbahaya dalam pelaksanaan produksinya. Jika dilihat 50 tahun yang lalu, mungkin hanya 1 juta ton dihasilkan setiap tahunnya tetapi sekarang kurang elbih 400 juta ton bahan kimia yang dihasilkan setiap tahunnya. Di antara 5 sampai 7 juta bahan kimia yang diketahui lebih dari 80.000 dipasarkan dan diperkirakan 500 sampai 10.000 bahan kimia diperdagangkan mengandung bahaya yang diataranya 150 sampai 200 jenis kemungkinan dapat menyebabkan kanker pada manusia. Penggunaan bahan kimia ini digunakan pada perusahaan seperti;
1. 2. 3. 4. Pertanian (Agrochemical) Industri Labolatorium Kedokteran

Berdasarkan United Nation / North America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya ini dibagi menjadi 9 tetapi disini saya akan bahas hanya 7; KELAS 1 : MUDAH MELEDAK

Semua bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat mengakibatkan peledakan Contoh Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting) KELAS 2 : GAS-GAS Terdiri dari :

Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensi

Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide, sulphur hexafolride)

Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)

1. Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan 2. Cairan yang mempunyai titik penyalaan kurang dari 61 o C 3. Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian Contoh : petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)

Bahan padat yang mudah menyala (flammable solids)

Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine. Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible Substances)

Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar secara spontan. Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara lembab Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS) Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet)

Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan kelembaban, air atau asam Contoh :calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride. KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT) Bahan yang bersifat mengoksidasi

Bahan ini dapat menimbukan api ketika kontak dengan material yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan peledakan Contoh : calcium hypochlorite, sodium peroxide, ammonium dichromate, ammonium perchlorate, chromium nitrate, copper chlorate, ferric nitrate, potassium bromate, tetranitromethane, zinc permanganate KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT) Organic peroxides

Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar

Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid. KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI Poisonous (Toxic) Substances

Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit Contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate, dll Harmful (Toxic) Substances

Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit Contoh : acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate, chloroanisidines dll KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi

Bahan yang mengandung organisme penyebab penyakit Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI

Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat memancarkan radiasi secara spontan Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14

Corrosive (korosif) Huruf kode: C

Bahan dan formulasi dengan notasi corrosive adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).

Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) Huruf kode:F+

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12 Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

You might also like