You are on page 1of 37

Modul 5

PROGRAM LINIER
Wawan Hermawan, SE,MT

PENDAHULUAN Seorang manager akan memutuskan suatu keputusan berdasarkan pilihan-pilihan keputusan yang ada. Keputusan yang dibuat akan mengacu pada tujuan perusahaan utama, yaitu keuntungan yang maksimum. Di sisi lain, keuntungan maksimum akan sejalan dengan meminimumkan biaya yang muncul pada proses pembuatan keuntungan. Keuntungan yang maksimum dan biaya yang minimum akan diputuskan dengan menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Masalahnya adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan adalah terbatas. Keterbatasan sumber daya ini merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan dengan membuat suatu keputusan sedemikian rupa, sehingga penggunaannya menjadi efisien dan memberikan hasil output yang paling optimal atau memberikan keuntungan yang maksimum dan menghasilkan biaya yang minimum. Misalnya sebuah perusahaan nasi goreng ingin memaksimumkan keuntungannya dengan menghasilkan output berupa nasi goreng biasa dan nasi goreng spesial. Input yang digunakan untuk menghasilkan nasi goreng tersebut sama, tetapi dengan takaran nasi dan bumbu yang berbeda. Bagaimana pemilik perusahaan nasi goreng tersebut menentukan berapa output untuk nasi goreng biasa dan nasi goreng spesial dengan kendala input yang dimiliki adalah terbatas. Kondisi lain pada contoh di atas adalah berapa piring nasi goreng biasa dan nasi goreng spesial yang harus dihasilkan bila perusahaan ingin menekan biaya pembuatan nasi goreng pada tingkat paling minimum pada kendala input yang tersedia adalah terbatas. Kasus ini menekankan pada biaya minimum yang akan terjadi pada penggunaan input yang tersedia.

Pertanyaan-pertanyaan pada kasus-kasus di atas bisa dijawab dengan penggunaan program linier. Program linier akan mencoba mencari pemecahan masalah dengan mencari jumlah output yang optimal bagi keuntungan yang maksimum dan tingkat biaya yang minimum. Program linier adalah pendekatan pemecahan masalah dengan teknik matematik untuk mencari alternatif kombinasi input yang terbaik dari input yang terbatas. Oleh karena itu program linier merupakan salah satu model matematik dalam mencari tingkat optimal suatu variabel, atau dengan kata lain, program liner merupakan salah satu teknik optimalisasi. Program linier bisa digunakan bila kasus yang akan dipecahkan bisa dibuat persamaan matematik dengan fungsi linier. Fungsi linier ini menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Misal variabel X dan variabel Y, bila ada hubungan antara variabel X dan Y atau ditulis Y merupakan fungsi dari X, maka X akan mempengaruhi Y. Dimana, X adalah variabel independen atau dalam kondisi lain disebut dengan input dan Y adalah variabel dependen atau pada kondisi lain disebut dengan output. Y = f (X) dibaca : Y merupakan fungsi dari X atau X mempengaruhi Y. Pada saat kita akan menentukan alat program linier dalam mencoba memecahkan suatu persoalan, maka ada beberapa hal yang harus dicermati atau kondisi yang diperlukan. Hal-hal tersebut adalah:

1. Tujuan dari pemecahan kasus merupakan optimalisasi. Optimalisasi


artinya mencari suatu titik pada besaran angka yang akan menunjuk pada tujuan utama dari kasus yang akan dipecahkan. Tujuan utama dari kasus adalah maksimasi atau minimasi. Contoh suatu perusahaan apakah ingin memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya dalam target operasionalnya. Optimalisasi dari perusahaan itu adalah mencari tingkat

output dan kombinasi input yang akan mencapai tujuan dari perusahaan, yaitu maksimasi laba atau minimasi biaya. 2. Terdapat berbagai alternatif dari kombinasi berbagai variabel input yang tersedia yang salah satunya akan memberikan tingkat output yang sesuai dengan tujuan dari optimalisasi. Misalnya apakah membuat nasi goreng yang akan memaksimumkan keuntungan dibuat dengan proporsi satu piring nasi dan dua takar bumbu atau dengan proporsi satu piring nasi dengan tiga takar bumbu?

3. Variabel-variabel input merupakan variabel yang terbatas. Keterbatasan


di sini dalam arti jumlah yang tersedia terbatas disertai dengan biaya dari tiap variabel juga tertentu. Kombinasi variabel input dalam menghasilkan output mempunyai sifat substitusi, artinya semakin banyak satu variabel input digunakan untuk membuat suatu output, maka alokasi variabel input tersebut untuk output lain akan berkurang.

4. Semua output yang akan dihasilkan merupakan suatu pertidaksamaan


linier dari input. Pertidaksamaan ini akan menggambarkan keterbatasan atau kemungkinan yang timbul dari kondisi input dan output. Misalnya, jika X adalah nasi goreng biasa dan Y adalah nasi goreng spesial, serta ada ketentuan bahwa biaya untuk membuat 3 piring nasi goreng biasa dan 2 piring nasi goreng spesial tidak boleh melebihi 30.000 rupiah. Oleh karena itu, bisa kita tulis: 3X + 2Y 30.000. Materi yang akan dibahas dalam modul ini, selengkapnya sebagai berikut:

1. 2.

Program linier dalam memaksimumkan suatu fungsi. Program linier dalam meminimumkan suatu fungsi.

Tujuan Instruksional Umum Secara umum, setelah membaca modul ini, diharapkan bisa mengaplikasikan teknik program linier dalam proses pengambilan keputusan, sehingga akan didapatkan keputusan yang optimal..

Tujuan Instruksional Khusus Secara lebih terperinci, dengan mempelajari modul ini, diharapkan Mahasiswa mampu: a. b. c. Menjelaskan syarat yang diperlukan untuk aplikasi grafik. Menjelaskan cara membaca grafik. Menjelaskan tabel informasi persoalan.

d. Menjelaskan Objective function. e. Menjelaskan Constraint.


f. Memecahkan secara matematik untuk persoalan program linier.

g. Menjelaskan feasible region.


h. i. Menentukan optimalisasi pada tujuan maksimasi. Menentukan optimalisasi pada tujuan minimasi..

Kegiatan Belajar 1
PROGRAM LINIER DALAM MEMAKSIMUMKAN SUATU FUNGSI Optimalisasi yang dilakukan dengan tujuan untuk maksimasi bisa menggunakan aplikasi program linier dengan menggunakan grafik. Syarat yang diperlukan untuk dapat menggunakan pendekatan grafik adalah jumlah dari variabel output tidak boleh lebih dari dua. Hal ini disebabkan dimensi yang digunakan hanya terdiri dari dua dimensi atau hanya satu sumbu horizontal dan satu sumbu vertikal yang menggambarkan masing-masing output. Gambar satu di bawah memperlihatkan gambaran grafik yang akan digunakan dalam pemecahan masalah optimalisasi dengan pendekatan grafik. Sumbu horizontal menggambarkan output barang X, dimana semakin ke kanan, jumlah output akan semakin besar. Sumbu vertikal mencerminkan output barang Y, dimana semakin ke atas akan menggambarkan jumlah output Y yang semakin besar.

Output Y

Output X

Gambar 1. Grafik dua dimensi Misalkan sebuah perusahaan "A" memproduksi 2 jenis barang yaitu barang X dan barang Y. Kedua jenis barang tersebut diproduksi dengan mempergunakan 3 jenis mesin (P, Q dan R). Barang X diproses dengan mesin P selama 4 jam, mesin Q selama 3 jam dan mesin R selama 1 jam, sedangkan barang Y diproses dengan mesin Q dan mesin R masing-masing selama 2 jam. Dalam 1 hari mesin P bisa beroperasi selama 16 jam, mesin Q selama 24 jam dan mesin R selama 20 jam. Barang X dapat dijual di pasar dengan harga Rp 400.000 per buah sedangkan barang Y dijual seharga Rp 300.000 per buah. Perusahaan akan menghitung pendapatan tiap hari berdasarkan kemampuan per hari dari mesin yang dimiliki. Oleh karena itu, dengan tujuan memaksimumkan pendapatan perusahaan setiap harinya, perusahaan harus menentukan suatu kombinasi dari jumlah barang X dan jumlah barang Y yang akan diproduksi dan dijual guna memperoleh pendapatan yang maksimum. Kasus di atas bisa kita buat ikhtisarnya dalam bentuk tabel informasi persoalan untuk perusahaan A seperti diperlihatkan oleh tabel 1. Tabel tersebut memperlihatkan waktu yang diperlukan tiap barang dari masingmasing mesin yang digunakan, serta memperlihatkan keterbatasan penggunaan mesin tiap harinya. Tabel ini juga memperlihatkan kendala dari proses produksi untuk pembuatan barang X dan barang Y yang secara terperinci akan dijelaskan nanti. Tabel 1. Informasi Persoalan Pembuatan Barang X dan Barang Y bagi Perusahaan A Mesin Waktu yang diperlukan untuk tiap Total jam yang tersedia unit barang untuk tiap mesin

P Q R

X 4 3 1

Y 2 2

16 24 20

Objective Function Tujuan dari pemecahan masalah contoh di atas adalah memaksimumkan pendapatan perusahaan per harinya dari dua output barang yang dihasilkan perusahaan. Pendapatan maksimum yang ingin diraih disebut dengan Objective Function atau Fungsi Tujuan. Objective Function dari persoalan di atas kita rumuskan dengan persamaan matematik sebagai berikut: Output Barang X Output Barang Y Total Output (X+Y) Constraint Perusahaan akan mencoba meraih objective function tersebut dengan mengacu pada proses produksi dari tiga mesin seperti yang diperlihatkan pada tabel 1. Mesin-mesin tersebut merupakan variabel input bagi perusahaan dengan keterbatasan pada kemampuan dari mesin dalam menghasilkan output yang diperlihatkan pada waktu yang tersedia bagi tiap mesin untuk berproduksi. Kombinasi dari penggunaan mesin untuk tiap output mempunyai spesifikasi khusus yang dicerminkan oleh koefisien dari tiap mesin secara simultan. Jika kita gabungkan tiap kombinasi mesin untuk tiap output dengan ketersediaan waktu bagi tiap mesin, maka kita akan dapatkan suatu persamaan Constraint (kendala). : Pendapatan per unit sebesar Rp 400.000,: Pendapatan per unit sebesar Rp 300.000,: 400.000 X + 300.000 Y = Objective Function

Kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut pada intinya adalah waktu yang digunakan untuk tiap input (mesin) untuk membuat kedua output dan tidak boleh melebihi total dari waktu yang tersedia bagi ketiga mesin. Pertidaksamaan akan digunakan di sini karena mempunyai pengertian kurang atau sama dengan untuk total waktu yang tersedia bagi tiap mesin. Mesin P : 4 X Mesin Q : 3X + 2 Y Mesin R : X + 2 Y 16 24 20

Output yang dihasilkan untuk kedua barang harus memperlihatkan hasil yang nyata dalam matematis tidak boleh kurang dari nol (negatif). Secara grafik, semua angka positif tersebut hanya ada pada satu kuadran, yaitu kuadran pertama. Oleh karena itu, gambar 1 di atas, menunjukkan bahwa hanya kuadran pertama yang akan digunakan dalam pendekatan grafik di sini. Bentuk pertidaksamaan tambahan untuk constraint bagi kasus perusahaan A adalah : Output barang X : X 0 Output barang Y : Y 0 Mathematical Summary Perumusan masalah untuk perusahaan A sekarang bisa disimpulkan berdasarkan ringkasan matematiknya (Mathematical Summary). secara lengkap sebagai berikut: Objective Function: Pendapatan Maksimum = 400.000 X + 300.000 Y

Constraint : 4X 3X + 2Y X + 2Y X Y Pembuatan Grafik Langkah berikutnya adalah membuat grafik untuk tiap persamaan Constraint. Grafik akan dibuat seperti gambar 1, dimana Output barang X untuk sumbu horizontal dan Output barang Y untuk sumbu vertikal. Kita harus meletakkan setiap persamaan kendala di atas ke grafik yang akan kita buat, sehingga kita memerlukan dua titik untuk dapat menarik garis linier tiap persamaan. Untuk mendapatkan dua titik tersebut kita andaikan salah satu barang tidak dibuat atau produksi hanya atas satu barang. Misalkan untuk persamaan Constraint yang kedua yaitu 3X + 2Y 24, bila produksi hanya untuk X artinya produksi Y tidak ada (Y = 0), maka ditemukan satu titik yaitu : 3X + 2Y 24 bila Y = 0 3X 24 X 24/3 X 8 Ditemukan titik : (8, 0) A 16 24 20 0 0

Sehingga titik tersebut adalah (8, 0) artinya di sumbu X untuk 8 dan 0 untuk sumbu Y, dimana penulisan koordinat harus sumbu x baru diikuti dengan sumbu y. (sumbu X ; Sumbu Y). Titik yang kedua kita lakukan sama dengan mengandaikan semua produksi untuk barang Y, sehingga tidak ada barang X yang dibuat (X = 0). 3X + 2Y 24 bila X = 0 2Y 24 Y 24/2 Y 12 Ditemukan titik : (0, 12) B Kita gabungkan kedua titik tersebut untuk mendapatkan satu garis linier. Gambar dua memperlihatkan garis AB yang mencerminkan kombinasi kedua barang akan menghabiskan 24 jam pemakaian mesin Q. Titik-titik di atas garis ini tidak bisa dilakukan karena akan menghabiskan waktu pemakaian di atas 24 jam, sedangkan bila di bawah garis akan bisa dilakukan karena berada pada tingkat pemakaian mesin di bawah 24 jam.

Output Y 12 8 5

B D C A 0 2 6 8 Output X

Gambar 2. Grafik persamaan 2. Kombinasi-kombinasi output X dan Y (X, Y) yang ada di bawah garis AB bisa dilakukan, tetapi masih kurang dari jumlah jam yang maksimum. Misalnya titik C (2, 5) masih bisa dilakukan karena jumlah pemakaian mesin masih di bawah 24 jam, yaitu 3X + 2Y 24 sehingga, 3(2) + 2(5) = 16 jam. Titik D (6, 8) ada di atas garis AB, oleh karena itu tidak mungkin kita lakukan karena ada di atas kapasitas mesin 24 jam, yaitu 3X + 2Y 24 sehingga, 3(6) + 2(8) = 34 jam. Persamaan pertama, keempat dan kelima bisa kita buat grafiknya dengan cara seperti untuk persamaan 2. Tabel berikut memperlihatkan bagaimana koordinat didapat untuk masing-masing persamaan constraint. Jika hanya terdapat satu titik potong, maka garis tersebut akan sejajar sumbu yang tidak ada titik potongnya. Contoh persamaan satu, tidak ada titik potong dengan sumbu Y, maka garisnya akan sejajar dengan sumbu Y. Khusus untuk persamaan 4 dan 5, titiknya unik yaitu ada di titik origin (0, 0). Untuk yang didefinisikan di sumbu X maka, arahnya sepanjang sumbu X demikian pula untuk sumbu Y.

Tabel 2. Koordinat Persamaan Constraint No. 1. 2. 3. 4. 5. Persamaan 4X 16 3X + 2Y 24 X + 2Y 20 X 0 Y 0 Sumbu X (4, 0) (8, 0) (20, 0) (0, 0) Sumbu Y (0, 12) (0, 10) (0, 0) Keterangan Satu titik potong Dua titik potong Dua titik potong Satu titik potong Satu titik potong

Feasible Region Tiap persamaan yang sudah didapat koordinatnya akan dibuat gambarnya pada gambar 3. Setiap garis linier yang dibuat harus menjelaskan area yang dicakup oleh garis tersebut berdasarkan persamaannya. Misalnya untuk persamaan pertama yang diperlihatkan berupa garis tegak sejajar dengan sumbu Y pada gambar 3, akan mencakup area ke sebelah kiri dari garis tersebut. Hal ini karena pertidaksamaannya merupakan kurang dari atau sama dengan, yang berarti mencakup area sebelum atau sama dengan garis X = 4. Daerah layak atau feasible region untuk tiap persamaan diperlihatkan pada gambar 3 sampai dengan gambar 5, dimana untuk gambar 6 merupakan irisan dari tiap gambar.

Output Y

Output X

Gambar 3. Daerah Layak dari persamaan 1.

Output Y
2

12

Output X

Gambar 4. Daerah Layak dari persamaan 2.

Output Y

10
3

0
Gambar 5. Daerah Layak dari persamaan 3.

20

Output X

Output Y

Output X

Gambar 6. Daerah Layak dari persamaan 4 dan persamaan 5.

Gambar 3 sampai dengan gambar 6 memperlihatkan daerah layak untuk tiap persamaan. Gambar 7 memperlihatkan daerah layak bagi semua persamaan yang ada pada area 0EFGH. Setiap titik kombinasi output X dan output Y yang diproduksi di dalam area daerah layak 0EFGH akan memberikan kita alasan untuk dapat memproduksinya. Masalahnya sekarang adalah titik mana saja yang dapat memberikan tingkat pendapatan per hari bagi Perusahaan yang tertinggi. Kita bisa mencari tingkat pendapatan yang bisa dihasilkan oleh titik E, F, G dan H serta menentukan titik mana yang menghasilkan pendapatan tertinggi. Hal ini menyisakan masalah lain berupa tidak diketahuinya kombinasi X dan Y (koordinat) dari semua titik tersebut. Titik E dan H saja yang ada kombinasinya yaitu (0, 10) untuk E dan (4, 0) untuk H. Koordinat titik F dan G bisa dicari dengan mencari titik potong dari kedua garis.

Output Y
2

12 E 10

F 3 G

20

Output X

Gambar 7. Daerah Layak dari persamaan 1 sampai dengan persamaan 5. Titik F : Merupakan titik potong dari persamaan 2 dan persamaan 3.

3X + 2Y 24 X + 2Y 20

Persamaan 2 Persamaan 3

Pertama kita eliminasikan Y untuk menghasilkan X 3X + 2Y X + 2Y 2X X = 24 = 20 =4 =2

Substitusikan X yang didapat ke salah satu persamaan. Misal ke Persamaan 2. 3X + 3(2) + 2Y 2Y 2Y Y Y = 24 = 24 = 24 6 = 18/2 =9

Maka didapat koordinat untuk kombinasi F adalah (2, 9) yang berarti memproduksi dua buah output X dan memproduksi sembilan output Y. Untuk titik G bisa dicari dengan cara yang sama yaitu: Titik G : Merupakan titik potong dari persamaan 1 dan persamaan 2. 4X 16 Persamaan 1 Persamaan 2

3X + 2Y 24

Pertama kita cari X dari persamaan 1 4X X = 16 = 16/4 = 4 Substitusikan X yang didapat ke Persamaan 2. 3X + 3(4) + 2Y 2Y 2Y Y Y = 24 = 24 = 24 12 = 12/2 =6

Maka didapat koordinat untuk kombinasi G adalah (4, 6) yang berarti memproduksi empat buah output X dan memproduksi enam output Y. Langkah terakhir untuk menentukan titik mana yang merupakan kombinasi optimal dalam memaksimumkan pendapatan adalah dengan memasukkan tiap kombinasi ke persamaan tujuan (objective function) dan mencari yang menghasilkan pendapatan tertinggi. Objective Function: Pendapatan = 400.000 X + 300.000 Y Tabel 3. Pendapatan dari Tiap Kombinasi No. 1. 2. 3. Kombinasi E F G Koordinat (0, 10) (2, 9) (4, 6) Pendapatan 400.000 (0) + 300.000 (10) = 3.000.000 400.000 (2) + 300.000 (9) = 3.500.000 400.000 (4) + 300.000 (6) = 3.400.000

4.

(4, 0)

400.000 (4) + 300.000 (0) = 1.600.000

Berdasarkan tabel 3 di atas, bisa kita simpulkan bahwa perusahaan LATIHAN harus menentukan memproduksi dua buah barang X dan sembilan buah barang YSetelahpendapatan materi kegiatan belajarbisa maksimum. Kendala agar membaca per hari perusahaan 1 di atas dengan cermat, untuk memantapkan pemahaman anda, cobalah kerjakan latihan perusahaan terhadap perbedaan waktu pakai mesin menjadidengan temanberikut. Anda dapat mengerjakannya berama-sama teralokasikan teman kelompok belajar sehingga Anda secara efisien menurut persamaan linier programming. dapat saling bertukar pendapat.

Coba diskusikan dengan teman-teman Anda persamaan dan perbedaan pengetahuan dengan ilmu pengetahuan. Buatlah daftar persamaan dan perbedaan tersebut. Di sekitar Anda tentu banyak fakta, atau konsep yang secara turun-temurun dipercaya kebenarannya. Pilihlah satu saja, kemudian cobalah kaji, apakah fakta atau konsep tersebut merupakan hasil suatu kajian ilmiah atau pemikiran non-ilmah.
Dari uraian di PetunjukAnda kerjakan latihan berikut: atas coba Jawaban Latihan 1. Jelaskan oleh Anda, kenapa dalam penyelesaian program linier dengan Baca kembali materi pembahasan tentang hakekat pendekatan grafik ditekankan bahwa jumlah variabel output tidak boleh pengetahuan. lebih dari dua.

Baca kembali materi pembahasan tentang hakekat ilmu

2.

Coba Anda diskusikan dengan teman-teman untuk menentukan suatu pengetahuan kasus program linier yang berkenaan dengan aktivitas sehari-hari. Buat fungsi tujuan dan kendala-kendalanya.

Petunjuk Jawaban Latihan 1. Variabel output tidak boleh lebih dari dua karena grafik yang digunakan berupa grafik dua dimensi, yaitu hanya ada sumbu X dan Y yang mencerminkan output.

2.

Misalkan membuat fungsi tujuan untuk memaksimalkan IPK Anda atau kasus lain yang relevan dalam membuat keputusan dalam optimasi maksimasi.

Setelah berlatih menjawab pertanyaan di atas, bacalah rangkuman di bawah ini supaya pemahaman Anda tentang program linier dalam optimasi maksimasi menjadi lebih mantap. RANGKUMAN Program linier dengan tujuan optimasi maksimasi, merupakan alat bantu bagi pengambilan keputusan untuk memilih berbagai alternatif keputusan yang bisa memaksimumkan keuntungan dengan berbagai keterbatasan akan input yang tersedia. Pendekatan grafik akan memberikan kemudahan dalam menunjukkan alternatif pilihan yang tepat dalam memaksimumkan keuntungan. Pemecahan masalah program linier memerlukan pemahaman matematik, karena fungsi tujuan dan kendala bisa ditunjukkan dengan persamaan-persamaan matematik. Cara substitusi dan eliminasi bisa memberikan pemecahan dalam memberikan tingkat output yang akan memaksimumkan keuntungan.

TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Secara umum, Linier Programing adalah salah satu model untuk melakukan: A. B. C. D. 2. Memecahkan persamaan matematika. Mencari jumlah keuntungan maksimum. Mencari kerugian minimum. Melakukan Optimasi.

Mana dari pernyataan berikut ini yang merupakan syarat pokok persoalan program linier?

A. B. C. D.

Perusahaan bertujuan mencari keuntungan terbesar. Perusahaan bertujuan menekan biaya serendah-rendahnya. Sumber atau input terbatas. A, B dan C semua benar.

3. Semua variabel dalam pemecahan persoalan program linier positif atau


nol ( 0 ) karena adanya: A. B. C. D. Fungsi tujuan Batasan struktural Keterbatasan sumber Semua salah

Kasus untuk soal No. 4 sampai dengan No. 8 PT. X membuat dua macam dua macam kursi, yaitu kursi tamu (X) dan kursi keluarga (Y). Harga perunit untuk kursi tamu adalah Rp 300.000,dan untuk kursi keluarga sebesar 400.000,-. Terdapat tiga input yang digunakan untuk membuat tiga kursi tersebut yaitu kayu (A), cat (B) dan kain (C). Untuk membuat kursi tamu diperlukan 1 bagian kayu dan setengah bagian cat, sedangkan untuk membuat kursi keluarga diperlukan 1 bagian kayu, 1 bagian cat dan setengah bagian kain. Perusahaan tersebut hanya mempunyai kayu sebanyak 7 bagian, cat sebanyak 5 bagian dan kain sebanyak 2 bagian.

4. Objective function atau fungsi tujuan dari kasus di atas adalah:


A. B. C. D. 5. 300.000 X + 400.000 Y 400.000 X + 300.000 Y 150.000 X + 200.000 Y 200.000 X + 150.000 Y

Maksimasi dari kasus tersebut untuk : A. B. C. D. Biaya Pendapatan Keuntungan Kerugian

6.

Persamaan kendala untuk input cat adalah:

A. B. C. D.
7.

X+Y 7 0,5 X + Y 5 0,5 Y 2 X + Y 14

Jika dibuat dengan grafik, titik optimal merupakan perpotongan antara. A. B. C. D. Persamaan input kayu dengan cat Persamaan input kayu dengan kain Persamaan input cat dengan kain Persamaan input kayu dengan sumbu vertikal.

8.

Mengacu pada pertanyaan No. 7, berapa titik penyelesaian optimalnya. A. B. C. D. X = 2 dan Y = 3 X = 3 dan Y = 4 X = 4 dan Y = 3 X = 3 dan Y = 2

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal 100%

Tingkat penguasaan =

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kegiatan Belajar 2
PROGRAM LINIER DALAM MEMINIMUMKAN SUATU FUNGSI

Program linier bisa digunakan untuk tujuan meminimumkan suatu fungsi. Biaya merupakan contoh yang paling sering digunakan sebagai fungsi tujuan untuk diminimumkan. Contoh untuk kasus minimum, misalnya pilihan atas dua jenis makanan dengan perhatian terhadap kebutuhan nutrisi yang terkandung atas masing-masing makanan tersebut. Misalkan makanan tersebut adalah daging sapi dan ikan. Harga untuk daging sapi adalah Rp 20.000 per Kg dan Rp 30.000 per Kg untuk ikan. Kandungan nutrisi yang diperlukan dari kedua makanan tersebut adalah protein, mineral dan vitamin yang kandungan dan keperluan minimal per hari yang dibutuhkan oleh tubuh dapat diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4. Ikhtisar Unit Nutrisi per Kg Nutrisi Protein Mineral Vitamin Objective Function Tujuan dari pemecahan masalah contoh di atas adalah meminimumkan biaya dari makanan atas harga dari tiap jenis makanan. Daging Sapi (X) 1 1 1 Ikan (Y) 2 1 0,5 Kebutuhan Minimum Per Hari Jumlah 14 10 6

Objective Function dari persoalan di atas kita rumuskan dengan persamaan matematik sebagai berikut: Daging Sapi (X) Ikan (Y) Total Makanan (X+Y) Constraint Kendala yang dihadapi untuk meminimumkan biaya dari konsumsi makanan tetapi kebutuhan atas nutrisi yang minimal adalah sebagai berikut: Protein : Mineral : Vitamin : X + 2Y X+Y X + 0,5 Y 14 10 6 : Harga per Kg Rp 20.000,: Harga per Kg Rp 30.000,: 20.000 X + 30.000 Y = Objective Function

Jumlah tiap jenis makanan yang dikonsumsikan tidak boleh bertanda negatif karena akan tidak berarti. Oleh karena itu, untuk X dan Y ditambah kendala harus positif berupa: Konsumsi daging sapi Konsumsi ikan Mathematical Summary Perumusan masalah untuk Konsumsi makanan, sekarang bisa disimpulkan berdasarkan ringkasan matematiknya (Mathematical Summary). secara lengkap sebagai berikut: Objective Function: Biaya minimum = 20.000 X + 30.000 Y :X 0 :Y 0

Constraint : X + 2Y X+Y X + 0,5 Y X Y Pembuatan Grafik Langkah berikutnya adalah membuat grafik untuk tiap persamaan Constraint. Seperti untuk maksimasi akan dibuat dua titik dari tiap persamaan untuk dapat membuat grafik. Tabel berikut memperlihatkan bagaimana koordinat didapat untuk masing-masing persamaan constraint. Jika hanya terdapat satu titik potong, maka garis tersebut akan sejajar sumbu yang tidak ada titik potongnya. Tabel 5. Koordinat Persamaan Constraint No. 1. 2. 3. 4. 5. Persamaan X + 2Y 14 X + Y 10 X + 0,5 Y 6 X 0 Y 0 Sumbu X (14, 0) (10, 0) (6, 0) (0, 0) Sumbu Y (0, 7) (0, 10) (0, 12) (0, 0) Keterangan Dua titik potong Dua titik potong Dua titik potong Satu titik potong Satu titik potong 14 10 6 0 0

Feasible Region Tiap persamaan yang sudah didapat koordinatnya akan dibuat gambarnya pada gambar 8. Setiap garis linier yang dibuat harus menjelaskan area yang dicakup oleh garis tersebut berdasarkan persamaannya. Daerah

layak atau feasible region untuk tiap persamaan diperlihatkan pada gambar 8 sampai dengan gambar 10, dimana untuk gambar 11 merupakan irisan dari tiap gambar.

7
1

14

Gambar 8. Daerah Layak dari persamaan 1.

10
2

10

Gambar 9. Daerah Layak dari persamaan 2.

Y 12

Gambar 10. Daerah Layak dari persamaan 3.

Output Y

Output X

Gambar 11. Daerah Layak dari persamaan 4 dan persamaan 5. Gambar 8 sampai dengan gambar 10 memperlihatkan daerah layak untuk tiap persamaan. Gambar 11 memperlihatkan daerah layak bagi semua persamaan yang ada pada area yang diarsir. Setiap titik kombinasi konsumsi X dan konsumsi Y yang ada di dalam area daerah layak akan memberikan kita alasan untuk dapat mengkonsumsinya. Oleh karena itu, kita harus mencari koordinat dari tiap titik yang merupakan kombinasi konsumsi untuk X dan konsumsi Y, baru kita cari mana yang paling minimum dari persamaan objektifnya.

Gamb

Y 12 10 7
1 E G F

10

14

ar 11. Daerah Layak dari persamaan 1 sampai dengan persamaan 5. Titik E : Merupakan titik potong dari persamaan 1 dan persamaan 2. X + 2Y 14 X+Y 10 Persamaan 1 Persamaan 2

Pertama kita eliminasikan X untuk menghasilkan Y X + 2Y X+Y Y = 14 = 10 =4

Substitusikan Y yang didapat ke salah satu persamaan. Misal ke Persamaan 2.

X + X+

Y 4 X X

= 10 = 10 = 10 - 4 =6

Maka didapat koordinat untuk kombinasi E adalah (6, 4) yang berarti mengkonsumsi 6 Kg daging sapi (X) dan mengkonsumsi 4 kg ikan (Y). Untuk titik G bisa dicari dengan cara yang sama yaitu: Titik F : Merupakan titik potong dari persamaan 3 dan persamaan 2. X + 0,5Y 6 X+Y 10 Persamaan 3 Persamaan 2

Pertama kita eliminasikan X untuk menghasilkan Y X + 0,5Y X+Y - 0,5 Y Y =6 = 10 =-4 =8

Substitusikan Y yang didapat ke Persamaan 2. X + X + Y 8 X X = 10 = 10 = 10 8 =2

Maka didapat koordinat untuk kombinasi F adalah (2, 8) yang berarti mengkonsumsi dua Kg daging sapi dan mengkonsumsi delapan daging ikan. Langkah terakhir untuk menentukan titik mana yang merupakan kombinasi optimal dalam meminimumkan biaya makanan adalah dengan memasukkan tiap kombinasi ke persamaan tujuan (objective function) dan mencari yang menghasilkan biaya terendah. Objective Function: Biaya = 20.000 X + 30.000 Y Tabel 6. Biaya Makanan dari Tiap Kombinasi No. 1. 2. 3. 4. Kombinasi D E F G Koordinat (14, 0) (6, 4) (2, 8) (0, 12) Pendapatan 20.000 (14) + 30.000 (0) = 280.000 20.000 (6) + 30.000 (4) = 240.000 20.000 (2) + 30.000 (8) = 280.000 20.000 (0) + 30.000 (12) = 360.000

Berdasarkan tabel 6 di atas, bisa kita simpulkan bahwa konsumsi yang memberikan biaya paling rendah untuk kebutuhan nutrisi yang mencukupi adalah pada konsumsi 6 kg daging sapi dan 4 kg daging ikan.

LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1. Jelaskan oleh Anda, kenapa dalam optimasi yang meminimumkan fungsi, persamaan kendalanya tetap harus positif.

2.

Coba Anda diskusikan dengan teman-teman untuk menentukan suatu kasus program linier yang berkenaan dengan aktivitas sehari-hari dengan tujuan untuk meminimumkan suatu fungsi. Buat fungsi tujuan dan kendala-kendalanya.

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Kendala yang menunjukkan harus positif adalah X 0 dan Y 0,


karena jumlah variabel X dan Y harus menunjukkan ada yaitu positif atau tidak ada, yaitu nol. Tanda negatif, oleh karena itu menjadi tidak relevan. 2. Misalkan membuat fungsi tujuan untuk transportasi atau kasus lain yang relevan. meminimumkan biaya

RANGKUMAN Penggunaan program linier untuk melakukan minimasi, dilakukan dengan merubah arah feasible region atau merubah tanda pertidaksamaan dari cara maksimsi dengan lebih besar atau sama dengan. Penggunaan optimasi minimasi ini lebih banyak digunakan untuk mencari tingkat output yang akan meminimumkan biaya, sehingga akan didapat kombinasi jumlah output dengan biaya terendah.

TES FORMATIF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! PT. X mengoperasikan 2 tambang : A dan B. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengoperasikan tambang A $ 8.000 perhari dan tambang B $ 12.000 perhari. Setiap tambang memproduksi batu bara dengan 3 kualitas, tinggi, menengah & rendah. Tambang A memproduksi 0,5 ton batu bara kualitas tinggi, 1 ton batu bara kualitas menengah & 3 ton batu bara kualitas rendah setiap hari. Tambang B memproduksi 1 ton batu bara untuk masing-

masing kualitas setiap hari. PT. X mendapatkan tender untuk menyediakan minimum 9 ton batu bara dengan kualitas tinggi, 12 ton kualitas menengah dan 18 ton kualitas rendah perhari. Berdasarkan kasus di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Fungsi tujuan dari kasus di atas adalah: A. B. C. D. 2. 0,5 A + B 12000 A + 8000 B 3A+B 8000 A + 12000 B

Fungsi kendala untuk kualitas menengah adalah :

A. B. C. D.
3.

A+B A+B A+B A+B

9 12 9 12

Minimasi dari kasus tersebut untuk : A. B. C. D. Biaya Pendapatan Keuntungan Kerugian

4.

Jika dibuat dengan grafik, titik optimal merupakan perpotongan antara. A. B. C. D. Persamaan untuk kualitas tinggi dan menengah Persamaan untuk kualitas tinggi dan rendah Persamaan untuk kualitas rendah dan menengah Persamaan untuk kualitas tinggi dan sumbu vertikal

5.

Berapa titik optimal untuk minimasi kasus tersebut. A. B. C. D. A = 3 dan B = 6 A = 4,5 dan B = 9 A = 2 dan B = 8 A = 3 dan B = 9

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal 100%

Tingkat penguasaan =

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1 1) D 2) C 3) B 4) A 5) C 6) B 7) A 8) C Tes Formatif 2 1) D 2) D 3) A 4) C 5) D

Daftar Pustaka
Kasim, Azhar. 2003. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Hasan, Iqbal. 2004. Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Bogor: Ghalia Indonesia Supranto, J. 2005. Teknik Pengambilan Keputusan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Suryadi, Kadarsah, dan Ramdhani, Ali. 1998. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Levin, R. I. et. al. 2002. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif. Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh Nartanto Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

You might also like