Professional Documents
Culture Documents
Hal.
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan Penelitian 3
1.3 Sistematika Laporan 4
BAB V KESIMPULAN
V.1 KESIMPULAN DAN SARAN 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
2. Dapat memahami waktu set-up yang akan dibutuhkan untuk melakukan suatu proses
produksi.
3. Dapat memahami kelayalakan MPS (Master Production Schedule).
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Ciri-Ciri Khas JIT System
Ciri-ciri khas dari sistem just in time ini antara lain:
a. Pemindahan material dengan pull method.
b. Kualitas produksi harus selalu bagus.
c. Jumlah pemesanan harus rendah.
d. Beban kerja seimbang.
e. Standarisasi komponen dan metode kerja.
f. Hubungan dekat dengan supplier.
g. SDM yang flexible.
h. Produksi berfokus pada produk.
i. Maintenance dilakukan secara Preventive
j. Digunakan automatisasi produk.
Tujuan Sistem JIT
Adapun tujuan dari system produksi JIT yaitu sebagai berikut :
Mengintegrasikan dan mengoptimumkan setiap langkah dalam
Proses manufacturing.
Menghasilkan produk berkualitas sesuai dengan kebutuhan
Menurunkan produk hanya berdasarkan permintaan
Mengembangkan fleksibilitas manufacturing
Mempertahankan komitmen tinggi untuk bekerja sama dengan pemasok dan
pelanggan
Sistem Kanban
Sistem Kanban adalah suatu sistem informasi yang secara serasi mengendalikan
produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu
diperlukan dalam setiap lantai produksi pada pabrik dan juga diantara
perusahaan.Sistem Kanban juga suatu alat untuk mencapai JIT.
Kanban adalah suatu kartu mirip label yang berisi catatan-catatan tentang jumlah
dan jenis unit yang diperlukan dan biasanya ditaruh dalam amplop vinil berbentuk
empat persegi panjang atau bujur sangkar,yang dikirim pekerja dari suatu proses yang
terdahulu.Akibatnya,banyak proses dalam pabrik akan saling berkaitan.
5
Kait mengaitnya berbagai proses dalam pabrik itu memungkinkan dalam
pengendalian yang lebih baik dalam jumlah hal yang diperlukan dalam berbagai
produk. Dalam jit ada yang menggunakan 1 kartu, ada pula yang menggunakan dua
kartu. Kebanyakan pabrik sekarang menggunakan dua kartu karena lebih mudah
dilaksanakan, meskipun kenyataanya akan menyebapkan sistem ini tidak murni
zerolevel inventory,karena ada satu cadangan countainer barang yang siap dikirim.
Toyota menggunakan dua kartu.
Sistem kanban terdiri dari 2 jenis diantaranya adalah:
1. Production Kanban
2. With Drawal Kanban
Sistem kanban didukung oleh hal – hal berikut:
1. Pelancaran produksi
2. Pembakuan pekerjaan
3. Pengurangan waktu penyiapan
4. Aktivitas perbaikan
5. Rancangan tata ruang mesin
6. Autonomasi (sistem pengendalian cacat secara otonom).
3G - 7 - 6 - 9 6B - 1 - 3 -
A022 6
47111 - QTY/BOX
L
- 0K010 10
6
2. Kanban perpindahan produksi (in process kanban)
Kanban perpindahan produksi menspesifikasikan jenis dan jumlah produksi yang
harus dihasilkan proses terdahulu. Kanban perpindahan produksi sering disebut
kanban dalam pengolahan atau secara sederhana,kanban produksi.
STORE NO CODE NO STAMP NO
W620
W624
STORE
FOLLOWING PROCESS
6D - 2 - 1 - 7 6B - 1 - 3 - 6
INPROCESS KANBAN
LINE NO PART NO BOX TYPE
6D - 2 1 XL
INDIKASI QTY/BOX
- 47110 - 0K010 5
MODEL
58175-OR900
65581-YZO10
66582-YZO10
7
GAMBAR 3.4. Contoh Kanban Supplier
P,263 58785-90P00
PART NAME
3 4E-12-5 7
QTY BOX MODEL
8
Gambar 3.5. Contoh Signal Kanban
9
SYSTEM DORONG (PULL SYSTEM)
Sistem dorong adalah suatu proses terdahulu memasok suku cadang pada proses
berikutnya dimana proses suku cadang menghasilkan suku cadang yang sesuai dengan
jadwal.
10
3. Alat untuk mengontrol secara visual ( Kanban bergerak bersama barang )
Prinsip pengontrolan visual adalah dapat dilakukan judgement dengan cepat pada saat
normal dan abnormal,pada benda dan tempat dll,karena Kanban bergerak bersama
barang,maka Kanban mempunyai fungsi yang penting sebagai alat control visual.
4. Alat untuk improvement
Jika Kanban fluktuasi,dapat dicari penyebab utamanya,kemudian dibuatkan
countermeasure improvement-nya.
Jika jumlah Kanban terlalu,stock akan meningkat,oleh karena itu jumlah Kanban
harus dikurangi.
11
Uji Keseragaman Data
Secara teoritis, apa yang dilakukan dalam pengujian keseragaman data ini adalah
berdasarkan teori-teori statistik tentang peta-peta kontrol yang biasanya digunakan dalam
melakukan pengendalian kualitas di pabrik atau tempat kerja yang lain. Satu langkah yang
dilakukan sebelum dilakukan pengukuran adalah merancang suatu sistem kerja yang
baik,yang terdiri dari kondisi kerja cara kerja yang baik.Jadi yang dihadapi adalah suatu
sistem yang dikerjakan sudah ada maka sistem ini dipelajari untuk kemudian diperbaiki.Jika
sistemnya belum ada maka yang dilakukan adalah merancang suatu sistem yang baru yang
baik.
Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima, asalkan perubahannya adalah yang
memang sepantasnya terjadi.Akibatnya waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu
berubah-ubah namun juga harus dalam batas kewajaran.
Dengan kata lain harus seragam. Tugas mengukur adalah mendapatkan data yang
seragam, karena ketidakseragaman dapat datang tanpa disadari maka diperlukan suatu alat
yang dapat “mendeteksi”. Batas-Batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas
seragam tidanya data. Data yang dikatakan seragam, yaitu berasal dari sistem sebab yang
sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam, yaitu berasal dari sistem
sebab yang berbeda,jika berada diluar batas kontrol.
12
BAB III
PENGOLAHAN DATA
C = 7 pcs / container
D = 50 pcs / periode
1 periode = 37,54 menit = 0,0104 jam
13
Tabel waktu menunggu dan waktu proses (dalam jam)
WC Waktu Proses
WC 1 0.028
WC 2 0.031
WC 3 0.030
WC 4 0.025
WC 5 0.028
14
− −
(w + p ) = 0,067/ (37,54/60) = 0,107
− −
K = D ( w + p ) ( 1 + α)
C
= 50 ( 0,107 ) ( 1 + 0,1791 )
7
= 0,901 ≈ 1 Kanban
Jumlah Kanban WC2
− −
1 pcs/container * ( w + p ) = 0,086 jam
− −
(w + p ) = 0,086/ (37,54/60) = 0,137
− −
K = D ( w + p ) ( 1 + α)
C
= 50 ( 0,137 ) ( 1 + 0,1744 )
7
= 1,149 ≈ 2 Kanban
− −
K = D ( w + p ) ( 1 + α)
C
= 50 ( 0,144 ) ( 1 + 0,3112 )
7
= 1,349 ≈ 2 Kanban
15
Jumlah Kanban WC4
− −
1 pcs/container * ( w + p ) = 0,091 jam
− −
(w + p ) = 0,091/ (37,54/60) = 0,145
− −
K = D ( w + p ) ( 1 + α)
C
= 50 ( 0,145 ) ( 1 + 0,2967 )
7
= 1,343≈ 2 Kanban
− −
K = D ( w + p ) ( 1 + α)
C
= 50 ( 0,123 ) ( 1 + 0,2987 )
7
= 1,141 ≈ 2 Kanban
16
−
w = 0,067 – 0,028 = 0,039 jam
KONSUMEN
WC 5
Kanban Kanban
Produksi Tarik
WC 4
Kanban Kanban
Produksi Tarik
Kanban Kanban
Produksi Tarik
WC 3
Kanban Kanban
Produksi Tarik
Kanban Kanban
Produksi Tarik
WC 2
Kanban Kanban
Produksi Tarik
Kanban Kanban
Produksi Tarik
WC 1
Kanban Kanban
Produksi Tarik
SUPPLIER
18
BAB IV
ANALISA DATA
19
IV.2 Analisa Waktu Menunggu
Rekapitulasi Waktu Menunggu Tiap Work Center :
Work Center Waktu Menunggu ( dalam jam )
WC 1 0.039
WC 2 0.055
WC 3 0.060
WC 4 0.066
WC 5 0.049
Dari Rekapitulasi waktu menunggu tiap work center dapat dilihat bahwa terdapat
waktu menunggu yang cukup panjang, sehingga waktu menunggu yang ada harus
diminimasi untuk dapat meninggkatkan laba dengan mengurangi biaya yang
dikeluarkan akibat tingginya waktu menunggu. Oleh karena itu, waktu siklus dari
pengerjaan produk harus diperbaiki lagi, karena dengan memperbaiki waktu siklus
yang ada, tingginya waktu menunggu akan dapat diminimasi.
20