You are on page 1of 28

Kronosaurus

Kronosaurus mempunyai leher yang pendek, seekor reptile laut pemakan daging sepanjang 30 kaki (9 meter). Ia mempunyai 4 sirip, dua di depan dan dua di dekat ekornya yang pendek. Kepalanya besar dengan rahang yang sangat kuat. Kepalanya bisa mencapai 9 kaki ( 2,7 meter), ini sekitar sepertiga panjang badannya. Beratnya dapat mencapai sekitar 20 ton. Giginya terdapat disekeliling rahangnya yang dapat memotong kulit dan cephalopods.

Kronosaurus hidup di laut lepas sekitar Australia selama periode Cretaceous awal. Kronosaurus sebenarnya bukanlah dinosaurus, tetapi merupakan suatu plesiosaurus, tipe lain dari reptil. Plesiosaurus mungkin merupakan suatu perkembangan dari Nothosaurus atau Pistosaurus, pertengahan Triassic reptil. Kronosaurus meletakkan telurnya di sarang yang ia gali di pasir, sebagaimana penyu laut saat ini.

Pola Hidup

Kronosaurus hidup di laut lepas dan bernapas dengan udara. Pada beberapa Plesiosaurs ditemukan batu-batu kecil di perutnya; ini berguna untuk membantu mencerna makanannya atau sebagai pemberat untuk membantunya menyelam. Mereka diduga meletakkan telurnya di pasir pantai, seperti penyulaut saat ini.

Makanan

Kronosaurus makan ikan, moluska, reptil dari segala ukuran, dan cephalopods, seperti misalnya ikan hiu, kura-kura dan plesiosaurus. Pada fosil plesiosaurus dan penyu telah ditemukan di rongga perut Kronosaurus. Kronosaurus mempunyai rahang yang sangat kuat dan gigi-giginya yang tajam, berada di sekeliling rahangnya, yang mampu merobek kulit. Kronosaururs merupakan salah satu predator laut yang top pada era Mesozoic.

Pergerakan

Kronosaurus berenang dengan menggunakan empat buah siripnya seperti yang terdapat pada penyu saat ini. Mereka diduga juga mampu berjalan di daratan.

Klasifikasi

Kronosaurus adalah plesiosaur, reptil laut, bukan dinosaur. Kronosaurus termasuk kelompok berikut:

Vertebrata Tetrapoda Diapsida Sauropterygia (termasuk plesiosaurs dan nothosaurus). (Order) Plesiosauria (Superfamily) Pliosauroidea (mempunyai kepala yang besar dengan rahang yang sangat kuat, lehernya pendek. Yang termasuk kelompok ini meliputi: Macroplata, Peloneustes, Liopleurodon, Kronosaurus, dan sebagainya. Family Dolichorhynchopidae - Kronosaurus Penemuan Fosil-fosil

Fosil-fosil Kronosaurus telah ditemukan di Queensland , Australia tahun 1889 oleh A. Crombie dan awalnya dianggap sebagai ichthyosaur. Namun, fosil yang ditemukan di Colombia, Amerika Selatan, tahun 1992, juga mungkin makhluk ini. Nama Kronosaurus pertama kali dilontarkan oleh Longman, pada tahun 1924.

Kerangka Kronosaurus yang paling terkenal, terdapat di Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang dijuluki sebagi Plasterosaurus, oleh beberapa ahli karena untuk menyusun kerangka ini digunakan plester.

Kerangka Kronosaurus ditemukan oleh Ekspedisi Harvard di tahun 1931 1932. Kerangak ini dapat keluar karena adanya peledakan pada karang oleh asisten pemimpin ekspedisi, yang dikenal sebagai orang yang senang menggunakan dinamit.

Ceratosaurus

Ceratosaurus tergolong dinosaurus pemakan daging (Karnivora), dan masuk dalam famili "horned lizards (Kadal bertanduk atau Ceratosauridae), yang hidup selama periode Jurassic akhir, sekitar 156 145 juta tahun yang lalu. Selain sebagai pemakan daging (Karnivora), Ceratosaurus juga memakan bangkai.

Anatomi

Ceratosaurus merupakan predator yang sangat kuat, berjalan dengan menggunakan kedua kakinya yang sangat kuat, lehernya berbentuk S, dan mempunyai tanduk yang pendek di atas moncongnya. Ia mempunyai ekor yang panjang, tubuh yang besar dan tulang yang berat. Tangannya pendek dengan masing-masing memiliki 4 buah jari, yang menunjukkan sebagai dinosaurus primitif dengan cakar yang tajam..

Matanya besar, itulah yang kemungkinan menyebabkan Ceratosaurus memiliki luas pandangan yang sangat baik..Ceratosaurus mempunyai tanduk pendek di atas moncongnya dan tonjolan tulang yang pendek di atas kedua alisnya. Tanduk ini berguna untuk menarik perhatian atau untuk bertarung dengan Ceratosaurus jantan lainnya, khususnya dalam memperebutkan Ceratosaurus betina.

Seperti halnya pada binatang pemburu pada umumnya, ia memiliki rahang yang besar dan kuat dengan gigi-gigi yang panjang dan tajam.

Bagian Kepala Kepala Ceratosaurus proporsinya relatif besar jika dibanding besar tubuhnya. Pada masing-masing premaxillanya hanya terdapat tiga buah gigi dan di rahang atasnya terdapat 12 15 gigi. Sedangkan di rahang bawah terdapat 11 15 gigi.

Tanduk Tanduk yang terdapat di atas hidungnya merupakan tambahan atau dibentuk dari tulang hidung. Pada Ceratosaurus muda, tanduk ini masih terbelah dua dan belum menyatu. Selain tanduk yang besar di atas hidungnya, juga terdapat tonjolan tulang

seperti tanduk yang lebih kecil, di depan mata kanan kiri, sama seperti yang terdapat pada Allosaurus Tonjolan ini terbentuk dari pembesaran tulang lakrimalis.

Marsh (1884) menyatakan bahwa tanduk di atas hidung Ceartosaurus diduga merupakan senjata yang sangat ampuh baik pada saat menyerang maupun saat bertahan dan ini didukung oleh Gilmore (1920). Meskipun pendapat saat ini pada umumnya, tidaklah demikian. Norman (1985) meyakini bahwa tanduk tersebut bukanlah untuk melindungi diri dari musuhnya, tetapi mungkin untuk menjaga diri terhadap sesame Ceratosaurus dalam memperebutkan betinanya. Paul (1988) juga menyatakan hal yang sama.

Rowe dan Gauthier (1990) lebih lanjut menyatakan bahwa tanduk tersebut mungkin digunakan untuk menarik perhatian saja dan tidak untuk konfrontasi fisik. Jika untuk menarik perhatian, maka benarlah kalau tanduk tersebut memiliki warna yang cerah.

Berat Badan

Bagi dinosaurus pemakan daging, Ceratosaurus termasuk dinosaurus yang memiliki tubuh yang besar, dengan berat sekitar 0,5 1 ton. Marsh (1884) menyatakan bahwa berat Ceratosaurus kurang lebih setengah dari berat kebanyakan Allosaurus. Di Predatory Dinosaurs of the World, yang dipublisikan pada tahun 1988, Gregory S. Paul, memperkiakan bahwa C. nasicornis, berat sekitar 524 kilograms (1,160 lb).

Fosil femur yang sangat besar, yang ditemukan di Cleveland-Lloyd Quarry merupakan contoh dari Ceratosaurus yang lebih besar dan lebih berat. Paul memperkirakan berat Ceratosaurus ini mencapai sekitar 980 kilograms (2,200 lb).

Fosil C. dentisulcatus yang ditemukan Paul, kemudian hari dinilai ulang oleh James H. Madsen dan Samuel P. Welles. Suatu gambaran yang lebih rendah diberikan oleh John Foster, seorang ahli dari Morrison Formation, pada tahun 2007. Foster menggunakan persamaan yang diajukan oleh J.F. Anderson dan kawan-kawannya untuk memperkirakan massa dinosaurus dari panjang tulang paha, menyatakan bahwa berat C. magnicornis adalah 275 kg dan C. dentisulcatus. Beratnya 452 kg

Panjang Badan

Panjangnya sekitar 15 17 kaki (4,5 5,3 meter), tetapi belum jelas apakah itu sudah merupakan panjang dari pertumbuhan maksimumnya. David B. Norman (1985) memperkirakan, panjang maksimumnya mencapai 20 kaki (6 m). Bahkan di Cleveland-Lloyd Quarry, pada tahun 1960, ditemukan Ceratosaurus yang sangat besar dengan panjang mencapai 30 kaki (8.8 m).

Ceratosaurus dapat ditemukan di Arizona, Colorado dan pegunungan Rocky di Utah, Amerika Utara, Spanyol, Asia dan Tanzania (Afrika) Salah satu tanda pengenal yang mudah kita temukan adalah adanya tanduk di atas moncong. Tanda-tanda lainnya adalah ekornya yang panjang dan besar serta memiliki tangan yang kuat yang masing-masing memiliki 4 buah jari, yang menunjukkan bahwa Ceratosaurus termasuk dinosaurus primitif. Hal lain yang menarik pada dinosaurus ini adalah menyatunya tulang pinggul dan kaki, yang mirip pada burung. Tungkai dan kakinya sangat kuat, sehingga memungkinkan Ceratosaurus berlari cukup kencang untuk memburu mangsanya atau melarikan diri dari musuhnya. Kepalanya yang besar,

rahangnya yang kuat dan giginya yang kuat dan tajam, menjadi senjata utamanya dalam membunuh mangsanya.

Ceratosaurus hidup berkelompok dan mereka akan menyerang bersama-sama jika berhadapan dengan sauropods yang sangat besar. Ceratosaurus bersaing dengan predator-predator raksasa seperti Allosaurus dalam berburu iguanodonts, stegosaurs, sauropods

Seperti halnya kelompok theropod, ceratosaurus memiliki intelegensi yang cukup tinggi dibanding dinosaurus lainnya (diukur dari perbandingan relatif antara besarnya postur tubuh dengan berat otaknya)

Nama Ceratosaurus pertama kali diberikan oleh paleontologist, Othniel C. Marsh, tahun 1884, yang menyatakan bahwa Ceratosaurus merupakan seorang perenang yang baik, seperti halnya jenis buaya pada umumnya, karena memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang pipih. Panjang ekor Ceratosaurus kurang lebih separo dari total panjang badannya. Ekornya ramping dan sangat fleksibel, dengan tulang belakang yang panjang Penemuan Fosil

Fosil Ceratosaurus ditemukan di Cleveland Lloyd Dinosaur Quarry, yang terletak di tengah-tengah kota Utah dan Dry Mesa Quarry di Colorado. Jenis spesies yang dijelaskan oleh O.C. Marsh, pada tahun 1884 dan dijelaskan lebih lanjut oleh Gilmore, pada tahun 1920, adalah jenis spesies Ceratosaurus nasicormis. Kerangka dari Ceratosaurus nasicormis telah dicoba dirangkai kembali oleh O.C.Marsh, pada tahun 1896. Dua spesies lainnya, dijelaskan pada tahun 200, yaitu C. magnicormis dan C. dentisulcatus Spesies C. magnicornis mempunyai tanduk yang lebih bulat tetapi tingginya sama dengan C. nasicornis. Spesies C. dentisulatus lebih tinggi lagi yaitu lebih dari 7 meter, tetapi tanduknya tidak begitu nampak Para ahli dari Portugis baru-baru ini mencoba menjelaskan tentang C. dentisulcatus (Mateus et al 2006). Spesies-spesies lainnya, antara lain, C. ingens dan C. stechowi, juga sudah mulai diidentifikasi, tetapi bukti-bukti masih belum lengkap Paleobiologi Ceratosaurus hidup berdampingan dengan dinosaurs lain seperti Allosaurus, Torvosaurus, Apatosaurus, Diplodocus, dan Stegosaurus. Ceratosaurus berkompetisi dengan Allosaurus dalam hal mencari mangsa. Ceratosaurus lebih kecil dari Allosaurus, dengan panjang 6 8 meter (20 27 kaki), tinggi sekitar 2,5 meter (8 kaki) dan berat 500 kg 1 ton. Ceratosaurus mempunyai badan yang lebih panjang dan lebih fleksibel, dengan ekor yang secara proporsional mencapai separo dari pnjang badannya, se[erti halnya bangsa buaya. Ini yang menjadi dasar adanya dugaan bahwa Ceratosaurus adalah perenang yang baik daripada Allosaurus. Sebuah studi, yang dilakukan oleh Bakker menunjukkan bahwa pada umumnya

Ceratosaurus berburu mangsa yang berada di air, seperti ikan dan buaya, Stui ini juga menyatakan bahwa, kadang-kadang Ceratosaurus dewasa dan yang masih muda makan bersama-sama. Tapi bukti ini masih menjadi perdebatan dan karena bekas gigigi Ceratosaurus sangat sering terdapat pada fosil-fosil dinosaurus yang menjadi mangsanya. Diduga bangkai dari predator-predator yang lebih kecil maupun yang besar, juga menjadi mangsanya. Klasifikasi Kingdom Phylum Class Superorder Order Suborder Infraorder Family Genus : Animalia : Chordata : Sauropsida (Archosauria) : Dinosauria : Saurischia : Theropoda : Ceratosauria : Ceratosauridae : Ceratosaurus

Beberapa spesies Ceratosaurus C. nasicornis (Marsh, 1884) C. dentisulcatus (1995) C. magnicornis C. ingens (Janensch, 1920) C. stechowi C. meriani C. roechlingi (Janensch, 1925) Dilophosaurus

Dilophosaurus adalah dinosaurus yang badanya ramping, lincah, larinya kencang, dan berjalan dengan menggunakan kedua kakinya. Dengan kondisi tersebut, mereka dengan mudah menyusul sebagian besar dinosaurus lainnya, untuk dijadikan mangsa dan, dengan bersenjatakan lengan dan kakinya yang dilengkapi dengan cakar-cakar yang tajam, mereka dapat merobek daging korbannya dengan mudah.

Dilophosaurus memiliki sepasang tonjolan bertulang tipis, di kepala, bentuknya hampir semi sirkuler, mirip mahkota. Mahkota itu terlalu rapuh untuk dipergunakan pada saat bertarung, tetapi para ahli menduga mahkota ini digunakan oleh pejantan untuk dipamerkan kepada sang betina atau sebagai peringatan yang ditunjukkan untuk menakuti musuhnya.

Panjangnya sekitar 20 kaki (6 m), panjang kakinya sekitar 5 kaki (1.5 m) dan beratnya sekitar 650 - 1,000 pounds (300 kg - 450 kg). Dilophosauus mempunyai lengan yang pendek, dilengkapi 3 jari tangan dan memiliki kaki yang kuat dengan 4 jari di kakinya (1 jari berbentuk seperti taji) Baik jari tangan maupun jari kaki, masing-masing dilengkapi dengan cakar yang tajam. Tulang-tulangnya berongga dan tulang lehernya berbentuk huruf S.

Dilophosarus termasuk kelompok theropod, dinosaurus pemakan daging (karnivora), yang hidup pada periode Jurassic awal, sekitar 201 189 juta tahun yang lalu.

Pada masa itu, di Amerika Utara, terdapat dinosaurus yang lebih kecil dari Dilophosaurus, yang hidup pada masa itu antara lain: Pemakan daging (Karnivora) : Coelophysis (panjang sekitar 10 kaki = 3 m), Syntarsus, dan Segisaurus Pemakan segala (omnivora) : Massopondylus dan Anchisaurus Pemakan tumbuhan (herbivora) : Scutellosaurus dan Ammosaurus.

Dilophosaurus diduga hidup, berjalan dan berburu bersama, dalam suatu kelompok, karena ditemukannya tiga spesimen bersama-bersama di Arizona , AS. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat berburu mangsa yang lebih besar dari mereka

Seperti halnya Dilophosaurus, Coelophysis, saudara dari Dilophosaurus, juga pemangsa yang ganas dan pelari cepat. Ratusan kerangka dari dinosaurus ini ditemukan di sebuah situs di New Mexico, tahun 1947, memperlihatkan bahwa, seperti Dilophosaurus, dinosaurus bermahkota, mereka juga hidup dan berburu dalam kelompok, yang memungkinkan mereka berburu mangsa yang lebih besar dari mereka sendiri.

Makanan Dilophosaurus adalah Karnivora, pemakan daging. Ia mempunyai rahang yang agak longgar, sehingga untuk dapat membunuh mangsanya dangan gigi-giginya adalah sulit. Ia harus membunuh mangsanya dengan cakar yang ada di jari-jari tangannya maupun di kakinya dan atau memakan bangkai. Pergerakan

Dilophosaurus berjalan dengan kedua kakinya yang kuat berotot dan relatif tergolong pada dinosaurus yang dapat berlari kencang dan meninggalkan jejak kaki di tanah seperti burung. Beberapa fosil jejak kaki yang ditemukan hanya menunjukkan jejakjejak dari cakar-cakar kaki. Ini menunjukkan bahwa saat itu Dilophosaurus diduga sedang berjalan di atas air. Panjang kakinya sekitar 1.65 m dan jarak antara dua jejak kaki yang, ditemukan sekitar 2,13 m

Penemuan Fosil-fosil

Fosil tulang Dilophosaurus, pertama kali ditemukan tahun 1940 di Arizona , AS. Pada saat pertama kali ditemukan, fosil Dilophosaurus diduga fosil milik Megalosaurus. Tetapi ketika juga ditemukan kerangka kepala yang bermahkota ganda, bersamaan dengan kerangka yang lebih lengkap, barulah para ahli mengenali bahwa Dilophosaurus sebagai dinosaurus yang berbeda.

Nama Dilophosaurus pertama kali diberikan oleh Samuel P. Welles, tahun 1970. Pada saat itu ditemukan tiga Fosil Dilophosaurus secara bersamaan, di AS, dan kesemuanya ditemukan di Arizona. Sekarang kesemuanya berada dan disimpan di Museum Paleontologi Universitas California, di Berkeley, USA. Specimen lain juga telah ditemukan di Yunnan, China, tahun 1986, oleh tim dari museum Kunming. Klasifikasi Dilophosaurus termasuk dalam: Kingdom Animalia Phylum Chordata Class Archosauria Order Saurischia Suborder Theropoda Family Ceratosauria (Coelophysoidea - theropod paling primitive, termasuk di dalamnya adalah Dilophosaurus dan Segisaurus) Genus Dilophosaurus Species D. wetherilli, spesies ini dinamakan oleh Welles pada tahun 1954, tapi spesies ini sebenarnya adalah Megalosaurus). Albertosaurus

Albertosaurus relatif mirip dengan Tyrannosaurus rex (T. rex), hanya, sedikit lebih kecil dari T. Rex, dan hidup beberapa juta tahun lebih awal. Albertosaurus termasuk pemakan daging (karnivora), yang memakan dinosaurus pemakan tumbuhan. Albertosaurus hidup pada akhir periode cretaceous, sekitar 76 74 juta tahun yang lalu, pada era Mesozoic dari reptil.

Albertosaurus berjalan pada kedua tungkainya dan mempunyai kepala yang besar dengan gigi-gigi yang tajam dan runcing seperti gergaji. Ia mempunyai 2 jari tangan pada lengannya yang pendek. Ekornya panjang, yang memberikan keseimbangan saat berputar secara cepat. Kaki belakangnya sangat kuat dengan dilengkapi dengan cakar pada ketiga jari kakinya.

Terdapat beberapa pertentangan pendapat tentang apakah theropods seperti T. rex, Giganotosaurus, Albertosaurus, dan Allosaurus, yang berlengan pendek dapat berlari sangat kencang, sebab jika benar maka ketika jatuh, lengannya yang pendek ini, tidak akan patah dan cedera parah. Ini berarti bahwa theropod- theropod yang besar, pergerakannya akan lambat.

Tinggi Albertosaurus dari kepala sampai ke kaki mencapai 30 kaki (9 m) tetapi jika sampai paha, tingginya sekitar 11 kaki (3,4 m). Berat rata-rata sekitar 2.500 kg, tapi ada yang mencapai 3 ton.

Rahang bawah mempunyai antara 14 - 16 gigi, sedangkan rahang atas smempunyai antara 17 - 19 gigi. Albertosaurus hidup dengan memakan dinosaurus pemakan tanaman

Albertosaurus mempunyai otot kaki yang kuat untuk berlari dengan sangat cepat. Dari pengamatan diketahui bahwa T. rex yang berbobot 6 ton dengan tinggi 20 kaki , hanya dapat berlari 20 mph (30 kph), sebab jika jatuh, akan berakibat fatal. Albertosaurus yang mempunyai massa tubuh lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil. Dinosaur ini akan dapat pulih setelah jatuh dan karena lebih kecil, maka ia termasuk pelari yang cepat.

Paleontologist, Philip Currie menemukan 9 fosil Albertosaurus sarcophagus secara bersama-sama. Karena dinosaurusdinosaurus itu umurnya berbeda-beda, kemungkinan berasal dari kelompok yang hidup bersama-sama. Pemikiran bahwa predator-predator ini berburu bersama-sama adalah sangat menakutkan.

Dr. Bruce Rothschild, dari Pusat Arthritis, Northeast Ohio, telah menemukan bukti adanya 14 tulang iga yang patah, pada seekor Albertosaurus, yang mencerminkan adanya cedera, yang mungkin terjadi saat jatuh, ketika sedang berlari.

Pada tahun 1995, James Farlow dari Indiana-Purdue University menyatakan bahwa T.rex yang besar tidak akan dapat berlari lebih dari 20 mph (32 kph), karena jika ini terjadi, pastilah ia akan cedera sangat hebat bahkan dapat terbunuh, saat jatuh. Farlow mengatakan bahwa analisa sama dengan teorinya , karena lebih kecil dari T. rex (massa tubuh yang lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil), sehingga binatang ini dapat memiliki kemampuan untuk sembuh, ketika jatuh saat berlari. Karena Albertosaurus lebih kecil dari T. rex, kemungkinan ia juga dapat berlari lebih cepat.

Penemuan Fosil-fosil Fosil Albertosaurus pertama kali ditemukan oleh Joseph Burr Tyrrell di Kanada bagian barat, pada tahun 1884. Tetapi nama Albertosaurus, pertama kalinya diberikan oleh H. F. Osborn, pada tahun yang sama. Beberapa fosil Albertosaurus telah ditemukan di Alberta, Kanada dan USA bagian barat. Fossils yang disebut sebagai Gorgosaurus adalah contoh dari Albertosaurus yang lebih muda. Tapi Gorgosaurus sekarang dipercaya merupakan tyrannosaurus dari genus yang berbeda. Dinosaurus

Dinosaurus (Yunani , deinosauros) adalah hewan bertulang belakang.Hidupnya lebih banyak di ekosistem darat.Dinosaurus hidup jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum ada manusia. Dinosaurus merupakan salah satu jenis reptil prasejarah yang hidup pada era Mesozoic. Pada era Mesozoic ini, lapisan tanah terdiri dari 3 kolom geologis, yaitu Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Pada masa itu, dinosaurus mendominasi Bumi selama lebih dari 160 juta tahun, yaitu mulai dari periode Trias Tua (sekitar 230 juta tahun yang lalu) sampai dengan akhir periode Kapur.

Tetapi secara misterius banyak dari dinosaurus ini punah, pada akhir Periode Mesozoic (Cretaceous), pada peristiwa kepunahan Kapur Tersier, 65 juta tahun yang lalu. Pada saat itu terjadi aktifitas vulkanik dan tektonik yang sangat hebat. Banyak teori telah dikemukakan berkenaan dengan kepunahan dinosaurus ini. Teori yang paling banyak diterima secara luas adalah bahwa pada saat itu terdapat asteroid besar yang jatuh ke bumi, Karena besarnya ukuran asteroid ini, gesekan dengan atmosfer bumi tidak membuatnya hancur. Kemudian, asteroid ini menghantam permukaan bumi dan menerbangkan berbagai material ke angkasa, sehingga membentuk awan debu yang sangat tebal yang menutupi atmosfer bumi dalam kurun waktu yang sangat lama dan mengakibatkan gelapnya bumi, karena tidak tertembusnya awan debu ini oleh sinar matahari. Hal ini tentu saja mengakibatkan perubahan iklim yang sangat hebat, akibatnya dinosaurus tidak dapat menyesuaikan diri (beradaptasi) dan berhentinya proses fotosintesis pada tanaman pada zaman tersebut. Akibatnya banyak tanaman yang mati dan mengakibatkan kematian akibat kelaparan pada dinosaurus herbivora. Kematian dinosaurus herbivora ini mengakibatkan juga kematian pada dinosaurus karnivora akibat kekurangan makanan. Kemudian hal ini mengakibatkan kepunahan dinosaurus dan hanya beberapa mamalia kecil yang dimasa akan datang menjadi penguasa bumi ini. Akan tetapi, kepunahan dinosaurus ini masih penuh dengan misteri.

Meskipun demikian, para ahli Paleontologis masih tetap mempelajari fosil-fosil dinosaurus guna mempelajari tentang dunia prasejarah dinosaurus yang menakjubkan tersebut.

Dinosaurus dibagi dalam dua kelompok berdasarkan bentuk pelvisnya (Tulang panggul), Yang pertama adalah tipe Saurichian (tipe tulang panggul kadal) dan yang kedua adalah tipe Ornithichian (tipe tulang panggul burung). Tipe Surichian kebanyakan dimiliki oleh dinosaurus pemakan daging (karnivora), sedangkan Tipe Ornithichian kebanyakan dimiliki oleh dinosaurus pemakan tumbuhan (herbivora).

Selain jenis dinosaurus seperti yang telah disebutkan diatas, ada juga jenis reptil-reptil lain pada zaman itu seperti jenis reptil terbangseperti Pterodactylus, Dimorphodon, dan Quetzlcoatlus dan reptil laut raksasa, seperti Elasmosaurus, Kronosaurus, dan Ichtyosaurus, serta adanya hewan peralihan diantara reptil dan burung yang diduga merupakan nenek moyang burung "Archaeopteryx".

Sejarah Penemuan Dinosaurus

Pada tahun 1677, Dr. Robert Plot menemukan beberapa tulang yang sangat besar. Saat itu tulang-tulang tersebut diduga sebagai bagian dari tulang gajah raksasa dan diberi nama Scrotum humanum. Hal ini terjadi dua abad sebelum nama dinosaurus dimunculkan.

Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Ketika ia menemukan sebuah tulang yang berkilau ditimpah sinar matahari, ia membawa tulang tersebut pulang untuk ditunjukkan kepada suaminya, Dr. Gideon Mantell, dokter Inggris dan pemburu fosil amatir. Dr Mantell sangat terkejut karena tulang binatang yang dibawa isterinya, ternyata mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern.

Ia menyimpulkan bahwa tulang ini adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana). Dr. Mantell, kemudian dikenal sebagai orang yang mempopulerkan jaman reptil-reptil.

Tak lama setelah fosil pertama ini ditemukan, banyak fosil-fosil dinosaurus lainnya yang ditemukan. Salah satunya adalah fosil ibu jari "Iguanodon". Dinosaurus ini dinamai demikian dikarenakan sebagian struktur tubuhnya mirip dengan struktur tubuh Iguana. Akan tetapi, dengan ukuran yang lebih besar. Pada mulanya, fosil ibu jari "Iguanodon" ini diperkirakan merupakan tanduk dari iguanodon karena ibu jari ini sangat keras dan tajam. Tetapi penyelidikan telah menunjukkan bahwa fosil ini merupakan ibu jari "Iguanodon", bukan tanduk. Mungkin ibu jari ini digunakan untuk mempertahankan diri. Dinosaurus ini merupakan salah satu jenis dinosaurus pemakan tumbuhan (herbivora).

Meskipun fossil dinosaurus telah dikenal setidaknya sejak 1818, tetapi istilah atau takson dinosaurus (Inggris, dinosaur), baru diperkenalkan oleh seorang ahli anatomi dan paleontologi Inggris, Sir Richard Owen, pada 1842. Sir Richard Owen adalah paleontog yang sangat kuat menentang teori evolusi Charles Darwin. Kata ini berasal dari bahasa Yunani (deinos) yang berarti menakutkan, mengerikan, kuat, atau hebat; dan (sauros), yang berarti kadal atau reptil. Nama taksonomi ini sering diinterprestasikan sebagai rujukan pada gigi, cakar dan ciri lain dari dinosaurus yang mengerikan.

Istilah dinosaurus kadang juga digunakan secara tidak resmi untuk menggambarkan reptil prasejarah lain seperti pelycosaurus Dimetrodon, pterosaurus yang bersayap

serta ichthyosaurus, plesiosaurus dan mosasaurus, meskipun tak satupun dari hewanhewan ini yang merupakan dinosaurus. Selain itu, dalam bahasa Inggris sehari-hari "dinosaur" kadang-kadang dipakai untuk menggambarkan benda atau orang kolot atau gagal.

Penemuan Fosil diberbagai tempat

Sejak ditemukannya fosil-fosil dinosaurus oleh Dr. Mantell, tidak lama kemudian, fosilfosil dinosaurus lain, juga ditemukan di beberapa benua lainnya, mulai dari yang jauh di utara seperti Alaska, sampai jauh ke selatan seperti Antartika. Fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan itu, terdiri dari berbagai ukuran, bentuk, dan jenis. Ada yang berukuran kecil seperti ayam, tetapi ada pula yang berukuran sangat besar, dengan berat mencapai 8 ton. Banyak dari antara dinosaurus tersebut memiliki struktur tulang yang lain dari biasanya.

Dinosaurus yang terbesar mempunyai panjang lebih dari 100 kaki (30 m) dan tinggi hingga 50 kaki (15 m), contohnya antara lain Argentinosaurus, Seismosaurus, Ultrasaurus, Bracchiosaurus dan Supersaurus. Dinosaurus yang terkecil, seperti Compsognathus, memiliki ukuran sebesar ayam. Tetapi pada umumnya ukuran dinosaurus terletak diantaranya.

Pada saat itu, dinosaurus terbesar, yang diketahui, hanya ada tiga, yaitu Megalosaurus, Iguanodon dan Hylaeosaurus. Dinosaurus paling tua yang dikenal adalah Eoraptor. Dinosaurus ini diperkirakan hidup sekitar 228 juta tahun yang lalu. Dinosaurus ini adalah salah satu jenis dinosaurus pemakan daging.

Perkembang-biakan

Dinosaurus pada umumnya berkembang biak dengan cara bertelur. Meskipun demikian, sampai saat ini masih belum diketahui, bagaimana cara mereka kawin. Dinosaurus tidak dapat terbang dan juga tidak ada yang hidup di air. Ini juga bukan berarti tidak ada binatang purba yang dapat terbang atau hidup di air.

Pada umumnya dinosaurus adalah binatang pemakan tumbuhan (herbivora), contoh, Triceratops. Sauropods, adalah dinosaurus pemakan tumbuhan, terbesar yang berjalan di atas tanah, tetapi ukuran tersebut masih lebih kecil dibanding ikan paus biru.

Beberapa dinosaurus masuk dalam golongan binatang pemakan daging (carnivora), contoh Tyrannosaurus rex. Tulang rahang Tyrannosaurus rex, panjangnya 6 kaki dan gigi memiliki panjang sampai 6 inchi, ini tentunya sangat cocok dengan nama kadal yang mengerikan.

Sampai saat ini masih sangatlah sulit untuk mengetahui bagaimana suara dinosaurus, bagaimana tingkah lakunya, bagaimana mereka kawin, apa warnanya, bahkan untuk mengetahui apakah fosil itu jantan atau betina, juga masih sulit. Dinosaurus yang hidup pada masa berbeda, banyak memiliki ciri yang berbeda pula. Beberapa diantaranya berjalan dengan dua kaki (disebut bipedal), sedangkan beberapa lainnya, berjalan dengan empat kaki (berkaki empat). Tetapi beberapa yang lain dapat berjalan, baik dengan dua kaki maupun empat kaki. Beberapa dinosaurus dapat berlari kencang, seperti Velociraptor, sedangkan beberapa lainnya, jalannya lambat, seperti Ankylosaurus. Beberapa dinosaurus memiliki bagian berbentuk lempeng-lempeng yang keras di punggungnya. Juga ada beberapa yang memiliki tanduk atau semacam mahkota di kepalanya, adanya juga yang memiliki ciri seperti sepatu berduri, atau hiasan tambahan lainnya. Beberapa mempunyai kulit bergelombang yang tebal, dan beberapa lainnya bahkan mempunyai bulu-bulu yang masih primitif. Pada saat dinosaurus hidup, benua-benua di bumi masih merupakan satu kesatuan dan tidak dipisahkan oleh lautan. Benua-benua tersebut membentuk satu kesatuan daratan yang sangat luas yang disebut Pangaea. Saat itu temperatur bumi lebih hangat daripada sekarang.

Genus

Sampai saat ini sudah terdapat lebih dari 500 genus dinosaurus dan lebih banyak lagi spesiesnya. Setiap beberapa bulan, bahkan setiap beberapa minggu, ditemukan jenis yang baru. Beberapa dinosaurus, mirip sekali dengan burung, bahkan diduga merupakan nenek moyang burung yang ada pada saat ini. Semua yang tertinggal dari dinosaurus, hanya berbentuk fossil, yang mungkin juga berasal dari burung. Fossil-fosil dinosaurus telah banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, bahkan mungkin juga ada di dekat tempat tinggal kita. Sepuluh ribuan jenis burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan sebagai dinosaurus.

Penemuan burung primitif tahun 1861 Archaepteryx, pertama kalinya memberi petunjuk kekerabatan erat antara dinosaurus dan burung. Selain adanya kesan bulu yang memfosil, Archaeopteryx sangat mirip dinosaurus pemangsa, berukuran kecil Compsognathus. Sejak itu penelitian telah mengidentifikasi dinosaurus theropoda paling mungkin sebagai nenek moyang langsung dari burung.

Pada umumnya paleontolog sekarang menganggap bahwa burung adalah satu-satunya dinosaurus yang masih bertahan, dan beberapa menyarankan bahwa dinosaurus dan burung mesti dikelompokkan dalam satu kelas biologi. Selain burung, buaya adalah kerabat dekat lain dari dinosaurus, anggota Archosauria, yang bertahan sampai kini. Archosauria adalah kelompok reptil yang muncul pertama kali pada periode Perm sangat tua dan mendominasi pada periode Trias tengah.

Selama paruh pertama dari abad ke 20, banyak komunitas ilmuwan percaya dinosaurus sebagai hewan berdarah dingin yang bodoh dan lambat. Namun, banyak penelitian

yang dilakukan sejak tahun 1970-an (disebut renaisans dinosaurus) telah mendukung pandangan bahwa dinosaurus adalah binatang yang aktif dengan metabolisme yang tinggi dan adaptasi yang beragam untuk interaksi sosial. Perubahan yang dihasilkan pada pemahaman ilmiah tentang dinosaurus lambat laun tersaring menjadi kesadaran populer.

Sejak fosil dinosaurus pertama dikenali pada awal abad sembilan belas, rangka dinosaurus yang dirangkai menjadi pertunjukan yang poluler di museum-museum di seluruh dunia. Dinosaurus menjadi budaya dunia dan terus populer.

Brontosaurus, kesalahan rekonstruksi

Kalau kita mengunjungi museum dinosaurus kelas dunia, kita akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan tengkorak yang telah digali dari bumi, semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar, yang pernah hidup di bumi. Tetapi ketika tulang-tulang itu disusun, para ilmuwan tidak selalu dapat melakukan rekonstruksi yang akurat. Sebagai contoh, banyak orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya Brontosaurus itu adalah sebuah kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah, pada fosil badan yang salah pula.

Dua peneliti dari Institut Carnegie, telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di museum Carnegie sendiri, telah menempatkan kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.

Dalam artikel Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head (Pittsburgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya, sebab Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat mencek hal ini dalam Marshs Dinosaurus yang ditulis John

H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.

Kemudian setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Apatosaurus. Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).

Rekonstruksi Dinosaurus

Sangat penting untuk diketahui bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulangtulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana sesungguhnya wujud makhluk tersebut.

Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks, dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang masih utuh.

Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan. Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi dinosaurus yang telah menjadi fosil. Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka.

Sebagai contoh mari kita meneliti fosil Unenlagia comahuensis yang ditemukan oleh paleontologi Fernando Novas yang dimuat di harian Kompas, Senin, 26 Mei 1997. Dari tulang yang ada maka ia mencoba menyusun suatu makhluk dinosaurus yang nantinya berevolusi menjadi burung.

You might also like