You are on page 1of 4

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pembangunan pertanian sangat erat hubungannya dengan bagaimana efektifnya orang bekerja sama, dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang tersedia. Pembangunan pertanian diartikan adalah suatu upaya yang merubah proses peningkatan produksi pertanian, perilaku petani, corak masing-masing usaha tani, atau mengubah perbandingan antara biaya dan nilai bagi setiap perusahaan pertanian. Paradigma pembangunan pertanian baru yang dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebuah paradigma pembangunan pertanian yang melihat bahwa pembanguan suatu negara adalah pembanguan yang mencerminkan kesejahteraan dari mayoritas penduduk negara itu. Untuk memperoleh keejahteraan, dibutuhkan orangorang yang berdedikasi tinggi untuk mengembangkan masyarakat. Orangorang tersebut memberikan pendidikan dan informasi, yang dikenal dengan penyuluh. Peran penyuluh dalam membangun pertanian adalah sebagai pengisi kehampaan pedesaan, penyebar hasil-hasil penelitian, pelatihan pengambil keputusan, rekan pemberi semangat, pendorong peningkatan prodiksi sesuatu komunitas, serta pelayanan pemerintah. Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 disebutkan bahwa sistem penyuluhan pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan kemampuan,

pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Oleh karena itu dalam UU no. 16 disebutkan bahwa Penyuluhan Pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya yang

meliputi kegiatan dalam ahli pengetahuan dan ketrampilan dari penyuluhan lapangan kepada petani dan keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar. Penyuluhan pertanian harus ahli pertanian yang berkompeten,

disamping bisa bekomunikasi secara efektif dengan petani sehingga dapat mendorong minat belajar mereka dan harus berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani, sesua dengan kenyataan dan pemahaman mereka. Penyuluhan pertanian sebagai bagian integral pembangunan pertanian merupakan salah satu upaya pemberdayaan petani dan pelaku usaha pertanian lainnya untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraannya. Untuk itu kegiatan penyuluhan pertanian harus dapat mengakomodasikan aspirasi dan peran aktif petani dan pelaku usaha pertanian lainnya melalui pendekatan partisipatif. Pengembangan pertanian dimasa mendatang perlu memberikan perhatian yang khusus terhadap penyuluhan pertanian, karena penyuluhan pertanian merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam usaha pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan, petani ditingkatkan kemampuannya agar dapat mengelola usaha taninya denagn produktif, efisien dan menguntungkan sehingga petani dan keluarganya dapat meningkatkan kesejahteraannya. Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi dan memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar tercapai tujuan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial, sehingga mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untukmeningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. ugas dan fungsi Penyuluh Pertanian secara garis besar adalah melaksanakan fungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan penyuluhan pertanian secara rinci dapat dibaca pada Pedoman Pembinaan Penyuluh Pertanian, Per.Men.NO.37/Permentan/

OT.140/3/2007. Modul ini memperkenalkan beberapa Teknik Komunikasi Persuasif dalam Penyuluhan Pertanian khususnya dalam melaksanakan tugas

dan fungsi Penyuluh Pertanian. Oleh karena itu untuk mengetahui proses penyuluhan mahasiswa dituntut untuk melakukan penyuluhan secara langsung. B. Tujuan Praktikum Praktikum penyuluhan dan komunikasi pertanian di Desa Lalung Kabupaten Karanganyar bertujuan untuk: 1. Mahasiswa mampu menggali permasalahan yang dihadapi sasaran penyuluhan 2. Mahasiswa mampu merumuskan tujuan penyuluhan 3. Mahasiswa mampu menetapkan metode, teknik, alat bantu, dan alat peraga penyuluhan yang tepat berdasarkan kondisi sasaran, sumberdaya penyuluh, kondisi geografis, dan kebijaksanaan pemerintah (sekaligus penetapan alat bantu dan alat peraga penyuluhan yang tepat) 4. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan berdasarkan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif dengan menerapakan konsep pendidikan orang dewasa. C. Manfaat Praktikum Melalui praktikum penyuluhan dan komunikasi pertanian dari Desa Lalung Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa jadi termotivasi untuk menentukan solusi dari permasalahan yang muncul b. Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa dalam rangka persiapan menuju dunia kerja c. Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani secara nyata di lapangan 2. Bagi Petani a. Petani terbantu dalam memecahkan permasalahn yang tengah dihadapi b. Petani mengetahui cara pemecahan yang dihadapinya

c. Petani mengetahui cara penanganan yang terkini dari versi mahasiswa pertanian 3. Bagi Pemerintah a. Pemerintah mengetahui potensi yang dimiliki mahasiswa untuk kemajuan desa yang dilakukan penyuluhan b. Kerja pemerintah lebih ringan dengan adanya penyuluhan dari mahasiswa c. Dengan adanya penyuluhan dari mahasiswa maka muncul inovasiinovasi dari pemerintah untuk desa. d. Pemerintah mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi para petani. e. Pemerintah lebih dekat dengan petani.

You might also like