You are on page 1of 6

Afan Ardiansyah (209533425523) Fariz Zulhaimiy (209533424906) Septian Dwi Rismawan (209533425517) KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK

USIA SEKOLAH MENENGAH / REMAJA I. Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan tuntutan lingkungan (Davidoff,1991) .Dalam hal ini manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial , kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai berikut : 1. Penyesuaian diri yang berarti adaptasi dapat mempertahankan eksistensi,dan memperoleh kesejahteraan jasmani dan rohani ,dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan lingkungan sosial. 2. Penyesuaian diri dapat diartikan pula sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip yang berlaku umum. 3. Penyesuaian diri dapat diartikan penguasaan yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan juga mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa,sehingga bisa mengatasi segala macam konflik , kesulitan , frustasi secara efektif. 4. Penyesuaian diri diartikan sebagai kematangan emosional yang berarti memiliki respon emosional yang sehat dan tepat pada setiap persoalan dan situasi. Dengan demikian, penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya. Karakterisitik Penyesuaian Diri A. Penyesuaian Diri yang Positif Individu yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri yang positif ditandai dengan : 1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan. 2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah. 3. Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi. 4. Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri.

II.

5. Mampu belajar dari pengalaman. 6. Bersikap realistik dan objektif. Dalam penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan berbagai bentuk berikut : 1. Penyesuaian diri dalam menghadapi masalah secara langsung Individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibatnya.Individu akan melakukan tindakan yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya. 2. Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan) Individu mencari pengalaman untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya. 3. Penyesuaian diri dengan trial and error Individu melakukan tindakan yang belum tentu hasilnya (coba-coba).Apabila menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan. 4. Penyesuaian diri dengan subtitusi (mencari pengganti) Apabila individu gagal menghadapi masalah,maka individu tersebut dapat menyesuaikan diri dengan jalan mencari pengganti. 5. Penyesuaian diri dengan belajar Dengan belajar,seorang individu dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk membantu menyesuaikan diri. 6. Penyesuaian diri dengan pengendalian diri Penesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh kemampuan memilih tindakan yang tepat serta pengendalian diri secar tepat pula. 7. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat Dalam hal ini,sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat atau matang B. Penyesuaian Diri yang Salah (Negatif) Penyesuain diri yang salah ditandai oleh : 1. Sikap dan tingkah laku yang serba salah 2. Tidak terarah 3. Emosional 4. Sikap yang tidak realistik 5. Membabi Buta Bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah ada tiga, yaitu : 1. Reaksi Bertahan (Defence reaction)

Individu berusah mempertahankan dirinya dengan seolah-olah ia tidak sedang menghadapi kegagalan. Bentuk khusus dari reaksi ini adalah : a. Rasionalisasi Yaitu,mencari alasan yang masuk akal untuk membenarkan tindakannya yang salah b. Represi Yaitu,menekan perasaannya yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar.Ia akan berusaha melupakan perasaan atau pengalaman yang kurang menyenangkan atau menyakitkan c. Proyeksi Yaitu,menyalahkan kegagalan dirinya pada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima. d. Sour Grapes Yaitu,memutarbalikkan fakta atau kenyataan 2. Reaksi Menyerang (Aggressive reaction) Individu yang salah akan menunjkkan sikap dan perilaku yang bersifat menyerang untuk menutupi kekurangan atau kegagalannya. Reaksi-reaksinya antara lain : a. Selalu membenarkan diri sendiri b. Selalu ingin berkuasa dalam setiap situasi c. Merasa senang bila mengganggu orang lain d. Suka menggertak e. Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka f. Bersikap merusak g. Keras kepala dalam sikap dan perbuatan h. Suka bersikap balas dendam i. Tindakannya serampangan 3. Reaksi melarikan diri (Escape reaction) Individu akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan konflik atau kegagalannya.Reaksi yang tampak sebagai berikut : a. Suka berfantasi untuk memuaskan keinginan yang tidak tercapai dengan bentuk anganangan(seolah-olah sudah tercapai) b. Banyak tidur c. Suka minum minuman keras d. Menjadi pecandu narkoba e. Regresi yaitu kembali pada tingkah laku kekanak-kanakan

III.

Proses Penyesuaian Diri Seperti yang diketahui bahwa penyesuaian diri adalah sebagai suatu mekanisme atau proses ke arah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dengan tuntutan eksternal. Dalam prosesnya dapat muncul konflik,tekanan,atau frustasi dan individu didorong untuk bisa membebaskan diri dari ketegangan atau konflik tersebut. Individu akan dikatakan dapat menyesuaikan diri apabila dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar dan dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan orang lain. Beberapa faktor lingkungan yang dianggap dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja adalah : 1. Lingkungan keluarga yang harmonis Apabila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis yang didalamnya terdapat cinta kasih,respek,toleransi, atau rasa aman,dan kehangatan maka seorang anak akan dapat melakukan penyesuaian diri secara sehat dan baik. Di lingkungan keluarga, seorang anak bisa mempelajari berbagai pengalaman dan pengetahuan seperti diantaranya : a. Seorang anak belajar untuk tidak menjadi egois dan belajar untuk menghargai orang lain b. Seorang anak dapat belajar tentang dasardasar dari cara-cara bergaul dengan orang lain. c. Seorang anak juga belajar tentang sejumlah adat dan kebiasaan seperti dalam hal makan,berpakaian,cara berjalan,berbicara ,duduk dan sebagainya 2. Lingkungan teman sebaya Bagi seorang remaja,kehadiran teman sebaya merupakan hal yang sangat penting.Suatu hal yang sulit bagi remaja adalah dijauhi dan menjauhi seorang teman.Kepada temantemannyalah seorang remaja mencurahkan apa yang ada di dalam hatinya,mulai dari angan-angan ,pemikiran,dan perasaannya. Pengertian dan saran-saran dari teman-temannya akan membantu seorang remaja dalam menerima keadaan dirinya serta memahami hal-hal yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain.Semakin mengerti akan dirinya,mengetahui kelemahan dan kekuatannya maka ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat sesuai dengan potensi yang dimilikinya itu.

3. Lingkungan sekolah Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja,tetapi juga mencakup tanggung jawab moral dan sosial secara luas dan kompleks.Begitu pula dengan guru,tugasnya tidak hanya mengajar saja,tetapi juga berperan sebagai pendidik,pembimbing,dan pelatih bagi murid-muridnya. Dalam pendidikan modern,guru juga dituntut untuk mengamati perkembangan penyesuaian diri muridmuridnya serta mampu menyusun sistem pendidikan yang sesuai dengan perkembangan tersebut.Dengan demikian,proses pendidikan merupakan penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai-nilai yang diharuskan oleh lingkungan menurut kepentingan perkembangan individu. IV. Aspek penyesuaian Diri A. Penyesuaian Pribadi Adalah Kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya. Keberhasilan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh : 1. Tidak adanya rasa benci 2. Tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan Sedangkan kegagalan penyesuaian diri ditandai oleh : 1. Adanya kegoncangan dan emosi 2. Kecemasan 3. Ketidakpuasan 4. Keluhan terhadap nasib yang dialaminya,sebagai akibat adanya jarak pemisah antara kemampuan individu dan tuntutan yang yang diharapkan oleh lingkungannya. Hal inilah yang menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian terwujud dalam rasa takut dan kecemasan,sehingga untuk mengatasinya,individu harus melakukan penyesuaian diri. B. Penyesuaian Sosial Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aturan, hukum , adat istiadat , nilai dan norma sosial yang berlaku didalam masyarakat. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan berinteraksi dengan orang lain.Hubungan sosial tersebut mencakup hubungan dengan keluarga ,masyarakat sekolah,teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum.

V.

Implikasi Penyesuaian Diri Peserta didik Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja.Sekolah mempunyai beberapa peran yaitu pengajaran dan pendidikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meperlancar proses penyesuaian diri remaja disekolah sebagai berikut : 1. Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa betah bagi siswa,baik secara sosial,fisik,maupun akademis 2. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi siswa 3. Berusaha memahami siswa secara menyeluruh baik prestasi belajar,sosial,maupun aspek pribadinya 4. Menggunakan metode dan alat mengajar yang mendorong gairah belajar 5. Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar 6. Menciptakan ruangan kelas yang memenuhi syarat kesehatan 7. Membuat tata tertib sekolah yang jelas dan dipahami siswa 8. Adanya keteladanan dari para guru dari segala aspek pendidikan 9. Mendapatkan kerjasama dan saling pengertian dari para guru dalam menjalankan kegiatan pendidikan 10. Melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan yang sebaik-baiknya

You might also like