You are on page 1of 11

MAKALAH PENTINGNYA MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA SD Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa

dan Bersastra Indonesia Dosen Pengampu : Dra. Nuraeni Abbas

Disusun oleh : Sonia Nurul Hasana Mukti 1401411582 Rombel 15

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul : Pentingnya Menulis Karangan Narasi pada Siswa SD . Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dra. Nuraeni Abbas. Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang dengan tulus ikhlas membimbing penulis selama ini, juga kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu di dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini jauh dari sempurna, penulis berharap pembaca bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang,

Juni 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar Daftar isi BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan BAB II Pembahasan 2.1 Menulis 2.1.1 Fungsi dan Tujuan Menulis 2.1.2 Manfaat Menulis 2.2 Narasi 2.2.1 Cara membuat Karangan Narasi BAB III Penutup 3.1 Simpulan 3.2 Saran Daftar Pustaka

2 3 4 4 4 4 5 5 6 7 7 8 10 10 10 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, semua keterampilan dalam bahasa Indonesia penting untuk dikuasai, tetapi menulis memang harus diakui sebagai sebuah aktivitas yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan berbicara, membaca dan menyimak. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus melalui proses pembelajaran sehingga memang diperlukan sebuah proses panjang untuk menumbuhkembangkan tradisi menulis. Siswa sekolah dasar diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan menulis sebagai bekal ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Dengan kata lain, pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar berfungsi sebagai landasan untuk latihan keterampilan menulis di jenjang sekolah selanjutnya. Salah satu bentuk menulis adalah menulis narasi yang bertujuan menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa pada suatu waktu. Hal terpenting dalam karangan narasi adalah unsur tindakan sehingga ketika membaca karangan narasi pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu sendiri. Namun, kenyataan menunjukkan keterampilan menulis karangan narasi siswa masih sangat rendah. Dari hasil refleksi peneliti, diperoleh data bahwa sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam merangkai kalimat. Hal tersebut menimbulkan kegiatan pembelajaran yang pasif, yang juga merupakan kegagalan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis akan mejabarkan betapa pentingnya menulis narasi pada siswa SD.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Mengapa menulis karangan narasi penting untuk anak SD? 1.2.2 Bagaimana penulisan karangan narasi yang baik?

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Mengetahui pentingnya menulis karangan narasi untuk anak SD 1.3.2 Mengatehui cara penulisan karangan narasi yang baik

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Menulis Menulis ialah adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas-tugas terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Menulis juga merupakan suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan pembaca (Akhadiyah, 1997:13). Dalam menulis terdapat aspek kebahasaan yaitu penggunaan tanda baca dan ejaan, penggunaan diksi, penataan kalimat, pengembangan paragraf, pengolahan gagasan, dan pengembang model karangan. Para ahli

mengklasifikasikan menulis sebagai berikut, (1) Narasi adalah tulisan yang menceritakan suatu hal berdasarkan urutan kronologis. Karangan ini terdiri atas rangkaian peristiwa yang sambung menyambung membentuk alur. Peristiwa-peristiwa itu terjadi pada para pelaku (tokoh) dan pada umumnya dikisahkan dengan mengambil suatu tempat sebagai latar, disertai suasana tertentu. (2) Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan menggambarkan sesuatu seperti apa adanya atau seperti yang dibayangkan penulisnya. Pembaca seakan-akan melihat, mendengarkan, merasa, atau lainnya sesuai dengan hal yang digambarkan. (3) Eksposisi adalah karangan yang berisi pemaparan tentang suatu masalah,

pengertian,konsep atau proses dan menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi pembaca. (4) Argumentasi adalah karangan yang dimaksud untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya.karena tujuan meyakinkan pendapat, maka penulis akan meyakinkan secara logis, kritis, dan sistematis. (5) Persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. (Akhadiyah, 1998, 14-15).

Ada empat tahap yang dilalui dalam menulis (Romli, 2007), yakni pramenulis, penulisan naskah awal, perbaikan dan koreksi naskah dan substansi. 1) Pramenulis (Prewriting) adalah proses berpikir untuk menentukan tujuan tulisan, menyesuaikan gaya bahasa dan bahasan dengan pembaca, memilih topic 2) Penulisan- naskah awal (outlining) setelah topik dipilih, saatnya membuat garis besar tulisan 3) Perbaikan (rewriting/revising stage), yakni menulis ulang atau memperbaiki naskah awal tadi. Pastikan tulisan jelas dan mudah dimengerti, kalimat benar, jelas, dan efektif, tiap paragraf sinkron, dan pembaca dapat mernahami tulisan yang dibuat. 4) Koreksi naskah dan substansi (editing) tahap final dalam penulisan

Dari pengertian tentang menulis diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah kernampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun oran lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.

Keterampilan menulis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Fah-tor-faktor tersebut adalah maksud dan tujuan penulis, pembaca atau pemirsa, dan waktu atau kesempatan. Untuk dapat menulis dengan baik, yang harus terlebih dulu dilakukan adalah menentukan maksud dan tujuan penulisan agar pembaca memahami arah dan tujuan penulisan. Selanjutnya adalah memahami kondisi pembaca. Dan yang terakhir adalah wah~tu dan kesempatan, tulisan yang dibuat harus sesuai dengan berlangsungnya suatu kejadian sehingga menraik untuk dibaca. 2.1.1 Fungsi dan Tujuan menulis Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis juga berfungsi untuk memudahkan para pelajar berfikir juga dapat menolong kita berfikir secara kritis dan juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/dengan cara tertentu (DAngelo, 1980:5) Tujuan menulis adalah memberi informasi, meyakinkan pembaca, menyenangkan para pembaca, memperkenalkan atau menyaatakan diri kepada pembaca, dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi (Hugo Hartik).
6

2.1.2 Manfaat Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dam besar manfaatnya dalam kehidupan seseorang. Manfaat menulis sebagai berikut : 1. Menulis dapat digunakan untuk mengembangkan daya inisiatif dan kreatif. Berkaitan dengan unsur mekanik seperti bahasa, ejaan, dan tanda baca harus didukung juga denagn unsur kreativitas yang tidak bisa lepas dari kemampuan berfikir krisis yakni kemampuan untuk berinisiatif dan berkemampuan menciptakan hal-hal yang baru. 2. Menulis juga dapt menyumbang kecerdasan. Dengan menulis dapat melahirkan pengetahuan, pengalaman, jenis tulisan sehingga penyajiannya sesuai dengan konvensi tulisan. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang luas, kemampuan mengendalikan emosi, menata serta mengembangkan ide dengan daya nalar dalam berbagai level berfikir. 3. Menulis juga dapat menumbuhkan keberanian. Pada saat menulis akan timbul rasa keberanian yang meliputi pemikiran, perasaan, sikap, dan gaya untuk disampaikan kepada pembaca. Karena itu penulis harus berani menerima berbagai keritikan dari pembaca. 2.2 Narasi Narasi adalah ttulisan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Narasi disebut juga cerita. Ceria merupakan tulisan yang mempunyai karakter, setting, wakut, dan masalah. Jenis narasi berupa karangan cerpen, novel, roman, atau semua karya prosa imajinatif. Rekaan atau imajinasi merupakan dasar untuk penulisan narasi. Namun, narasi juga dapat ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, pengamatan, atau wawancara. Narasi dikelompokkan menjadi narasi ekspositoris dan narasi sugestif. 1. Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris bertujuan member informasi kepada pembaca agar

pengetahuannya bertambah luas. Artinya, narasi ini berusaha agar pembaca mengetahui apa yang dikisahkan. Narasi ekspositori dapat berupa kisah perjalanan atau autobiografi.

2.

Narasi Sugestif Narasi sugestif berkaitan dengan indakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam

suatu kejadian. Seluruh rangkaian peristiwa berlangsung dalam kesatuan waku. Narasi sugestif bertujuan menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya penulis. Narasi ini hanya mengisahkan hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini terdapat pada roman, cerpen, dongeng, atau novel. Tulisan narasi bermaksud menyajikan peristiwa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi. Ciri-ciri narasi sebagai berikut: a. Bersumber dari faka atau sekadar fiksi b. Berupa rangkaian peristiwa c. Bersifat menceritakan.

2.2.1 Cara Membuat Karangan Narasi Cara membuat karangan narasitidak terlalu sulit karena karangan jenis ini bisa diambil dari pengalaman pribadi sang penulis, sering kali dalam bentuk cerita. Ketika sang penulis mengungkapkan apa yang ada dipikirannya maka harus bisa untuk memasukkan semua konvensi cerita: plot, tokoh, setting, klimaks, dan akhir cerita. Karangan narasi harus sesuai alur sehingga dapat membuat pembaca merasakan langsung dari cerita yang dibaca tersebut. Sebelum membuat karangan narasi, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yaitu: Diceritakan dari sudut pandang tertentu. Membuat dan mendukung suatu sudut pandang. Diisi dengan detail yang tepat. Menggunakan kata kerja yang jelas. Menggunakan konflik dan urutan cerita. Dapat menggunakan dialog. Tujuan dari karangan naratif adalah untuk menggambarkan sesuatu. Banyak siswa beranggapan bahwa karangan narasi seperti dalam pembuatan makalah. Sementara informasi dalam karangan ini adalah dasar untuk bentuk lain dari menulis. Contoh karangan narasi adalah sebuah buku catatan kegiatan kerja yang tidak hanya sebgai buku catatan biasa, tetapi juga mencakup karakter, tindakan mereka, plot dan beberapa adegan yang terjadi

selama kegiatan berlangsung. Artinya, itu adalah gambaran tentang apa yang terjadi di buku itu. Sebuah karangan naratif menceritakan apa saja yang dialami oleh penulis, baik apa saja yang terjadi disekitarnya. Bisa tentang cinta, masyarakat, lingkungan dan sebagainya. Dengan kata lain, karangan narasi sering menggambarkan tujuan penulis atau sudut pandang yang kemudian diekspresikan melalui buku atau artikel. Untuk membuat karangan narasi, dimulai dengan pemilihan masalah. Setelah masalah dipilih, penulis harus menjaga tiga prinsip dalam pikiran. 1. Jangan lupa untuk melibatkan pembaca dalam cerita. Adalah jauh lebih menarik untuk benar-benar menciptakan sebuah insiden untuk pembaca daripada hanya menceritakan tentang hal itu. 2. Cari generalisasi, yang mendukung cerita. Ini adalah satu-satunya cara pengalaman pribadi sang penulis akan mengambil makna bagi pembaca. generalisasi ini tidak harus meliputi umat manusia secara keseluruhan, yang dapat perhatian penulis, pria, wanita, atau anak-anak dari berbagai usia dan latar belakang. 3. Ingat bahwa meskipun komponen utama dari narasi ceritanya, rincian harus hati-hati dipilih untuk mendukung, menjelaskan, dan meningkatkan cerita.

BAB III PENUTUP Simpulan Menulis karangan narasi penting bagi anak SD karena menulis karangan narasi dapat digunakan untuk mengembangkan daya inisiatif dan kreatif, juga dapat menyumbang kecerdasan serta menulis juga dapat menumbuhkan keberanian pada diri anak SD yang sedang berkembang. Saran Sebaiknya dalam mengajarkan bagaimana menulis karangan narasi yang baik bagi anak SD disertakan dengan media pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih lancar.

10

DAFTAR PUSTAKA

Triyanova, Ismania. 2009.Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Gambar Simbol Berseri Siswa Kelas III SDN Gading Kasri. Bandar Lampung : STKIP PGRI Bandar Lampung Sulistiyaningsih, Eny. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis NarasiI Dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. http://www.puarambe.com/2010/04/cara-membuat-karangan-narasi.html diakses 5 Juni 2012. http://tubagusranggaefarasti.blogspot.com/2011/12/contoh-karya-ilmiah-meningkatkan.html diakses 5 juni 2012.

11

You might also like