You are on page 1of 5

Nama : Rahman Herlambang S NO 1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Distribusi Listrik ?

Jawab : Sistem Distribusi Listrik adalah Suatu sistem untuk mengalirkan arus listrik dari pembangkit ke konsumen. 2. Jelaskan tentang Gardu Distribusi dan Peralatan Sistem Distribusi Jawab : Gardu distribusi / Gardu Trafo merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa perlengkapan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan distribusi ke jaringan konsumen Peralatan sistem distribusi : a. Hantaran TM dan TR b. Gardu Distribusi c. Transformator d. Peralatan Pengaman (Penghubung dan Pemutus) : 1 Elektro A / 24

3. Apa Fungsi Transformator pada Sistem Distribusi Listrik ? Jawab : Menstabilkan tegangan dari transmisi dimana pada transmisi terdapat rugi-rugi tegangan , maka dari itu trafo pada distribusi berfungsi untuk menaikkan / menstabilkan tegangan kembali sebelum di lanjutkan ke konsumen . 4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis trafo pada Gardu Distribusi Listrik Jawab : - Trafo Daya merupakan salah satu jenis trafo yang berfungsi mentransformasikan daya ac dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Trafo Distribusi merupakan salah satu jenis trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Trafo instrument digunakan untuk proses pengukuran digardu induk.

a. VT (trafo tegangan) adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi. b. CT (trafo arus) digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. 5. Sebutkan Komponen-komponen dari Trafo Jawab : - Lilitan/Belitan (Hubungan Lilitan) - Minyak Trafo - Sistem Pengaman Trafo - Bak Trafo - Bushing Trafo - Conservator

6. Jelaskan kerja dari Protection System ( internal and external ) pada Trafo Daya

Jawab : Gangguan Pada Trafo Tenaga terdiri dari:


1. Gangguan Internal Gangguan yang terjadi di daerah proteksi trafo, baik didalam trafo maupun diluar trafo sebatas lokasi CT. Penyebab gangguan internal biasanya akibat: Kegagalan isolasi pada belitan, lempengan inti atau baut pengikat inti atau Penurunan nilai isolasi minyak yang dapat disebabkan oleh kualitas minyak buruk, tercemar uap air dan adanya dekomposisi karena overheating, oksidasi akibat sambungan listrik yang buruk; Kebocoran minyak; Ketidaktahanan terhadap arus gangguan (electrical dan mechanical stresses); Gangguan pada tap changer; Gangguan pada sistem pendingin; Gangguan pada bushing.

Gangguan internal dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: a. Incipient fault: Gangguan terbentuk lambat, dan akan berkembang menjadi gangguan besar jika tidak terdeteksi dan tidak diatasi. Yang termasuk kedalam gangguan incipient fault, yaitu: Overheating, overfluxsing, dan over pressure. Penyebab Overheating Ketidaksempurnaan sambungan baik elektrik maupun magnetic; Kebocoran minyak; Aliran sistem pendingin tersumbat; Kegagalan kipas atau pompa sistem pendingin. Penyebab overfluxing Terjadi saat overvoltage dan under frekuensi, dapat menyebabkan bertambahnya rugirugi besi sehingga terjadi pemanasan yang dapat menyebabkan kerusakan isolasi lempengani inti dan bahkan isolasi belitan. Penyebab Overpressure

Pelepasan gas akibat overheating; Hubung singkat belitan-belitan sefasa; Pelepasan gas akibat proses kimia. b. Active fault: Disebabkan oleh kegagalan isolasi atau komponen lainnya yang terjadi secara cepat dan biasanya dapat menyebabkan kerusakan yang parah. Penyebab dari gangguan Active fault adalah sebagai berikut: Hubung singkat fasa-fasa atau fasa dengan ground; Hubung singkat antar lilitan sefasa (intern turn); Core faults; Tank faults; Bushing flashovers. 2. Gangguan Eksternal Gangguan yang terjadi diluar daerah proteksi trafo. Umumnya gangguan ini terjadi pada jaringan yang akan dirasakan dan berdampak terhadap ketahanan kumparan primer maupun sekunder/tersier Trafo. Fenomena gangguan ekternal seperti: Hubung singkat pada jaringan sekunder atau tersier (penyulang) yang menimbulkan through fault current. Frekuensi dan besaran arus gangguan diprediksi akan mengurangi umur operasi trafo; Pembebanan lebih (Overload ); Overvoltage akibat surja hubung atau surja petir; Under atau over frequency akibat gangguan system; External system short circuit.

7. Apa yang dimaksud dengan (Penghubung dan Pemutus) pada sistem distribusi listrik ? Jawab : - Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. - Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). 8. Jelaskan Kerja dari PMS dan PMT PMS : - PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.
- Sakelar pembumian (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika PMS dalam keadaan terbuka.

- PMS dapat ditutup hanya ketika PMT dan ES terbuka. - PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah tertutup.

PMT :

Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.

Gas yang timbul karena dekomposisi minyak menimbulkan tekanan terhadap minyak, sehingga minyak terdorong ke bawah melalui leher bilik. Di leher bilik, minyakini melakukan kontak yang intim dengan busur api. Hal ini akan menimbulkan pendinginan busur api, mendorong proses rekombinasi dan menjauhkan partikel bermuatan dari lintasan busur api. Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat. 9. Apa yang dimaksud dengan Pemutus Balik Otomatis (PBO)/Automatic Recloser, dan jelaskan Fungsinya?

10. Apa yang dimaksud dengan Reil pada sistem jaringan listrik? Jawab : Reil pada sistem jaringan maksudnya adalah sebuah tembaga berbentuk bulat (pipa) yang digunakan untuk menghubungkan ke cabang-cabang / Tembaga berbentuk pipa yang digunakan untuk menghubungkan sisi utama dengan sisi cabang 11. Jelaskan Perbedaan antara Reil dan Busbar pada sistem distribusi listrik Jawab : Reil pada distribusi listrik digunakan pada gardu-gardu listrik Busbar digunakan pada panel

You might also like