You are on page 1of 12

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) merupakan program yang dapat membantu Anda dan pasangan mengatur jumlah anak dan jangka waktu kelahiran anak yang diinginkan. Salah satu metode KB yang dapat Anda pilih ialah suntikan KB. Jika Anda menginginkan pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau mungkin belum siap untuk memiliki anak bahkan bisa juga untuk memiliki jumlah anak sesuai harapan, maka Anda dapat memilih kontrasepsi suntik. Kontrasepsi ini juga cocok untuk Anda yang tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari, saat Anda sedang menyusui, mendekati masa menopause, dan sedang menunggu proses sterilisasi.

Alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh ibu-ibu di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis, selain itu harganya juga lebih murah. Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahulu ibu diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan si ibu itu sendiri, dan memastikan kondisi ibu sedang dalam kondisi tidak hamil. Suntikan KB memang membantu para wanita untuk mengontrol kehamilan dan merencanakan keturunan mereka. Namun KB selalu dibarengi dengan efek samping seperti kegemukan. Selain menyebabkan efek samping seperti bertambahnya berat badan dan mood yang tidak stabil, para peneliti menemukan satu lagi efek dari suntikan KB, yaitu bertambahnya risiko terkena kanker payudara hingga 50%.

Seperti dilansir oleh The Stir (cafemom.com), wanita yang mendapatkan suntikan hormon selama setahun memiliki tingkat risiko terkena kanker payudara dua kali lipat daripada wanita yang tidak. Efek ini bahkan tidak dipengaruhi oleh sejarah keluarga, obesitas, umur, dan sejarah melahirkan. Menakutkan bukan? Sisi baiknya adalah risiko ini kembali menurun sejak para wanita itu tidak menggunakan suntikan hormon atau suntikan KB lagi. Ditambah lagi, risiko ini lebih rendah jika suntikan KB atau hormon diberikan pada usia muda, misalkan pada usia pertengahan 20 hingga 30 tahun. Ini bukan berarti pengontrol kelahiran yang lain lebih aman daripada suntikan KB atau hormon.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Diketahui bahwa penggunaan pil KB pada jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebesar 24%. Hal ini karena zat yang terkandung dalam pil KB, yaitu Pempro, juga digunakan pada suntikan hormon dan KB. Hal ini sekali lagi harus membuat para wanita waspada terhadap pil atau obat-obatan yang dimasukkan dalam tubuh mereka. Memasukkan hormon palsu bukanlah hal yang baik, karena tubuh kita bisa saja tidak mengenali dan tidak tahu bagaimana memperlakukan mereka. Bahkan pembuat obat ini sendiri, Pfizer, menyarankan para wanita untuk berhati-hati dengan keuntungan dan risiko yang ada pada pil dan suntikan KB mereka. Gangguan tidak haid (Amenore) selama menggunakan KB Hormon (suntik, pil, susuk) adalah wajar karena itu pengaruh dari KB Hormonal tersebut. Obat KB ini berfungsi menekan hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Suntikan KB bekerja untuk mengentalkan lendir rahim sehingga sulit untuk ditembus oleh sperma. Selain itu, Suntikan KB juga membantu mencegah sel telur menempel di dinding rahim sehingga kehamilan dapat dihindari.

Walaupun suntikan hormonal dihentikan terkadang tidak langsung berdampak (langsung bisa haid) karena akumulasi obat tadi yang tersimpan dalam lemak tubuh yang butuh waktu untuk terurai. Walaupun telah berhenti ber-KB hormon biasanya butuh waktu tubuh untuk menguraikan obat yang terakumulasi dan biasanya membutuhkan 6 bulan lebih. Efektivitas kontrasepsi hormonal tidak berbeda pada pasangan yang sudah mempunyai anak atau yang belum pernah memiliki anak (baru menikah). Perbedaannya adalah pada pasangan yang belum pernah memiliki anak, belum terbukti baik suami maupun istrinya memiliki sistem reproduksi yang sehat dan mampu menghasilkan kehamilan, namun sudah menggunakan kontrasepsi hormonal.

Dengan efektivitas yang sama artinya kemampuan kontrasepsi hormonal tersebut baik suntik maupun pil dapat mencegah kehamilan dan pada saat penggunaannya dihentikan, setelah masa bekerjanya habis, akan dapat menghasilkan kehamilan seperti halnya sebelum penggunaan. Bila menggunakan kontrasepsi hormonal selama total 6 bulan, artinya kadar hormon estrogen/progesteron di dalam tubuh akan mengalami kumulasi dan akan pulih seperti sebelum penggunaan dalam kurun waktu beberapa bulan.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Setelah itu kondisi tubuh akan kembali seperti saat belum menggunakan kontrasepsi. Bila memiliki sistem reproduksi yang sehat serta melakukan hubungan seksual secara teratur maka akan mudah untuk terjadinya kehamilan. Bila ternyata sebelum menikah telah memiliki gangguan pada sistem reproduksi, atau ternyata kualitas dan kuantitas sperma suami kurang baik, maka kehamilan akan lebih sulit terjadi, dan hal ini bukan diakibatkan oleh kontrasepsi hormonal yang pernah Anda gunakan. Contohnya, suntik KB 1 bulan lebih baik daripada 3 bulan karena obat yang digunakan pada KB 3 bulan lebih kuat tingkatnya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang menyebabkan butuh waktu lebih panjang untuk mengembalikan tingkat hormon-hormon ke posisi normal, ketika kita memutuskan untuk melepas KB dan berusaha hamil kembali.

Sebaiknya melakukan hubungan seksual rutin. Agar lebih mudah terjadinya kehamilan hubungan seksual sebaiknya dilakukan pada saat masa subur. (bisa dengan bantuan Fertile Focus). Akan lebih baik lagi apabila siklus menstruasi yang teratur, peluang untuk kehamilan juga akan lebih besar.

B. Tujuan Tujuan dari pembuatan dan pembahasan dalam makalah ini: Mengetahui defenisi Kontrasepsi Mengetahui kelebihan dan kekurangan menggunakan kontrasepsi Mengetahui Jenis Kontrasepsi devo (suntik) Mengetahui defenisi kontrasepsi devo (suntik) Mengetahui yang boleh dan tidak menggunakan kontrasepsi devo (suntik) Mengetahui cara kerja kontrasepsi (suntik)

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak. Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

B. Sejarah Alat Kontrasepi Suntik


Keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-catatan dan tulisantulisan dari Yunani Kuno, Tiongkok Kuno dan India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu.Tetapi pada waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitif. Pada zaman Yunani Kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak setelah melakukan hubungan seksual. Ada pula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma kedalam rahim umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-daunan ataupun sepotong kain perca kedalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual. Pada zaman Tiongkok Kuno telah ada obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Di Indonesia keluarga berencana moderen mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk. Secara ringkas, inovasi teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan vasektomi. Suntikan progestin pertama di temukan pada awal tahun 1950 an, yang pada mulanya digunakan untuk pengobatan endometriosis dan kanker endometrium (carcinoma endometrii). Baru pada awal tahun 1960, uji klinis penggunaan suntikan progestin untuk keperluan kontrasepsi dilakukan.Terdapat dua jenis suntikan progestin yang dipakai, yakni depo medroksiprogesteron asetat dan depo noretisteron enantat. Sedangkan untuk suntikan depo estrogen-progesteron (Cyclofem) ditemukan pada tahun 1960 an. Penambahan estrogen pada obat kontrasepsi progesteron ternyata dapat memperbaiki siklus haid.

C. Jenis KB Suntik Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: Suntikan KB 1 Bulan. Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen). Komposisi hormon dan cara kerja Suntikan KB 1 Bulan mirip dengan Pil KB Kombinasi. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan bila Anda tidak menyusui. Jangan menggunakan KB Suntik 1 bulan, jika 1. 2. 3. 4. 5. 6. Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif Ibu hamil atau diduga hamil Pendarahan vaginal tanpa sebab Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing manis Sedang menyusui kurang dari 6 minggu Penderita kanker payudara

Suntikan KB 3 Bulan. Suntikan KB ini mengandung hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu).

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Suntikan pertama biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan KB 3 Bulanan ada yang dikemas dalam cairan 3ml atau 1ml.

D. Cara Kerja 1. 2. 3. 4. 5. Menghalangi ovulasi (masa subur) Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan. Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik. Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii. Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

E. Keuntungan Secara prinsip, kedua metode Suntikan KB 3 Bulan maupun 1 Bulan efektif mencegah kehamilan sampai 99% bila digunakan sesuai dengan anjuran. Metode KB Suntikan dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menggunakan metode hormonal, namun sulit untuk mengingat jadwal minum Pil KB. Dengan satu kali suntikan, Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi selama 1 sampai 3 bulan. Anda dan pasangan bisa lebih spontan dalam berhubungan intim tanpa harus khawatir menjadi hamil. Bila Anda ingin kembali memiliki anak, Anda cukup menghentikan penggunaan Suntikan KB. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dari 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

F. Kerugian Dan Efek Samping Seperti metode KB hormonal pada umumnya, Suntikan KB memiliki efek samping terutama pada awal penggunaan. Yang harus Anda ingat adalah efek samping ini akan berbeda untuk setiap individu, dan akan hilang begitu tubuh Anda telah dapat menyesuaikan diri.

Beberapa efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan KB 3 Bulan adalah:

1.

Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.

2. 3.

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering. Kemungkinan kenaikan berat badan 1 2 kg. Namun hal ini dapat diatasi dengan diet dan olahraga yang tepat.

4. 5. 6. 7.

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

8.

Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering dilaporkan pada awal penggunaan. Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan namun bisa lebih cepat). Namun, tidak semua wanita yang menggunakan metode ini terhenti haid nya

9.

10. Kesuburan biasanya lebih lambat kembali. Hal ini terjadi karena tingkat hormon yang tinggi dalam suntikan 3 bulan, sehingga butuh waktu untuk dapat kembali normal (biasanya sampai 4 bulan)

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita. Untuk Suntikan KB 1 Bulan, efek samping yang terjadi mirip dengan efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan Pil KB.. Berbeda dengan Suntikan KB 3 Bulan, pengguna Suntikan KB 1 Bulan dilaporkan tetap mendapatkan haid-nya secara teratur. Kesuburan pun lebih cepat kembali setelah penghentian metode ini dibandingkan dengan Suntikan KB 3 Bulan.

G. Indikasi Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.

H. Kontra Indikasi Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini

I.

Cara Pemberian 1. Waktu Pemberian a. b. c. d. 2. Setelah melahirkan : hari ke 3 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi). Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid

Lokasi Penyuntikan a. b. Daerah bokong/pantat Daerah otot lengan atas

J.

Cara Penyuntikan Kontrasepsi Injeksi 1. Kontrasepsi suntikan Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap bulan. 2. Memberikan kontrasepsi suntikan Noristerat dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama ( = 3 kali suntikan pertama ), kemudian untuk selanjutnya sekali setiap 12 minggu. 3. Kontrasepsi suntikan DMPA, setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg secara intramuskuler dalam-dalam di daerah pantat ( bila suntikan terlalu dangkal, maka penyerapan kontrasepsi suntikan berlangsung lambat, tidak bekerja segera dan efektif). Suntikan diberikan setiap 90 hari. Jangan melakukan massae pada tempat suntikan. 4. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol yamg telah dibasahi dengan isopropyl alcohol 60%-90%. Tunggu dulu sampai kulit kering, baru disuntik. 5. Kocok obat dengan baik, cegah terjadinya gelembung udara. Bila terdapat endapan putih di dasar ampul, hilangkan dengan cara menghangatkannya. Kontrasepsi suntikan ini tidak perlu didinginkan. 6. Semua obat harus diisap kedalam alat suntikannya.

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


K. Contoh Obat Injeksi beserta Dosisnya Beberapa contoh obat Injeksi yang biasa digunakan antara lain: 1. 2. 3. Depo Provera (3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu) Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu ) Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap bulan.

L. Interaksi Obat Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari

medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone. Obat disimpan pada suhu 20-25C.

M. Efektivitas Kontrasepsi Suntik


Pada suntikan kombinasi efektifitasnya 1 - 4 kehamilan per 1000 perempuan sebelum tahun pertama penggunaan, sedangkan suntikan progestin 3 kehamilan per 1000 perempuan per tahun asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kegagalan yang terjadi pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan untuk datang pada jadwal suntikan yang telah di tentukan atau teknik penyuntikan yang salah. Injeksinya harus benar-benar intragluteal.

N. Yang harus diperhatikan dalam memilih Suntikan KB Sebelum Anda memilih metode Suntikan KB ataupun metode kontrapsepsi yang tepat untuk Anda, pastikan bahwa Anda sudah memperoleh informasi selengkapnya dari dokter kandungan atau bidan Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih menggunakan kontrasepsi terutama metode suntikan KB 1. Apakah Anda sedang hamil? Sebelum Anda memulai Suntikan KB, pastikan Anda memang sedang tidak dalam kondisi hamil. Dokter atau Bidan Anda akan melakukan tes kehamilan sebelum menggunakan metode kontrasepsi tertentu. Selain itu, memulai penggunaan kontrasepsi pada awal periode menstruasi juga dapat membantu memastikan bahwa Anda memang sedang tidak hamil. dan

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


2. Apakah Anda sedang menyusui? Bila Anda masih menyusui, metode Suntikan KB 3 Bulan aman untuk Anda gunakan. KB Suntikan 3 Bulan hanya mengandung satu hormon (hormon progestin) yang tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas maupun produktifitas ASI. Anda sebaiknya tidak menggunakan Suntikan KB 1 Bulan, karena kombinasi hormon yang ada di dalamnya dapat membuat ASI menjadi kering.

3.

Perhatikan riwayat kesehatan Anda Metode Suntikan KB pada dasarnya aman digunakan oleh setiap wanita, namun sangat tidak disarankan bagi Anda yang pernah ataupun sedang mengalami gejalagejala berikut: a. b. Pendarahan vagina yang tidak diketahui jelas penyebabnya. Diduga memiliki kanker yang perkembangannya di stimulan oleh hormon, terutama dalam waktu 5 tahun terakhir. c. Memiliki riwayat migrain, masalah dengan liver (hati), thrombosis, atau riwayat penyakit jantung. d. Memiliki resiko osteoporosis tidak disarankan untuk menggunakan metode Suntikan KB, terutama Suntikan KB 3 Bulan. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi, terutama untuk penggunaan Suntikan KB 1 Bulan. Bila Anda memiliki riwayat darah tinggi dan ingin menggunakan Suntikan KB 3 Bulan, Dokter atau Bidan Anda hendaknya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memonitor tekanan darah Anda terlebih dahulu

Penting bagi Anda untuk membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit yang Anda miliki sebelum memutuskan menggunakan kontrasepsi jenis tertentu. Keterangan yang Anda berikan dapat membantu Dokter atau Bidan untuk memberikan rekomendasi yang terbaik bagi Anda.

Selain itu, bila Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya Anda komunikasikan dengan dokter/bidan Anda. Interaksi dengan beberapa jenis obatobatan tertentu dapat mengurangi efektifitas kontrasepsi Suntikan KB.

You might also like