You are on page 1of 8

Pengertian Model Pembelajaran SNOWBALL THROWING Model pembelajaran Snowball Throwing dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok

unuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing adalah : Kelebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing : 1. Melatih kesiapan siswa 2. Saling memberikan pengetahuan Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing : 1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa saja 2. Tidak efektif

2. Materi Yang Cocok Untuk Model Pembelajaran SNOWBALL THROWING Kelas 5 - Pencernaan Makanan Pada Manusia - Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan

Kelas 6 - Tata Surya - Konduktor dan Isolator Panas

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran SNOWBALL THROWING 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua untuk memberikan penjelasan tentang materi 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya

4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit 6. Setelah siswa dapat satu bala / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian 7. Evaluasi 8. Penutup

4. Alasan Pemilihan Materi Kami memilih materi pada buku IPA Kelas 5 dan Kelas 6. Kami memilih materi ini karena kami merasa materi ini cocok dibelajarkan dengan menggunakan model Snowball Throwing, karena materi mudah dipahami oleh peserta didik karena hanya menekankan pada pemahaman peserta didik dimana peserta didik bisa belajar secara berkelompok untuk memahami materi ini. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran Snowball Throwing dimana peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok dan mereka memahami bersama-sama suatu materi.

Contoh Model pemebelajaran ini : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam : VI / II : 2 x 35 menit

Kelas / Semester Alokasi Waktu

A. Standar Kompetensi Memahami Matahari sebagai Pusat Tata Surya dan Interaksi Bumi dengan Tata Surya.

B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Sistem Tata Surya dan Posisi Penyusunan Tata Surya.

C. Indikator - Menjelaskan peran matahari sebagai pusat tata surya. - Mengidentifikasi kelompok benda langit sebagai anggota tata surya (planet, satelit, asteroid, dll). - Mendeskripsikan sistem peradaran tata surya.

I. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat menjelaskan peran matahari sebagai pusat tata surya berdasarkan penglihatan sehari-hari. - Siswa dapat mengidentifikasi kelompok benda langit sebagai anggota tata surya. - Siswa dapat mendeskripsikan sistem peredaran tata surya,

II. Materi Pembelajaran Sistem Tata Surya Sistem tata surya terdiri dari planet, matahari, dan benda angkasa lainnya, dimana matahari berperan sebagai pusat tata surya. Matahari menjadi pusar peredaran benda-benda langit. Matahari dan benda-benda langit lainnya berada dalam satu sistem yaitu sistem tata surya. Planet yang mengelilingi matahari ada 8 yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Selain planet, ada benda langit yang juga mengelilingi matahari yaitu :
1. 2. 3.

Komet Asteroid Meteoroid

4.

Satelit

III. Model dan Metode Pembelajaran - Model Pembelajaran Snowball Throwing

- Metode Pembelajaran Ceramah Diskusi Kelompok Tanya jawab

IV. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal Mengucapkan Salam Berdoa Absensi Mengkondisikan Kelas Apersepsi

B. Kegiatan Inti Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk maju ke depan. Guru menjelaskan materi pelajaran yaitu tentang Sistem Tata Surya kepada masing-masing kelompok. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan materi yang diberikan oleh guru kepada anggota kelompoknya. Guru memberikan siswa masing-masing 1 lembar kertas kerja.

Siswa ditugaskan membuat pertanyaan berdasarkan materi yang telah dijelaskan, kemudian pertanyaan tersebut dituliskan pada kertas kerja yang disediakan. Lalu kertas tersebut dibentuk menjadi sebuah bola.

Bola yang sudah dibuat tadi dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama 5 menit. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada ditangannya secara bergantian.

C. Kegiatan Akhir Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama materi pelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi.

V. Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar Buku IPA untuk kelas VI SD / MI : Penerbit Pusat Perbukuan

B. Media Pembelajaran Hand Phone / Tape Recorder

VI. Penilaian 1. Bentuk Instumen Lisan

Keseriusan Dalam Menyimak Ketepatan Dalam Menjawab Tertulis

Essay 2. Teknik Tes Non-Tes

3. Instrumen Lembar Kerja Siswa

VII. Evaluasi 1. Soal Latihan Apa perbedaan Bintang dengan Planet ? Apa yang dimaksud dengan Tata Surya ? Mengapa Planet dapat beredar mengelilingi Matahari ? Mengapa arah ekor Komet selalu menjauhi Matahari ? Apa yang dimaksud dengan Meteoroid ?

2. Kunci Jawaban Bintang mempunyai cahaya sendiri, sedangkan planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang-bintang. Tata Surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari dan planet-planet yang mengelilinginya dengan matahari sebagai pusatnya, dan benda langit lain seperti Meteoroid, Komet, Asteoroid dan satelit. Karena adanya gaya gravitasi matahari yang lebih besar daripada gaya gravitasi planet-planet. Karena apabila komet mendekati matahari, maka komet mendapatkan dorongan angin matahari sehingga arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Meteoroid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang diangkasa dengan kecepatan tinggi dan tidak mempunyai lintasan tertentu. 3. Bobot Penilaian Setiap soal yang benar mendapatkan nilai 20, apabila jawaban kurang sempurna mendapatkan nilai < 20. NA = Jumlah Soal Yang Benar x 20 4. Kriteria Penilaian Apabila siswa mendapatkan nilai > 60 dinyatakan tuntas. Apabila siswa mendapatkan nilai < 60 dinyatakan tidak tuntas. Yang tidak tuntas akan diadakan remedial.

Metode Snowball Throwing 1. Pengertian Snowball Throwing Selama ini pembelajaran di kelas didominasi oleh pemahaman strukturalis/objektivisme/behaviorisme yang bertujuan siswa mengingat informasi, lalu terjadi memorasi. Pembelajaran dengan metode snowball throwing tidak demikian, dalam

hal ini peserta didik diberikan kebebasan untuk membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan yang dialaminya. Siswa diberi pemahaman bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu yang tidak stabil dan hanya berupa rekaman. Ilmu pengetahuan adalah konstruksi manusia mengalami pengalaman-pengalaman baru yang menyebabkan pengetahuan terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Prinsip pembelajaran dengan metode snowball throwing termuat di dalam prinsip pendekatan kooperatif yang didasarkan pada lima prinsip, yaitu prinsip belajar siswa aktif (student active learning), belajar kerjasama (cooperative learning), pembelajaran partisipatorik, mengajar reaktif (reactive teaching), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning). Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pengalaman semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu diuji dengan pengalaman baru. Menurut Piaget manusia memilki struktur pengetahuan dalam otaknya, yang masing-masing individu memilki kemampuan yang berbeda-beda. Setiap pengalaman baru (struktur pengetahuan) dihubungkan dan disimpan di dalam otak manusia. Struktur pengetahuan dikembangkan dalam otak manusia melalui dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah struktur pengetahuan dibuat atau dibangun atas dasar struktur pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi adalah struktur pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan pengalaman baru yang diperoleh. Pembelajaran dengan metode snowball throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Di dalam metode pembelajaran snowball throwing strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut. 2. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran dengan metode snowball throwing a. Kelebihan pembelajaran dengan metode snowball throwing 1) Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkanserta saling memberikan pengetahuan. 2) Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok. 3) Dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru. 4) Melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.

5) Merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. 6) Dapat mengurangi rasa takut siswa dalam bertanya kepada teman maupun guru. 7) Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah. 8) Siswa akan memahami makna tanggung jawab. 9) Siswa akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia. 10) Siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. b. Kelemahan pembelajaran dengan metode snowball throwing 1) Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif 2) Adanya siswa yang bergantung pada siswa lain

You might also like