You are on page 1of 4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan amanat UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa Pemerintah

dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional, (Depdiknas, 2005). Undang-undang tersebut merupakan landasan hukum bagi penyelenggara pendidikan sekolah bertaraf internasional, yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat lewat Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (Dit. PSMP) bersama-sama dengan pemerintah daerah mengembangkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) untuk tingkat SMP. Sampai dengan tahun pelajaran 2008/2009 Direktorat PSMP telah menyeleksi dan menetapkan 100 sekolah sebagai RSBI, salah satunya terdapat di Maluku yaitu SMP Negeri 14 Ambon. SMP Negeri 14 Ambon terpilih sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) dengan Surat Keputusan (SK) Direktur Pembinaan SMP Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Nomor : 543/C3/KEP/2007. Sekolah yang memiliki 1.300 siswa ini terdapat kelas regular, kelas bilingual dan kelas RSBI. Kelas RSBI ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII dan VIII dengan jumlah siswa masing-masing kelas adalah 24 orang. Siswa yang berada pada kelas RSBI memiliki kecerdasan, kemampuan dan bakat di atas rata-rata anak yang lain, hal ini dapat dilihat melalui penilaian hasil belajar siswa tiap semester. Hasil belajar adalah tingkat pencapaian belajar dari siswa (Rois, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari luar diri siswa, misalnya faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun

masyarakat. Salah satu alat ukur hasil belajar yang setiap saat dilaksanakan oleh sekolah adalah tes hasil belajar Tes hasil belajar merupakan salah satu indikator dalam penentuan keberhasilan belajar siswa yang pada akhir tahun pelajaran dilaksanakan melalui Ujian Akhir Semester (UAS), berdasarkan data dua tahun pertama yaitu 2007/2008 dan 2008/2009 kelas RSBI masih terdapat siswa yang memiliki prestasi belajar dibawah rata-rata Standar Ketuntasan Minimal (SKM) pada kurikulum RSBI, ini terjadi pada kelas VII tahun 2007/2008. Hal ini yang menjadi asumsi dasar dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas RSBI SMP Negeri 14 Ambon. Beberapa penelitian tentang prestasi belajar siswa diantaranya Nugroho (2000) yang meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada prestasi siswa sekolah dasar (SD). Hasil yang diperoleh adalah variabel yang signifikan berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa adalah jenis kelamin, pekerjaan ibu, dan kualitas belajar mengajar. Selain itu Nugrahanti (2003), yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas 1 dan 2 SMU 3 Sidoarjo. Hasil yang diperoleh adalah bahwa faktor-faktor yang

signifikan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas I SMU Sidoarjo adalah Jenis kelamin, minat terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika dan lamanya nonton TV. Sedangkan untuk kelas II, faktor-faktor yang berpengaruh adalah jenis kelamin, minat terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Kimia dan pekerjaan ibu. Untuk melihat hubungan variabel yang mempengaruhi hasil belajar dapat digunakan analisis regresi. Analisis regresi merupakan salah satu analisis dalam statistik yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel respon dan dengan variabel prediktor. jika terdapat hubungan antara satu variabel respon dan variabel prediktor dalam analisis regresi maka disebut analisis regresi univariat, sedangkan jika variabel respon berjumlah dua atau lebih dinamakan regresi multivariat. Pada analisis regresi baik univariat maupun multivariat, pemilihan model merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan tidak semua variabel independen signifikan dalam model. Salah satu metode dalam pemilihan model

adalah kriteria AIC. Kriteria AIC adalah kriteria untuk pemilihan model yang mempertimbangkan banyaknya parameter yang digunakan dalam model. Kriteria AICc merupakan koreksi dari metode AIC, AICc akan menghasilkan model terbaik jika digunakan pada sampel kecil. Penelitian AIC dan AICc pada ragresi linear univariat telah dilakukan oleh Hurvich and Tsai (1989), dengan sampel kecil
n 10 dan 20

untuk menerapkan pemilihan model dengan melakukan

simulasi data yang diulang 100 kali. Hasil yang diperoleh bahwa AICc menghasilkan model yang lebih konsisten bila dibandingkan dengan

menggunakan AIC. Kemudian Bedrick and Tsai (1994), melakukan penelitian AIC dan AICc pada regresi multivariat dengan simulasi data yang diulang 500 kali pada sampel kecil n konsisten dari pada AIC. Seiring perkembangan waktu, pemilihan model kriteria AIC pada regresi multivariat dapat dimodifikasi dan menghasilkan model yang lebih baik. Penelitian regresi linear multivariat dengan menggunakan dimodifikasi telah dilakukan oleh Fujikoshi dan Satoh (1997), yaitu modifikasi AIC (MAIC) dan Cp (MCp) Mallow pada sampel kecil n
20 dengan menggunakan data simulasi

20 dan 35

dan menghasilkan model AICc lebih

yang diulang 500 kali. Hasil yang diperoleh bahwa MAIC dan MCp memberikan penaksiran parameter atau model lebih baik dari pada kriteria AIC dan Cp. Penelitian kriteria AIC dan AICc dalam dunia pendidikan pernah dilakukan oleh Marlik (2009), tentang pemilihan model pada regresi bivariat dengan menggunakan AIC dan AICc pada skor TPA dan TOEFL di MIPA Program Pascasarjana ITS. Hasil yang diperoleh keriteia AICc menghasilkan tingkat konsisten lebih baik dari pada keriteia AIC pada sample kecil, tetapi ukuran sampel besar keriteia AICc dan AIC akan menghasilkan model dengan tingkat konsisten hampir sama. Faktor yang berpengaruh terhadap skor TPA dan TOEFL adalah usia dan IPK S1. Berdasarkan uraian dan riset-riset sebelumnya, maka dalam penelitian ini akan diteliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas RSBI SMP Negeri 14 Ambon. Penelitian ini mengunakan sample kecil dengan pendekatan MAIC dan MCp pada regresi multivariate. Variabel yang diduga

mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII RSBI pada semester I dan II antara lain, rata-rata nilai tes masuk kelas RSBI (bahasa Indonesia, matematika, IPA, bahasa Inggris), rata-rata nilai penguasaan praktek Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) dan bahasa Inggris, jenis kelamin, jumlah saudara, pendidikan tertinggi ayah dan ibu dan pekerjaan ayah dan ibu.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu bagaimana penerapan pemilihan model terbaik kriteria MAIC dan MCp pada regresi linear multivariat untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII RSBI SMP Negeri 14 Ambon.

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui model terbaik dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII RSBI SMP Negeri 14 Ambon dengan menggunakan kriteria MAIC dan MCp pada regresi linear multivariat.

1.4 Manfaat Penulisan Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. 1. Menambah wawasan keilmuan tentang metode analisis regresi linear univariat dan multivariat dengan mengunakan kriteria MAIC dan MCp. 2. Memberikan masukan bagi pihak sekolah, pengelolah dan penanggung jawab kelas RSBI SMPN 14 Ambon terkait dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

1.5 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII RSBI semester I dan II SMP Negeri 14 Ambon tahun pelajaran 2007/2008 dengan menggunakan kriteria MAIC dan MCp pada regresi linear multivariat.

You might also like