You are on page 1of 17

MATERI

PRAKTEK PENYUSUNAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN


Disajikan Oleh : Drs. Elvis Sahri Munir, M.Si

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI BASO, FEBRUARI TAHUN 2010

Semester II Tingkat Muda Praja

PENGERTIAN DESA

(1)

Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

PENGERTIAN DESA

(2)

Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

KEDUDUKAN DESA
1. Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa
2. Pembentukan, penghapusan, dan atau penggabungan desa dengan memperhatikan asal usulnya atas prakarsa masyarakat 3. Desa di kabupaten/kota secara bertahap dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan sesuai usul dan prakarsa Pemerintah desa bersama badan permusyawaratan desa yang ditetapkan dengan Perda.

TUGAS KEPALA DESA

KEPALA DESA MEMPUNYAI TUGAS MENYELENGGARAKAN 1. URUSAN PEMERINTAHAN 2. URUSAN PEMBANGUNAN, 3. URUSAN KEMASYARAKATAN.

WEWENANG KEPALA DESA


Kepala Desa mempunyai wewenang : a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; b. mengajukan rancangan peraturan desa; c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD; d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD e. membina kehidupan masyarakat desa; f. membina perekonomian desa; g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

KEWAJIBAN KEPALA DESA

(1)

Kepala Desa mempunyai kewajiban: 1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 3. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 4. melaksanakan kehidupan demokrasi; 5. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 6. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;

KEWAJIBAN KEPALA DESA

(2)

7. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan; 8. menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; 9. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa; 10. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; 11. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa; 12. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; 13. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat; 14. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; 15. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup;

KEWAJIBAN KEPALA DESA (penyampaian laporan 1)


1. Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati/Walikota,memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat. 2.Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud diatas disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun. 3. Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud di atas disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD

KEWAJIBAN KEPALA DESA(peyampaian laporan 2)


4. Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagaipertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya. 5. Laporan sebagaimana dimaksud di atas digunakan oleh Bupati/Walikota sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut. 6. Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat dan kepada BPD.

LARANGAN KEPALA DESA


Kepala desa dilarang : 1. menjadi pengurus partai politik; 2. merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau Anggota BPD, dan lembaga kemasyarakatan di desa bersangkutan; 3. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD 4. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah; 5. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain; 6. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; 7. menyalahgunakan wewenang; dan 8. melanggar sumpah/janji jabatan.

PENGERTIAN KELURAHAN
Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan.

PEMBENTUKAN KELURAHAN
1. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan. 2. Pembentukan kelurahan sebagaimana dimaksud di atas dapat berupa penggabungan beberapa kelurahan atau bagian kelurahan yang bersandingan, atau pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih. 3. Pembentukan kelurahan sebagaimana dimaksud dia atas harus sekurang-kurangnya memenuhi syarat : a. jumlah penduduk; b. luas wilayah; c. bagian wilayah kerja; d. sarana dan prasarana pemerintahan. 4 Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuh persyaratan sebagaimana dimaksud di atas dapat dihapus atau digabung. 5 Pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan pemerintahan kelurahan. 6. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, penghapusan dan penggabungan kelurahan sebagaimana dimaksud, diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan Menteri.

KEDUDUKAN DAN TUGAS KELURAHAN


1. Kelurahan merupakan perangkat daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan di wilayah kecamatan. 2. Kelurahan sebagaimana dimaksud di atas dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati/Walikota melalui Camat. 3. Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat dari Pegawai Negeri Sipil. 4. Syarat-syarat lurah sbb: a. Pangkat/golongan minimal Penata (III/c). b. Masa kerja minimal 10 tahun. c. Kemampuan teknis dibidang administrasi pemerintahan dan memahami sosial budaya masyarakat setempat.

TUGAS LURAH
1. Lurah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 2. Selain tugas sebagaimana dimaksud di atas, Lurah melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati/Walikota. 3. Urusan pemerintahan dimaksud disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas. 4 . Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud disertai dengan sarana, prasarana, pembiayaan dan personil. 5. Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Walikota dengan berpedoman pada Peraturan Menteri.

TUGAS dan FUNGSI LURAH


Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lurah mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; b. pemberdayaan masyarakat; c. pelayanan masyarakat; d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; e. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan f. pembinaan lembaga kemasyarakatan.

TERIMA KASIH

You might also like