You are on page 1of 11

ANALISIS KESALAHAN DALAM POKOK BAHASAN SEGITIGA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VII

SMP SUNAN KALIJOGO JABUNG KABUPATEN MALANG

JURNAL

OLEH ELISABETH NANIK SETYORINI NIM 0804090013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG 2012

ABSTRAK
Nanik Setyorini, Elisabeth. 2012. Analisis Kesalahan Dalam Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang . Jenjang Program Sarjana Srata 1. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Wisnuwardhana malang. Dosen Pembimbing I Drs. Slamet.Msi. Dosen Pembimbing II Sujoko Purnomo., S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Analisa Kesalahan, Metode Pembelajaran Snowball Throwing, Segitiga SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi segitiga dan aplikasinya, (2) faktor apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi segitiga dan aplikasinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung. Sebagai sumber data adalah data hasil belajar siswa kelas VII dalam bentuk soal yang telah diberikan dan hasil observasi siswa kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang. Validasi data dilakukan dengan triangulasi yaitu dengan membandingkan data hasil tes awal, penggunaan metode snowball throwing, dan tes akhir sedangkan data hasil observasi digunakan sebagai penguat pada hasil analisis. Metode snowball throwing ialah metode yang mengajak siswa ikut menganalisis jawabannya sendiri bersama guru. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode snowball throwing (bola salju) maka dengan mudah mengidentifikasi kesalahan sehingga mempermudah untuk analisis. Dari analisis data diperoleh bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa ada 4 yaitu (1) kesalahan secara konseptual meliputi (A) kesalahan dalam menerima informasi meliputi (a) kesalahan dalam menuliskan apa yang diketahui, penyebabnya adalah siswa tidak teliti dalam membaca soal, siswa hanya menyingkat penulisan saja, dan siswa tidak paham tentang unsur-unsur limas, (b) kesalahan dalam menentukan apa yang ditanyakan, penyebabnya adalah siswa tidak teliti dalam membaca soal. (B) kesalahan secara prosedural meliputi (a) kesalahan dalam menghitung (b) penulisan satuan (c) tata cara urutan menjawab. (2) kesalahan yang berhubungan dengan konsep segitiga meliputi (a) kesalahan dalam menggunakan dan menerapkan rumus, penyebabnya adalah siswa tidak teliti dan tidak dapat memahami maksud soal, (b) kesalahan dalam mencari luas dan keliling segitiga, penyebabnya adalah karena siswa tidak paham tentang konsep luas dan keliling segitiga, (c) kesalahan dalam menentukan jumlah sudut pada segitiga, penyebabnya adalah karena siswa tidak paham tentang sudut-sudut pada segitiga dan hanya mengetahui segitiga siku-siku yang besarnya sama dengan 900 pada salah satu sudutnya, (d) kesalahan dalam melukiskan segitiga, penyebabnya adalah karena siswa kurang memahami langkah-langkah melukis segitiga yang benar.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamisnya kultur masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Buchori (dalam Khabibah, 2006:1), bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan pemahaman tujuan pendidikan untuk menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari menggunakan disiplin ilmu pengetahuan tertentu, terutama matematika dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa besar penguasaan materi matematika tersebut, tetapi pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari penerapannya tidak sesuai yang diakibatkan oleh rendahnya hasil belajar matematika khususnya siswa. Salah satu penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa ialah adanya kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan setiap soal, meskipun siswa telah menerima konsep dan beberapa contoh soal yang diberikan oleh guru secara konseptual maupun praktis. Namun untuk mengetahui dan menganalisa kesalahan-kesalahan yang dilakukan secara continous diperlukan refleksi diri mengenai metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut. Contohnya pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. Dengan penelitian ini dapat menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan peneliti adalah pembelajaran kooperatif dengan metode snowball throwing yang mengacu pada pendekatan konstekstual. Pembelajaran dengan metode snowball throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan

merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (snowball throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan yang sangat sederhana yang bisa di terapkan dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan metode snowball throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Di dalam metode pembelajaran snowball throwing, strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut. Dengan metode pembelajaran snowball throwing maka dengan mudah diketahui dan dianalisa setiap kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat memberikan refrensi perbaikan berikutnya dalam menyelesaikan soal-soal. Terutama soal pada materi segitiga karena dalam kehidupan sehari-hari materi segitiga acapkali diterapkan selain itu materi segitiga juga sangat menarik dan bervariatif pengaplikasiannya. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: ANALISIS KESALAHAN DALAM POKOK BAHASAN SEGITIGA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VII SMP SUNAN KALIJOGO JABUNG KABUPATEN MALANG . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana menentukan jenis-jenis kesalahan dalam penyelesaian soal segitiga kelas VII menggunakan metode pembelajaran snowball throwing di SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang ? 2) Bagaimana analisa kesalahan dalam pokok bahasan segitiga menggunakan metode

pembelajaran snowball throwing pada siswa kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang ? 3) Bagaimana mengurangi kesalahan yang terjadi dalam menyelesaikan soal pokok bahasan segitiga sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang menggunakan metode pembelajaran snowball throwing ? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini ialah : 1) Untuk mengidentifikasi kesalahan secara konseptual maupun prosedural yang terjadi dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan segitiga siswa kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang menggunakan metode pembelajaran snowball throwing. 2) Solusi dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing dapat lebih mudah dalam analisa suatu kesalahan secara konseptual maupun prosedural pada pokok bahasan segitiga siswa kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang. 3) Untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan secara konseptual maupun prosedural yang terjadi dalam menyelesaikan soal pokok bahasan segitiga kelas VII SMP Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing. Penegasan Istilah Agar terjadi persamaan persepsi antara penulis dan pembaca dalam skripsi ini, maka perlu penulis tegaskan beberapa istilah berikut ini: 1) Analisa Kesalahan Analisa kesalahan adalah pendeskripsian jenis - jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan alasan - alasan tentang penyebab terjadinya kesalahan. 2) Metode Pembelajaran Snowball Throwing Metode pembelajara snowball throwing adalah pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut (Suprijono, 2010:128). 3) Segitiga Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus, membentuk tiga sudut dan memiliki jumlah sudut-sudutnya 1800.

Kerangka Berfikir

Prestasi belajar matematika siswa SMP pada umumnya masih rendah. Hal ini terjadi karena siswa sering kali melakukan kesalahan pada saat mengerjakan soal. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat menjadi salah satu indikator untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi. Siswa sering melakukan kesalahan pada saat mengerjakan soal-soal.tentang materi segitiga yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa, khususnya pada materi bangun datar. Padahal, materi segitiga pada siswa kelas VII semester 2 perlu dikuasai dengan baik karena materi ini sangat penting untuk mempelajari materi berikutnya pada jenjang yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui lebihjauh tentang kesalahan-kesalahan tersebut serta faktor-faktor yang menyebabkannya, sehingga dapat dicari alternatif solusi untuk mengatasi kesalahan-kesalahan itu. Dengan demikian, prestasi belajar matematika khususnya pada materi bangun datar dapat ditingkatkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi kegiatan belajar mengajar dalam materi segitiga, kegiatan observasi ini akan digunakan sebagai gambaran awal penelitian serta dapat digunakan untuk memperkuat hasil analisa data. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Perubahan metode pembelajaran yang dapat mempermudah mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa adalah dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing, metode pembelajaran ini menggunakan sistem konstruktivis yang menitikberatkan pada komunikasi dua arah antara siswa dan guru, sehingga guru dapat dengan mudah mengetahui letak kesalahan yang dilakukan siswa.

Adapun langkah selanjutnya untuk dapat menggunakan metode pembelajaran snowball throwing untuk menganalisa kesalahan siswa ialah dengan membentuk kelompok yang terdiri dari siswa dengan hasil belajar rendah dikombinasi oleh siswa yang hasil belajar tinggi, jadi siswa dapat saling bertukar pendapat dalam menyelesaikan soal segitiga yang diberikan guru, setelah itu setiap kelompok membuat suatu soal atau pertanyaan yang ditujukan kepada kelompok yang lain, mentranslasikan soal tersebut dengan cara dilempar, seperti bola salju. Lalu setiap kelompok menjawabnya dengan berdiskusi bersama teman sekelompoknya kemudian dituliskan jawaban tersebut pada papan tulis, dengan seperti itu guru langsung dengan mudah mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara continous. Kesalahan-kesalahan tersebut kemudian diidentifikasi dan dikelompokkan menurut kesalahan yang sejenis. Berdasarkan identifikasi terhadap jawaban siswa, dipilih beberapa siswa untuk diwawancara. Wawancara ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan jawaban siswa pada tes serta untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan. Berikutnya adalah kegiatan analisis data yang meliputi tiga kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi (pengecekan) data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah pemilihan dan penyederhanaan data yang dilakukan agar tidak terjadi penumpukan data atau informasi yang sama. Penyajian data adalah penyusunan sekumpulan informasi agar mudah untuk membaca dan mengambil kesimpulan. Dalam penelitian ini, data disajikan untuk tiap jawaban berupa jenis kesalahan dan faktor-faktor penyebabnya. Verifikasi data dan penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final.

METODE PENELITIAN
START

STUDY LITERATUR

SURVEY PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

DATA HASIL OBSERVASI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VII SMP

RUMUSAN MASALAH

PENGUMPULAN DATA

METODE TES

OBSERVASI

DEFINE (MENDEFINISIKAN) MENJELASKAN ANALISA KESALAHAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

MEANSURE (MENGUKUR) JENIS KESALAHAN YANG SERING TERJADI

ANALYZE (MENGANALISA)KESALAHAN YANG TERJADI JENIS KONSEPTUAL ATAU PROSEDURAL

ANALISA KESALAHAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN PEMECAHANNYA

ANALISIS DATA
Observasi Nilai Hasil Belajar Siswa Semester Gasal

Membentuk Kelompok Kecil Dari Hasil Kombinasi Nilai Belajar Siswa

Kegiatan Belajar Mengajar

Instrument Penelitian (RPP & LKS)

Tes Awal

Snowball Throwing

Tes Akhir

Mengidentifikasi Kesalahan Penyelesaian Soal

Mengekspresikan Jawaban Dari Hasil Diskusi

PEMBAHASAN Dari hasil analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau pengecekan data diperoleh jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi segitiga beserta faktor penyebabnya, sehingga diperoleh prosentase kesalahan sebagai berikut. Tabel 4.27 Prosentase Tes Akhir (15 soal) setiap kelompok No. Kelompok Kesalahan Kebenaran (%) (%) I 13 87 2 II 44 56 3 III 25 75 4 IV 10 90 5 V 30 70 Dari tabel 4.27 didapati peningkatan hasil belajar siswa melalu tes akhir dengan soal yang diberikan perkelompok sebanyak 15 soal dan kriteria tingkat kesulitan yang bervariatif ditunjukkan pada lampiran lembar soal tes akhir. Dengan meninjau prosentase hasil belajar pada tes akhir dapat ditelusuri hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran snowball throwing untuk menganalisis setiap kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan pada saat menggunakan metode pembelajaran snowball throwing.

Konseptual

Prosedural

Saran Perbaikan Untuk Menyelesaikan Soal Yang Relevan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.28 Nilai Hasil Tes


No 1 Nama Kelompok I II III IV V I II III IV V I II III IV V Tes Nilai Setiap Siswa 67,64,28,70,82 54,53,53,20,16 66,87,82,23,66 70,67,68,73,71 75,63,16,23,57 0,75,100,85,60 0,75,0,100,100 65,100,75,85,50 0,100,100,100,100 75,100,0,85,85 Rata-Rata Nilai Setiap Kelompok 62,2 39,2 64,8 69,8 46,8 64 55 75 80 69 87 56 75 90 70

II

III

Pada tabel 4.28 tes ketiga dilakukan pemberian tes secara kelompok untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari analisis menggunakan metode snowball throwing tersebut mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata hasil belajar siswa dalam kelompok. Dan tampak pada tabel 4.29 adanya peningkatan setelah menganalisis menggunakan metode snowball throwing. Tabel 4.29 Prosentase Rata-Rata Nilai Tes
No Perlakuan Tes awal (5 soal/kelompok) Metode Snowball Throwing (setiap siswa 1 soal) RataRata 56,5 6 Presentase (%) Keterangan Sebelum menggunakan metode Pada saat dilakukan perlakuan mengalami peningkatan Setelah dilakukan perlakuan mengalami peningkatan

Analisis kesalahan menggunakan metode snowball throwing sangat efektif untuk digunakan karena siswa ikut dalam analisis bersama guru sehingga siswa dapat mengingat letak kesalahan yang dilakukan dan tidak melakukan kesalahan lagi pada soal yang sejenis, ditunjukkan pada tabel 4.29 siswa dapat lebih memahami letak kesalahan yang dilakukan dan tidak melakukannya lagi sehingga nilai hasil belajar merekapun meningkat. Jenis-jenis kesalahan terbagi menjadi dua yaitu kesalahan secara prosedural dan kesalahan secara konseptual, pada saat menggunakan metode snowball throwing dalam analisis, siswa dan guru dapat menemukan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan pada soal yang telah dikerjakan, seperti terdapat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.30 Prosentase Kesalahan Menurut Jenis Kesalahan
No Kelo mpo k I No. Suby ek 1 3 10 18 24 2 4 7 23 25 5 6 8 19 20 9 11 13 14 22 12 15 16 17 21 Kesalaha n Prosedur al (%) 40 25 15 0 0 0 0 10 0 0 35 5 0 25 25 25 0 15 15 0 0 0 0 0 0 Kesala han Konsep tual (%) 0 0 0 0 100 100 0 15 0 100 0 10 0 25 0 0 100 0 0 0 0 0 0 100 0 Ketera ngan* P : 16% K : 20% P : 2% K : 43%

68,6

11,20

II

Tes akhir (15 soal)

75,6

13,47

III

P : 18% K : 7%

IV

P : 11% K : 20% P : 0% K : 20%

Keterangan : Kesalahan Prosedural (P) dan Konseptual (K) :


100% Dari tabel 4.30 maka dapat ditentukan rata-rata prosentase

kesalahan secara keseluruhan ditinjau dari jenis kesalahan yang dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus :

Tabel 4.31 Rata-Rata Prosentase Jenis Kesalahan No Jenis Prosentase Kesalahan (%) 1 Kesalahan 9,4 Prosedural 2 Kesalahan 22 Konseptual Sehingga dapat diketahui prosentase kesalahan yang dilakukan siswa dan siswa tidak melakukan kesalahan yang serupa apabila menemui jenis kesalahan yang sama. PENUTUP Simpulan Berdasarkan kajian teori yang didukung oleh hasil penelitian serta mengacu pada tujuan penelitian maka dapat diambil simpulan. 1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi bangun datar segitiga adalah a. Kesalahan konseptual Kesalahan dalam menerima informasi 1) Kesalahan dalam menuliskan apa yang diketahui 2) Kesalahan dalam menentukan apa yang ditanyakan Kesalahan yang berhubungan dengan konsep segitiga 1) Kesalahan dalam menggunakan dan menerapkan rumus 2) Kesalahan dalam mencari luas segitiga

3) Kesalahan dalam mencari keliling segitiga b. Kesalahan prosedural Kesalahan dalam menghitung Kesalahan dalam penulisan panjang sisi dan satuan luas maupun keliling segitiga Kesalahan dalam penulisan panjang sisi dan satuan alas dan tinggi segitiga Kesalahan dalam urutan atau kronologi penyelesaian soal Kesalahan dalam menuliskan langkah-langkah pembuatan segitiga 2. Penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi bangun datar segitiga adalah a. Kesalahan konseptual Kesalahan dalam menerima informasi 1) Kesalahan dalam menuliskan apa yang diketahui, penyebab terjadi kesalahan ini adalah: a) Siswa tidak menuliskan terlebih dahulu keterangan sudut berpelurus atau jumlah sudut segitiga karena 75 terburu-buru b) Siswa tidak menggambarkan segitiga yang dimaksud untuk menentukan sifat-sifat segitiga, yaitu sisi,sudut dan sumbu simetris dikarenakan siswa kurang teliti membaca soal c) Siswa kurang teliti dalam membaca tanda yang menunjukkan bahwa panjang kedua sisinya sama. 2) Kesalahan dalam menentukan apa yang

ditanyakan, penyebab terjadi kesalahan ini adalah : a) Siswa tidak memahami soal yang ditanyakan (tidak mencermati soal dengan baik) b) Siswa tidak memahami gambar pada soal sehingga bukan menggunakan rumus phytagoras. Kesalahan yang berhubungan dengan konsep segitiga 1) Kesalahan dalam menggunakan dan menerapkan rumus, penyebab terjadi kesalahan ini adalah Siswa kurang menghafalkan rumus segitiga. 2) Kesalahan dalam mencari luas segitiga, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa tidak memahami rumus luas segitiga dengan baik. 3) Kesalahan dalam mencari keliling segitiga, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa tidak memahami rumus luas segitiga dengan baik. b. Kesalahan prosedural Kesalahan dalam menghitung, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa terburu-buru dalam mengerjakan soal segitiga. Kesalahan dalam penulisan panjang sisi dan satuan luas maupun keliling segitiga, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa kurang memahami satuan luas (x2 atau satuannya berupa persegi).

Kesalahan dalam penulisan panjang sisi dan satuan alas dan tinggi segitiga, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal segitiga. Kesalahan dalam urutan atau kronologi penyelesaian soal, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa ingin cepat menyelesaikan soal dengan menyingkat penulisan urutan penyelesaian. Kesalahan dalam menuliskan langkah-langkah pembuatan segitiga, penyebab terjadi kesalahan ini adalah siswa kurang memahami tata cara pembuatan segitiga dengan benar dan hanya mengetahui bentuk jadi dari macammacam segitiga. 3. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing dalam setiap analisis kesalahan jawaban siswa. Dengan menggunakan metode snowball throwing siswa diajak belajar aktif dan menyenangkan atau belajar sambil bermain yang berada dalam kelompok-kelompok dikelas, lalu siswa juga lebih dapat memahami kesalahan yang dilakukan dengan bersama-sama menganalisis jawaban mereka. Metode pembelajaran snowball throwing untuk menganalisis kesalahan dapat mengingatkan siswa letak kesalahan yang pernah dilakukan dan tidak mengulangi kembali kesalahan yang sama pada jenis soal yang sama. Peran aktif guru dalam mengkondisikan kelas sehingga sedemikian serupa siswa dapat mengembangkan kreatifitas dan

daya ingat yang baik untuk pemahaman materi matematika. Saran Dari hasil pembahasan dan simpulan penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh sekolah selaku pelaksana proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa, sebagai berikut : 1. Guru merupakan acuan utama dalam proses belajar mengajar, apabila hasil belajar siswa mengalami penurunan sampai tidak mendapatkan prestasi yang sesuai dengan standar minimum hasil belajar siswa maka yang menjadi sasaran utama untuk itu ialah guru, oleh karena itu guru dapat lebih selektif dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas yang ada, jadi guru dapat lebih mudah dalam menganalisa setiap permasalahan yang terjadi di dalam kelas tersebut, salah satunya ialah tentang analisis kesalahan dalam penyelesaian soal sehingga dapat dicari pemecahannya secara bersamasama dengan siswa. 2. Peran serta orang tua dalam peningkatan hasil belajar siswa juga diperlukan selain peran sekolah sebagai pelaksananya. Peran orang tua ialah apabila siswa menerima hasil tes berupa evaluasi belajar, sebisa mungkin orang tua mengkoreksi setiap jawaban yang dikerjakan oleh siswa, sehingga orang tua juga mengetahui letak kesalahan yang dilakukan siswa apabila guru hanya menyalahkan tetapi tidak memberikan perbaikan atau koreksi pada lembar jawaban evaluasi siswa tersebut. Jadi orang tua dapat menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan kepada siswa tersebut dan membantu siswa memperbaikinya dengan tujuan agar siswa tersebut mengingat dan tidak melakukan kesalahan yang sama pada soal yang serupa.

3. Jenis-jenis kesalahan yang terjadi pada siswa merupakan jenis kesalahan secara konseptual maupun prosedural dapat dijadikan refrensi balikan bagi orang tua, guru, siswa maupun sekolah dengan memberikan rekomendasi perbaikan proses belajar mengajar yang lebih baik agar mengurangi prestasi hasil belajar siswa yang dimiliki oleh sekolah. 4. Siswa juga dapat lebih aktif dalam kelas sehingga tidak terjadi kekosongan adegan proses mengajar yang seharusnya diisi dengan ide dan kreatifitas siswa, analisa kesalahan yang dilakukan agar siswa mengetahui letak kesalahan yang dilakukan dan memotivasi diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama pada soal yang serupa dan juga mengingat pembahasan yang dilakukan bersama guru didepan kelas dalam menyelesaikan soal yang benar. DAFTAR PUSTAKA Abdullah. 2000. Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Analisa Kesalahan Dalam Pokok Bahasan Bangun Ruang Pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah. Skripsi Matematika dan IPA (MIPA). Universitas Negeri, Malang. Arikunto, Suharsimi. 2004. Pendekatan Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arti Sriati. 1994. Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa SMA (Pengkajian Diagnosa). Jurnal Kependidikan Jogjakarta.

Depdiknas. 2006. Hakekat dan Karakter Matematika Sekolah. (Online), (http://defantri.Blogspot.com/200 9/05/modelpembelajaran/snowbal l/html, diakses 6 Maret 2012).

Hudoyo, H. 1998. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Malang: IMSTEP Malang. Http:// modelpembelajaran/snowball/html. Diakses 06 Maret 2012. Khabibah, Buchori, 2006 Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Pertama. Disertasi. Surabaya. Program Pascasarjana Unesa. Khotidjah, Siti. 2001 Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Analisa Kesalahan Pokok Bahasan Himpunan Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Al Maarif Pamekasan Madura. Tugas Akhir Jurusan Pendidikan Matematika. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Moleong, Lexy, J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Olivia. 2003. Analisa Kesalahan Dalam Pemecahannya Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Kabupaten Pasuruan. Skripsi Matematika dan IPA (MIPA). Universitas Negeri, Malang. Ruseffendi, E.T. 1993. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Simanjuntak. 1993. Hakekat dan Karakter Matematika Sekolah Dalam Perkembangan Matematika. Jakarta: Balai Pustaka. Soedjadi, R. 2000. Pemanfaatan Realitas dan Lingkungan dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Realistic Mathematics Education di Jurusan Matematika FPMIPA UNESA. Surabaya: 24 Februari. Sukahar. 1997. Definisi dan Elementer Matematika Dalam Penerapannya, (Online),(http://defantri.Blogspot. com/2009/05/modelpembelajaran /snowball/html, diakses 6 Maret 2012). Suprijono. 2010. Metode Pembelajaran Snowball Throwing, (Online), (http://defantri.Blogspot.com/200 9/05/modelpembelajaran/snowbal l/html, diakses 6 Maret 2012). Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Yarman. 1997. Karakteristik Obyek Matematika Untuk Menyelesaikan Permasalahan.(Online),(http://def antri.Blogspot.com/2009/05/mode lpembelajaran/snowball/html, diakses 6 Maret 2012). Yunia Mulyani Azia. 2004. Upaya Mengatasi Kesulitan Siswa Belajar Geometri dengan Pengajaran Remidial Kelompok dan Remedial Bersama di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (Http://digilib.upi.edu/pasca/availabl e/etd-1011106-131035/ diakses 6 Maret 2012.

You might also like