You are on page 1of 50

Kelompok 2 Rheza Syailendra 450901793 Suandi Sampulawa 450901796 Dandy Putranto 450901798 Adi Supriyanto 450901799

Konduktor & Bundle Conductor

GW ( GROUND WIRE )
Tower

Tower adalah konstruksi bangunan yang kukuh, berfungsi

untuk menyangga/merentang kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang cukup agar aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Antara tower dan kawat penghantar disekat oleh isolator.

Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan

menggunakan tegangan tinggi1.

Tower harus kuat terhadap beban yang bekerja padanya yaitu: - Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan) - Gaya tarik akibat rentangan kawat - Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.

Sistem transmisi ada 3 macam cara penyalurannya, yaitu : Salutan udara Saluran laut Saluran tanah

Menurut fungsinya tower dibagi atas 7 macam yaitu: 1. Dead end tower yaitu tiang akhir yang berlokasi di dekat Gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya tarik

2. Section tower yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.

3. Suspension tower yaitu tower penyangga, tower ini hamper sepenuhnya menanggung gaya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan.

4. Tension tower yaitu to wer penegang, tower ini me nanggung gaya tarik yang lebih besar daripada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belokan.

5. Transposision tower yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impendansi transmisi.

6. Gantry tower yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua saluran transmisi. Tiang ini dibangun di bawah saluran transmisi existing.

7. Combined tower yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.

Menurut susunan / konfigurasi kawat fasa, menara / tower listrik dikelompokkan atas: 1. Jenis delta, digunakan pada konfigurasi horizontal / mendatar. 2. Jenis piramida, digunakan pada konfigurasi vertikal / tegak. 3. Jenis Zig-zag, yaitu kawat fasa tidak berada pada satu sisi lengan tower

Jarak antar tower untuk tegangan 150 kv adalah antar 250 500 meter Jarak antar tower untuk tegangan 500 kv adalah antar 300 700 meter Untuk transposition jarak maksimal untuk 150 kv adalah tiap 100 km, dan untuk 500 kv jarak maksimalnya adalah 300 km.

Pondasi Normal Normal dipilih untuk daerah yang dinilai cukup keras

Spesial: Pancang ( fabrication dan cassing) dipilh untuk daerah yang lembek/tidak keras sehingga harus diupayakan mencapai tanah keras.

Raft dipilih untuk daerah berawa / berair Auger dipilh karena mudah pengerjaannya dengan mengebor dan mengisinya dengan semen Rock: drilled dipilih untuk daerah berbatuan jenis jenis pondasi bisa berubah ubah sesuai dengan kondisi tanah dan alam

Adalah media untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini

dipasang di atas kawat fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir menyambar dari atas kawat. Namun,jika petir menyambar dari samping maka dapat mengakibatkan kawat fasa tersambar dan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan.

jenis pentanahan
Jenis pentanahan

- Electroda bar: suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah.Pentanahan ini paling sederhana dan efektif,dimana nilai tahanan tanah adalah rendah.

jenis pentanahan
- Electroda pelat: pelat logam yang ditanam di dalam

tanah secara horizontal atau vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan terhadap petir.

jenis pentanahan
- Counter poise electroda: suatu konduktor yang digelar
secarahorizontal di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat pada daerah yang nilai tahanan tanahnya tinggi. Atau untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan.

jenis pentanahan
Meshelectroda: yaitu sejumlah konduktor

yang digelarsecara horizontal di tanah yang umumnya cocok untuk daerah kemiringan.

Contoh gambar ground wire sederhana

SUDUT GW ( GROUND WIRE )

Jarak kawat fasa


Jarak antar kawat fasa

Jarak kawat Ground Wire antar fasa SUTT 70kV idealnya adalah 3 meter, SUTT= 6 meter dan SUTET=12 meter. Hal ini karena menghindari terjadinya efek ayunan yang dapat menimbulkan flash over antar fasa.

Jarak kawat fasa

Nilai pentanahan tower pada ground wire

Nilai pentanahan tower pada ground wire

Nilai pentanahan tower pada ground wire harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan tower yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran:
Sistem 70kV Sistem 150kV

Sistem 500kV

: maksimal 5 Ohm : maksimal 10 Ohm : maksimal 15 Ohm

Tabel pentanahan ground wire

Tabel pentanahan ground wire

Gambar penjelasan pentanahan pada ground wire

Gambar tabel penjelasan pentanahan pada ground wire

Usaha untuk meningkatkan pertahan ground wire


Usaha yang paling mudah untuk meningkatkan performa perlindungan adalah dengan menggunakan lebih dari satu groundwire. Dengan cara ini diharapkan petir akan selalu menyambar pada groundwire sehingga memperkecil probabilitas kegagalan perlindungan. Cara ini dapat disertai dengan menggunakan counterpoise, yaitu konduktor yang ditempatkan di bawah saluran (lebih sering dibenamkan dalam tanah) dan dihubungkan dengan sistem pentanahan dari menara listrik. Hasilnya, impedansi surja akan lebih kecil.

Usaha-usaha lainnya di antaranya : Memasang couplingwire di bawah kawat phasa (konduktor yang disertakan di bawah saluran transmisi dan dihubungkan dengan sistem pentanahan menara listrik). Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai. Menggunakan arester. Cara yang terakhir ini boleh dikatakan sebagai alat pelindung yang paling baik terhadap gelombang surja. Arester inilah yang terus dikembangkan oleh para ahli untuk mendapatkan performa perlindungan yang makin baik.

Kawat tanah & bahan kawat tanah pada ground wire


Kawat Tanah Kawat Tanah atau Earth wire (kawat petir / kawat tanah) adalah media untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang di atas kawat fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir menyambar dari atas kawat. Namun jika petir menyambar dari samping maka dapat mengakibatkan kawat fasa tersambar dan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan. Kawat pada tower tension dipegang oleh tension clamp, sedangkan pada tower suspension dipegang oleh suspension clamp. Pada tension clamp dipasang kawat jumper yang menghubungkannya pada tower agar arus petir dapat dibuang ke tanah lewat tower. Untuk keperluan perbaikan mutu pentanahan maka dari kawat jumper ini ditambahkan kawat lagi menuju ketanah yang kemudian dihubungkan dengan kawat pentanahan.

Bahan Kawat Tanah Bahan ground wire terbuat dari steel yang sudah digalvanis, maupun sudah dilapisi dengan almunium. Pada SUTET yang dibangun mulai tahun 1990an, didalam ground wire difungsikan fibre optic untuk keperluan telemetri, tele proteksi maupun telekomunikasi yang dikenal dengan OPGW (Optic Ground Wire), sehingga mempunyai beberapa fungsi.

Jumlah & posisi kawat tanah pada ground wire


Jumlah dan posisi Kawat Tanah Jumlah Kawat Tanah paling tidak ada satu buah diatas kawat fasa, namun umumnya di setiap tower dipasang dua buah. Pemasangan yang hanya

satu buah untuk dua penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar sehingga kawat fasa mudah tersambar petir. Jarak antara ground wire dengan kawat fasa di tower adalah sebesar jarak antar kawat fasa, namun pada daerah tengah gawangan dapat mencapai 120% dari jarak tersebut.

Gambar gambar ground wire

Struktur transmisi ground wire

Penjelasan kabel ground wire pada tabel

Penjelasan kabel ground wire pada tabel

Gambar gambar struktur ground wire

Gambar gambar struktur ground wire

Konduktor adalah media untuk tempat mengalirkan arus listrik dari Pembangkit listrik ke Gardu induk atau dari GI ke GI lainnya, yang terentang lewat tower-tower. Bahan konduktor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Konduktifitasnya cukup baik. 2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi. 3. Koefisien muai panjangnya kecil. 4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.

Klasifikasi Konduktor menurut bahannya: 1. kawat logam biasa, contoh: a. BBC (Bare Copper Conductor). b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor). 2. kawat logam campuran (Alloy), contoh: a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor) b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel). 3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih,
contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).

Pada umumnya SUTT maupun SUTET menggunakan

ACSR (Almunium Conductorn Steel Reinforced). Bagian dalam kawat berupa steel yang mempunyai kuat mekanik tinggi, sedangkan bagian luarnya mempunyai konduktifitas tinggi. Karena sifat electron lebih menyukai bagian luar kawat daripada bagian sebelah dalam kawat maka ACSR cocok dipakai pada SUTT/SUTETI.

Konduktor berkas adalah konduktor yang terdiri dari dua

KONDUKTOR BERKAS

konduktor atau lebih yang dipakai sebagai konduktor satu fasa. Penggunaan konduktor berkas merupakan cara untuk mengurangi regulasi tegangan dan risiko terjadinya korona. Penggunaan tegangan ekstra tinggi dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan jatuh tegangan tetapi berakibat pada terjadinya korona. Korona meningkatkan rugi penyaluran dan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI). Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI) yang terlalu besar akan mengganggu masyarakat disekitar jalur saluran transmisi.

GMR konduktor berkas dimana subkonduktor

mempunyai jarak-jarak yang sama dan terletak pada suatu lingkaran dengan radius R. Pada saluran terdapat 2 buah subkonduktor, atau n = 2 (gambar 3.5):

Gambar 3.5 Dua buah subkonduktor

Pada 3 buah subkonduktor, atau n = 3 (gambar 3.6):

Gambar 3.6 Tiga buah subkonduktor Pada 4 buah subkonduktor, atau n = 4 (gambar 3.7):

Gambar 3.7 Empat buah subkonduktor

SELESAI

TERIMA KASIH

You might also like